Anda di halaman 1dari 19

“ANALISIS RASIO CAMEL TERHADAP

LABA DI BANK UMUM SYARIAH


PERIODE 2011 S/D 2012”

Aufal Marom
CAMEL
Menurut Elza Roselin (2011:28) Rasio Camel adalah
“CAMELS adalah aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank dan
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank. CAMELS merupakan tolak ukur
pemeriksaan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas pengawas bank dan
dapat memberi gambaran mengenai baik buruknya keadaan suatu bank. Penilaian tersebut
meliputi, penilaian faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan
sensitivitas terhadap risiko pasar”.

menurut Kasmir (2006 : 259) Rasio Camel adalah


 
“CAMEL adalah salah satu alat yang digunakan untuk menilai atau mengukur kesehatan bank
yang akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitas nasabah terhadap bank yang
bersangkutan”. CAMEL sebagai dasar untuk menilai tingkat kesehatan perbankan terdiri atas
lima kriteria, yaitu: (1) modal, (2) aktiva, (3) manajemen, (4) pendapatan, dan (5) likuiditas.
Peringkat CAMEL dibawah 81 memperlihatkan kondisi keuangan yang lemah yang ditunjukkan
melalui neraca bank, seperti rasio kredit tak lancar terhadap total aktiva yang meningkat. Bank
dengan peringkat CAMEL diatas 81 adalah bank dengan pendapatan yang kuat dan aktiva
lancar sedikit. Peringkat CAMEL tidak pernah diinformasikan secara luas.
 
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut Sofyan Syafri (2011:307) menjelaskan:
“Capital Adequacy ratio(CAR) adalah menunjukan kecukupan modal yang
ditetapkan lembaga pengaturan yang dibawah pengawasan pemerintah dan
asuransi, rasio ini dimaksud untuk menilai keamanan dan kesehatan
perusahaan dari sisi modal pemiliknya".

Menurut Dendawijaya (2009:121) menjelaskan bahwa Capital Adequacy Ratio yaitu:


“Rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank
untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,
misalkan kredit yang diberikan”.
 
Menurut Kasmir (2012:233) menjelaskan bahwa Capital Adequacy Ratio yaitu:
“Untuk mencari Rasio ini perlu terlebih dahulu diketahui besarnya estimasi
risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan risiko yang akan terjadi
dalam perdagangan surat-surat berharga”.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola
tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan.
Semakin besar nilai rasio ini menunjukan tingkat
rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat
(Mahrinasari, 2003)
Operating Expense to Operating Income
(OEOI)
Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14
Desember 2001, OEOI diukur dari perbandingan antara
biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Rasio OEOI bertujuan untuk mengukur kemampuan
pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional.
Jika rasio OEOI semakin meningkat mencerminkan
kurangnya kemampuan bank dalam mengelola usahanya
(SE.Intern BI,2004).
Finance To Deposite Ratio
 Menurut Surat Edaran No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001,
Loan to Deposit Ratio (LDR) / Finance to Deposit ratio (FDR)
diukur dari perbandingan antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Semakin tinggi
FDR maka laba bank perusahaan semakin meningkat (dengan
asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit dengan
efektif, sehingga jumlah kredit macetnya akan kecil). Ketentuan
Loan to Deposit Ratio (LDR) / Finance to deposit Ratio (FDR)
menurut Bank Indonesia maksimum 110%
Laba
 Secara umum para pakar dalam bidang akuntansi mendefiniskan
pengertian laba dengan berbagai macam deskripsi seperti, Commite
On Terminology (Sofyan Syafri H.,2004) dalam Aliyal Azmi (2007:12)
mendefinisikan laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan
harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau
penghasilan operasi. Kemudian menurut Stice, Stice, Skousen
(2009:240) laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal
ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor
dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan posisi awalnya
Kerangka Pemikiran
XI
(CAR)

X2 Laba Bank Umum


(ROA) Syariah (Y)

X3
(OEOI)

X4
(FDR)
Hipotesis
Diduga rasio CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Laba di Bank Umum Syariah periode 2011 s/d 2012
Diduga rasio ROA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Laba di Bank Umum Syariah periode 2011 s/d 2012
Diduga rasio OEOI berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Laba di Bank Umum Syariah periode 2011 s/d 2012
Diduga rasio FDR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Laba di Bank Umum Syariah periode 2011 s/d 2012
Diduga rasio CAR, ROA, OEOI dan FDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Laba di Bank Umum Syariah
periode 2011 s/d 2012
Deskriptiv Statistic
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Capital Adequaci Ratio 20 11.35 73.44 28.2855 19.79289

Return On Asset 20 .52 6.93 2.0250 1.49411

Biaya Operasional 20 50.76 93.86 80.3910 13.10158


Berbanding Pendapatan
Operasional

Finance to Deposit 20 46.08 289.20 105.1500 54.36045


Ratio
Laba Akhir Periode 20 .35 2722.18 302.8960 638.41929

Valid N (listwise) 20
Uji Normalitas (Uji Z)
CAR ROA OEOI FDR LABA ZCAR ZROA ZOEOI ZFDR Zlaba
45.94 0.9 91.72 78.84 10.6 0.89196 -0.753 0.86471 -0.484 -0.45784
30.29 1.23 84.07 79.61 20.58 0.10127 -0.5321 0.28081 -0.4698 -0.44221
12.01 1.52 85.52 83.94 670.64 -0.8223 -0.338 0.39148 -0.3902 0.57602
20.75 1.29 87.86 78.66 72.39 -0.3807 -0.4919 0.57008 -0.4873 -0.36106
14.7 1.95 76.44 86.03 551.02 -0.6864 -0.0502 -0.3016 -0.3517 0.38865
15.29 0.52 93.86 83.66 12.21 -0.6566 -1.0073 1.02804 -0.3953 -0.45532
12.03 1.58 90.8 83.08 116.72 -0.8213 -0.2978 0.79448 -0.406 -0.29162
61.98 1.75 74.3 123.88 0.35 1.70235 -0.1841 -0.4649 0.34455 -0.4739
31.47 0.84 90.87 79.91 18.96 0.16089 -0.7931 0.79983 -0.4643 -0.44475
11.7 1.54 84.48 94.15 1120.9 -0.838 -0.3246 0.3121 -0.2024 1.2813
14.22 1.48 85.39 84.99 186.22 -0.7106 -0.3648 0.38156 -0.3709 -0.18276
11.35 1.19 86.63 100.96 89.56 -0.8556 -0.5589 0.4762 -0.0771 -0.33416
12.78 0.55 91.59 92.29 17.3 -0.7834 -0.9872 0.85478 -0.2366 -0.44735
13.51 3.81 77.28 88.88 301.54 -0.7465 1.19469 -0.2375 -0.2993 -0.00212
28.08 1.43 87.9 73.77 10.16 -0.0104 -0.3982 0.57314 -0.5773 -0.45853
Multi Kolerinearitas & Heterokedastisita
Coefficientsa

Collinearity
Statistics

Model Tolerance VIF

1 Capital Adequaci .895 1.117


Ratio

Return On Asset .332 3.014

Biaya Operasional .393 2.542


Berbanding
Pendapatan
Operasional

Finance to Deposit .317 3.154


Ratio

a. Dependent Variable: Laba


Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .623a .388 .143 301.13005 2.124

a. Predictors: (Constant), Finance to Deposit Ratio, Return On Asset, Capital Adequaci


Ratio, Biaya Operasional Berbanding Pendapatan Operasional

b. Dependent Variable: Laba Akhir Periode


Regresi Berganda
Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3634.433 3083.417 1.179 .266
Capital Adequaci Ratio -12.763 6.167 -.584 -2.069 .065
Return On Asset -83.665 178.447 -.200 -.469 .649
Biaya Operasional -34.111 27.240 -.621 -1.252 .239
Berbanding Pendapatan
Operasional

Finance to Deposit Ratio -.962 8.797 -.036 -.109 .915

a. Dependent Variable: Laba Akhir Periode


Uji F
ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 574636.994 4 143659.248 1.584 .253a

Residual 906793.042 10 90679.304

Total 1481430.036 14

a. Predictors: (Constant), Finance to Deposit Ratio, Return On Asset, Capital Adequaci Ratio, Biaya
Operasional Berbanding Pendapatan Operasional

b. Dependent Variable: Laba Akhir Periode


Uji T Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Sig. (2-
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t Df tailed)
Pair 1 Laba Akhir Periode 190.87000 332.00954 85.72449 7.00925 374.73075 2.227 14 .043
- Capital Adequaci
Ratio

Pair 2 Laba Akhir Periode 211.83800 325.05188 83.92803 31.83027 391.84573 2.524 14 .024
- Return On Asset

Pair 3 Laba Akhir Periode 127.36267 327.25030 84.49566 -53.86251 308.58784 1.507 14 .154
- Biaya Operasional
Berbanding
Pendapatan
Operasional

Pair 4 Laba Akhir Periode 125.76667 324.70346 83.83807 -54.04811 305.58145 1.500 14 .156
- Finance to Deposit
Ratio
No Variabel Hipotesi Hasil Pengujian Keputusan

1 Rasio CAR Positif signifikan Positif tidak signifikan Ditolak

2 Rasio ROA Positif signifikan Positif tidak signifikan Ditolak

3 Rasio OEOI Positif signifikan Positif tidak signifikan Ditolak

4 Rasio FDR Positif signifikan Positif tidak signifikan Ditolak

5 Simultan Positif signifikan Positif tidak signifikan Ditolak


Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap laba di bank umum
syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara ROA (Return on Asset) terhadap laba di bank umum syariah
Hasil Uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa OEOI
berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap laba di bank umum
syariah
Hasil Uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa FDR
berpengaruh akan tetapi tidak signifikan terhadap laba di bank umum
syariah
Berdasarkan hasil uji secara parsial variabel CAR, ROA, OEOI, dan
FDR berpengaruh akan tetapi tidak signifikan.

Anda mungkin juga menyukai