BAHAN AJAR

PERATURAN MENGENAI PERAWATAN SARANA

PERKERETAAPIAN DAN TENAGA PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN

DISAMPAIKAN OLEH: PRAWOTO, SH, MSI

DALAM KULIAH PERUNDANG-UNDANGAN KA 1
BEKASI 23 JUlI 2021
APA DASAR HUKUMNYA?
 DASAR HUKUM
PERAWATAN SARANA
PERKERETAAPIAN UU 23/2007 tentang Perkeretaapian
(diatur dalam Pasal 114-115)

PP 56/2009 tentang Penyelenggaraan

Perkeretaapian
(diatur dalam Pasal 229-236 dan Pasal 274-276)

PM.16 TH 2017 ttg SERTIFIKASI TENAGA PERAWATAN

SARANA PERKERETAAPIAN

PM 18 TH 2019 ttg STANDAR TEMPAT DAN PERALATAN

PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
 SIAPA YANG BERWENANG MELAKUKAN
PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN?
 HARUS DILKUKAN OLEH
SDM YG MEMILIKI
KOPENTENSI KEAHLIAN
PERAWATAN DAN
DILAKSANAKAN SESUAI
STANDAR TEMPAT DAN
PERALATAN PERAWATAN
YANG TELAH DITETAPKAN
TUJUAN PERAWATAN, JENIS PERAWATAN, DAN
APA YANG HARUS DIRAWAT ?
TUJUAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN YAITU UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEANDALAN SARANA PERKERETAAPIAN AGAR TETAP LAIK OPERASI..

PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DILAKSANAKAN SESUAI JADWAL YANG

DITETAPKAN YAITU MELIPUTI:
A. PERAWATAN BERKALA; DAN
B. PERBAIKAN UNTUK MENGEMBALIKAN FUNGSINYA.

PERAWATAN BERKALA SARANA PERKERETAAPIAN TERDIRI ATAS:

A. PERAWATAN HARIAN;
B. PERAWATAN BULANAN;
C. PERAWATAN 6 (ENAM) BULANAN;
D. PERAWATAN TAHUNAN;
E. PERAWATAN 2 (DUA) TAHUNAN; DAN
F. PERAWATAN 4 (EMPAT) TAHUNAN.

PERBAIKAN UNTUK MENGEMBALIKAN FUNGSINYA DILAKUKAN TERHADAP

KONSTRUKSI DAN KOMPONEN YANG MENGALAMI KERUSAKAN UNTUK DAPAT
BERFUNGSI KEMBALI DAN DILAKUKAN DENGAN TIDAK TERJADWAL.

PERAWATAN BERKALA SARANA PERKERETAAPIAN DAPAT DISESUAIKAN DENGAN

TEKNOLOGI SARANA PERKERETAAPIAN.
PERAWATAN HARIAN SARANA PERKERETAAPIAN DILAKUKAN TERHADAP:
A. PERALATAN PENGEREMAN;
B. PERALATAN PERANGKAI;
C. PERALATAN KESELAMATAN; DAN
D. KELISTRIKAN.

Perawatan PERAWATAN BULANAN, PERAWATAN 6 (ENAM) BULANAN, PERAWATAN

TAHUNAN, PERAWATAN 2 (DUA) TAHUNAN, DAN PERAWATAN 4 (EMPAT) TAHUNAN.
DILAKUKAN TERHADAP:
1. RANGKA DASAR;
2. BADAN;
3. BOGIE;
4. PERALATAN PERANGKAI;
5. PERALATAN PENGEREMAN;
6. PERALATAN KESELAMATAN;
7. KABIN MASINIS;
8. PERALATAN PENERUS DAYA;
9. PERALATAN PENGGERAK; DAN
10. PERALATAN PENGENDALI.
 TEMPAT PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

TEMPAT PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN YAITU DI DEPO DAN BALAI YASA

DEPO MERUPAKAN TEMPAT UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN PERAWATAN SARANA

PERKERETAAPIAN YANG MELIPUTI:
A. PERAWATAN HARIAN;
B. PERAWATAN BULANAN;
C. PERAWATAN 6 (ENAM) BULANAN; DAN
D. PERAWATAN TAHUNAN.

SEDANGKAN BALAI YASA MERUPAKAN TEMPAT MELAKSANAKAN KEGIATAN

PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN YANG MELIPUTI:
A. PERAWATAN 2 (DUA) TAHUNAN ATAU SEMI PERAWATAN AKHIR;
B. PERAWATAN 4 (EMPAT) TAHUNAN ATAU PERAWATAN AKHIR; DAN
C. REHABILITASI ATAU MODIFIKASI.

FUNGSI DEPO DAN BALAI YASA DAPAT DILAKSANAKAN DALAM SATU TEMPAT
PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN.
 STANDAR TEMPAT PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
TEMPAT PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN PALING SEDIKIT DILENGKAPI DENGAN
FASILITAS PERAWATAN BERUPA:
A. JALUR UNTUK PERAWATAN;
B. BANGUNAN UTAMA UNTUK PERAWATAN;
C. BANGUNAN UNTUK PERALATAN BANTU;
D. BANGUNAN KANTOR; DAN
E. FASILITAS UMUM.

JALUR UNTUK PERAWATAN PALING SEDIKIT TERDIRI ATAS:

A. JALUR MASUK DAN/ATAU JALUR KELUAR;
B. JALUR STABLING-,
C. JALUR PELAKSANAAN PERAWATAN;
D. JALUR PERPINDAHAN; DAN
E. JALUR PEMERIKSAAN.

JALUR MASUK DAN/ATAU JALUR KELUAR DIGUNAKAN UNTUK MASUK DAN/ATAU

KELUAR SARANA PERKERETAAPIAN.
YANG HARUS MEMENUHI PERSYARATAN:
A. TERHUBUNG DENGAN JALUR KERETA API;
B. DILENGKAPI DENGAN FASILITAS OPERASI KERETA API; DAN
 PERALATAN PERAWATAN PADA DEPO
SARANA TANPA PENGGERAK

1. PERALATAN ANGKAT KOMPONEN;

2. PERALATAN ANGKAT SARANA;
3. TOOL KIT,
4. ALAT UKUR DIMENSI;
5. ALAT PEMERIKSA KERETAKAN;
6. ALAT PEMERIKSA KELISTRIKAN;
7. ALAT UKUR DIAMETER RODA;
8. ALAT UKUR PROFIL RODA;
9. ALAT UKUR TEMPERATUR BEARING DAN RUANGAN;
10. ALAT UKUR KETINGGIAN PERALATAN PERANGKAI;
11. ALAT UKUR TEKANAN UDARA TEKAN; DAN
12. ALAT UKUR WAKTU.
 PERALATAN PERAWATAN PADA DEPO
SARANA DENGAN PENGGERAK
1. PERALATAN ANGKAT KOMPONEN;
2. PERALATAN ANGKAT SARANA;
3. TOOL KIT;
4. ALAT UKUR DIMENSI;
5. ALAT PEMERIKSA KERETAKAN;
6. ALAT PEMERIKSA KELISTRIKAN;
7. ALAT UKUR DIAMETER RODA;
8. ALAT UKUR PROFIL RODA;
9. ALAT UKUR TEMPERATUR BEARING DAN RUANGAN;
10. ALAT UKUR KETINGGIAN PERALATAN PERANGKAI;
11. ALAT UKUR TEKANAN UDARA TEKAN;
12. ALAT UKUR WAKTU;
13. BATTERY CHARGER,
14. TOOL DIAGNOSA TEST; DAN
15. LOAD TEST.
 PERALATAN PERAWATAN BALAI YASA

PERALATAN PERAWATAN BALAI YASA DIBEDAKAN MENJADI:

1. BALAI YASA SARANA TANPA PENGGERAK;
2. BALAI YASA SARANA PENGGERAK; DAN/ATAU
3. BALAI YASA SARANA TANPA PENGGERAK DAN DENGAN
PENGGERAK.

BALAI YASA SARANA TANPA PENGGERAK MERUPAKAN TEMPAT

PERAWATAN UNTUK JENIS SARANA PERKERETAAPIAN MELIPUTI
GERBONG, KERETA YANG DITARIK LOKOMOTIF, DAN PERALATAN
KHUSUS YANG DITARIK LOKOMOTIF.

BALAI YASA SARANA PENGGERAK MERUPAKAN TEMPAT PERAWATAN

UNTUK JENIS SARANA PERKERETAAPIAN MELIPUTI LOKOMOTIF,
KERETA BERPENGGERAK SENDIRI, DAN PERALATAN KHUSUS YANG
BERPENGGERAK SENDIRI.

BALAI YASA SARANA TANPA PENGGERAK DAN DENGAN PENGGERAK

MERUPAKAN TEMPAT PERAWATAN UNTUK SELURUH JENIS SARANA
PERKERETAAPIAN.
 PERALATAN PERAWATAN PADA BALAI YASA SARANA
TANPA PENGGERAK
PERALATAN PERAWATAN PADA BALAI YASA SARANA TANPA PENGGERAK PALING SEDIKIT
TERDIRI ATAS:
1. PERALATAN ANGKAT KOMPONEN;
2. PERALATAN ANGKAT SARANA;
3. ALAT BONGKAR BEARING RODA;
4. PERALATAN BUBUT RODA;
5. LOAD BOGIE TEST,
6. SPRING TEST,
7. TOOL KIT;
8. ALAT UKUR DIMENSI;
9. ALAT PEMERIKSAKERETAKAN;
10. ALAT PEMERIKSAKELISTRIKAN;
11. ALAT UKUR DIAMETER RODA;
12. ALAT UKUR PROFIL RODA;
13. ALAT UKUR TEMPERATUR BEARING;
14. ALAT UKUR BERAT SARANA;
15. ALAT UJI KEBOCORAN SARANA;
16. ALAT UKUR KETINGGIAN PERALATAN PERANGKAI;
17. ALAT UJI PENGEREMAN;
18. ALAT UKUR TEKANAN UDARA TEKAN;
19. ALAT UKUR WAKTU; DAN
20. ALAT UKUR TEMPERATUR RUANGAN.
 PERALATAN PERAWATAN PADA BALAI YASA SARANA
PENGGERAK

A. PERALATAN ANGKAT KOMPONEN; P. ALAT UKUR KETINGGIAN

B. PERALATAN ANGKAT SARANA; PERALATAN PERANGKAI;
C. ALAT BONGKAR BEARING RODA; Q. ALAT UJI PENGEREMAN;
D. PERALATAN BUBUT RODA; R. ALAT UKUR TEKANAN UDARA
TEKAN;
E. LOAD BOGIE TEST;
F. SPRING TEST; S. ALAT UKUR WAKTU;
G- TOOL KIT; T. ALAT UKUR TEMPERATUR
RUANGAN;
H. ALAT UKUR DIMENSI;
U. BATTERY CHARGER,
I. ALAT PEMERIKSA KERETAKAN;
V. TOOL DIAGNOSA TEST; DAN
J- ALAT PEMERIKSA KELISTRIKAN;
W. LOAD TEST/ BENCH TEST.
K.. ALAT UKUR DIAMETER RODA;
L. ALAT UKUR PROFIL RODA;
M. ALAT UKUR TEMPERATUR
BEARING;
N. ALAT UKUR BERAT SARANA;
O. ALAT UJI KEBOCORAN
SARANA
 FASILITAS PENDUKUNG PERAWATAN
FASILITAS PENDUKUNG PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
PALING SEDIKIT TERDIRI ATAS:
1. PESAWAT ANGKUT;
2. SISTEM UDARA TEKAN;
3. INSTALASI PENCUCIAN;
4. PERALATAN MESIN PERKAKAS;
5. INSTALASI PENGISIAN BAHAN BAKAR ATAU SUMBER TENAGA DAN
OLI;
6. PEMBANGKIT LISTRIK CADANGAN; DAN
7. PERALATAN PENGELASAN.

PESAWAT ANGKUT HARUS DISERTIFIKASI OLEH INSTANSI YANG

BERWENANG SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN.
PERALATAN PERAWATAN DAN FASILITAS PENDUKUNG PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN HARUS DIKALIBRASI SECARA BERKALA
OLEH INSTANSI YANG BERWENANG SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN.
TENAGA PERAWATAN SARANA
PERKERETAAPIAN
PENGELOMPOKAN TENAGA PERAWATAN SARANA
DAN TINGKATAN PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK LISTRIK
TENAGA
PERAWATAN
SARANA PENGELOMPOKAN
TENAGA PERAWATAN SARANA
PERKERETAAPIAN TENAGA PERAWATAN
PERKERETAAPIAN DENGAN
SARANA PENGGERAK NONLISTRIK
PERKERETAAPIAN

TENAGA PEPERAWATAN SARANA

PERKERETAAPIAN TANPA PENGGERAK

TENAGA PERAWATAN TINGKAT

PELAKSANA
TINGKAT KEAHLIAN
TENAGA PERAWATAN
SARANA
PERKERETAAPIAN
TENAGA PERAWATAN TINGKAT
PELAKSANA LANJUTAN
 KEWENANGAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TINGKAT PELAKSANA MEMILIKI

KEWENANGAN:
1. MELAKSANAKAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN; DAN
2. MENYUSUN LAPOPAN HASIL PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN.

TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TINGKAT PELAKSANA LANJUTAN

MEMILIKI KEWENANGAN:
1. MERENCANAKAN PELAKSANAAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
SESUAI BIDANGNYA;
2. MELAKSANAKAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA;
3. MELAKUKAN EVALUASI HASIL PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI
BIDANGNYA;
4. MENETAPKAN HASIL PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI
BIDANGNYA ;
5. MELAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI
BIDANGNYA;
6. MEMBERIKAN REKOMENDASI UNTUK DILAKUKAN PERBAIKAN TERHADAP
SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA.
 STANDAR
KOMPETENSI
TENAGA
PERAWATAN PELAKSANAAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN HARUS
SARANA DILAKUKAN OLEH TENAGA PERAWATANPERAWATAN YANG MEMILIKI
PERKERETAAPIAN SERTIFIKAT KECAKAPAN

STANDAR KOMPETENSI TANAGA PERAWATAN YANG HARUS

DIPENUHI ADALAH:
A. MENGETAHUI DAN MEMAHAMI TATA CARA DAN PROSEDUR
PERAWATANSARANA PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA ;
B. MENGETAHUI DAN MEMAHAMI SPESIFIKASI TEKNIS SARANA
PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA;
C. MAMPU MELAKUKAN PERAWATAN TERHADAP SISITEM DAN
KOMPONEN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA;
D. MAMPU MELAKUKAN PERBAIKAN SESUAI PERSYARATAN DAN
STANDAR PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI
BIDANGNYA;
E. MAMPU MENYUSUN PERENCANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN
PERAWATANSARANA PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA;
F. MAMPU MENGANALISAS DAN MENGEVALUASI HASIL
PERAWATANSESUAI PERSYARATAN DAN STANDAR PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI BIDANGNYA;
G. MAMPU MENILAI KELAIKAN OPERASI SARANA PERKERETAAPIAN
SESUAI BIDANGNYA;
H. MAMPU MEMBERIKAN REKOMENDASI UNTUK DILAKUKAN
PERBAIKAN TERHADAP SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI
BIDANGNYA.
 ALUR PROSES DAN PERSYARATAN UNTUK
MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA
PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
 ALUR
MENJADI
TENAGA
PERAWATAN
MENGIKUTI DIKLAT TENAGA
CALON TENAGA PERAWATAN PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN (DISELENGGARAKAN OLEH MENTERI, ATAU BADAN
HUKUM/LEMBAGA TERAKREDITASI)

MENGIKUTI UJIAN KEAHLIAN

JIKA LULUS
YANG DISELENGGARAKAN
OLEH DIRJEN KA MEMPEROLEH SURAT TANDA
(DENGAN MELAMPIRKAN DOKUMEN SEBAGAIMANA
LULUS DIKLAT
DIATUR DALAM PASAL 10 PM 96/2010)

JIKA LULUS

DIBERIKAN SERTIFIKAT MENJADI

KEAHLIAN OLEH DIRJEN KA TENAGA PERAWATAN SARANA
(DALAM BENTUK BUKU SERTIFIKAT PERKERETAAPIAN SESUAI TINGKAT
DAN SMARTCARD KEWENANGANNYA
BERLAKU SELAMA 5 TAHUN )
 PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT
KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
DENGAN PENGGERAK LISTRIK

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK LISTRIK TINGKAT PELAKSANA :
1. PRIA ATAU WANITA;
2. SEHAT JASMANI DAN ROHANI;
3. TIDAK BUTA WARNA;
4. LULUS PENDIDIKAN LANJUTAN TIGKAT ATAS DAN LULUS PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA PERAWATAN
SARANA PERERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK LISTRIK ATAU LULUS PENDIDIKAN LANJUTAN TIGKAT ATAS DAN TELAH
BEKERJA / MAGANG PALING SEDIKIT 2 TAHUN DI BIDANG PARAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK LISTRIK ATAU LULUS PENDIDIKAN DI BIDANG PERKERETAAPIAN SETINGKAT DIPLOM III;
5. LULUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KEAHLIAN TENAGA PEPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK LISTRIK TINGKAT PELAKSANA; DAN
6. LULUS UJI KOPETENSI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK LISTRIK TINGKAT
PELAKSANA.

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK LISTRIK TINGKAT PELAKSANA LANJUTAN:
1. TELAH BEKERJA SELAMA PALING SEDIKIT 4 (EMAT) TAHUN SEBAGAI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
DENGAN PENGGERAK LISTRIK TINGKAT PELAKSANA
2. LULUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK LISTRIK
TINGKAT PELAKSANA LANJUTAN; DAN
3. LULUS UJI KOPETENSI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK LISTRIK TINGKAT
PELAKSANA.
 PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT
KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
DENGAN PENGGERAK NON LISTRIK

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK NON LISTRIK TINGKAT PELAKSANA :
1. PRIA ATAU WANITA;
2. SEHAT JASMANI DAN ROHANI;
3. TIDAK BUTA WARNA;
4. LULUS PENDIDIKAN LANJUTAN TIGKAT ATAS DAN LULUS PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA PERAWATAN
SARANA PERERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK NON LISTRIK ATAU LULUS PENDIDIKAN LANJUTAN TIGKAT ATAS DAN
TELAH BEKERJA / MAGANG PALING SEDIKIT 2 TAHUN DI BIDANG PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK NON LISTRIK ATAU LULUS PENDIDIKAN DI BIDANG PERKERETAAPIAN SETINGKAT DIPLOM III;
5. LULUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK NON LISTRIK TINGKAT PELAKSANA; DAN
6. LULUS UJI KOPETENSI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK NON LISTRIK TINGKAT
PELAKSANA.

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN
PENGGERAK NON LISTRIK TINGKAT PELAKSANA LANJUTAN:
1. TELAH BEKERJA SELAMA PALING SEDIKIT 4 (EMAT) TAHUN SEBAGAI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
DENGAN PENGGERAK NON LISTRIK TINGKAT PELAKSANA
2. LULUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK NON
LISTRIK TINGKAT PELAKSANA LANJUTAN; DAN
3. LULUS UJI KOPETENSI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DENGAN PENGGERAK NON LISTRIK TINGKAT
PELAKSANA.
 PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT
KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
TANPA PENGGERAK

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA
PENGERAK TINGKAT PELAKSANA :
1. PRIA ATAU WANITA;
2. SEHAT JASMANI DAN ROHANI;
3. TIDAK BUTA WARNA;
4. LULUS PENDIDIKAN LANJUTAN TIGKAT ATAS DAN LULUS PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA PERAWATAN
SARANA PERERETAAPIAN TANPA PENGERAK ATAU LULUS PENDIDIKAN LANJUTAN TIGKAT ATAS DAN TELAH BEKERJA /
MAGANG PALING SEDIKIT 2 TAHUN DI BIDANG PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA PENGERAK ATAU LULUS
PENDIDIKAN DI BIDANG PERKERETAAPIAN SETINGKAT DIPLOM III;
5. LULUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA
PENGERAK TINGKAT PELAKSANA; DAN
6. LULUS UJI KOPETENSI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA PENGERAK TINGKAT PELAKSANA.

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA
PENGGERAK TINGKAT PELAKSANA LANJUTAN:
1. TELAH BEKERJA SELAMA PALING SEDIKIT 4 (EMAT) TAHUN SEBAGAI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
TANPA PENGGERAK TINGKAT PELAKSANA
2. LULUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA PENGGERAK TINGKAT
PELAKSANA LANJUTAN; DAN
3. LULUS UJI KOPETENSI TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TANPA PENGGERAK TINGKAT PELAKSANA.
 SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA
PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN HARUS MEMILIKI SERTIFIKAT

KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN, TANDA PENGENAL, DAN
TANDA KUALIFIKASI YANG DITERBITKAN OLEH DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN.

SERTIFIKAT KEAHLIAN, TANDA PENGENAL, DAN TANDA KUALIFIKASI TENAGA

PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DIPEROLEH SETELAH:
A. MEMILIKI SURAT TANDA TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA
PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN; DAN
B. LULUS UJI KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN YANG
DILAKUKAN OLEH DIREKTORAT JENDERAL.

SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN BERLAKU

SELAMA 5 (LIMA) TAHUN.
KEWAJIBAN TENAGA PERAWATAN DAN
KEWAJIBAN PENYELENGGARA SARANA
PERKERETAAPAIN TERKAIT PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN
 KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN
TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN
DALAM TUGAS

PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS WAJIB:
A. MEMBAWA TANDA PENGENAL SEBAGAI TENAGA PERAWATAN SARANA
PERKERETAAPIAN; DAN
B. MELAKUKAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN; DAN

UNTUK MENJAMIN KOMPETENSI YANG DIMILIKI, TENAGA PERAWATAN SARANA

PERKERETAAPIAN WAJIB:
A. PALING SEDIKIT DALAM KURUN WAKTU 2 (DUA) HARUS MELAKUKAN PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN ; DAN/ATAU
B. MENGIKUTI PELATIHAN, PENYEGARAN, SEMINAR, ATAU LOKAKARYA DI BIDANG
TUGASNYA PALING SEDIKIT 1 (SATU) KALI DALAM 2 TAHUN.
 KEWAJIBAN PENYELENGGARA SARANA
PERKERETAAPIAN DALAM PERAWATAN SARANA
PERKERETAAPIAN DAlAM TUGAS

UNTUK MENUNJANG TUGAS PELAKSANAAN TENAGA PERAWATAN SARANA

PERKERETAAPIAN, PENYELENGGARA SARANA PERKERETAAPIAN WAJIB:
A. MENETPKAN PROSEDUR PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN;
B. MENYEDIKAN PERALATAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN;
C. MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENAGA PERAWATAN SARANA;
D. MEMERINTAHKAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN UNTUK
MELSKUKAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN MINIMAL 2 TAHUN SEKALI;
E. MELAKUKAN PERAWATAN KESEHATAN KEPADA TENAGA PERAWATAN SARANA
PERKERETAAPIAN PALING SEDIKIIT 2 TAHUN SEKALI;
SANKSI TENAGA PERAWATAN DAN
SANKSI PENYELENGGARA SARANA
PERKERETAAPIAN TERKAIT
PEMERIKSAAN SARANA
PERKERETAAPIAN
 SANKSI PENYELENGGARA SARANA
PERKERETAAPIAN

MELAKUKAN PERAWATAN SARANA

PENYELENGGARA PERKERETAAPIAN TIDAK MENGGUNAKAN
SARANA TENAGA YANG MEMILIKI KUALIFIKASI
KEAHLIAN DAN TIDAK SESUAI DENGAN
PERKERETAAPIAN
TATA CARA YANG DITETAPKAN

DIKENAKAN SANKSI ADMINISTRASI

BERUPA TEGURAN TERTULIS,
PEMBEKUAN IZIN OPERASI ATAU
PENCABUTAN IZIN OPERASI
 SANKSI ADMINSITRASI TENAGA PERAWATAN
SARANA PERKERETAAPIAN
PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN YANG TIDAK
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN YAITU TIDAK MEMBAWA TANDA PENGENAL SEBAGAI TENAGA PERAWATAN
MELAKUKAN PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN, DAN TIDAK MENGENAKAN TANDA KUALIFIKASI. DIKENAI SANKS
ADMINISTRATIVE YANG DIBERIKAN DENGAN TAHAPAN BERUPA:
A. PERINGATAN TERTULIS;
B. PEMBEKUAN SERTIFIKAT; DAN
C. PENCABUTAN SERTIFIKAT.

SANKSI ADMINISTRATIF DIBERIKAN OLEH DIREKTUR JENDERAL.

PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA PERINGATAN TERTULIS DIKENAKAN PALING BANYAK 3 (TIGA
KALI SECARA BERTURUT-TURUT MASING-MASING DALAM JANGKA WAKTU 7 (TUJUH) HARI KERJA.

DALAM HAL PEMEGANG SERTIFIKAT TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA SETELAH BERAKHIRNYA

JANGKA WAKTU PERINGATAN TERTULIS KETIGA, DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA PEMBEKUAN
SERTIFIKAT PALING LAMA 30 (TIGA PULUH) HARI KERJA.

PEMEGANG SERTIFIKAT YANG TIDAK MELAKUKAN UPAYA PERBAIKAN SETELAH BERAKHIRNYA JANGKA
WAKTU PEMBEKUAN SERTIFIKAT DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA PENCABUTAN SERTIFIKAT.
SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DAPAT DIBEKUKAN TANPA MELALUI
TAHAPAN PERINGATAN TERTULIS, DALAM HAL PEMEGANG SERTIFIKAT:
A. TIDAK MEMENUHI STANDAR KESEHATAN DAN MENGALAMI CACAT FISIK ATAU TERGANGGU
KESEHATAN JIWANYA SEHINGGA TIDAK DAPAT MENJALANKAN TUGAS;
B. TERKENA PENGARUH ALKOHOL, NARKOTIKA ATAU OBAT-OBATAN YANG DAPAT MEMPENGARUHI FISIK
DAN MENTAL; ATAU
C. MELAKUKAN PERBUTAN YANG MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN OPERASIONAL
KERETA API YANG MENGAKIBATKAN KECELAKAN DAN RINTANG JALAN.

SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN DICABUT TANPA MELALUI TAHAPAN
PERINGATAN TERTULIS DAN/ATAU PEMBEKUAN SERTIFIKAT, DALAM HAL:
A. SERTIFIKAT DIGUNAKAN OLEH ORANG LAIN YANG TIDAK BERHAK;
B. SERTIFIKAT DIPEROLEH DENGAN CARA TIDAK SAH;
C. DIBERHENTIKAN DENGAN TIDAK HORMAT DARI PEGAWAI ATAU KARYAWAN BERKAITAN DENGAN
KOPETENSI BERDASARKAN PERUNDANG UNDANGAN;
D. PEMEGANG SERTIFIKAT DIBERHENTIKAN DENGAN TIDAK HORMAT DARI PEGAWAI ATAU KARYAWAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
E. TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB YANG DIBERIKAN KEPADANYA AKIBAT
GANGGUAN JASMANI DAN ROHANI YANG BERSIFAT PERMANEN; DAN / ATAU
F. MELAKUKAN PERBUATAN DAN TINDAKAN YANG MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
OPERAIONAL KERETA API YANG MENGAKIBATKAN KECELAKAAN YANG MENIMBULKAN KORBAN JIWA
DAN RINTANG JALAN BERDASARKAN PEMERIKSAAN DAN ANALISIS KECELAKAAN.
 Sekian &
Terima kasih.....

Selamat belajar, jaga

kesehatan semoga
sukses selalu
Aamiin