2n Ci / 2 Pp
P = ∑ +
t
t=1 (1 + r/2) (1 + r/2)n
Ket :
P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah frekwensi pembayaran kupon sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar
Pp = nilai par dari obligasi
Contoh :
Obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut
mempunyai nilai par sebesar Rp 1.000 dan memberikan kupon sebesar 16% per
tahun (pembayarannya dilakukan 2 kali dalam setahun).
Jika diasumsikan bahwa tingkat bunga pasar juga sebesar 16%, maka harga
obligasi tersebut adalah:
Jawab :
40 160 / 2 1.000
P = ∑ +
t
t=1 (1 + 0.16/2) (1 + 0.16/2)40
Ket : angka 40 didapat dari pembayaran bunga dilakukan 2 kali dalam setahun,
sehingga selama umur obligasi 20 tahun, ada 40 kali pembayaran bunga.
Penjelasan :
Untuk menentukan Present Value nilai obligasi seperti angka di atas “11,925”
dapat dilihat di tabel PV Anuitas di bawah ini, dimana caranya adalah :
1. Tentukan kupon bunga yang dibayar kan per-6 bulan = 8%
2. Tentukan volume pembayaran kupon bunga selama 20 tahun yaitu :
Untuk menentukan Diskonto bunga pasar seperti angka di atas “0,046” dapat
dilihat di tabel PV Interest Factor di bawah ini, dimana caranya adalah :
1. Tentukan kupon bunga yang dibayar kan per-6 bulan = 8%
2. Tentukan volume pembayaran kupon bunga selama 20 tahun yaitu :
HARGA OBLIGASI
Maturity adalah alat ukur yang lemah untuk melihat umur obligasi karena tidak
menghitung actual cash flow yang diterima.
Duration, ditemukan oleh Macaulay pada tahun 1938, merupakan rata-rata
terbobot cash flow berdasarkan waktunya.
Durasi merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk bisa mengembalikan
harga pembelian obligasi tersebut. Durasi diukur dengan menghitung rata-rata
tertimbang maturitas aliran kas obligasi, berdasarkan konsep nilai sekarang
(present value).
Durasi Macaulay = D = ∑ x t
t=1 P
Keterangan :
t = periode dimana aliran kas diharapkan akan diterima
n = jumlah periode sampai jatuh tempo
PV(CFt) = nilai sekarang dari aliran kas pada periode t yang didiskonto pada
tingkat YTM
P = Harga pasar obligasi
Contoh kasus :
Perhitungan durasi untuk obligasi maturitas 5 tahun, kupon 16% dan
diperdagangkan dengan harga Rp.1.000
Tahun Aliran Kas PV Factor Nilai PV (Rp) (4) / Harga (1) x (5)
(1) (Rp) (3) (4) = (2) x (3) (5) (6)
(2)
1 160 1/(1+r)t 137,92 137,92/1.000= 1 x 0,138 =
Kupon per- 1/(1+0,16)1 = 0,138 0,138
tahun 0,862
2 160 1/(1+0.16)2 = 118,88 0,119 2 x 0,119 =
0,743 0,238
3 160 0,641 102,56 0,103 3 x 0,103 =
0,309
4 160 0,552 88,32 0,088 0,352
5 1.160 0,476 552,16 0,552 2,760
(pokok +
bunga)
Durasi 3,797 thn
Dengan menggunakan contoh sebelumnya, yaitu durasi sebesar 3,797 dan YTM
sebesar 16%, maka durasi modifikasiannya adalah 3,273.
D* = 3,797 / (1 +0,16) = 3,273
Jika diasumsikan terjadi perubahan tingkat bunga pasar sebesar 3 yaitu dari
10% menjadi 13%, maka perubahan harga obligasi akan mendekati :
∆P / P = -3,273 x (0,03) = -9,82%
Contoh selanjutnya :
Duration dari obligasi 5thn dengan kupon 4% dan yield 3% adalah 4.64 tahun.
Sehingga Modified Durationnya adalah 4.64/(1+3%)= 4.504year.
Misal YTM 3% tadi naik 25bps (0,25%) menjadi 3,25%, berdasarkan modified
duration 4.504 thn, maka harga obligasi akan berubah menjadi :
∆P / P = -D x ∆y = -4.504 x (0,25%) = -1,13%
Harga obligasi tersebut turun sebesar 1.13% dari 104.58 menjadi 103.402
[104.58 x (1-0.0113)]. Harga aktual berdasarkan ytm 3.25% adalah 103.410
CONVEXITY
n Ct / (1 + y)t
Duration
Yield
Contoh selanjutnya :
Duration dari obligasi 5thn, harga Rp.100 dengan kupon 4% dan yield 3% :