Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN OBSERVASI DI PANTI

REHABILITASI NARKOBA RUMAH


DAMAI TAHUN 2018
2

1. Rike Dianita (6411416001) 9. Ambar Atikah Zain Muharrom


(6411416063)
2. Riski Margareta (6411416004) 10. Zefanya Putri Sildos (6411416078)
3. Faiqotunnuriyah (6411416005) 11. Alfiya Ilfa (6411416087)
4. Akhsanu Amala (6411416011) 12. Siti Lailatin Nasifah (6411416097)
5. Chumairoh Rumani (6411416016) 13. Tika Dwi Cahyani (6411416101)
6. Indah Ayu Sulistiyawatin (6411416018) 14. Dhevy Fajriyatul Umma (6411416116)
7. Wiji Nur Hidayati karomah (6411416019) 15. Eka Tiana Miftahul Jannah (6411416124)
8. Sintia Apriani (6411416023) 16. Anisa Fitri (6411416125)
LATAR
BELAKANG
○ Narkoba merupakan obat atau bahan yang 4
bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan
kesehatan (dalam waktu operasi dan untuk penenang),
○ namun penyalah guanaan narkoba dapat
LATAR menimbulkan ketergantungan yang merugikan apabila
BELAKANG dipergunakan tanpa pengendalian dan pengawasan
yang tepat dan ketat.

Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan oleh BNN jumlah


penyalahguna narkoba di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak
3.376.115 orang. Proporsi jumlah penyalahguna narkoba di
Indonesia yaitu 14,49% merupakan pecandu bukan suntik, 59,53%
coba pakai, 27,25% teratur pakai dan 1,73% adalah pecandu suntik.
5

Di wilayah semarang kondisinya sangat


LATAR
mengkhawatirkan, Penyalahgunaan narkoba di
BELAKANG
Kota Semarang, setiap tahunnya terus meningkat.
BNN (Badan Narkotika Nasional)
menyebutan bahwa jumlah
pengguna narkoba dari tahun 2016
ke tahun 2017, terjadi peningkatan
11 persen.

Tahun 2017 Terdapat 782.169 gram


sabu, 789 butir pil ekstasi, 12.733
obat terlarang dan 92 gram ganja
disita Satuan Researce Narkotika
dan Obat Terlarang.
6
Pecandu narkoba seingkali mengalami
stres dan berpikir negatif karena
merasa tertekan oleh apa yang
dihadapinya, sehingga sulit untuk
LATAR mencapai kesembuhan.
BELAKANG
Akan lebih baik jika kepada para
pecandu ditanamkan sikap pantang
menyerah terhadap keadaan yang
sedang dihadapi.

Penyalahguna napza perlu program


rehabilitasi.
7

Penyalahguna narkoba yang mengikuti


LATAR rehabilitasi dapat disembuhkan dan dapat
BELAKANG dikembalikan keberfungsian sosilanya ke dalam
lingkungan masyarakat selayaknya.

Membangun karakter, sifat, sikap, perilaku dan


memberikan keterampilan-keterampilan sebagai
modal untuk berintekraksi maupun bekerja di
sekto-sektor usaha yang bersangkutan dengan
keahliannya.
8

LATAR Praktek
Therapeutic
BELAKANG
rehabilitasi
Community
terhadap pasien
:metode terapi
penyalahguna
Salah satu yang dilakukan
narkoba ini
metodenya yaitu dengan
meliputi terapi
metode terapi membiasakan
tingkah laku,
komunitas atau pasien hidup
terapi medis,
Therapeutic berkelompok
terapi
Community. bersama dalam
keagamaan atau
suatu komunitas
kombinasi dari
atau lingkungan
semua terapi
tertentu.
tersebut.
9

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut,


kami tertarik untuk mengetahui tentang gambaran
pelaksanaan penanggulangan napza menggunakan
metode Therapeutic Community pada Panti
Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai yang terdapat di
Desa Cepoko, Kelurahan Cepoko, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang.
RUMUSAN
MASALAH
11

Bagaimana gambaran pelaksanaan


RUMUSAN penanggulangan napza menggunakan
MASALAH metode Therapeutic Community pada
Panti Rehabilitasi Narkoba Rumah
Damai yang terdapat di Desa Cepoko,
Kelurahan Cepoko, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang?
TUJUAN
OBSERVASI
13

Untuk mengetahui gambaran


TUJUAN pelaksanaan penanggulangan napza
OBSERVASI
menggunakan metode Therapeutic
Community pada Panti Rehabilitasi
Narkoba Rumah Damai yang
terdapat di Desa Cepoko, Kelurahan
Cepoko, Kecamatan Gunungpati,
Kota Semarang
MANFAAT
OBSERVASI
15

MANFAAT Manfaat Teoritis


OBSERVASI Menambah wawasan dan informasi
pengetahuan mengenai cara penanganan atau
penanggulangan penyalahgunaan napza dengan
metode terapi komunitas.
16

Manfaat Praktis
1. Bagi Akademis: Berguna untuk bahan pertimbangan atau
MANFAAT referensi dalam rangkan mengembangkan konsep-konsep, teori-
OBSERVASI teori, terutama model pemecahan masalah program Terapi
Komunitas.
2. Bagi Tempat Observasi: Dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi lembaga tersebut, khususnya tentang peningkatan
kualitas korban penyalahgunaan napza dengan metode terapi
komunitas. Agar dapat lebih meningkatkan mutu dan kualitas
dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial bagi korban
penyalahgunaan napza.
17

NAPZA
• NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi
menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan
ketergantungan (BNN, 2004).
• NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa
bagian tubuh orang yang mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko
penggunaan NAPZA bergantung pada seberapa banyak, seberapa
sering, cara menggunakannya, dan bersamaan dengan obat atau
NAPZA lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010).
18

JENIS-JENIS NAPZA

1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun bukan sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Berdasarkan Undang-Undang No.35 Tahun 2009, jenis narkotika
dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu narkotika golongan I, golongan II, dan
golongan III.
19

NARKOTIKA

GANJA PETIDIN KODEIN


20

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat
yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa
(psyche). Berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1997,
psikotropika dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan.
21

3. Bahan Adiktif Lainnya


Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif
diluar yang disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

1. Minuman berakohol: Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh


menekan susunan syaraf pusat, dan sering menjadi bagian dari
kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu.
22

2. Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalah
gunakan, antara lain: Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.

3. Tembakau: Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas


di masyarakat. Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat,
pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian
dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu
masuk penyalahgunaan.
METODOLOGI
OBSERVASI
24

METODE OBSERVASI

1. Observasi
• Untuk melengkapi cara memperoleh data digunakan metode
observasi, yaitu mengamati, mencari data dari beberapa fakta
mengenai hal yang ada hubungannya dengan permasalahan.
• Menggunakan sistem Observasi yang sifatnya berpartisipasi
(Pertisipant Observation) yaitu observer ikut aktif dalam
kegiatan observasi.
25

2. Wawancara
• Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
jalan bertatap muka (tanya jawab) langsung dengan informan.

3. Studi Lapangan
• Studi lapangan dilakukan dengan cara melihat dan berinteraksi
langsung dengan objek secara realistik ketempat itu berada diluar
perkuliahan untuk mendapatkan informasi secara real atau nyata.
26

TEMPAT DAN WAKTU


OBSERVASI

Tempat : Panti Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai

Waktu : Jumat, 9 November 2018


27

○ SUBJEK OBSERVASI

1. Klien atau pasien rehabilitasi di Rumah Damai

2. Mentor atau pembina rehabilitasi di Rumah Damai


HASIL
OBSERVASI
29

PROFIL PANTI REHABILITASI NARKOBA


RUMAH DAMAI

Yayasan Rumah Damai berdiri sejak tanggal 28 Juli 1999

Berlokasi di Gunung Pati, Desa Cepoko, Semarang, Jawa Tengah

Rumah damai memiliki lebih dari 480 alumni dari seluruh penjuru tempat di
Indonesia

Yayasan ini telah di tunjuk oleh pemerintah sebagai IPWL (Institusi Penerima
Wajib Lapor) untuk wilayah Jawa tengah.
Lanjutan 30

Panti Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai menggunakan pendekatan


rehabilitasi secara Therapeutic Community.

Therapeutic community merupakan bentuk program terstruktur yang diikuti


oleh mereka yang tinggal dalam satu tempat.

Disini penderita dilatih keterampilan mengelola waktu dan perilakunya


secara efektif serta kehidupannya sehari-hari, sehingga dapat mengatasi
keinginan memakai NAPZA atau sugesti (craving) dan mencegah relap.
Lanjutan 31

Dalam komunitas ini, semua ikut aktif dalam proses terapi. Mereka bebas
menyatakan perasaan dan perilaku sejauh tidak membahayakan orang lain.

Tiap anggota bertanggung jawab terhadap perbuatannya, ganjaran bagi yang


berbuat positif dan hukuman bagi yang berperilaku negatif diatur oleh mereka
sendiri
○ Program Harian Rumah Damai 32
33
34
35
HASIL WAWANCARA DENGAN KLIEN
REHABILITASI
Nama responden : Dominicus Diko
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 23 Tahun
Asal : Semarang

 Masuk ke rumah damai bulan Agustus 2018 karena ingin sembuh


dari kecanduan narkoba.
 Pertama kali masuk rumah damai karena merasa sudah membuat
banyak masalah akibat mengkonsumsi dan mengedarkan
narkoba.
 Keinginan untuk sembuh karena rasa menyesal dalam diri sendiri.
36

Ia masih berstatus mahasiswa semester 9 di Universitas Katholik


Soegijapranata.

Mas Diko mengambil jurusan management di Unika dan sedang dalam


tahap menyelesaikan skripsinya.

Ia merupakan pengguna shabu, ganja dan tembakau gorilla.


Menurutnya, shabu memiliki efek paling lama dan paling 'enak' untuk
membuat nge-fly.
Hanya seujung kuku saja sudah mampu membuat nge-fly selama 8
jam. Efek lain dari shabu menurutnya adalah tidak membuat
penggunanya doyan makan atau cenderung tidak nafsu makan.
Shabu digunakan sehari sekali dengan cara dihisap
37

 Ia juga mengkonsumsi ganja dan tembakau gorilla


 Pemakaiannya jika ada bahan atau ada ganja dan tembakau gorilla
maka akan digunakan dengan cara dilinting.
 Efeknya adalah nafsu makan meningkat drastis.
 Dampak negatif dari penggunaan narkoba yang ia rasakan adalah
ia lebih cepat sensitif dan sering memberontak.
 Sedangkan dampak positif yang ia rasakan adalah setelah
memakai narkoba ia merasa happy, puas dan bugar.
38

Menurut Mas Diko, memperoleh narkoba sangat mudah jika orang tersebut
sudah memakai lebih dari 3 kali.
Akses lebih mudah bisa lewat teman maupun bandar. Awal ia mendapatkan
dan menggunakan narkoba adalah karena memang lingkungan hidupnya
sudah salah atau anak nakal.

Orangtua mengetahui saat ia tertangkap polisi tahun 2016 lalu.

Mas Diko ini juga seorang pengedar narkoba. Ia juga mensuplai narkoba
kepada orang-orang yang memesan melaluinya.
Menurut keterangan Mas Diko shabu tergolong cukup mahal 1 gram nya dijual
dengan harga Rp 1.500.000 sedangkan 1 gram ganja atau tembakau gorilla
dijual dengan harga Rp 500.000 - 800.000.
39

• Mas Diko mengatakan bahwa pada tahun 2016 ia pernah ditangkap


oleh pihak Kepolisian terkait kasus penggunaan dan pengedaran
narkoba. Tetapi, hanya 3 minggu ia berada dalam sel karena
selebihnya ditebus oleh orangtua Mas Diko.
• Keluar dari sel, ia mencoba berobat pada psikiater tetapi hanya
bertahan selama beberapa bulan saja.
• Mas Diko pernah mencoba untuk berhenti tidak mengkonsumsi
secara tiba-tiba tetapi justru dampaknya parah yakni ia merasa
gelisah, depresi, menangis terus-menerus dan keringat dingin.
40

• Rehabilitasi yang dilakukan di rumah damai ini lebih kepada


rehabilitasi rohani, untuk memperbaiki perilaku agar tidak kembali
menjadi pecandu narkoba.
• setiap seminggu sekali seluruh pasien rumah damai pergi ke gereja
untuk beribadah
• Program untuk sembuh dari rumah damai adalah selama setahun
masa pengobatan. Indikator sembuh ditetapkan oleh mentor yang
mendampingi.
41

• Pesan dari Mas Diko adalah jangan sekali-kali mencoba untuk


menggunakan narkoba, karena menurutnya setelah seseorang
menjadi pecandu narkoba maka selama masa hidupnya ia akan
merasa tidak puas jika tidak menggunakannya.
• Rasa dan sensasi dari narkoba akan melekat dimemori otak kita
dan sulit untuk dihilangkan.
• Apalagi era sekarang remaja pergaulannya sangatlah bebas.
Bijaklah dalam memilih kawan dan batasi pergaulan sehari-hari.
• Sibukkan diri dengan kegiatan positif dan jangan mau jika diajak
terjerumus ke dalam dunia gelap narkoba. Membuat orangtua
kecewa dan merusak kesehatan serta mental.
42
Nama responden : Vincen
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 29 tahun
Asal : Jakarta
• Mas Vincen adalah seorang pengusaha asal jakarta. Beliau sudah
berkeluarga sekitar 3 tahun dan memiliki satu orang anak berusia 1
tahun.
• Beliau mulai mengkonsumsi narkoba sekitar bulan agustus atau
oktober 2015. Ia mendapat dari teman SMA yang memberinya
secara cuma-cuma.
• Jenis narkotika yang pertama kali dikonsumsi yaitu ganja kemudian
beralih ke mariyuana sintetik. Jenis tersebut memberi efek seperti
ganja tetapi lebih kuat.
43

• Alasan awal konsumsi hanya untuk rekreasi, selanjutnya menjadi


ketagihan dan kecanduan pada barang tersebut.
• Pada tahap awal konsumsi biasanya mas Vincen membeli
sebanyak 5 gram untuk digunakan selama 5 bulan. Setelah terbiasa
menggunakan, dosisnya pun meningkat menjadi 5 gram untuk 3
bulan, 5 gram untuk 2 bulan sampai akhirnya 5 gram mariyuana
perhari.
• Biasanya saat sedang manahan keinginannya untuk
mengkonsumsi narkoba mas Vincen akan berdiam dan mengurung
diri di kamar dan ketika sudah tidak dapat ditahan beliau terpaksa
berbohong pada keluarganya demi mendapatkan narkoba.
44

Sebelum masuk ke Rumah Damai, istri mas Vincen sempat


menyarankan untuk mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan
dosis narkoba, tetapi tidak memberi hasil yang diharapkan.

Sebelum ke rumah damai, mas Vincen juga pernah bersih tanpa


narkoba selama 3 bulan, tetapi karena usahanya mengalami krisis
yang menjadikannya stres. Akhirnya mas Vincen mengkonsumsi
narkoba kembali sebagai pelarian.
45

Kemudian keluarga mas Vincen memaksanya untuk masuk ke Panti


Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai

Mas Vincen merupakan pasien yang paling baru di rumah damai. Beliau
baru masuk sekitar 3 minggu. Menurut beliau, rehabilitasi di rumah damai
lebih kepada rehabilitasi secara rohani. Untuk memperbaiki perilaku agar
tidak kembali mengkonsumsi narkoba lagi.
46

• Jika ada pasein yang melanggar peraturan sepeti ketahuan


merokok, membawa alat komunikasi atau menyimpan uang
biasanya diberi teguran atau hukuman ringan tetapi jika
pelanggaran yang dilakukan berupa pelanggaran berat akan
dimasukan ke dalam ruang isolasi.
• Dalam ruang isolasi tidak diberi lampu dan air dengan tujuan
memberi efek jera pada pasien.
47

Peraturan yang harus ditaati oleh pasien rehabilitasi diantaranya


• tidak boleh mengkonsumsi kopi, teh dan rokok,
• tidak boleh membawa alat komunikasi dan uang sendiri,
• tidak boleh menghubungi keluarga sebelum 1 bulan tinggal di
rumah damai,
• keluarga tidak boleh berkunjung sebelum pasien tinggal di rumah
damai selama 3 bulan, dan
• keluarga baru boleh membawa pulang pasien setelah satu tahun
menjalani proses rehabilitasi.
48

• Sistem pembayaran di rumah damai adalah subsidi silang, dimana


pasien yang mampu membantu pasien yang tidak mampu.
• Biaya yang dibebankan pada mas Vincen sendiri yaitu 4 juta
perbulan.
• Fasilitas yang diperoleh cukup lengkap diantaranya satu ruang
kamar untuk 4 orang, makan 3 kali sehari, kamar mandi, kompor
yang dapat digunakan setelah jam 3 sore, dan fasilitas olahraga
seperti kolam renang dan tempat gym.
• Mereka juga diberi kebebasan untuk memilih kebutuhan peralatan
mandi dengan produk yang sesuai dengan mereka, dimana
masing-masing pasien diberi jatah Rp. 150.000 perbulan.
Nama responden : Wiwid 49

Jenis kelamin : Laki-laki


Usia : 35 Tahun
Asal : Jakarta

• Mulai menjalani rehabilitasi di rumah damai sejak tahun 2016


karena mengalami kecanduan narkoba jenis ekstasi.
• Awal menggunakan ekstasi sekitar tahun 1999 yang dipicu
karena pergaulan dan rasa penasaran, awalnya melihat teman
yang mengonsumsi ekstasi kemudian ditawari hingga akhirnya
menjadi pecandu.
• Mendapat motivasi untuk berhenti mengonsumsi narkoba dan
melakukan rehabilitasi dari keluarga.
50

• Keinginan dari Mas Wiwid untuk mengurangi rasa bersalah


kepada keluarga karena perilakunya yang kecanduan dengan
narkoba, namun untungnya Mas Wiwid tidak sampai
berusurusan dengan pihak yang berwajib atas tindakan kriminal
yang merugikan orang lain.
• Mas wiwid sendiri mengetahui adanya panti rehabilitasi narkoba
rumah damai ini dari salah satu keluarganya yang kenal dengan
pemilik panti rehabilitasi ini.
• Mas Wiwid sendiri selain mendapat rehabilitasi rohani, juga
diberikan salah satu obat yang bertujuan untuk mengontrol
emosi yang dimilikinya.
51

Menurut Mas Wiwid fasilitas yang ada di rumah damai lumayan lengkap,
ada perpustakaan, kolam renang dan lapangan basket

Menurut Mas Wiwid, rehabilitasi di rumah damai ini lebih manusiawi


dibandingkan tempat lain, karena sebelumnya ia pernah menjalani
rehabilitasi ditempat lain bahkan pernah juga menjalani treatment di BNN.

Para mentor serta pasien lain juga memperlakukan Mas Wiwid dengan
baik, sehingga sosialisasi yang terjalin sangat baik.
52

• tantangan yang dihadapi saat awal masuk diantaranya seperti


 banyak peraturan-peraturan yang harus ditaati, sehingga tidak
sebebas biasanya.
 jauh dari orang tua
 harus menyesuaikan dengan lingkungan yang baru serta orang-
orang baru.
• Panti rehabilitasi narkoba rumah damai ini juga bekerja sama
dengan BNN dan juga RS. Karyadi, Semarang. Jadi, jika ada
pasien yang membutuhkan pengobatan medis, mereka akan di
rujuk ke rumah sakit menggunakan fasilitas mobil yang dimiliki
oleh panti rehabilitasi.
53

Menurut Mas Wiwid dua faktor yang menjadi pemicu seseorang


menjadi pecandu adalah perasaan ketika memiliki banyak masalah
dalam kehidupan dan perasaan ketika teralu senang akan suatu hal.

Narkoba kadang dijadikan sebagai pelarian atas masalah yang


sedang dialami oleh sesorang, karena merasa bahwa tidak ada
orang lain yang mengerti akan masalahnya tersebut.

Kemudian ketika seseorang terlalu senang (mengalami euphoria),


kadang seseorang juga mencoba untuk mengonsumsi barang haram
tersebut.
Nama Respoden : Jefry 54

Jenis Kelamin : Laki-laki


Usia : 32 Tahun
Asal : Jambi

• NAPZA yang digunakan : Ekstasi dan Shabu


• Lama penggunaan : 2,5 tahun
• Alasan memakai narkoba : masalah keluarga dan ekonomi
• Mas Jefry pertama menggunakan NAPZA jenis ekstasi, awalnya
ditawari oleh salah satu karyawannya yang juga menggunakan
ekstasi tersebut saat usaha warnet milik mas Jefry sedang dalam
ambang kebangkrutan.
55

• Saat pertama kali tawaran, mas Jefry menolak, namun pada tawaran
yang keempat karena merasa sangat stress dan adanya masalah
keluarga, serta masaalah ekonominya, dia menjadikan ekstasi
sebagai pelarian untuk mendapatkan kebahagiaan
• Penggunaan ekstasi : diminum, bentuknya pil dengan gambar
warna-warni.
• Penggunannya dilakukan dengan kombinasi menggunakan lagu mix
dan menggoyangkan badan, karena apabila tidak, maka akan
menyebabkan muntah.
56

Awalnya seminggu atau dua minggu sekali dan satu pil ekstasi bisa dibagi
menjadi beberapa bagian, dikarenakan harganya yang mahal.

Efek penggunaan ekstasi : berhalusinasi, merasa bahagia, memiliki dunia


sendiri, kepercayaan diri meningkat.

Lama kelamaan menjadi ketagihan dan mencari jenis NAPZA yang lainnya
sehingga mencoba menggunakan shabu karena harganya lebih murah

Penggunaan shabu : hampir setiap hari, kemudian merasa kecanduan


hingga memakai berkali-kali setiap harinya.

Efek penggunaan shabu : dopping untuk tetap semangat kerja, menjadi


kreatif.
57

Tahap Rehabilitasi
• 3 bulan pertama yaitu detoksifikasi dan pemulihan fisik. Pada 1
bulan pertama tidak diperbolehkan menghubungi keluarga, setelah
3 bulan baru diperbolehkan menghubungi keluarga.
• 6 bulan untuk karakter
• 3 bulan untuk sosialisasi
58

Dampak setelah mengikuti rehabilitas selama 7 bulan:


• Adiksi atau kecanduan tidak dapat disembuhkan, namun bisa
dipulihkan dan masih teringat bagaimana dengan rasa ekstasi
dan shabu yang pernah dikonsumsi. Namun sudah tidak ada lagi
keinginan untuk menggunakannya kembali, karena selalu
memikirkan bagaimana efek yang dapat ditimbulkan. Rasa
penyesalan terasa sangat kuat, mendekatkan diri kepada Tuhan
dan perkuat iman.

Motivasi berhenti menggunakan NAPZA:


• Merasa tidak ada jalan hidup lagi, sudah merasa mengecewakan
keluarga, sehingga termotivasi untuk berhenti mengkonsumsi.
59
WAWANCARA DENGAN MENTOR
REHABILITASI
Nama : Pak Nino
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 42 tahun
Asal : Bali

• Sebelum menjadi seorang mentor atau pembimbing, dahulu pak


Nino adalah mantan klien rehabilitasi rumah damai.
• Beliau mengikuti program rehabilitasi sejak tahun 2004 hingga
tahun 2007. Sejak tahun 2007, pak Nino memutuskan untuk
kembali ke Bali.
60

• Di Bali pak Nino berprofesi sebagai seorang pelukis dan pembuat


tato. Pak Nino kembali ke semarang sejak 6 bulan lalu karena
permintaan dari papi (sebutan untuk pemilik yayasan rumah damai
dari para klien rehabilitasi).

• Beliau diminta papi untuk membantu membimbing klien rehabilitasi di


rumah damai karena pemilik yayasan sakit.
61

Menurut pak Nino, panti rehabilitasi terbagi menjadi dua block.

• Block depan untuk para klien dengan gangguan jiwa


• Block belakang atau dalam khusus untuk klien yang tidak memiliki
gangguan jiwa.

Pada rumah damai terdapat sekitar 40 pasien rehabilitasi dengan empat mentor
diantaranya yaitu Pak Nino, Pak Rudi, Pak Markus dan Pak Joseph.
62

Syarat utama masuk ke Rumah Damai yaitu memiliki kemauan yang kuat
untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Kemudian adanya keluarga yang mau menanggung biaya selama masa


rehabilitasi di tempat tersebut.

Namun dalam kondisi tertentu, jika pasien berasal dari keluarga yang kurang
mampu, pasien tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya karena di rumah
damai juga menggunakan sistem subsidi silang.

Selain itu, rumah damai juga mendapat bantuan biaya dari kementerian,
dimana setiap tahunnya ada 3 pasien yang mendapat bantuan biaya.
63

Kegiatan harian yang dilakukan oleh pasien diantaranya pada pagi hari
melakukan renungan bersama mentor dan ada morning meeting.

Kegiatan morning meeting yaitu sharing tentang pengetahuan, memberi tahu


perasaan pasien pada hari tersebut, kesehatan, menyampaikan unek-unek
masing-masing personal dan pembahasan sesuai tema morning meeting.

Penentuan tema morning meeting merupakan salah satu tugas mentor pada
minggu tersebut. Kemudian mendengarkan khutbah dari kaset baik audio
maupun video pada sore hari, waktu tidur siang pada pukul 12.00 sampai pukul
15.00.
64

Pukul 21.00 pasien sudah harus masuk kamar untuk tidur malam. Saat jam
tidur siang atau malam, semua pasien rumah damai dikunci di dalam kamar
mereka masing-masing.

Kemudian setiap seminggu sekali seluruh pasien rumah damai pergi ke


gereja untuk beribadah, ada juga kegiatan untuk bersih-bersih rumah yang
dilakukan oleh pasien sesuai dengan jadwal piket yang telah ditetapkan.

Para mentor sendiri melakukan meeting setiap hari senin untuk membahas
perkembangan dari pasien dan hal apa yang akan diberikan pada pasien
untuk selanjutnya.
65

Ada beberapa pasien yang selain mendapat rehabilitasi secara rohani juga
diberikan obat.

Biasanya pasien yang diberi obat adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa
dan pasien yang mengidap penyakit seperti HIV/AIDS

Pada pasien dengan gangguan jiwa obatnya dipegang oleh mentor,

Sedangkan untuk obat bagai pasien yang mempunyai riwayat penyakit tertentu
seperti HIV, obatnya dipegang sendiri oleh pasien. Pada rumah damai terdapat 1
pasien pengidap penyakit HIV/AIDS.
66

Tugas pokok mentor atau staff diantaranya

• memberi motivasi kepada pasien rehabilitasi,


• memberikan contoh atau teladan perilaku yang baik bagi pasien, dan
• menjadi pemimpin dalam kegiatan rohani seperti pada saat renungan pagi.
67

Menjadi seorang mentor memiliki beberapa kendala dalam


menangani pasien karena masing-masing pasien memiliki sifat dan
masalah yang berbeda. Biasanya mentor cukup kesulitan dalam
menangani pasien yang membangkang atau sulit diatur dan pasien
yang manja. Menurut pak Nino sendiri, beliau lebih kesulitan menangani
pasien yang manja dibandingkan pasien yang membangkang.
PENUTUP
69

○ KESIMPULAN

Panti Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai menggunakan


program atau pendekatan rehabilitasi secara Therapeutic
Community, yaitu bentuk program terstruktur yang diikuti oleh
mereka yang tinggal dalam satu tempat. Penderita dilatih
keterampilan mengelola waktu dan perilakunya secara efektif serta
kehidupannya sehari-hari, sehingga dapat mengatasi keinginan
memakai NAPZA atau sugesti (craving) dan mencegah relap.
70

○ SARAN

Bagi Pemerintah
• Lebih mempertegas dan menerapkan kebijakan yang sudah dibuat
agar dapat memberikan efek jera kepada pengguna NAPZA
• Lebih memberikan dukungan kepada Panti Rehabilitasi Narkoba
khususnya dalam bidang finansial agar dapat maksimal dalam
melakukan rehabilitasi
71

Panti Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai


• Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, LSM, dan
lembaga lain untuk mendukung program rehabilitasi
NAPZA.
• Memperluas informasi Panti Rehabilitasi Narkoba Rumah
Damai kepada masyarakat melalui berbagai media.
72

Masyarakat
• Meningkatkan pengetahuan mengenai NAPZA dan
bahaya yang ditimbulkannya.
• Mendukung, memotivasi dan tidak mendiskriminasi
terhadap residen yang sedang melakukan rehabilitasi
73

DAFTAR PUSTAKA

BNN. (2017). Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Provinsi Tahun 2017.


Jurnal Health, II(1), 83–88. https://doi.org/10.1073/pnas.0703993104
Nasution, H. H., Lubis, W. H., & Sudibrata, A. (2014). Penyalahgunaan Napza, 3(1), 1–
21.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38090/Chapter%20II.pdf?sequen
ce=4
74
75
76
77

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai