Anda di halaman 1dari 20

MODEL ANALISIS KECELAKAAN, BIOMEKANISME

KECELAKAAN, APLIKASI KONSEP ENERGI DI BIDANG


TRANSPORTASI DAN HADDON MATRIX

RINGKASAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk


Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Epidemiologi Kecelakaan

Disusun oleh:
Siti Lailatin Nasifah
NIM 6411416097

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
Model Analisis Kecelakaan

Ada beberapa teori utama mengenai penyebab kecelakaan, masing-masing memiliki

beberapa nilai eksplanatif dan prediktif.

1. Teori domino (The Domino Models)

Teori yang dikembangkan oleh HW Heinrich, seorang insinyur keselamatan dan pelopor

dalam bidang keselamatan kecelakaan industri. Teori ini menyatakan bahwa kecelakaan

diakibatkan oleh rantai peristiwa berurutan seperti domino jatuh dan ketika salah satu domino

jatuh, maka memicu kecelakaan yang berikutnya.

Menurut Heinrich:

Kecelakaan adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan cedera.

• Faktor-faktor dapat divisualisasikan sebagai serangkaian domino yang berada di tepi;

ketika jatuh, hubungan yang terjadi adalah reaksi berantai.

• Masing-masing faktor tergantung pada faktor sebelumnya.

Heinrich’s Domino Theory-Corrective Action Sequence (The three “E”s)

 Engineering/Teknik
- Kontrol bahaya melalui desain produk atau perubahan proses

• Education/Pendidikan

- Latih pekerja tentang semua aspek keselamatan

- Gunakan manajemen yang memperhatikan keselamatan terbayarkan

• Enforcement/Penegakan

- Asuransikan aturan internal dan eksternal, peraturan, dan operasi standar prosedur diikuti

oleh pekerja serta manajemen.

2. Teori Domino dari Frank Bird

Frank Bird mencoba menyempurnakan teori Heinrich dengan menempatkan penyebab dasar

(basic causes) terjadinya kecelakaan menjadi immediate causes yaitu unsafe act atau unsafe

condition. Teori ini hampir sama dengan teori domino sebelumnya. Fokus utama teori ini

dikemukakan bahwa kecelakaan terjadi karena adanya kesalahan pada sistem manajemen.

Teori domino dari Frank Bird terdiri atas:

 Lack of control and management

 Basic concepts and origins

 Immediate causes and symptom

 Accident and contact

 Injury damage and loss

Pencegahan dari Teori Domino


3. Teori Epidemiologi (The Epidemiologic Models)

• Bidang ini mempelajari hubungan antara faktor lingkungan dan penyakit

• Dapat digunakan untuk mempelajari faktor-faktor kausal dalam suatu hubungan

Dua komponen utama :

1.) Karakteristik predisposisi

Kecenderungan dapat memengaruhi pekerja untuk melakukan hal tertentu

2) Karakteristik situasional

Tekanan teman sebaya, sikap buruk, pengambilan risiko

Semua karakteristik ini dapat menyebabkan atau mencegah kecelakaan seseorang yang

rentan terhadap situasi atau kondisi tertentu.

4. The Swiss Cheese Models oleh James Reason

Teori ini dikembangkan oleh James Reason, menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi

karena tidak adanya pertahanan, bila pun ada pertahanannya sangat lemah. Reason dalam

model ini menggambarkan empat tingkatan dari kegagalan manusia yang masing-masing

tingkatan saling mempengaruhi level diatasnya.


Lapisan-lapisan (layers) keju tersebut menggambarkan hal-hal yang terlibat dalam suatu

sistem keselamatan, sedangkan lubang-lubang yang terdapat pada tiap lapisan tersebut

menunjukkan adanya kelemahan yang berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan.

Jika kelemahan-kelemahan itu dapat melewati lubang pada tiap layer, kecelakaan akan

terjadi. Namun, apabila lubang pada tiap layer tidak dapat dilalui, berarti kecelakaan

masih dapat dicegah.

Empat tingkatan dalam model ini adalah

• Organizational factors (faktor dari organisasi)

• Unsafe Supervision (Pengawasan yang tidak aman)

• Preconditions for unsafe acts (Kondisi sebelum tindakan tidak aman)

• Unsafe acts (Tindakan tidak aman)

5. SHELL Models (The Human Factor)

Pada tahun 1970 berkembang persepsi bahwa penyebab kecelakaan berasal dari

keseluruhan sistem (saling terkait antar komponennya). Terdapat teori yang menyebutkan

bahwa kecelakaan terjadi karena banyak faktor. Salah satu teorinya yaitu SHELL yang

diciptakan oleh Elwyin Edwards pada tahun 1972 dan dikembangkan oleh Frank
Hawkins pada tahun 1975. Teori ini menyebutkan bahwa terdapat faktor utama yang

menyebabkan kecelakan. Faktor itu dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, yaitu:

• Software, yaitu aturan atau prosedur tertulis.

• Hardware, yaitu mesin atau peralatan yang digunakan dalam bekerja.

• Environment, yaitu lingkungan sekitar termasuk kondisi sosial-ekonomi.

• Liveware, yaitu manusia sebagai pengontrol sistem.

BIOMEKANISME KECELAKAAN

A. Definisi Biomekanika

Suatu ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep keteknikan untuk

mempelajari gerakan yang dialami oleh beberapa segmen tubuh dan gaya-gaya yang terjadi

pada bagian tubuh tersebut selama aktivitas normal. Biomekanika juga dapat diartikan

sebagai ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia.

Biomekanisme adalah proses/mekanisme kejadian kecelakaan pada sebelum, saat, dan

sesudah kejadian. Keuntungan: mengetahui bagaimana proses kejadian dan memprediksi

kemungkinan bagian tubuh atau organ yang terkena cedera. Penelitian dalam biomekanika

melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk teknik, fisiologi, kedokteran, biologi, dan

anatomi.

Biomekanisme Kecelakaan adalah Dalam hal ini biomekanika yang terjadi saat

kecelakaan lebih pada bagaimana mekanisme tubuh manusia yang mengalami kecelakaan

sehingga menimbulkan trauma pada tubuh.

Contoh Biomekanisme Kecelakaan

a. Biomekanisme Udara
Runway Excursion

• suatu kejadian dimana suatu pesawat mengalami peristiwa keluar landas pacu baik

diakhir ujung landas pacu (overrun) ataupun disisi kiri maupun sisi kanan landas pacu

(veer off) yang terjadi pada saat pesawat akan tinggal landas (take off) maupun pada saat

melakukan pendaratan (landing).

Mekanisme Runway Excursion

1. Tindakan yang tidak aman (unsafe act)

Beberapa tindakan tidak aman yang sering terjadi yaitu:

- Pilot melakukan un-stabilized approach ketika akan melaksanakan proses pendekatan

(the approach was not stabilized) atau approach to fast dan to high.

- Pilot melakukan touchdown terlalu jauh (touchdown long) dan tidak pada Touch Down

Zone (TDZ) Area.

- Pilot melakukan pendaratan terlalu cepat dan keras (touchdown to fast and hard).

- Pilot tidak melakukan prosedur sebagaimana mestinya sesuai aturan yang berlaku

(noncompliance with Standard Operating Procedure) ketika menghadapi kondisi

perubahan cuaca (crosswind, tailwind).

- Ketidakakuratan pelaporan tentang kondisi terkini dari landasan (nonacurate reporting of

contimanted runway)

2. Kondisi yang tidak aman (unsafe condition)

- Terjadinya kesalahan sistem (engine system failure)

- Terdapat rubber deposit pada landas pacu (runway)

- Kondisi landas pacu (runway) tergenang air (wet runway)

- Perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba


- Kondisi marka pada runway yang kurang jelas terlihat (incorrect or obscured marking

runway).

- Tidak tersedianya Runway End Safety Area (RESA), stopway, arrestor bed dan clearway

pada suatu bandara.

- Tidak tersedianya prosedur baku pelaporan tentang kondisi landasan (no international

standard for reporting runway condition).

b. Biomekanisme Laut

KAPAL TENGGELAM

Mekanisme terjadinya kapal tenggelam:

Kapal tenggelam biasanya terjadi karena kebocoran kapal

• kerusakan pada body kapal

• terjadinya korosi pelat pada kapal

Kebocoran kapal à air akan masuk dengan cepat sementara kemampuan mengatasi

kebocoran terbatas

KAPAL TERBAKAR

MEKANISME TERJADINYA KEBAKARAN PADA KAPAL

 Biasanya dimulai pada kamar mesin khususnya ruang generator kapal

 Bahaya terbesar berasal dari pipa yang bertekanan tinggi (berisi bahan bakar) yang

mengalami kebocoran.

 Tempat yang sering mengalami kebocoran adalah tangki dibagian bawah mesin, biasanya

diakibatkan oleh getaran pada pipa,

 Gesekan klem pipa dengan pipa mengakibatkan keausan dan lubang.


 Adanya sambungan yang sudah tua menyebabkan kebocoran pada alat kelengkapan

boiler dan incinerator à paling umum sebagai hot spot api.

Trauma Kecelakaan Kapal

1. Trauma Mekanik

 Awak kapal akan mengalami benturan dengan benda-benda disekitarnya

 Luka lecet : terjadi pada epidermis karena bergesakan dengan benda kasar

2. Trauma Fisika-Trauma Dingin

 Kulit pucat akibat vasokontriksi kemerahan

 Kulit berubah menjadi merah kehitaman, membengkak (skin blister), gatal dan nyeri.

Kemudian timbul gangren superfisial yang irreversible

c. Biomekanisme Darat

Jenis Trauma Biomekanisme Darat

1) Trauma Tumpul : Pengendara mobil

Pada suatu kecelakaan lalu lintas, misalnya tabrakan mobil, maka penderita yang berada

didalam mobil akan mengalami beberapa benturan (collision) berturut-turut sebagai berikut :

- Primary Collision

- Secondary Collision

- Tertiary Collision

- Subsidary Collision

2) Trauma Kompresi : Pengendara motor dan sepeda

3) Trauma Ledakan : mengenai bahan-bahan yang mengandung gas

4) Trauma Tembus : terjadi akibat dari senjata yang mengenai tubuh


APLIKASI KONSEP ENERGI DI BIDANG TRANSPORTASI

Energi menurut KBBI adalah daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan

berbagai proses kegiatan.

Pengguanaan energi di bidang transportasi

 Peningkatan konsumsi BBM tidak di iringi dengan peningkatan produksi minyak mentah

domestik

 Konsumsi (BBM) Indonesia terus mengalami peningkatan Seiring dengan meningkatya

pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk

 Ketersediaan BBM sangat penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang maju

 Sangat penting bagi Indonesia untuk memperhatikan ketersediaan BBM yang cukup dan

berkesinabungan untuk memenuhi kebutuhan BBM yang semakin meningkat

a. Aplikasi konsep energi alternatif di bidang transportasi darat

MOBIL HYBRID

◆ Hybrid adalah suatu teknologi yang menggunakan sumber tenaga ganda.

◆ kendaraan hybrid adalah suatu tipe kendaraan yang memiliki sumber penggerak ganda,

mesin bensin (Internal Combustion Engine) dan motor listrik.

◆ Sumber energinya berasal dari BBM dan energi listrik yang disimpan di baterai.

Tujuan Teknologi Hybrid

- Mobil irit bahan bakar minyak

- Peningkatan tenaga mobil dan daya tambahan

Jenis Mobil Hybrid

1) Mobil Hybrid Standar

Cara kerja mobil hybrid standar


a) Starting (Menghidupkan Mesin)

◆ Pada saat mobil dihidupkan dan mesin mulai panas.

◆ Jika baterai dalam keadaan perlu di isi, maka mesin generator akan mengubah energi

yang dihasilkan dari mesin bensin menjadi energi listrik untuk mengisi baterai.

b) Kecepatan Jelajah (60 – 80 KM / jam)

c) Kecepatan Saat Menyalip

Saat menyalip kendaraan lain, di perlukan tenaga akselerasi yang tinggi. Untuk mencapai

energi akselerasi dengan cepat, maka tenaga dari mesin bensin dan tenaga dari motor

listrik di gunakan secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

d) Kecepatan mobil saat pengereman

◆ Pengereman pada mobil Hybrid disebut dengan nama pengereman regeneratif

(Regenerative Braking).

◆ Pada mobil Hybrid, putaran roda saat pengereman berfungsi sebagai generator dari

energi gerak menjadi energi listrik.


◆ Energi listrik yang dihasilkan oleh roda, disimpan pada baterai mobil untuk energi

pengerak motor.

◆ Daya listrik baterai untuk penggerak motor dihasilkan dari pengereman regeneratif dan

dari mesin bensin, sehingga mobil Hybrid tidak memerlukan pengisian ulang baterai

dengan pencolokan ke outlet listrik.

e) Kecepatan mobil saat berhenti sementara

2) Mobil Full Hybrid

Pada mobil full Hybrid, motor listrik digunakan sebagai satu-satunya sumber penggerak

mobil saat mobil dalam kecepatan rendah.

a) Starting (Menghidupkan Mesin)

Di mobil full Hybrid, daya untuk menghidupkan peralatan electronik pada mobil di ambil

dari baterai, seperti audio, AC, lampu.

b) Kecepatan Rendah

◆ Pada mobil full Hybrid, saat kecepatan mobil lambat, biasanya di bawah 20 kilometer

/ jam, energi pengerak mobil akan diambil dari baterai dan mesin mobil yang

menggunakan bahan bakar minyak di matikan.


c) Kecepatan Jelajah

Pada kecepatan jelajah, mesin bensin dan motor listrik bersamaan di gunakan untuk

menggerakan mobil. Generator juga merubah energi gerak untuk mencharger batrai

d) Kecepatan saat menyelip

Saat menyalip, pengemudi akan memerlukan daya akserasi yang di ambil dari mesin

bensin dan motor listrik secara bersamaan

e) Kecepatan saat mengerem

Pengereman regeneratif, merubah fungsi motor dari penggerak roda menjadi penghasil

daya listrik. Motor listrik putarannya di balik, sehingga putaran menghasilkan listrik yang

disimpan dalam batrai

f) Kecepatan mobil saat berhenti

b. Aplikasi konsep energi alternatif di bidang transportasi laut

1) Kapala Energi Angin

 Layar berfungsi menangkap angin dan kemudian merubahnya menjadi resultan gaya yang

mampu mendorong kapal kedepan.


 Penelitian tetang teknologi layar => pengembangan bentuk-bentuk layar yang efisien

dalam menghasilkan resultan gaya, stabilitas kapal akibat pemasangan layar dan

pengembangan mekanisme pengoperasian layar diatas geladak.

Kekurangan: Pada kecepatan dan arah laju kapal layar yang sangat tergantung pada kondisi

angin yang berhembus, dan pengoperasian layar yang tidak mudah

Kelebihan: Mengurangi biaya operasional kapal dan ramah lingkungan

2) Kapal energi surya

- dikembangkan sejak dikenalnya sel surya yang bisa mengubah energi panas matahari

menjadi energi listrik.

- Pemanfaatan energi surya yang dikonversikan menjadi tenaga listrik dengan

menggunakan Photovoltaic (Solar sel) ini dapat disimpan dalam battery sebagai sumber

penggerak motor dan memutar propeller sehingga kapal dapat bergerak maju.

- Kapal dengan energi surya dikenal dengan sebutan Solar Ship (Kapal Surya).

Dalam perancangan Kapal Surya ada tiga aspek teknis yang menjadi pertimbangan agar

kapal yang direncanakan memiliki kinerja yang baik, yaitu:

◆ Perancangan sistim elektrik (listrik) yang menjamin ketersediaan energi listrik

sebesar-besarnya;

◆ Mentransmisikan energi elektrik yang ada menjadi energi yang menggerakkan motor

kapal

◆ Perancangan hidrodinamik yang menjamin bentuk badan kapal bertahanan kecil dan

mampu ber-olah gerak dengan baik.

Kelebihan: biaya operasional yang rendah, mudah pengoperasiannya, dan ramah

lingkungan.
Kekurangan: laju kapal surya ini sangat tergantung pada kondisi penyinaran matahari

atau besarnya energi surya yang disimpan dalam battery.

3) Kapal Hybrid

- Menggunakan dua penggerak yaitu disel yang disuplai dengan baterai .

- kondisi pengintainan menggunakan motor listrik yang menggunakan konsep energy dado

baterai.

- Kondisi patrolii, disel engine sebagai penggerak propeller dan generator atau disebut

(PTO).

- pada kondisi pengejaran, disel engine bekerja maksimum sebagai penggerak propeller

c. Aplikasi konsep energi alternatif di bidang transportasi udara

SOLAR IMPULSE

Solar Impulse adalah sebuah proyek jangka panjang yang dimiliki oleh Swiss berupa

pesawat terbang eksperimental bertenaga surya dan juga merupakan nama proyek dari dua

pesawat operasional. Solar Impulse diinisiasi oleh dua pria berkebangsaan Swiss yaitu, seorang

insinyur Andre Borschberg dan seorang psikiater Bertrand Piccard.

Solar Impulse 2

- Mesin listrik ini menerima pasokan energi dari 17.248 sel surya setebal 135 mikron yang

disusun berlapis dan diletakkan di sayap, badan, dan ekor horizontal pesawat sehingga

menghasilkan struktur pesawat yang tetap ringan.

- Energi yang dihasilkan menggerakan empat mesin berbaling-baling yang menerbangkan

pesawat dalam kecepatan antara 70 hingga 140 km/jam. Ketinggian maksimal adalah

8.500 meter.
- Sayap yang lebar itu ditopang oleh 140 tulang rusuk dari serat karbon yang diletakkan

pada interval jarak 50 cm. Posisi itu akan memberikan aerodinamika pesawat terbaik

sekaligus mempertahankan kekakuan struktur sayap pesawat.

CARA KERJA SOLAR IMPULSE

 Pesawat ini menggunakan alat elektronika bernama Solar Cells.

 Solar Cells adalah alat elektronika yang mengeluarkan tenaga listrik dari adanya sumber

cahaya (sinar matahari).

PRINSIP KERJA DARI SOLAR CELL

- Pertama pesawat lepas landas di siang hari dan akan naik ke ketinggian 9,000 m, saat itu

matahari akan mengisi ulang baterainya.

- Pada malam hari mesin dimatikan dan menurunkan ketinggiannya hingga 1.000 meter.

- Dengan hanya 5-10% dari itu baterai yang tersisa, Solar Impulse harus menemukan langit tak

berawan untuk mengisi ulang di pagi hari.

Kelebihan Solar Impulse 2:

 Ramah lingkungan dan bebas polusi

 Tidak menggunakan bahan bakar fosil

 Dapat mengurangi emisi rumah kaca hingga 40%

Kekurangan Solar Impukse 2:

 Relatif lebih mahal

 Solar Impulse 2 relatif ringkih.

 Tidak dirancang untuk hadapi cuaca buruk.

 Pada malam hari pesawat ini kecepatan terbang lebih lambat.


HADDON MATRIX

a. Definisi Haddon matrik

Haddon matrix adalah Matrik yang digunakan dalam melihat faktor-faktor penyebab

suatu kecelakaan lalu lintas yang dibagi kedalam waktu sebelum terjadinya kecelakaan,

saat terjadi kecelakaan dan setelah terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas.

Manfaat Haddon Matrix

- berguna untuk berpikir tentang mencegah, menangani, dan memulihkan dari jenis situasi

lain yang tidak selalu mengancam jiwa.

- yang terjadi sebelum, saat dan setelah kecelakaan dengan memanfaatkan kerangka kerja

ini (haddon matrix), seseorang dapat berpikir tentang mengevaluasi kepentingan relatif

dari berbagai faktor dan intervensi desain.

Dikembangkan oleh William Haddon pada tahun 1970, matriks ini melihat faktor-faktor

yang berkaitan dengan host, agent, environment.

- Manusia sebagai host

- Kendaraan sebagai agent

Dan lingkungan berupa : lingkungan fisik dan lingkungan sosial

Kerangka kerja ini menggunakan cara berpikir tentang kecelakaan dengan fokus pada

tiga periode waktu:

- pra-kecelakaan

a) Faktor Manusia

 Pandangan pengemudi

 pengaruh alkohol
 pengalaman dan pengmbilan keputusan

 lama waktu mengemudi

b) kendaraan

 sistem pengerman

 pusat grafitasi, muatan sumbu utama

 kontrol kecepatan

 karakteristic muatan

c) lingkungan

 bahaya yang terlihat

 keadaan jalan dan kemiringan

 kontur koefisin permukaan

 persimpangan dan akses kontrol

 lingkungan sosial ekonomi

 sikap

 hukum yang berkaitan dengan pengemudi

 batas kecepatan

- Saat kecelakaan

a) faktor manusia

 penggunaan sabuk keselamatan

 penggunaan helm

b) kendaraan

 .kapabilitaskecepatan
 ukuran kendaraan

 . penempatan, kekerasan dan ketajaman kontak permukaan

c) faktor lingkungan fisik

 area istirahat

 karakterstk objek yang nyata

 .Median pelindung/pembatas

 batas kecepatan

d) lingkungan sosio ekonomic

 sikap dan lingkungan hukum

- Pasca-Kecelakaan

a) faktor manusia

 umur

 keadaan fisik

b) faktor kendaraan

 integritas sistem pembakaran

c) faktor lingkungan fisik

 sistem komunikasi darurat

 jarak dan kualitas pelayanan kesehatan darurat

 program rehabilitasi

d) faktor sosial ekonomis:

 pendukung dan sistem perawatan luka/trauma

 pelatihan personel EMS

Spektrum Kecelakaan
Kejadian kecelakaan menyangkut 2 spektrum :

a. Makro

Pembuat kebijakan, dalam hal ini adalah Kementrian Perhubungan selaku regulator

terkait transportasi yang ada di Indonesia.

berdasarkan Undang-Undang yang ditetapkan

b. Mikro

Lebih kepada pengendara

Anda mungkin juga menyukai