PRODI : MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

TAHUN : SEMESTER 3 / 2022

KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

PERTEMUAN :4
MATERI : PENGERTIAN HAZARD, RESIKO, INCIDENT,
ACCIDENT, METODE HIRADC
Ir. CATUR WICAKSONO, ATD.MT. IPM. Asean.Eng.
DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
SUBDIT REKAYASA DAN PENINGKATAN KESELAMATAN
+6282110153960
catur.wicaksono24@gmail.com

1
03/19/2023
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
NO MATERI PERTEMUAN KETERANGAN

1 PENGANTAR KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 1

2 PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN 2
3 ARAH, KEBIJAKAN,STANDAR DAN TOLOK UKUR INDIKATOR KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 3

4 PENGERTIAN HAZARD, RESIKO, INCIDENT, ACCIDENT, METODE HIRADC 4

5 RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN (KESELAMATAN) 5

6 ROA (RATE OF ACCIDENT) 6

7 KOMISI NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI ( REKOMENDASI KESELAMATAN) 7

8 MANAJEMEN RESIKO 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

9 SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 9

10 KRITERIA, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 10

11 PENGUJIAN, INSPEKSI KESELAMATAN, DAN AUDIT KESELAMATAN 11

12 TENAGA PENGUJI, INSPEKTUR, DAN AUDITOR PERKERETAAPIAN 12

13 STUDI KASUS : 13
KELAIKAN PADA BANGUNAN KHUSUS ( PENILAIAN KELAIKAN TIM KKJTJ)
14 STUDI KASUS / KUNJUNGAN LAPANGAN 14
PENGUJIAN SARANA DAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
15 STUDI KASUS / KUNJUNGAN LAPANGAN 15
INSPEKSI KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
16 STUDI KASUS / KUNJUNGAN LAPANGAN 16
AUDIT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
TUGAS BESAR SEBAGAI SYARAT UNTUK UJIAN AKHIR SEMESTER

03/19/2023 2
1. UU 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL;
2. UU 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025;
3. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA, PARAGRAF 10 - TRANSPORTASI; PASAL
54,55,56,57, DAN 58;
4. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN;
5. UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
(RTRWN);
6. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITASPERATURAN
7. UNDANG-UNDANG 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
8. UNDANG-UNDANG 13 TAHUN 2002 TENTANG KETEGAKERJAAN
9. PERATURAN PREDIDEN NO 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION CONCERNING THE
PROMOTIONAL FRAMEWORK FOR OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH/CONVENTION 187, 2006
(KONVENSI MENGENAI KERANGKA KERJA PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA/KONVENSI 187, 2006)
10. PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PERKERETAAPIAN;
11. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN;
12. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
13. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI;
14. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA;
15. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN;
16. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API;
17. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI;
18. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 122 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN;
19. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 24 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN;
20. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 69 TAHUN 2018 TENTANG SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERKERETAAPIAN;
21. PERMENHUB 52 TAHUN 2018 TTG SISTEM KESELAMATAN KERETA OTOMATIS (SKKO)
22. PERMENHUB 30 TAHUN 2011 TTG TATA CARA PENGUJIAN DAN PEMBERIAN SERTIFIKAT
PRASARANA PERKERETAAPIAN.
23. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS JALUR
KERETA API;
24. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU
PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN
25. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 19/PMRT/M/2011 TENTANG TEKNIS JALAN DAN
KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN; 3
25. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 18 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEMPAT DAN
PERALATAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
26. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR, TATA CARA
PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KELAIKAN KERETA DENGAN PENGGERAK SENDIRI
27. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 4 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI KECAKAPAN
AWAK SARANA PERKERETAAPIAN;
28. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 5 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI PENGATUR
PERJALANAN KERETA API DAN PENGENDALIAN PERJALANAN KA;
29. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 8 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI TENAGA
PEMERIKSA SARANA PERKERETAAPIAN;
30. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 9 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI TENAGA
PEMERIKSA PRASARANA PERKERETAAPIAN;
31. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 16 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI TENAGA
PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN;
32. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 17 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI TENAGA
PERAWATAN PRASARANA PERKERETAAPIAN;
33. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 18 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEMPAT DAN
PERALATAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
34. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 19/PMRT/M/2011 TENTANG TEKNIS JALAN DAN
KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN;
35. RIISK MANAGEMENT CODE / ISO
a. AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU: AS/ANZ 4360:2004;
b. KANADA: CAN/CSA Q850-97;
c. JEPANG: JIS Q2001;
d. AMERIKA SERIKAT: NFPA DAN COSO-ERM;
e. INGGRIS: BS 6079-3:2000 ;
f. INTERNASIONAL : ISO 31000:2009 – ISO 31000:2018;
g. INDONESIA : SNI 31000 : 2011 – SNI 8615:2018; MANAJEMEN RESIKO
h. ISO 17025
36. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO PER.O4/MEN/1987 TENTANG PANITIA PEMBINA KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA
37. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO PER.O4/MEN/1987 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN
KEWAJIBAN,WEWENANG AHLI K3
38. PERATURAN PEMERINTAH NO 50 TAHUN 2003 TENTANG PENERAPAN SM K3
39. JLAK/JUKNIS TERKAIT LAINNYA SERTA PERUBAHANNYA
40. PERATURAN PEMERINTAH NO 34/2021 TENTANG TENAGA KERJA ASING
41. PERMENAKER NO / 2021
42. PERATURAN TERKAIT LAINNYA

4
DEFINISI RESIKO

03/19/2023 5
1.HAZARD :
adalah Hazard disini adalah segala bentuk kegiatan (task),
pekerjaan (job), benda/alat yang dipergunakan (tools), serta
lingkungan sekitar tempat kerja (environtment) yang dapat
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja, baik
berupa incident maupun accident pada pekerjanya. Potensi yg dpt
menyebabkan kerusakan atau kerugian. Hazard dpt berupa: bahan
kimia, bagian-2 mesin, bentuk energi, metoda / situasi kerja dan
lain2

6
METODE YANG TERBUKTI UNTUK MENEMUKAN HAZARD:

GUNAKAN
 "PENGERTIAN TEKNIS" YANG INTUITIF
MEMERIKSA
 / MEMERIKSA FASILITAS ATAU SISTEM SERUPA
REVIU
 SPESIFIKASI SISTEM DAN EKSPEKTASI KINERJA
REVIU
 KODE, PERATURAN, DAN STANDAR KONSENSUS
WAWANCARA
 PENGGUNA ATAU OPERATOR SISTEM SAAT INI ATAU YANG DIINGINKAN
LIHAT
 DAFTAR PERIKSA
MENINJAU
 STUDI KEAMANAN SISTEM DARI SISTEM SERUPA LAINNYA
REVIEW
 DOKUMEN HISTORIS — FILE KECELAKAAN, LAPORAN NYARIS MENINGGAL, DATA
CEDERA OSHA, DATA DEWAN KEAMANAN NASIONAL, ANALISIS KEANDALAN PRODUSEN, DLL.
PERTIMBANGKAN
 “PENGARUH EKSTERNAL” SEPERTI CUACA LOKAL, LINGKUNGAN, ATAU
PERSONEL KECENDERUNGAN
PERTIMBANGKAN
 SEMUA TAHAPAN OPERASIONAL / MISI
PERTIMBANGKAN
 "PENYEBAB UMUM"
BERTUKAR
 PIKIRAN — MENGEMBANGKAN MENTAL MASALAH YANG KREDIBEL DAN BERMAIN
“BAGAIMANA JIKA… ???”
PERTIMBANGKAN
 SEMUA SUMBER ENERGI. APA YANG DIPERLUKAN AGAR MEREKA TETAP
TERKENDALI. APA YANG TERJADI JIKA KENDALI TERGANGGU ATAU HILANG?

7
JENIS BAHAYA

Benda Bergerak
 Lurus
 Putar
 Acak
 Angkut/angkat

Benda diam
 Gravitasi/elevasi
 Rusak
 Ambruk
 Kunci lemah

Benda fisik
 Cahaya
 Bising
 Suhu
 Radiasi
 Getaran
 Tekanan

8
JENIS BAHAYA

AliranListrik
Lebihbeban
Tersentuh
Loncatan api
Isolasi buruk
Gagal fuse

BahanKimia
Ledakan
Kebakaran
Keracunan
Korosi

Biologi
Bisa
KumanVirus.
Jamur
Serangga

9
JENIS BAHAYA

Ergonomis
Berdiri
Duduk
Ukuran
Jangkauan

Psikologis
Stress
Tidak harmonis
Habis dimarahi

10
HAZARDS CHECKLIST
• ELECTRICAL
– Shock – Power Outage
– Burns – Distribution Backfeed
– Overheating – Unsafe Failure to Operate
– Ignition of Combustibles – Explosion/Electrical (Electrostatic)
– Inadvertent Activation – Explosion/Electrical (Arc)

• MECHANICAL
– Sharp Edges/Points – Lifting Weights
– Rotating Equipment – Stability/Toppling Potential
– Reciprocating Equipment – Ejected Parts/Fragments
– Pinch Points – Crushing Surfaces

• PNEUMATIC/HYDRAULIC PRESSURE
– Overpressurization – Backflow – Blown Objects
– Pipe/Vessel/Duct Rupture – Crossflow – Pipe/Hose Whip
– Implosion – Hydraulic Ram – Blast
– Mislocated Relief Device – Inadvertent Release
– Dynamic Pressure Loading – Miscalibrated Relief Device
– Relief Pressure Improperly Set

• ACCELERATION/DECELERATION/GRAVITY
– Inadvertent Motion – Fragments/Missiles
– Loose Object Translation – Sloshing Liquids
– Impacts – Slip/Trip
– Falling Objects – Falls
11
TEMPERATURE EXTREMES
– Heat Source/Sink – Elevated Reactivity
– Hot/Cold Surface Burns – Freezing
– Pressure Elevation – Humidity/Moisture
– Confined Gas/Liquid – Reduced Reliability
– Elevated Flammability – Altered Structural Properties
– Elevated Volatility (e. g.; Embrittlement)

• FIRE/FLAMMABILITY — PRESENCE OF:

– Fuel – Ignition Source – Oxidizer – Propellant

• RADIATION
Ionizing Non-Ionizing
– Alpha – Laser
– Beta – Infrared
– Neutron – Microwave
– Gamma – Ultraviolet
– X-Ray

12
 EXPLOSIVES
Initiators Sensitizers
– Heat – Heat/Cold
– Friction – Vibration
– Impact/Shock – Impact/Shock
– Vibration – Low Humidity
– Electrostatic Discharge – Chemical Contamination
– Chemical Contamination
– Lightning
– Welding (Stray Current/Sparks)

Effects Conditions
– Mass Fire – Explosive Propellant Present
– Blast Overpressure – Explosive Gas Present
– Thrown Fragments – Explosive Liquid Present
– Seismic Ground Wave – Explosive Vapor Present
– Meteorological Reinforcement – Explosive Dust Present

13
• LEAKS / SPILLS
Materials Conditions
– Liquids/Cryogens – Flammable – Slippery – Flooding
– Gases/Vapors – Toxic – Odorous – Run Off
– Dusts Irritating – Reactive – Pathogenic – Vapor Propagation
– Radiation Sources – Corrosive – Asphyxiating

• CHEMICAL / WATER CONTAMINATION

– System Cross -Connection – Vessel/Pipe/Conduit Rupture
– Leaks/Spills – Backflow/Siphon Effect

• PHYSIOLOGICAL (SEE ERGONOMIC)

– Temperature Extremes – Vibration (Raynaud’s Syndrome) – Cryogens
– Nuisance Dusts/Odors – Mutagens – Carcinogens
– Baropressure Extremes – Asphyxiants – Teratogens
– Fatigue – Allergens – Toxins
– Lifted Weights – Pathogens – Irritants
– Noise – Radiation (See Radiation)
HUMAN FACTORS (SEE ERGONOMIC)
– Operator Error – Operation Out of Sequence
– Inadvertent Operation – Right Operation/Wrong Control
– Failure to Operate – Operate Too Long
– Operation Early/Late – Operate Too Briefly

• ERGONOMIC (SEE HUMAN FACTORS)

– Fatigue – Faulty Workstation Design
– Inaccessibility
– Nonexistent/Inadequate “Kill” Switches
– Glare – Inadequate/Improper Illumination
– Inadequate Control/Readout Differentiation
– Inappropriate Control/Readout Location
– Faulty/Inadequate Control/Readout Labeling

• CONTROL SYSTEMS
– Power Outage – Sneak Software
– Interference (EMI/ESI) – Lightning Strike
– Moisture – Grounding Failure
– Sneak Circuit – Inadvertent Activation

15
UNANNUNCIATED UTILITY OUTAGES
– Electricity – Compressed Air/Gas
– Steam – Lubrication
– Heating/Cooling – Drains/Sumps
– Ventilation – Fuel
– Air Conditioning – Exhaust

• COMMON CAUSES
– Utility Outages – Fire
– Moisture/Humidity – Single-Operator Coupling
– Temperature Extremes – Location
– Seismic Disturbance/Impact – Radiation
– Vibration – Wear-Out
– Flooding – Maintenance Error
– Dust/Dirt – Vermin/Varmints/Mud Daubers
– Faulty Calibration

• CONTINGENCIES
Emergency responses by System/Operators to “unusual” events:
– “Hard” Shutdowns/Failures – Utility Outages
– Freezing – Flooding
– Fire – Earthquake
– Windstorm – Snow/Ice Load
– Hailstorm
MISSION PHASING
– Transport – Normal Operation
– Delivery – Load Change
– Installation – Coupling/Uncoupling
– Calibration – Stressed Operation
– Checkout – Standard Shutdown
– Shake Down – Emergency Shutdown
– Activation – Diagnosis/Trouble Shooting
– Standard Start – Maintenance
– Emergency Start – . . . all others . . . (?)

17
Terdapat  jenis bahaya (hazard) sebagai konsep, yaitu:

1.BAHAYA MEKANIK (Biomechaical hazards)Merupakan bahaya yang berasal dari benda-benda

bergerak, benda-benda tajam, benda yang berukuran lebih besar dan berat yang dapat menimbulkan
risiko pada pekerja seperti tersayat, tertusuk, terjepit, terhimpit, terpotong, tertabrak dan sebagainya. 
 

2.BAHAYA FISIK (Physical hazards)

Merupakan hazard yang berasal dari segala energi yang jumlahnya lebih besar dari kemampuan diri
pekerja menerimanya. Energi berlebih ini banyak berasal dari alat-alat kerja yang ada disekitan tempat
kita bekerja. Contohnya bising yang dapat berasal dari penggunaan alat bersuara tinggi (seperti
speaker, mesin las, bahkan suara knalpot yang sudah dimodifikasi juga termasuk dalam bahaya fisik),
sehingga nantinya pekerja tersebut berpotensi terjadi tuli; getaran yang dapat berasal dari benda
bergetaran tinggi seperti mesin pembolong jalan, truk-truk besar,dsb, dimana dapat berpotensi
kemandulan pada pria, rusaknya jaringan syaraf tepi, bahkan hingga lumpuh; energi listrik, radiasi ion
dan non-ion, suhu ekstrim, dan sebagain    

3.BAHAYA KIMIA (Chemical hazards)

Merupakan bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia, baik yang berbentuk padat, cair, maupun
gas. Contohnya merkuri, alkohol dan turunannya, timbal, dll (intinya semua bahan kimia yang ada di
tabel periodik. Masih ingat kan?..). Potensi risiko gangguan yang dapat muncul pada kesehatan dan
keselamatan pekerja bervariasi sesuai dengan jenis bahan kimia yang terpajan pada diri pekerja,
seperti merkuri dapat berisiko rusaknya syaraf bahkan hingga ke otak sehingga lama-kelamaan tubuh
menjadi selalu bergetar tanpa henti (seperti fenomena kasus itai-itai di Jepang). Bahaya dan risiko dari
semua bahan kimia ini dapat dilihat penjelasannya di MSDS (material safety data sheet) yang selalu
tercantum disemua kemasan bahan kimia tsb. Risiko dari penggunaan bahan kimia ini tidak hanya
pada kesehatan saja tetapi juga kecelakaan seperti ledakan, kebakaran, dll
03/19/2023 18
4. BAHAYA BIOLOGI (Biological hazards)
Merupakan bahaya yang berasal dari hewan-hewan atau mikroorganisme tak kasat mata yang berada
disekitaran tempat kerja dan dapat masuk kedalam tubuh tanpa kita ketahui sehingga banyak
penanganannya dilakukan setelah pekerja terinfeksi. Contoh: bisa ular, berbagai macam virus dan
bakteri, dll

5. BAHAYA PSIKOSOSIAL  (Psychosocial hazards)

Atau ada beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam pengorganisasian pekerjaan, merupakan
bahaya yang berasal dari konflik batin dengan lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan
rekan kerja maupun dengan fasilitas yang ada dilingkungan kerja dimana krmudian dapat membuat
seseorang mengalami stress hingga efek-efek buruk lainnya dari stress. Contohnya:
aksi bullying, kata-kata kasar dari rekan kerja, tekanan dan himpitan pekerjaan, deadline pekerjaan
yang tidak masuk akal, persaingan kerja tidak sehat, kerjaan yang monoton, jenjang karir tidak bagus,
alat bantu kerja yang tidak memadai, dll

6. BAHAYA ERGONOMI (Ergonomic Hazards)

Merupakan bahaya yang berasal dari adanya ketidaksesuaian desain kerja (job,
task, environtment) dengan kapasitas tubuh pekerja sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di
tubuh, pegal-pegal, sakit pada otot, tulang dan sendi, dll. Contohnya, gerakan repetitif (berulang-
ulang) seperti membungkuk-berdiri-membungkuk, durasi dan frekuensi bekerja melebihi batas,
bekerja dengan postur tubuh yang janggal seperti berputar di area pinggang, menunduk, pekerjaan
yang mebutuhkan menjangkau terlalu tinggi, mengangkat beban berat, statis duduk dipan komputer
dalam waktu lama, dll 

03/19/2023 19
2.DANGER (BAHAYA):
adlh merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau
kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan kata dari safe
(aman atau selamat).

3.SAFE (SELAMAT / AMAN):

adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ketingkat yang memadai (dpt diterima), dan
ini adalah lawan kata dari bahaya (danger).

03/19/2023 20
4. RISIKO (RISK):

adalah kesempatan untuk terjadinya cedera / kerugian dari suatu

bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan / peluang (probability)
dan tingkat keparahan (severity) dari akibat (cosequences) suatu
risiko.

5. RISK ASSESSMENT (PENILAIAN RISIKO):

adalah penilaian suatu risiko dgn cara memban-dingkannya

terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan.

03/19/2023 21
6. INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit
saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.

03/19/2023 22
7. ACCIDENT
Suatu kejadian yg tidak diinginkan
berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.

03/19/2023 23
IDENTIFIKASI HAZARD (BAHAYA)
 NO HAZARD

1 BENDA JATUH

2 TALI PUTUS

3 SHORT CICUIT

4 KEBOCORAN PIPA

5 LANTAI LICIN

6 BEBAN LEBIH (OVER LOAD)

30

TRAIN DEPOT MAINTENANCE

03/19/2023 25
 NO HAZARD

1 PANAS

2 RETAKAN SAMBUNGAN

3 RONGGA PADA CETAKAN

4 PROFIL TIDAK PRESISI

5 BEDA TINGKAT KEKERASAN

REL
6

30

TRACK WELDING

03/19/2023 26
 NO HAZARD

1 KOMPETENSI OPERATOR

2 JAM KERJA OPERATOR

3 KELAIKAN ALAT

4 MASA LAIK UJI ALAT ANGKUT

5 MANUAL BOOK TIDAK DWI

BAHASA
6

30

ERECTION GIRDER
27
 NO HAZARD

1 KOROSIF

2 TIDAK ADA PAPAN TANDA

BAHAYA
3 KEBOCORAN

4 SERTIFIKAT BARANG B3

30

ANGKUTAN KA B3

03/19/2023 28
 NO HAZARD

1 OPEN CIRCUIT

2 BACK LIGHT

3 JARAK TAMPAK

4 GENANGAN

5 TIDAK ADA SALURAN BUANG

30

PEKERJAAN PERSINYALAN KA
03/19/2023 29
 NO HAZARD

1 JUMLAH PENUMPANG

2 LEBAR PINTU

3 TINGGI PERON

4 CELAH PERON

5 LANTAI PERON

6 DAYA LAMPU PENERANGAN

MINIM
‘

30

STASIUN PALMERAH
30
TUGAS DAN KIRIM VIA
email : catur.wicaksono120155329@gmail.com dengan penamaan file: nama_notar_judul tugas1 dst

 JELASKAN TENTANG HAZARD, DANGER, SAFE, INCIDENT, ACCIDENT, RISK, DAN

BERIKAN ULASAN SESUAI DEFINISI
 LENGKAPI IDENTIFIKASI HAZARD PADA MASING-MASING STUDI KASUS YANG ADA
PADA MATERI

31
TERIMA KASIH

32