Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas perusahaan

pada Sub Sektor Makanan dan Minuman Tahun 2020

Disusun Oleh:
Sri Puja Zulalir Rohmah (2007531085)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2021
A. TEORI
Likuiditas
Kasmir (2016:128) berpendapat rasio likuditas merupakan “suatu kemampuan
perusahaan yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid kondisi keuangan suatu
perusahaan”.
Rasio likuiditas menurut Hery (2015:149) adalah “rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka
pendeknya”
Rasio likuiditas menurut Hery (2015:149) adalah “rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka
pendeknya”. Adapun jenis - jenis rasio likuiditas, yaitu :
a) Current ratio ( Rasio Lancar )
b) Quick Ratio ( Rasio Sangat Lancar )
c) Rasio Kas
Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage merupakan penggunaan aktiva atau dana dimana
untuk penggunaan tersebut harus menutup atau membayar beban tetap. Solvabilitas
tersebut menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya.
Pengertian rasio solvabilitas atau rasio leverage menurut Hery (2015:162)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai
dengan utang.
Pengertian Solvabilitas menurut Hanafi dan Abdul Halim (2009:81) adalah Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Rasio ini juga mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan
demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca.
Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas menurut Hery
(2015:167) antara lain:
a) debt to asset ratio (debt ratio)
b) debt to equity ratio
c) long term debt to equity ratio
d) times interest earned ratio
e) Operating income to liabilities ratio.
Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan merupakan salah satu alat pengukur untuk menilai
apakah modal usaha yang digunakan oleh perusahaan tersebut produktif atau tidak dan
pengukuran ini dinyatakan dengan presentase.
Pengertian Rasio Profitabilitas menurut Kieso et,al (2008:400) Rasio Profitabilitas
adalah “mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah perusahaan untuk
periode wantu tertentu”.
Rasio profitabilitas menurut Hery (2015:192) adalah “rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal
bisnisnya”.
Rasio untuk mengukur profitabilitas ada beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
a) Hasil Pengembalian atas Aset (Return On Assets (ROA))
b) Marjin Laba Kotor ( Gross Profit Margin )
c) Return On Equity (ROE)
d) Marjin Laba Operasional ( Operating Profit Margin )
e) Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

B. OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Independen untuk Likuiditas (X1) diukur menggunakan Rasio Lancar
yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban jangka
pendeknya, dengan melakukan perbandingan total aktiva lancar dengan hutang lancar.
Aset lancar
Current Ratio= ×100 %
Kewajiban lancar

Variabel Independen Solvabilitasnya (X2) diukur menggunakan Debt to asset


ratio, menurut Hery ( 2015:166 ) adalah: “Rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pembiayaan asset”.
Total utang
DER= ×100 %
Total modal

Variabel Dependen untuk Profitabilitas (Y) menggunakan Net Profit Margin yang
merupakan Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba pada suatu periode tertentu
dengan membandingan bruto dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Lababersih
NPM= ×100 %
Penjjualan bersih

C. MODEL

Likuiditas (X1)

Profitabilitas (Y)

Solvabilitas (X2)

D. HIPOTESIS
H1 : Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Perusahaan
H2 : Pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas perusahaan

Berikut data untuk pengujian:


No. Likuidita Solvabilitas Profitabilitas No Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas
s .
1 2,376 1,170 0,110 31 4,624 1,289 0,398
2 0,648 0,873 0,023 32 3,826 1,063 0,285
3 1,509 0,624 0,112 33 1,234 0,904 0,076
4 1,537 1,989 0,073 34 2,962 0,280 0,093
5 1,893 0,222 0,072 35 4,900 0,335 0,189
6 1,653 0,606 0,061 36 1,283 0,113 0,278
7 1,107 1,900 1,254 37 1,220 0,271 0,078
8 3,588 0,876 1.023 38 4,844 0,286 0,111
9 4,678 1,284 1,145 39 1,257 1,024 0,332
10 1,549 1,064 1,038 40 2,435 0,263 0,223
11 0,738 0,183 0,923 41 1,260 1,203 0,341
12 4,780 0,764 0,532 42 2,250 1,927 0,054
13 3,907 1,098 0,079 43 1,654 1,719 0,093
14 2,189 0,777 0,278 44 2,356 1,072 0,015
15 3,560 0,278 1,023 45 2,538 0,116 0,069
16 2,805 0,298 0,891 46 0,680 0,919 0,021
17 2,409 0,562 0,027 47 0,879 0,738 0,320
18 1,315 1,893 0,872 48 0,435 0,142 0,087
19 4,809 1,098 0,328 49 1,562 1,082 0,025
20 3,987 1,772 0,127 50 1,508 0,999 0,099
21 2,470 2,098 0,125 51 0,667 0,142 0,332
22 1,908 1,875 0,054 52 1,113 0,651 0,102
23 7,604 0,234 0,064 53 0,783 1,762 0,066
24 0,779 0,870 0,301 54 0,187 0,870 0,053
25 0,345 0,198 0,074 55 1,554 1,233 0,432
26 1,870 1,098 0,053 56 1,987 0,186 0,098
27 1,654 0,234 0,033 57 1,876 0,927 0,056
28 3,870 1,093 0,076 58 2,407 0,215 0,231
29 4,890 0,265 0,105 59 2,765 1,097 0,043
30 2,413 1,098 0,077 60 3,753 1,027 0,151
E. ANALISIS DATA
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 60
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. .32242991
Deviation
Most Extreme Absolute .249
Differences Positive .249
Negative -.206
Test Statistic .249
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasar hasil SPSS di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Kolmogorov-Smirnov berada dibawah
nilai probabilitas yaitu 0.05 yang berarti data dalam penelitian ini tidak
berdistribusi normal. Williams, Grajales & Kurkiewicz (2013) menyatakan bahwa
semakin besar sampel, maka (non)normalitas residual menjadi kurang penting.
Pada penelitian ini data yang yang digunakan tergolong menggunakan sampel
yang besar oleh karena itu tidak akan terlalu mempengaruhi hasil penelitian.

2. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .171 .105 1.620 .111
Likuiditas .019 .029 .088 .671 .505 .996 1.004
Solabilitas .053 .075 .093 .708 .482 .996 1.004
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Berdasarkan hasil output tabel SPSS diatas, pada bagian “Collinearity Statistics”
diketahui nilai Tolerance Likuiditas (X1) dan Solvabilitas (X2) adalah 0,996 lebih
besar dari 0,010. Sedangkan nilai VIF Likuiditas (X1) dan Solvabilitas (X2) adalah
1,004 lebih kecil dari 10,00. Berdasarkan dasar pengambilan keputusan uji
multikolineartitas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) .146 .070 2.097 .040

Likuiditas .009 .019 .060 .464 .644

Solabilitas .079 .050 .205 1.576 .120

a. Dependent Variable: Abs_RES


Berdasarkan output tabel SPSS diatas, nilai signifikansi (Sig.) untuk variabel X1
(Likuiditas) sebesar 0,644, dan variabel X2 (Solvabilitas) sebesar 0,120. Karena
nilai signifikansi kedua varghiabel diatas lebih besar dari 0,05, maka sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji glejser dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

Analisi Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) .171 .105 1.620 .111

Likuiditas .019 .029 .088 .671 .505

Solabilitas .053 .075 .093 .708 .482

a. Dependent Variable: Profitabilitas


Y = 0,171 + 0,019 X1 + 0,053 X2
Persamaan regresi yang telah diperoleh dapat dipergunakan untuk memprediksi nilai
variabel independen dan variabel dependen yaitu sebagai berikut :
a) Hasil konstanta sebesar 0,171 menyatakan bahwa jika likuiditas dan
solvabilitas benilai nol, maka nilai profitabilitas yang dihasilkan akan
meningkat sejumlah 17,1%.
b) Berdasarkan persamaan regresi diketahui bahwa Likuiditas bernilai 0,019
artinya likuiditas bernilai positif. Hal ini berarti setiap nilai likuiditas
mengalami kenaikan 1%, maka nilai profitabilitas akan mengalami kenaikan
sebesar 1,9% dengan asumsi variabel yang lain konstan. Artinya jika nilai
likuiditas semakin naik harus diikuti dengan naiknya profitabilitas.
Berdasarkan persamaan regresi diketahui bahwa variabel Solvabilitas (X2) bernilai
0,053 dengan asumsi variabel yang lain konstan. Artinya jika variabel independen
bernilai positif dan nilai solvabilitas mengalami kenaikan 1% rupiah, maka nilai
profitabilitas akan mengalami kenaikan sebesar 5,3%, artinya jika nilai solvabilitas
semakin naik harus diikuti dengan naiknya profitabilitas

Anda mungkin juga menyukai