Anda di halaman 1dari 41

KELAIKAN PRASARANA DAN SARANA

PERKERETAAPIAN

Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr, IPU, ASEAN Eng, ACPE


Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian Indonesia

Pelatihan Inspektur Perkeretaapian


Jakarta, Februari 2023
1
DAFTAR ISI

• Keselamatan Perkeretaapian
• Kelaikan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian
• Peran SDM dalam Peningkatan Keselamatan
Perkeretaapian

2
KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

3
DEFINISI
• Keselamatan transportasi berkaitan dengan perlindungan jiwa dan
harta benda melalui regulasi, pengelolaan dan pengembangan
teknologi dari semua bentuk transportasi
• Keamanan transportasi didefinisikan sebagai kebebasan dari.
kerusakan dan gangguan yang disengaja yang mempengaruhi
keduanya. penumpang bermotor dan tidak bermotor.
• Tujuan perencanaan keselamatan adalah untuk mengurangi
kematian dan cedera serius di semua jalan umum.
• Keselamatan transportasi merupakan faktor yang diperlukan dalam
proses perencanaan adalah mitra utama yang memastikan bahwa
keselamatan merupakan komponen integral dari semua proses
perencanaan.
4
PERMASALAHAN KESELAMATAN TRANSPORTASI
1. Belum optimalnya fungsi kelembagaan dalam peningkatan
keselamatan transportasi secara terintegrasi;
2. Minimnya kesadaran dan peran serta masyarakat terhadap
keselamatan dan keamanan transportasi;
3. Belum optimalnya pengawasan dan penegakan hukum dalam
pemenuhan standar keselamatan dan keamanan transportasi;
4. Belum optimalnya pemenuhan standar keselamatan dan
keamanan transportasi meliputi kecukupan dan kehandalan
fasilitas keselamatan dan keamanan transportasi sesuai
dengan perkembangan teknologi;

5
PERMASALAHAN KESELAMATAN TRANSPORTASI
5. Minimnya kualitas dan kuantitas sumber baya manusia
transportasi sesuai kompetensi standar keselamatan dan
keamanan transportasi;
6. Tingginya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan;
7. Belum terintegrasinya data kecelakaan yang dapat digunakan
untuk peningkatan keselamatan jalan.
8. Belum optimalnya penanganan perlintasan sebidang jalur
kereta api dengan jalan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
9. Pembenahan faktor sumber daya manusia dan tata kelola
sektor transpotasi.
6
PENINGKATAN KESELAMATAN
1. Perlunya peningkatan pemeriksaan pemenuhan standar keselamatan
kendaraan/kapal/pesawat/ kereta api dan pengawakannya;
2. Pengembalian konstruksi kendaraan/kapal/pesawat/kereta api sesuai
dengan standar keselamatan;
3. Evaluasi dan peningkatan kompetensi awak kendaraan/kapal/pesawat/
kereta api dan petugas pemegang fungsi keselamatan melalui pelatihan
dan bimbingan teknis pada Pemerintah Daerah yang terkait dengan
keselamatan transportasi maritim;
4. Menata sistem tata kelola kepelabuhan dengan pengetatan penerbitan
Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan sterilisasi kawasan pelabuhan
yang bersifat terbatas;
5. Penyelenggaraan sosialisasi dan edukasi melalui kampanye keselamatan
dan keamanan transportasi kepada masyarakat dan/atau operator
kendaraan/kapal/pesawat/ kereta api;
7
PENINGKATAN KESELAMATAN
6. Pengecekan dan pemeriksaan secara fisik terhadap kelaikan kendaraan/
kapal/pesawat/ kereta api.
7. Merancang dan menetapkan desain standar keselamatan bangunan gedung
dan jalan termasuk keserasiannya terhadap lingkungan;
8. Pembinaan dan pengawasan guna memastikan pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah terkait dengan peningkatan
keselamatan transportasi;
9. Peningkatan sistem kenavigasian dan layanan informasi peringatan dini cuaca
ekstrem di kawasan perairan kapal dan sekitarnya dengan memanfaatkan
pengembangan Sistem Monitoring dan Prediksi Cuaca melalui BMKG;
10.Penerbitan standar kesejahteraan pilot/nahkoda/masinis/pengemudi (awak);
11.Pengkoordinasian dan evaluasi kebijakan peningkatan keselamatan
transportasi guna mengantisipasi terulangnya kecelakaan transportasi.
8
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

SDM OPERASI DAN


TEKNOLOGI PERAWATAN

KELAIKAN KESELAMATAN
REGULASI
PRASARANA PERKERETAAPIAN

KELAIKAN BENCANA
LINGKUNGAN
SARANA ALAM

9
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN
1. Peraturan perundang-undang atau regulasi kegiatan transportasi.
Untuk itu telah ditetapkan Undang-Undang nomor 23 tahun 2007
tentang Perkeretaapian, peraturan pemerintah dan berbagai
Peraturan Menteri Perhubungan.
2. Sumber Daya Manusia baik sebagai penyelenggara, pelaksana
operasional keretapi dan penumpang kereta api. Sumber Daya
Manusia harus memiliki kompetensi kecakapan dan keahlian sesuai
dengan bidang tugasnya.
3. Teknologi perkeretaapian berkembang sangat cepat dan lebih
memperhatikan faktor-faktor keselamatan.

10
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN

5. Kelaikan prasarana dan sarana transportasi selalu harus dijaga


dengan menggunakan prasarana dan sara transportasi yang laik
operasi diharapkan dapat meningkatkan keselamatan.
6. Pemeriksaan dan Perawatan dilaksanakan sesuai dengan sistem
operasi dan prosedur pemeriksaan dan perawatan untuk menjaga
kelaikan operasional prasarana/sarana transportasi.
7. Lingkungan dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya hujan,
kabut, angin dsb yang akan mengganggu operasional transportasi.
8. Bencana Alam, misalnya banjir, gempa, yang terjadi dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

11
The 3 Es of Safety

• Engineering (rekayasa teknologi)


• Enforcement (penegakan hukum)
• Education (pendidikan)

12
MULTI PENYEBAB KECELAKAAN
Rem Blong, Sopir kehilangan keseimbangan ,
WHY?? mobil terjun ke jurang menimbulkan 10 orang
tewas, mobil hancur
?
Pengemudi
Rem Rusak Tidak Mampu Kondisi Jalan
menguasai

Kualitas Tidak Muatan terlalu


Perawatan Lelah banyak
Rem Trampil

Jam Kerja
Teknisi
Harga Mahal Tidak Trampil
Sopir Cabut terlalu Kejar Setoran
lama

Kondisi Lalu Biaya Operasi


Menekan Biaya Rekruitmen
Lintas Tinggi
Operasi

Tidak Ada
Kondisi Fisik Pungli di Jalan
Sumber: Workshop SMK 2014, Dit. KTD pelatihan
10 13
TEORI DOMINO
H.W. Heinrich adalah pakar pertama yang mengemukakan teori mengenai terjadinya
kecelakaan dalam bukunya the origin of accident. Teori domino yang diajukan oleh
Heinrich didasarkian pada pengalamannya menganalisa data kecelakaan dari santunan
asuransi tempatnya bekerja.

Dalam teorinya Heinrich mengemukakan lima faktor yang berurutan yang berkaitan yang
berakhir pada cidera, kelima faktor tersebut adalah :
• Faktor lingkungan kerja (social environment)
• Kesalahan manusia (fault of person)
• Perilaku atau kondisi tidak aman (unsafe act or conditions)
• Kecelakaan (accident)
• Cidera (injury)

14
TEORI DOMINO

• Teori Domino Heinrich merupakan teori yang menggambarkan terjadinya kecelakaan kerja sebagai akibat
dari jatuhnya domino-domino penyebab kecelakaan. Prinsipnya, jika satu domino jatuh, maka selanjutnya
akan menjatuhkan 4 domino di depannya. Teori ini biasa digunakan pada aktivitas inspeksi dan investigasi
insiden kecelakaan.
• Cara yang paling mudah untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau cidera adalah dengan mencabut atau
menghilangkan kartu domino yang ketiga yaitu kondisi atau aktivitas yang tidak selamat (unsafe act or unsafe
condition).

15
MODEL SWISS CHEESE DARI JAMES REASON

16
17
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN TRANSPORTASI
1.Faktor prasarana transportasi;
2.Faktor sarana transportasi
3.Faktor manusia sebagai pelaku transportasi
4.Faktor lain, misalnya cuaca, bencana alam dsb .

Pada umum kecelakaan tidak 1 penyebab namun terkait


dengan penyebab lain
18
2
KESELAMATAN
TRANSPORTASI
ADALAH
INVESTASI

Pencegahan >>
Kecelakaan <<

Biaya 1. Peningkatan keselamatan


Biaya

Pencegahan
jalan membutuhkan dana
besar.
2. Peningkatan keselamatan
Biaya
kecelakaan
tidak bisa instan, maka
harus dimulai dari sekarang.
Pencegahan << Kinerja Keselamatan
Kecelakaan >>

Sumber: Workshop SMK 2014, Dit. KTD 18 19


JENIS KECELAKAAN KERETA API
No Jenis Kecelakaan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah

1. Tabrakan antar KA 0 0 1 0 0 0 1

2. Anjlokan 55 15 14 14 11 17 126

3. Terguling 0 0 0 1 0 0 1

4. Banjur/Longsor 0 0 0 0 0 0 0

5. Lain-lain 0 0 0 1 0 1 2

Jumlah 55 15 15 16 11 18 130

20
KORBAN KECELAKAAN KERETA API
No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah

1. Meninggal Dunis 1 43 87 1 0 0 132

2. Luka Berat 3 41 79 1 0 0 124

3. Luka Ringan 39 13 86 2 19 0 159

Jumlah Korban 43 97 252 4 19 0 415

21
PENYEBAB KECELAKAAN KERETA API
No Penyebab Kecelakaan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah

1. Sarana 7 7 2 6 4 4 30
2. Prasarana 29 8 6 9 6 10 68
3. SDM Operator 11 0 0 1 1 1 14
4. Eksternal 7 0 1 0 0 1 9
5. Alam 1 0 0 0 0 0 1
Jumlah 55 15 9 16 11 16 122

22
KECELAKAAN ANTAR KERETA API
Beberapa penyebab kecelakaan tabrakan antar kereta api antara lain :
• Kelalaian awak sarana perkeretaapian (masinis) karena melanggar
sinyal yang seharusnya berhenti;
• Kereta api tidak dapat berhenti karena sarana perkeretaapian tidak
laik dan sulit dihentikan oleh masinis;
• Sinyal tidak bekerja dengan baik, tidak terlihat oleh masinis sehingga
mengakibatkan terlambat mengurangi kecepatan kereta api;
• Masinis tidak kosentrasi, tertidur sehingga tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik;
• Kereta api berhenti di stasiun, namun belum bebas benar (tidak
prepal) sehingga ruang bebas tidak dipenuhi.

23
Peristiwa Bintaro tahun 1987

Kecelakaan di Stasiun Gubeg Jateng (2006)

24
KECELAKAAN ANTAR KERETA API

Kecelakaan di Stasiun Petarukan


(2010)

25
ANJLOKAN KERETA API

• Kendaraan rel anjlok dapat didefinsikan sebagai keluarnya roda dari rel, proses
terjadinya anjlokan dimulai dengan naiknya roda ke atas rel kemudian jatuh.
Anjlokan dapat dilihat dari adanya goresan bekas flens roda pada rel atau
bantalan.

26
ANJLOKAN KERETA API

• Penyebab anjlokan kadang-kadang cukup jelas dan sederhana seperti


adanya penghalang di atas rel, jalan rel yang melebar, cacat pada rel,
kerusakan pada pegas atau bagian suspensi sarana perkeretaapian.
• Untuk anjlokan akibat naiknya flens ternyata penyebabnya lebih rumit.
• Berdasarkan penyebabnya. anjlokan dapat dikelompokkan sbb :
o Cacat pada rel, jalan rel meliuk (spaten) akibat tekanan suhu yang tinggi,
melebarnya jalan rel, cacat pada as roda, bearing macet, pegas atau
komponen suspensi ada yang patah dll.
o Gaya longitudinal yang bekerja sepanjang rangkaian atau pengereman
mendadak dapat menyebabkan naiknya roda dan kemudian anjlok,
kereta api yang sedang berjalan dan mendapat kejutan maka
kereta/gerbong belakangnya dapat terangkat.

27
ANJLOKAN KERETA API
o Boper dari kereta yang terangkai lepas dan saling menimpa karena
kurangnya kelenturan, hal ini biasanya terjadi di lengkung atau
ketika melewati wesel.
o Langsiran panjang yang melewati lengkung tajam, tekanan sesama
boper menjadi besar sekali dan dapat menyebabkan anjlok.
o Kesalahan menempatkan muatan dan bergesernya muatan ketika
kereta api berjalan.
o Kereta api melanggar kecepatan maksimum yang diizinkan.
o Anjlokan akibat naiknya flens menyangkut masalah kondisi
perawatan sarana perkeretaapian dan geometri jalan rel.

28
GAYA-GAYA PADA REL

Y/Q > 0,85 sampai 1,0 (koefisien Nadal)

29
KELAIKAN PRASARANA DAN SARANA
PERKERETAAPIAN

30
KELAIKAN PRASARANA DAN SARANA PERKERETAAPIAN

• Apa yang dimaksud dengan kelaikan?


• Bahasa Inggris Worthiness
o The quality of being good enough; suitability.
o Kualitas cukup baik dan kesesuaian
• Laik operasi atinya dapat dioperasikan dengan baik
sesuai dengan aturan yang berlaku

31
LAIK OPERASI
• Sesuai dengan spesifikasi teknis
• Telah lulus uji pertama dan uji berkala
• Telah dilakukan perawatan sesuai dengan prosedur
• Telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur
• Dioperasikan sesuai prosedur yang berlaku
• Dioperasikan, diuji, dirawat, diperiksa dan diaudit oleh SDM
yang berkompeten

32
KELAIKAN PRASARANA DAN SARANA PERKERETAAPIAN

• Setiap sarana dan prasarana perkeretaapian wajib memenuhi persyaratan teknis


dan kelaikan operasi.
• Utk memenuhi persyaratan teknis dan menjamin kelaikan operasi sarana dan
prasarana perkeretaapian, wajib dilakukan pengujian dan pemeriksaan.
• Penyelenggara wajib merawat sarana dan prasarana perkeretaapian agar tetap
laik operasi.
• Penyelenggara sarana dan prasarana perkeretaapian yang mengoperasikan
sarana perkeretaapian tidak memenuhi standar kelaikan operasi dikenai sanksi
hukum, berupa :
o Sanksi administratif (teguran tertulis, pembekuan izin operasi, dan
pencabutan izin operasi);
o Sanksi pidana.

33
KELAIKAN OPERASI PRASARANA DAN SARANA
PERKERETAAPIAN

OPERATOR REGULATOR
REGULATOR

• PEMERIKSAAN • INSPEKSI
PENGUJIAN • PERAWATAN • AUDIT

34
KELAIKAN PRASARANA & SARANA
PERKERETAAPIAN

PENGUJIAN PEMERIKSAAN PERAWATAN

▪Uji pertama ▪ Terjadwal • Berkala


(1 kali saja) ▪ Tidak terjadwal • Perbaikan utk
▪Uji berkala (sesudah terjadi mengembalikan
gempa, banjir, fungsinya
kecelakaan)

35
PENGUJIAN PRASARANA DAN SARANA PERKERETAAPIAN

UJI PERTAMA

JENIS PENGUJIAN

UJI BERKALA

Dilaksanakan oleh
➢ Pemerintah
PENGUJIAN ➢ Badan hukum, atau
➢ Lembaga yg telah mendpt
akreditasi dari Pemerintah

Prasarana dan sarana yg lulus pengujian diberikan sertifikat

36
PERAN SDM DALAM MENINGKATKAN
KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

37
KELAIKAN PRASARANA DAN SARANA
• Pengujian Prasarana dan Sarana Perkeretaapian adalah adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian antara persyaratan teknis dan kondisi dan fungsi prasarana
perkeretaapian
• Pemeriksaan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui kondisi dan fungsi prasaran dan sarana perkeretaapian
• Perawatan : Prasarana dan Sarana Perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan keandalan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian agar tetap laik
operasi.
• Inspeksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk pengawasan kelaikan teknis dan
operasional penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian.
• Audit Perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sistem
perkeretaapian telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis yang telah ditetapkan
untuk keselamatan

38
SDM PERKERETAAPIAN
PENGUJIAN PENGUJI

REGULATOR INSPEKSII INSPEKTUR

AUDIT AUDITOR

PEMERIKSAAN PEMERIKSA

OPERATOR PERAWATAN PERAWAT

PENGOPERASIAN OPERATOR
39
PERAN SDM PERKERETAAPIAN
• Pengujian yang meliputi uji pertama dan uji berkala yang dilakukan
oleh Tenaga Penguji untuk memastikan bahwa prasarana dan sarana
perkeretaapian yang akan dioperasikan sesuai spesifikasi teknis dan
laik dioperasikan;
• Operasi, pemeriksaan dan perawatan yang menjadi tanggung jawab
penyelenggara perkeretaapian untuk menjamin kelaikan operasi
prasarana dan sarana perkeretaapian;
• Inspeksi dan Audit yang dilaksanakan oleh Regulator tujuan untuk
memastikan prasarana dan sarana perkeretaapian dalam kondisi laik
operasi

40
TERIMA KASIH

41

Anda mungkin juga menyukai