KESEHATAN KERJA
& LINDUNG
LINGKUNGAN
(K3LL)
ABRAR PRASODJO, CRA., CRP
30 JUNI 2022
• MATERI BAHASAN
1. Hubungan KerjaTim Safety – Tim Security
2. Aspek Legal HSE & COVID – 19
3. OH& SAFETY /SMK3
1) Kecelakaan Kerja
2) Investigasi
3) Kondisi Darurat danEvakuasi
4) Pengelolaan Bahaya “api”/ FIRE Management
4) ENVIRONMENTAL MS
1) Perizinan Lingkungan
2) Limbah B3
3) Proper
→ HSEMS Diperdalam secara mandiri
I. LBH DULU MANA AMAN APA SELAMAT ?
1. Aman dimulai dari rumah, diperjalanan, dan tempat kerja, sampai kembali ke rumah (KAMTIB)
2. Menurut regulasi, selamat “berlaku” di tempat kerja ( meskipun ada Off The Job Safety), untuk
perjalanan dari rumah ke tempat kerja baru di cover Asuransi, apakah dimasukkan ke HSE
Statistik Kerja ketika kecelakaan terjadi di perjalanan menuju tempat kerja / di rumah/ keluar
malam dari Basecamp tanpa ijin atasan?
3. Di tempat kerja dalam situasi lingkungan aman bisa saja terjadi kecelakaan kerja ; tetapi jika
situasi tidak aman, maka dapat dipastikan pekerja tidak dapat bekerja dengan selamat
• Struktur kelengkapan Regulasi di HSE jauh lebih
lengkap dan cukup update ; sementara di Sekuriti,
SECURITY VS SAFETY
Regulasi relatif cukup tertinggal → kurikulum
pendidikan , profesi,Audit, ijin usaha SAFETY(HSE) SECURITY
• Manajemen Puncak lebih mengenal tentang Safety
dari pada Security. Struktur Organisasi (Posisi), 1.Identitas Karyawan
Anggaran biasanya lebih besar di bidang Safety 1.Investigasi 2.SeragamKerja
(HSE) dari pada Security 2.Laporan Investigasi 3.Absensi /R.Kerja
• Kebanyakan di Security, personil Keamanan dari 3.Evakuasi 4.Kejadian Bencana
4.KejadianBencana 5.Kehilangan
PerusahaanAlih Daya /Out source
5.PengamananTKP 6.OrangMencurigakan
• Pendekatan terbaru , secara integrasi, HSE-Security
7.Bantuan PenebalanKeamanan
digabung dalam 1 Divisi/Departemen, HSSE
UUD 1945→ SISHANKAMRATA & UU POLRI ( 2/2002 ) DIBANTU POLSUS – PPNS DAN PAM SWAKARSA
PERATURAN POLRI NOMOR 3 DAN 7TAHUN2019 PERATURAN POLRI NOMOR 4TAHUN 2020
TENTANG TENTANG SISTEM PENGAMANAN SWAKARSA
BANTUAN PENGAMANAN PADA OBVITNAS DAN OBTER
1. JASA PENGAMANAN → BANTUAN PERSONIL POLRI &TNI 1. SATUAN PENGAMANAN LINGKUNGAN / SATKAMLING
2. JASA SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN ( SMP) 2. PENGAMANAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
a. PEMBINAAN TEKNIS
b. AUDIT → AUDITOR SMP 3. INDUSTRIAL SEKURITI → SATPAM
GADA PRATAMA – GADA MADYA – GADA UTAMA
SMP
UNIT KOMPETENSI (KEP MENAKERTRANS 259 TH 2018)
MANAJEMEN RISIKO
UNIT KOMPETENSI GADAUTAMA
1. MENENTUKAN RISIKO KEAMANAN
2. MENENTUKAN KERAWANAN KEAMANAN
1. KOMITMEN &KEBIJAKAN 3. MENYUSUN RENPAM
2. POLA PENGAMANAN 4. MENYUSUN SOP
3. KONFIGURASI PENGAMANAN 5. MENYUSUN DESAIN SIMULASI PENGAMANAN
4. STANDAR KEMAMPUAN PELAKSANA PENGAMANAN 6. MANAJEMEN KEADAAN DARURAT HSE
5. MONITORING DAN EVALUASI 7. MANAJEMEN KONFLIK HSE, COMDEV
J E N IS NOM OR U R A IA N
0 1 /1 9 70 K E S E L A M ATA N & K E S E H ATA N K E R J A
2 8 /2 0 02 BANGUNAN GEDUNG
1 3 /2 0 03 KE TE N AGAKE RJAAN
PP 5 0 /2 0 12
2 1 /2 0 17
PENERAPAN SISTEM MANAJE ME N KESELAMATAN D AN KESEHATAN KERJA
PE RUBAHAN ATAS PE RGUB DKI N O 93/2014 TTG PERAN SERTA MASY ARAKAT
2 2 4 /2 015 DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pergub DKI
PE R S Y AR AT AN TEKNIS & TATA K E R J A P E M A S A N G A N SISTEM DETEKSI & ALAR M
2 5 0 /2 015 KEBAKARAN
TGL NOM OR JENIS URAIAN
U M U M / KEBENCANAAN
PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI U N D A N G - U N D A N G
N O M O R 1 TAHUN 2O2O TENTANG KEBIJAKAN K E UA N G A N N E G A R A D A N STABILITAS SISTEM K E UA N G A N
16 M e i 2020 02/ 2020 Undang - Undang UNTUK P E N A N GA NA N P A N D E M I COVID-19 DAN/ATAU D A L A M R A N G K A M E N G H A DA P I A N C A M A N YANG
M E M B A H A Y A K A N P E R E K O NO M I A N NASIONAL DAN/ATAU STABILITAS SISTEM K E U A N G A N M E N J A D I
UNDANG-UNDANG
20 Juli 2020 82/ 2020 INPRES RI Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
20 Juli 2020 82/ 2020 Perpres RI Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
13 April 2020 12 / 2020 Keppres RI Penetapan B e n c a n a N o n A l a m Penyebaran COVID-19 sebagai B e n c a n a Nasional
KEBIJAKAN K E U A N G A N N E G A R A D A N STABILITAS SISTEM K E U A N G A N UNTUK P E N A NGA NA N P A N D E M I COVID-19
31 Maret 2020 01/ 2020 PERPPU DAN/ATAU D A L A M R A N G K A M E N G H A D A PI A N C A M A N YANG M E M B A H A Y A K A N
P E R E K O NO M IA N NASIONAL DAN/ATAU STABILITAS SISTEM K E U A N G A N
20 Maret 2020 09 / 2020 Keppres RI Perubahan atas Keppres No. 7/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan C O V I D 19
13 Maret 2020 07 / 2020 Keppres RI Gugus Tugas Percepatan Penanganan C O V I D 19
7 Agust 2018 06 / 2018 Undang - Undang Kekarantinaan Kesehatan
19 Maret 2018 17 / 2018 Perpres RI Penyelenggaraan Penanggulangan B e n c a n a d a l a m k e a d a a n tertentu
13 Okto 2009 36 / 2009 Undang - Undang Kesehatan
28 Febr 2008 21 / 2008 Peraturan Pemerintah RI Penyelenggaraan Penanggulangan B e n c a n a
26 April 2007 24 / 2007 Undang - Undang Penanggulangan B e n c a n a
22 Juni 1984 04 / 1984 Undang - Undang W a b a h Penyakit Menular
KESEHATAN
6 Juli 2020 HK 02.02/I/2875/2020 Surat Ed a r a n DirjenYanKes Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Rapid Tes / Antibodi
2 Juli 2020 63/2020 KepMenDesPDT & Trans Protokol Normal Baru Desa
02/KB/2020 dan Kep Bersama M en d i kb ud & Panduan Teknis Pencegahan & Pengendalian COVID-19 di bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif d a l a m
2 Juli 2020
KB/1/UM.04.00/M.K/2020 Menparekraf Masa Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19
Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di tempat dan fasilitas u m u m d a l a m rangka Pencegahan & Pengendalian
19 Juni 2020 HK 01.07/MENKES/382/2020 Kep M en Kes RI
COVID-19
Perubahan atas Per Bdn Penyelenggara JamSosKes No. 5/2018 tentang Cara Penagihan Pembayaran
Per B a d a n P enyelengga ra
2 Juni 2020 3 / 2020 & Pencatatan Iuran JamKes; dan Pembayaran D e n d a akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran JamKes
JamSosKes
SE G u g u s T g s Percepatan
27 M e i 2020 06/ 2020 Status Keadaan Darurat B e n c a n a N o n A l a m COVID-19 sebagai B e n c a n a Nasional
COVID-19
Per Konsil Kedokteran Kewenangan Klinis dan Praktek Kedokteran melalui Telemedicine p a d a masa Pandemi COVID-19 di Indonesia
29 April 2020 74/2020
Indonesia
Penyelenggaraan Yan Kes melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi d a l a m rangka Pencegahan Penyebaran
29 April 2020 HK 02.01/MENKES/303/2020 SE Menkes RI
COVID-19
Penggunaan Masker & Penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) untuk m e n c e g a h penularan
9 April 2020 HK 02.02/I/385/2020 Surat Ed a r a n DirjenYanKes
COVID-19
9 April 2020 HK 01.07/MENKES/247/2020 Kep M en Kes RI P e d o m a n Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
3 April 2020 09/ 2020 P er m enKes RI P e d o m a n PSBB d a l a m R a n g k a Percepatan Penanganan COVID-19
31 Maret 2020 21 / 2020 Peraturan Pemerintah RI PSBB d a l a m rangka percepatan Penanganan COVID-19
27 Maret 2020 HK 02.01/MENKES/216/2020 SE M en Kes RI Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja
16 Maret 2020 HK 02.01/MENKES/202/2020 SE M en Kes RI Protokol Isolasi Diri Sendiri d a l a m Penanganan COVID-19
TRANSPORTASI
Protokol Pengawasan Pelaku Perjalanan D a l a m Negeri di Bandar Udara & Pelabuhan d a l a m rangka
26 Juni 2020 HK 02.01/MENKES/382/2020 SE M e n Ke s RI
Penerapan Kehidupan Masyarakat Produktif d a n A m a n terhadap COVID-19
SE G u g u s T g s Percepatan Perubahan atas SE No. 07/2020 tentang kriteria d a n Persyaratan Perjalanan O r a n g d a l a m Masa Adaptasi
26 Juni 2020 09 / 2020
COVID-19 Kebiasaan Baru (AKB) menuju Masyarakat Produktif d a n A m a n COVID-19
Perubahan atas Permenhub No. PM 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi d a l a m rangka
8 Juni 2020 P M 41/ 2020 P er m en h u b RI
P e n c eg a h a n Penyebaran COVID-19
P e d o m a n d a n Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi Perkeretaapian d a l a m masa AKB untuk m e n c e g a h
8 Juni 2020 14 / 2020 SE M e n h u b RI
Penyebaran COVID-19
P e d o m a n d a n Petunjuk Teknis Penyelenggara an n Transportasi Darat p a d a masa AKB untuk
8 Juni 2020 11/ 2020 SE M e n h u b RI
P e n c eg a h a n Penyebaran COVID-20
8 Juni 2020 13 / 2020 SE M e n h u b RI Operasi Transportasi Udara d a l a m masa kegiatan Masyarakat Produktif d a n A m a n dari COVID-19
Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan O r a n g d e n g a n Transportasi Laut d a l a m AKB menuju Masyarakat Produktif
8 Juni 2020 25 / 2020 SE Dirjen Hu b l a
d a n A m a n COVID-19
SE G u g u s T g s Percepatan Kriteria d a n Persyaratan Perjalanan O r a n g d a l a m Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju Masyarakat
6 Juni 2020 07 / 2020
COVID-19 Produktif d a n A m a n COVID-19
KETENAGAKERJAAN
Perubahan atas Perpres N o 36/2020 tentang P e n g e mb a n ga n Kompetensi Kerja melalui Program Kartu
7 Juli 2020 76/2020 Perpres RI
Prakerja
SE G u g u s T g s Percepatan Pengaturan J a m Kerja p a d a Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju Masyarakat Produktif d a n A m a n
14 Juni 2020 08 / 2020
COVID-19 COVID-19 di Jabodetabek
Perlindungn Pekerja / Buruh d a l a m p r o g r a m Jaminan K e c el a ka a n Kerja p a d a kasus P A K karena COVID-19
28 M e i 2020 M/8/HK.04/V/2020 Surat Ed a r a n M en aker RI
Panduan P e n c eg a h a n & Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran d a n Industri d a l a m m e n d u k u n g
20 M e i 2020 HK 01.07/MENKES/328/2020 Kep M en Kes RI
keberlangsungan usaha p a d a situasi Pandemi
Protokol P e n c e g a ha n Penularan COVID-19 di Tempat Kerja sektor Jasa d a n Perdaganga n (Area Publik) d a l a m
20 M e i 2020 HK 02.01/MENKES/335/2020 SE M e n Ke s RI
m e n d u k u n g keberlangsungan usaha
R e n c a n a Keberlangsungan Usaha d a l a m menghadapi Pandemi COVID-19 d a n Protokol P e n c eg a h a n
20 M e i 2020 M/7/AS.02.02/V/2020 Surat Ed a r a n M en aker RI
Penularan COVID-19 di perusahaan
19 M e i 2020 HK 01.07/MENKES/327/2020 Kep M en Kes RI Penetapan COVID-19 Akibat Kerja sebagai P A K y a n g spesifik p a d a pekerjaan tertentu
27 April 2020 337/ BNSP/IV/2020 SE BNSP Pelaksanaan Asesmen / Uji Kompetensi Jarak Jauh (Daring) o l e h LSP
8 April 2020 M/4/HK.04/IV/2020 Surat Ed a r a n M en aker RI Pelayanan Penggunaan TKA d a l a m u p a y a P e n c e ga h a n Masuknya COVID-19
Perlindungn Pekerja / Buruh d a n Kelangsungan Usaha d a l a m R a n g k a P e n c e ga h a n d a n
17 M a r e t 2020 M/3/HK.04/III/2020 Surat Ed a r a n M en aker RI
Penanggulangan COVID-19
PENGADAAN
Tata C a r a Pengelolaan d a n Rincian Alokasi D a n a C a d a n g a n Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
3 Juli 2020 15 / KM.7/2020 Kep M en Keu RI
Tambahan G e l o m b a n g III Tahun Anggaran 2020
Perubahan atas Perpres N o 54/2020 tentang Perubahan Postur & Rincian Anggaran Pendapatan d a n Belanja
25 Juni 2020 72/ 2020 Perpres RI
Negara tahun Anggaran 2020
19 Juni 2020 20 / 2020 SE LKPB Pelaksanaan Pencatatan Pengadaan Darurat p a d a Sistem Pengadaan S e c a r a Elektronik
Perubahan II atas P e r M e n d es PDT& Trans RI No. 11/2019 tentang Prioritas Penggunaan D a n a Desa tahun 2020
16 Juni 2020 07/ 2020 P er m en d es P DT & Trans RI
Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat k e p a d a P E M D A d a l a m rangka Penanganan Pandemi COVID-19
5 M e i 2020 46/ PMK.07/2020 P er m en Keu RI
d a n d a m p a k akibat Pandemi COVID-19
Updated 28 Oktober 2020- AP
UU No. 11/2020 tentang CIPTA KERJA,
Mencabut : Diundangkan tanggal 2 November 2020, berisi 1187 halaman
a. UUNo. 3/ 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
b. Staatsblad Tahun 1926 Nomor 226 juncto Staatsblad Tahun 1940 Nomor 450 tentang Undang-
Undang Gangguan ( Hinderordonnantie)
HAK PENGELOLAAN, HAK ATAS TANAH, SATUAN RU M AH SUSUN, PENYELENGGARAAN K AWASAN PERDAGANGAN BEBAS D AN
14 18 D AN PENDAFTARAN TANAH
37 41 PELABUHAN BEBAS
PENYELENGGARAAN PEN G AD AAN TAN AH BAGI PEMB AN G UN AN
15 19 UNTUK KEPENTINGAN U M U M
38 42 K E M U D A H A N P R O Y E K STRATEGIS N A S I O N A L
(3) Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf d diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
PASAL 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c.perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
LOSS
TIDA K ADA
ACCIDENT = KECELAKAAN
LOSS (Menimbulkan Kerugian)
P eople
E quipment
M aterial KERUGI
A N
E nvironment
SEBAB LANGSUNG
• Ruang Gerak Terbatas • Membuat peralatan safety tidakberfungsi
• Bahaya kebakaran dan ledakan • Menggunakan peralatan yang rusak
• Pemeliharaan kebersihaan/housekeeping yang buruk • Tidak memakai APD secarabenar
• Kondisi lingkungan yang berbahaya : (Gas, debu, • Pemuatan material tidak sesuaiprosedur
asap, gas beracun, kabut)
• Penempatan material/peralatan/unit tidak sesuaiprosedur
2. Disaster / Bencana
Suatu kejadian besar/bencana yang datang secara tiba-tiba baik dari
dalam maupun luar unit operasi/daerah tersebut yang dapat mengancam
pekerja/kehidupan manusia dan kerusakan harta/benda, dan sumber daya
manusia dan sarana yang tersedia tidak mampu untuk mengatasi kondisi
tsb.
1. Perencanaan
2. Manual/Panduan dan SOP
3. Sumberdaya Manusia yang Terlatih
dan Kompeten
4. Organisasi / Team Penanggulangan
Keadaan Darurat
5. Peralatan yang Tepat / Sesuai
6. Monitoring dan Evaluasi
E 1 . PERENCANAAN
1. Menetapkan Kerangka dan Tahap Dasar yang
Diperlukan untuk Menangani Keadaan
Darurat
2. Pimpinan Perusahaan harus memperlihatkan
Dukungan untuk Perlindungan Pegawai dan
Meminimalkan Kerugian
3. Memberikan arahan bagi manajemen untuk
tindakan yang diambil dalam semua jenis
kondisi keadaan darurat
4. Rencana harus dibuat secara rinci dan
tertulis
5. Relatif mudah dibaca / dipahami
Urutan Perencanaan Tanggap Darurat
A. Identifikasi keadaan darurat
Identifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi Perusahaan; jam kerja/ setelah jam kerja.
Pertimbangkan → lokasi, sifat pekerjaan, mesin / bahan kimia yang digunakan. Buat daftar semua potensi
keadaan darurat yang mungkin dihadapi perusahaan. Lakukan penilaian risiko .
Perencanaan tanggap darurat penting bagi perusahaan karena lebih baik berhati-hati dengan
cara aman daripada menyesal. Membuat rencana respons yang efektif untuk keadaan darurat
mungkin membutuhkan usaha yang lebih, tetapi secara manajemen dapat memastikan
keselamatan pekerja dan membantu membangun tempat kerja yang sehat dan aman.
E2. Manual/ Panduan Umum dan SOP
1. D a l a m H i ra r k i D o kume n M a na j e me n KEBIJAKAN
MANAJEMEN
Ta ngga p D a r u ra t h a rus me r u ju k PUNCAK
ke pa da ISO 9 001 t e nt a ng H i ra r k i
Dokumen PANDUAN/MANUAL
2.Contoh turunan dari Pedoman MANAJEMEN
TANGGAP
Penanggulangan Keadaan Darurat DARURAT
Perusahaan antara lain :
1. SOP Melaporkan Keadaan Darurat
2. SOP Sistem Komunikasi Keadaan
Darurat SOP TTG JEM EN
TANGGAP
3. SOP Penanggulangan Kebakaran di DARURAT
Gedung
4. SOP Pengaktifan Tim Manajemen
Tanggap Darurat DOKUMEN JEMEN
5. SOP Permintaan Bantuan TANGGAP DARURAT
GEDUNG PRODUKSI B
Penanggulangan Keadaan Darurat Ke
Instansi di luar Perusahaan
6. SOP Evakuasi Karyawan FORM/
7. SOP Investigasi dan Pelaporan DATA/LAPORAN
Penanggulangan Keadaan Darurat . Dll
PKDP = Penanggulangan PROSEDUR PKDP
Keadaan Darurat Perusahaan Kejadian Kebakaran, Peledakan, Kebocoran
Penanggulangan Awal
Ya
Berhasil ?
Tidak
Penanggulangan lanjut
Ya
Berhasil ?
Tidak
Ya
Berhasil ?
PKDP
Tidak
Tingkat I = Lokal di
dalam kawasan BP Batam Tidak
Berdampak KeMasyarakat
Tingkat II = Berdampak Sekitar ?
keluar kawasan BP
Batam/ Masyarakat Ya
PKDP Tingkat II
Status Aman
KETUA TIM OPERASI KETUA TIMPENDUKUNG KETUA TIMINVESTIGASI INSTANSI LUAR TERKAIT
PENANGGULANGAN OPERASI KADEP UNIT SETEMPAT (UNTUK PKDP TINGKAT-II)
KADEP UNIT SETEMPAT KARO PERSONALIA
ANGGOTA: PEMDA
DINAS PMK Kota BATAM
DISNAKER
KADEP HAR UNIT SETEMPAT
DINAS LHPE
KOORDINATOR EVAKUASI, KARO ISTEK
STAF OPERASI POLRES BARELANG
SARANA & LOGISTIK KARO PROSLAB
PENANGGULANGAN RUMAH SAKIT DILUAR
KARO LK3 INDUSTRI SEKITAR
KABAG UNIT SETEMPAT
KARO UMSET KADEPKAMSAN DITJEN MIGAS (BILA BERKAITAN
KABAG HAR SETEMPAT
KAROPERSONALIA DENGAN GAS ALAM)
KABAG K3
KARO HUKUM
STAF DALLING
KARO TI
TIM EVAKUASI
BAGIAN TRANSPORT
KOORDINATOR
PENANGGULANGAN TIM SARANA & LOGISTIK
DI TEMPATKEJADIAN BAGIAN SARANA&
KABAG PMK PERLENGKAPAN
PKDP =
REKONSTRUKSI
REGU PMK KADEP HAR UNIT SETEMPAT
TIM RESCUE KOORDINATOR TIM
Penanggulangan
INSPEKTUR KK HUMAS
KARO HUMAS ANGGOTA:
SAFETY REP. YGBERTUGAS
KARYAWAN LAIN YANG
TERLIBAT / DILIBATKAN
KARO ISTEK
KARO CANGUN
KARO LATSIN
Keadaan
KOORDINATOR
TIM KEAMANAN
KARO LK3
KARO DAAN Darurat
Perusahaan
KADEP KAMSAN KARO ANGGARAN
KOORDINATOR TIM MEDIS KARO KEUANGAN
DIREKTUR RS MAJU JAYA KADEP PPK
KADEP HAR UNIT SETEMPAT
KARO DAAN
KARO PGM
KOORDINATOR
DIREKTUR RS
• TIM MEDIS RS MAJU JAYA TIM KEUANGAN
• TIM MEDIS K3 SatKer/Ged
KARO KEUANGAN
Normal Day
PENANGGUNGJAWAB
DIREKTUR OPERASI
PEMDA
KOORDINATOR DINAS PMK
KOORDINATOR TIM TIM KEAMANAN DISNAKER
PENANGGULANGAN KARU SHIFT SATPAM DINAS LHPE
DI TEMPAT KEJADIAN SETEMPAT POLRES
RUMAH SAKIT DILUAR
KARU SHIFT PMK
INDUSTRI SEKITAR
DITJEN MIGAS (BILA
BERKAITAN DENGAN GAS
o REGU PMK ALAM)
o TIM RESCUE
o INSPEKTUR KK
o
o
SAFETY REP. BERGILIR
KARYAWAN LAIN YANG
Shift/
TERLIBAT / DILIBATKAN
Sementara
Keterangan :
KOORDINATOR
TIM MEDIS
1. Struktur organisasi Tim PKDP diluar normal day ini
DOKTER JAGA RS bersifat darurat/sementara.
2. Apabila pejabat Tim PKDP telah ada, maka secara
otomatis segala tugas & tanggung jawab Tim PKDP
diluar normal day diambil alih oleh Tim PKDP
o TIM MEDIS RS
o TIM MEDIS K3
TIM RESPON
KEADAAN DARURAT
E5. Sarana dan Kelengkapan
1.Menentukan membuat dan memelihara
sarana Emergency Exit
Peta Jalur Emergency Exit ditempatkan disetiap
lantai, ruangan dan tempat-tempat khusus
termasuk assembly point dan sarana emergency
(APAR, P3K dll)
Jalur Evakuasi harus bebas dari benda yang bisa
menghambat proses evakuasi
Jalur evakuasi harus cukup (jumlah & ukuran) untuk
mengeluarkan personil dalam waktu 2, 2 ½
atau 3 menit dan Jalur evakuasi harus bebas dari benda
yang mudah terbakar atau barang berbahaya lainnya.
Pintu Emergency harus membuka keluar dan terdapat
petunjuk arah yang jelas disetiap lantai
2. Alarm System
Terdapat sistem peringatan dini jika terjadi kondisi
darurat
Alarm sistem dipelihara dan diuji secara periodik
Power untuk alarm selalu tersedia pada saat emergency
Bunyi alarm dibedakan untuk masing-masing kondisi
(darurat, evakuasi, aman dll)
Bunyi dan jenis alarm dimengerti oleh seluruh personil
PEDOMAN BUNYI SIRINE
PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT KAWASAN INDUSTRI
A. KEADAAN EMERGENCY
C. KEADAAN AMAN
2 ATAU 3 MENIT
BUNYI
MATI
3. Alat Komunikasi dan Transportasi
Diperlukan alat komunikasi yang bisa selalu digunakan
dalam berbagai kondisi jika terjadi keadaan darurat
Sistem komunikasi bebas dari pemakaian luar sehingga
proses penanggulangan termasuk evakuasi berjalan
lancar
Sarana Transportasi harus tersedia dan cukup untuk
melakukan evakuasi seluruh personil.
Jalur transportasi diamankan dari hambatan
4. Titik Kumpul (Assembly Point) dan Wind Direction
Terdapat petunjuk arah angin untuk menentukan tempat
berkumpul sementara untuk evakuasi ke tempat am,an
mutlak
Tempat berkumpul sementara harus cukup untuk
menampung personil yang ada disekitar area
Tempat berkumpul sementara harus diberi tanda dan
tulisan yang jelas.
Tempat berkumpul sementara dan tempat aman mutlak
harus berada di lokasi yang aman dari pengaruh penyebab
bencana
E6. Monitoring & Evaluasi
Review dilakukan secara berkala maupun pada
saat atau setelah dilakukan latihan (di lokasi
dan di ruang pertemuan)
Review dan Evaluasi perlu dilakukan karena :
Organisasi dan personil selalu berubah
Peralatan, fasilitas dan lay out yang berubah
Perubahan dan Penambahan Route
Terdapat bahaya baru
dll
Review dan Evaluasi diperlukan untuk
efektifitas
pelaksanaan Prosedur yang dibuat.
Disamping melalui pertemuan resmi dan pada
saat latihan, review dan evaluasi bisa
dilakukan
dengan model Audit menggunakan Check List
yang sudah dipersiapkan.
KONSEKUENSI LOGIS
DARI KONVERGENSI KERAK SAMUDERA DAN
KERAK BENUA DI INDONESIA
Perkantoran
3.4 FIRE MANAGEMENT COMPARTMENT Building
FIRE Perhotelan / apartemen
fire
- mostly cellulosic fires Pusat Perbelanjaan
REAL FIRE - The danger of flashover
or back draft Rumah sakit
Bangunan industri
Aviasi / penerbangan
Forest fire
- Smoke cloud / awan asap
ARSON FIRE
Ada unsur kesengajaan Peat fire
- Underground fires (nat.deep
Suprapto (2004) seat)
DAMPAK KEBAKARAN
➢ Dampak yg tidak dikehendaki
▪ Kerugian harta benda / bangunan
▪ Kerugian finansial
▪ Korban jiwa atau luka
▪ Kerusakan / gangguan lingkungan
➢ Kebakaran permukiman padat
▪ Memiskinkan masyarakat
▪ Dampak ekonomi dan sosial
▪ Trauma psikologis
➢ Kebakaran di industri
▪ Stagnasi usaha
▪ Menimbulkan pengangguran
▪ Investasi menjadi rugi
INTENSITA
Flashover
3 - 10 menit
S
STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)
PERMULAAN
TIME
Source
Energy
FE Fire Extinguisher – expired for drill
dipengaruhi oleh :
Beban api, suplai udara, tipe penyulutan, lokasi sumber api, panas
pembakaran, pelepasan kalor, dimensi ruangan, beban dan tipe
penghunian, sistem proteksi terpasang dan external fire fighting
IMPLIKASI PENGGUNAAN BAHAN KAITAN DENGAN
KEBAKARAN
Penggunaan Check sifat bahan
Bahan bangunan
BERKELANJUTAN
KEBAKARAN DI DAERAH URBAN
• Saat Evakuasi
Asap/
Api
Fire Safety
Brigade Fire Rep.
Comman
der
Respon
S a f e ty Evakuasi
Repres
Security &FB e n ta ti v e
Evaluasi
END
Emergency ResponseTeam
Penanggulangan
Kebakaran
Lapis III Bantuan dari
Safety masyarakat sekitar
Representative
Lapis I
ERT
Lapis II
Fire Warden Lapis IV
Dinas Pemadam
4.1 IZIN LINGKUNGAN → PERSETUJUAN LINGKUNGAN
1. Penyederhanaan persyaratan
dasar Perizinan Berusaha 1. UU 26/2007 PENATAAN RUANG U=26; H=9;B=2
2. Memberikan kepastian dan 2. UU 27/2007 PENGELOLAAN WIL PESISIR & PULAU2 KECIL U=17; H=9;B=9
kemudahan bagi Pelaku Usaha 3. UU 32//2014 KELAUTAN, U=7; H=0;B=4
dalam memperoleh kesesuaian 4. UU 4/2011 INFORMASI GEOSPASIAL, U=7; H=3;B=1
kegiatan pemanfaatan ruang
U= UBAH; H= HAPUS; B= BARU
Penyederhanaan persyaratan dasarPerizinan Berusaha
PersetujuanBangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi
1. UU 28/2002 Bangunan Gedung sdh DIRUBAH di UU 11/2020 Psl 23-24 3
PERIZINAN USAHA dan
2. UU 6/2017 sdh DIRUBAH di UU 11/2020 Psl25
PELAKU USAHA
Pemerintah PUSAT
SDH
SESUAI
sistem Perizinan Berusaha secaraelektronik
1 1.DAMPAK PENTING / AMDAL atau
AKSES
KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG PERSETUJUAN
LINGKUNGAN 2.DAMPAK NON PENTING/ UKL-UPL
INFO
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung B3
Sumber : GM Course 2021
PENGELOLAAN LIMBAH B3
1. Penetapan 6. Pemanfaatan
2. Pengurangan 7. Pengolahan
3. Penyimpanan 8. PENIMBUNAN
Limbah DUMPING
B3
4. Pengumpulan
5. Pengangkutan