Anda di halaman 1dari 10

METODE

PENILAIAN
INVESTASI

ARINDA LELIANA

MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN


POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA
METODE PENILAIAN INVESTASI
Kriteria investasi
Kriteria investasi = alat ukur yang menentukan apakah suatu proyek layak untuk dilaksanakan atau tidak
layak untuk dilaksanakan.

Ada 5 kriteria investasi:


1) Net Present Value (NPV)
2) Internal Rate of Return (IRR)
3) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
4) Gross Benefit-Cost Ratio (Gross B/C)
5) Profitability Ratio
Contoh penerapan kriteria investasi
Diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat sebagai berikut:
• Umur proyek 6 tahun
• Tingkat DF yang berlaku 10%
• Biaya yang dikeluarkan hanya pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing sebesar Rp 500.000.000 dan Rp
400.000.000.
• Manfaat yang diterima mulai tahun ke-3 sampai tahun ke 6 masing-masing sebesar Rp 200.000.000, Rp
300.000.000, Rp 400.000.000, dan Rp 500.000.000.

Hitunglah: Kriteria investasi proyek tersebut dengan 4 kriteria; NPV, Net B/C, Gross B/C , IRR, dan Profitabillyty
ratio, Bagaimana kesimpulannya?
Tahu Cost (Rp) Benefit (Rp) Net Benefit DF 10% PV 10%
n
1 500.000.000 (500.000.000) 0,909 (454.545.455)

2 400.000.000 (400.000.000) 0,826 (330.578.512)

3 200.000.000 200.000.000 0,751 150.262.960

4 300.000.000 300.000.000 0,683 204.904.037

5 400.000.000 400.000.000 0,620 248.368.529

6 500.000.000 500.000.000 0,564 282.236.965

total NPV 100.648.524

Jadi berdasarkan kriteria NPV, proyek tersebut mampu menghasilkan nilai kini bersih selama 6 tahun
pada tingkat DF 10% sebesar Rp 100.648.524 sehingga layak untuk dilaksanakan.
Berdasarkan kriteria Net B/C (perbandingan present value+ dengan present value -) maka hasilnya:

PV + = Rp 885.772.491
PV - = Rp 785.123.967
Sehingga Net B/C = = 1,128

Artinya, dari setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan proyek mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar
1,128.
Dengan demikian berdasarkan kriteria Net B/C proyek layak untuk dilaksanakan.
Kriteria Gross B/C (perbandingan present value benefit dengan present value biaya)
Tahu Cost (Rp) Benefit (Rp) DF 10% PV cost PV benefit
n
1 500.000.000 0,909 (454.545.455)

2 400.000.000 0,826 (330.578.512)

3 200.000.000 0,751 150.262.960

4 300.000.000 0,683 204.904.037

5 400.000.000 0,620 248.368.529

6 500.000.000 0,564 282.236.965

total NPV 785.123.967 885.772.491


Gross B/C = = 1,128

Artinya, dari setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan proyek mampu menghasilkan manfaat sebesar
1,128. Sehingga berdasarkan kriteria Gross B/C proyek layak untuk dilaksanakan.
Karena pada tingkat DF 10% NPV+, maka untuk berikutnya carilah agar NPV bernilai negatif
(+ dan – saling meniadakan) dengan meningkatkan DF nya (15%).

Tahu Cost (Rp) Benefit (Rp) DF 10% PV 10% DF 15 % PV benefit


n
1 500.000.000 0,909 (454.545.455) 0,870 (434.782.609)

2 400.000.000 0,826 (330.578.512) 0,756 (302.457.467)

3 200.000.000 0,751 150.262.960 0,658 131.503.246

4 300.000.000 0,683 204.904.037 0,572 171.525.974

5 400.000.000 0,620 248.368.529 0,497 198.870.694

6 500.000.000 0,564 282.236.965 0,432 216.163.798

total NPV 100.648.524 -19.176.363


Karena pada tingkat DF 15% NPV bernilai negatif (-19,176.363) maka mulai masuk ke rumus IRR.
IRR = 10% + (15%-10%) {(100.648.524) / (100.648.524-(-19.176.363))}
= 12,59%

Artinya, kemampuan proyek menghasilkan Return sebesar 12,59% (>10%) sehingga berdasarkan kriteria
IRR layak untuk dilaksanakan.

Profitabillyty ratio
Profitability ratio =

Profitability ratio = = 1,128


TERIMA
EKONOMI ARINDA LELIANA

TRANSPORTASI

KASIH

Anda mungkin juga menyukai