Definisi
Adalah liabilitas yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun atau siklus operasi normal (mana yang lebih panjang)
Contoh :
Untuk memudahkan pemahaman terhadap utang jangka panjang, ada baiknya terlebih dulu
membaca Nilai Waktu Uang mengenai present value dan future value.
Utang Obligasi
Utang Obligasi merupakan liabilitas jangka panjang yang didukung dengan bukti tertulis
berupa sertifikat obligasi.
Seperti halnya saham, obligasi merupakan surat berharga.
Obligasi dapat diperjualbelikan di pasar modal.
Istilah Teknis Obligasi :
Nilai nominal
Tingkat suku bunga
Tanggal pembayaran bunga
Penentuan Harga Jual Obligasi :
Secara teoritik, pada dasarnya harga jual atau harga pasar obligasi sebesar nilai sekarang
(present value) dari kas yang akan diterima dimasa yang akan datang atas pemilikan
obligasi yang bersangkutan.
Dengan kata lain, nilai uang dimasa yang akan datang (future value) harus lebih besar
daripada nilai uang saat ini, atau sebaliknya nilai uang pada saat ini (present value) harus
lebih kecil daripada nilai uang dimasa yang akan datang.
Kas yang akan diterima dimasa yang akan datang dari pemilikan obligasi terdiri atas
pendapatan bunga dan pelunasan pokok utang obligasi pada saat jatuh tempo.
Perhitungan nilai nominal obligasi menggunakan rumus present value of single sum,
Sedangkan untuk perhitungan bunga nya menggunakan rumus present value of an ordinary
annuity.
Harga jual obligasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga obligasi dan tingkat suku bunga
umum.
Jika harga jual (harga pasar) obligasi lebih kecil dari pada nilai nominalnya maka terjadi
diskonto, dan sebaliknya jika harga jual (harga pasar) obligasi lebih besar dari pada nilai
nominalnya maka terjadi premium.
Jika bunga nominal obligasi 9%
Bunga efektif (pasar) Obligasi dijual dengan
8% Premi
9% Nilai Nominal
10% Diskon
Oleh sebab itu, diperlukan ada nya Amortisasi Obligasi untuk menambah diskonto obligasi
atau untuk mengurang premi obligasi.
Untuk memudahkan dalam perhitungan present value single sum maupun an ordinary annuity,
dapat menggunakan alat bantu berupa tabel sebagai berikut :
Jawab :
i = 5%, n = 10 (1tahun 2x pembayaran, jadi kalau 5 tahun sama saja 10x pembayaran)
Present value nominal = (20.000 x 5.000) x 1/(1+5%)^10 = 61.391.000
Present value bunga = (4%x20.0005.000) x (1-1(1+5%)^10)/5% = 30.837.000
Nilai Obligasi = 61.391.000 + 30.837.000 = 92.278.000 (lebih rendah dari 100.000.000) -
> DISKONTO
Kas 92.278.000
Utang Obligasi 92.278.000
Tabel Amortisasi Diskonto Obligasi
Beban Diskonto
Kas/Utang Bunga 5% Obligasi Nilai Buku
Tanggal Bunga (K) (D) (K) Obligasi
01 Januari
2011 92.278.000
01 Juli 2011 4.000.000 4.613.900 613.900 92.891.900
01 Januari
2012 4.000.000 4.644.595 644.595 93.536.495
01 Juli 2012 4.000.000 4.676.825 676.825 94.213.320
01 Januari
2013 4.000.000 4.710.666 710.666 94.923.986
01 Juli 2013 4.000.000 4.746.199 746.199 95.670.185
01 Januari
2014 4.000.000 4.783.509 783.509 96.453.694
01 Juli 2014 4.000.000 4.822.685 822.685 97.276.379
01 Januari
2015 4.000.000 4.863.819 863.819 98.140.198
01 Juli 2015 4.000.000 4.907.010 907.010 99.047.208
01 Januari
2016 4.000.000 4.952.360 952.792 100.000.000
Jurnal pada tanggal 1 Juli 2011 :
Beban Bunga 4.613.900
Utang Obligasi 613.900
Kas 4.000.000
Jurnal pada saat pelunasan :
Utang Obligasi 100.000.000
Kas 100.000.000
Misal dari contoh sebelumnya diketahui tingkat bunga efektif (pasar) sebesar 6% (3 % per 6
bulan), maka
Present value nominal = (20.000 x 5.000) x 1/(1+3%)^10 = 74.409.000
Present value bunga = (4%x20.0005.000) x (1-1(1+3%)^10)/6% = 34.121.000
Nilai Obligasi = 74.409.000 + 34.121.000 = 108.530.000 (lebih tinggi dari 100.000.000) -
> PREMI
Kas 108.530.000
Utang Obligasi 108.530.000
Tabel Amortisasi Premi Obligasi
Beban Premi
Kas/Utang Bunga 3% Obligasi Nilai Buku
Tanggal Bunga (K) (D) (K) Obligasi
01 Januari 2011 108.530.000
01 Juli 2011 4.000.000 3.255.900 744.100 107.785.900
01 Januari 2012 4.000.000 3.233.577 766.423 107.019.477
01 Juli 2012 4.000.000 3.210.584 789.416 106.230.061
01 Januari 2013 4.000.000 3.186.902 813.098 105.416.963
01 Juli 2013 4.000.000 3.162.509 837.491 104.579.472
01 Januari 2014 4.000.000 3.137.384 862.616 103.716.856
01 Juli 2014 4.000.000 3.111.506 888.494 102.828.362
01 Januari 2015 4.000.000 3.084.851 915.149 101.913.213
01 Juli 2015 4.000.000 3.057.396 942.604 100.970.609
01 Januari 2016 4.000.000 3.029.118 970.882 100.000.000
Jurnal pada tanggal 1 Juli 2011 :
Beban Bunga 3.255.000
Utang Obligasi 745.000
Kas 4.000.000
Jurnal pada saat pelunasan :
Utang Obligasi 100.000.000
Kas 100.000.000
Utang Wesel Jangka Panjang
Utang Wesel Jangka Panjang merupakan liabilitas yang didukung dengan bukti tertulis
berupa surat wesel atau promes
Berbeda dengan obligasi yang dapat diperjualbelikan dipasar modal,wesel jangka panjang
tidak bisa diperjual belikan di pasar modal
Istilah Teknis Wesel Jangka Panjang :
Nilai nominal
Tingkat suku bunga
Tanggal pembayaran bunga
Akuntansi Utang Wesel Jangka Panjang :
Secara substansiual, masalah akuntansi utang wesel jangka panjang sama dengan utang
obligasi
Pada saat diterbitkan, utang wesel juga harus dilunasi sebesar nilai tunai dari nominal dan
bunga
Apabila utang wesel diterbitkan dengan premi atau diskonto, maka harus dilakukan
amortisasi terhadap premi atau diskonto yang terjadi
Amortisasi premi atau diskonto harus dilakukan setiap akhir periode selama jangka waktu
wesel jangka panjang
Metode amortisasi atau diskonto adalah bunga efektif
Untuk contoh perhitungan dan jurnalnya sama persis dengan kasus utang obligasi diatas, yang
membedakan hanya pada nama akun nya saja, yaitu menggunakan rekening Utang Wesel.
Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah Hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus
dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang
belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris liability untuk menggantikan istilah sebelumnya,
kewajiban. Kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris obligation.
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka
pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang,
gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian
peralatan), dan lain-lain.
2. Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi
(lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan
lain-lain.
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas yang tidak termasuk kelompok tersebut dikategorikan sebagai liabilitas jangka
panjang. Beberapa contoh liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, wesel bayar, liabilitas
sewa, liabilitas pensiun, dan liabilitas pajak tangguhan.
Penerbitan Obligasi
Dwi Martani dkk. (2015:58) mengungkapkan bahwa harga wajar obligasi (harga jual) dapat
berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh
penerbit liabilitas pada saat jatuh tempo. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka
liabilitas dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai
nominal maka liabilitas dijual dengan harga diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat
suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Gogo menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2021. PVIF (4%,10) anuitas = 8,1109 an PVIF (4%, 10) single sum = 0,6756.
Harga obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp100.000.000 x 10% x 6/12) x
8,1109 Rp40.554.000
Total Rp108.114.000
Premium obligasi sebesar Rp162.210 diamortisasi selama umur obligasi dengan metode bunga
efektif nampak dalam tabel sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pengeluaran obligasi dengan premium pada 1 Januari 2015:
Kas 2.162.210
Premium obligasi 162.210
Utang obligasi 2.000.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama pada tanggal 1 Juli 2015 dan amortisasi
premium adalah:
Biaya bunga obligasi 86.488
Premium obligasi 13.512
Kas 100.000
Jurnal untuk mencatat pengakuan bunga tanggal 31 Desember 2015 (akhir tahun) dan amortisasi
premium adalah:
Biaya bunga obligasi 85.948
Premium utang obligasi 14.052
Utang bunga 100.000
Diskonto obligasi yang timbul akan diamortisasi selama umur obligasi dengan menggunakan
metode bunga efektif seperti beikut:
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi oleh PT Suka Maju tanggal 1 Januari 2009 adalah:
Kas 922.780
Diskonto obligasi 77.220
Utang obligasi 1.000.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran pertama tanggal 1 Juli 2009 dan amortisasi diskonto:
Biaya bunga obligasi 46.140
Diskonto obligasi 6.140
Kas 40.000
Jurnal untuk mengakui biaya bunga yang timbul pada tanggal 31 Desember 2009 dan amortisasi
diskonto:
Biaya bunga obligasi 46.450
Utang bunga 40.000
Diskonto obligasi 6.450
Bagian bunga dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal penerbitan
liabilitas adalah 6% x Rp10.000.000 x 4/12 = Rp 200.000
Kas 10.200.000
Utang obligasi 10.000.000
Beban bunga 200.000
Beban bunga yang diakui pada tanggal 1 Juli 2016 adalah sebesar 6% x Rp10.000.000 x
6/12 = Rp300.000
Beban bunga 300.000
Kas 300.000
Obligasi Treasuri
Bambang Suripto (Akuntansi Keuangan Menengah 2: 39) menyebutkan bahwa obligasi
treasuri adalah obligasi yang dibeli kembali dari peredaran oleh perusahaan yang menerbitkan
dengan maksud untuk dijual kembali di masa yang akan datang. Menurut Kieso (2008: 251)
Utang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya atau agen
atau perwaliannya dan belum dibatalkan disebut sebagai obligasi treasuri. Obligasi ini harus
dilaporkan dalam neraca sebagai pengurangan dari utang obligasi. Apabila obligasi itu
dibatalkan, maka akun obligasi treasuri harus di kredit.
Contoh:
PT Doha menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal Rp100.000.000, yang akan jatuh
tempo 3 tahun yang akan datang. PT Doha menerima Rp86.383.760.
Rp100.000.000 / (I + i) = Rp86.383.760
I = 5%
Tingkat bunga sebesar 5% akan digunakan untuk mengamortisasi diskonto yang timbul.
Contoh:
PT ABC membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp126.000.000 dan menerbitkan
wesel bayar atas pembelian tersebut. Wesel bayar tersebut mempunyai nilai nominal
Rp150.000.000 tanpa bunga dan jangka waktu 3 tahun.
Mesin 126.000.000
Diskonto wesel bayar 24.000.000
Wesel bayar 150.000.000
Rasio hutang terhadap total aktiva, mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh
kreditor
Total utang
Utang terhadap total aktiva =
Total aktiva
Rasio berapa kali bunga dihasilkan, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga ketika jatuh tempo.
Laba sebelum PPh dan Beban Bunga
Utang terhadap total aktiva=
Beban Bunga
Liabilitas Jangka Panjang dan Obligasi
Bagikan :
Instrument pembiayaan berjangka panjang saat ini telah lazim dipergunakan oleh perusahaan yang
membutuhkan dana besar untuk melakukan aktivitas aktivitas yang berdimensi strategis dan membutuhkan
periode pelaksanaan lebih dari satu tahun seperti perluasan operasi, akuisisi, menambah kapasitas produksi,
atau alasan lainnya.
Salah satu jenis pembiayaan jangka panjang tersebut adalah obligasi. Pembiayaan dengan menggunakan
obligasi akhir akhir ini menjadi alternatif yang dilirik oleh manajemen disbanding dengan penerbitan saham.
Manajemen lebih memilih pembiayaan dengan penerbitan obligasi karena pertimbangan berikut :
Namun perlu disadari, obligasi juga mengandung kelemahan dibanding saham. Perusahaan penerbit harus
selalu membayar bunga meskipun sedang merugi, sementara dividen hanya dibagikan apabila perusahaan
memperoleh laba.
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayar atau diselesaikan dalam periode lebih dari satu
tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan, mana yang lebih panjang.
Dasar pengaturan
Kewajiban jangka panjang akan diakui dalam neraca pada saat tanggal pengeluarannya. Tentu saja, setelah
semua perjanjian antara debitur dan kreditur diselesaikan. Jadi timbulnya kewajiban jangka panjang ini selalu
disertai dengan pemenuhan aspek aspek formal terlebih dahulu.
Kewajiban ini akan tetap diakui dalam neraca sampai kewajiban tersebut diselesaikan. Pada banyak kasus,
penyelesaian kewajiban jangka panjang terjadi pada saat jatuh temponya dengan pembayaran pokok utang
beserta bunga yang masih terutang dan debitur tidak punya kewajiban lagi di masa mendatang kepada kreditur.
Tetapi ada kalanya, debitur mennginginkan penyelesaian sebelum tanggal jatuh temponya karena alasan
tertentu, sepanjang telah diatur dalam perjanjian terdahulu.
Obligasi adalah surat utang dengan janji untuk membayarkan jumlah tertentu pada tanggal yang telah
disepakati ditambah dengan pembayaran bunga secara berkala pada tingkat bunga yang telah dinyatakan dalam
perjanjian. Ada beberapa kejadian yang perlu diperhatikan terkait dengan timbulnya obligasi, yaitu:
Pencatatan pada saat tanggal terbit atau pembeliannya serta pengakuan atas biaya emisi obligasi
Pengakuan atas bunga yang berlangsung selama masa edarnya
Amortisasi atas diskonto atau premium
Pencatatan untuk penghentian peredaran obligasi
Obligasi mengenal dua jenis bunga yaitu suku bunga yang ditetapkan tertulis pada sertifikat obligasi atau
disebut juga bunga nominal dan suku bunga pasar / suku bunga efektif
Pada saat penjualan obligasi bisa terjadi 3 kemungkinan, yaitu : bunga nominal sama dengan bunga pasar,
bunga nomonal lebih kecil dari bunga pasar, atau bunga nominal lebih besar dari bunga pasar. Hal ini
tergantung pada kondisi perusahaan, keamanan investasi dan faktor faktor lain
Apabila stated rate lebih kecil dari market rate, maka obligasi dijual dengan diskonto, sebaliknya
apabila stated rate lebih besar market rate obligasi dijual dengan premium. Selain faktor tersebut, nilai
penjualan obligasi juga sangat dipengaruhi tingkat resiko dari si penerbit obligasi. Apabila, berdasarkan
hasil penilaian independen dari lembaga pemeringkat efek, menunjukan rating yang bagus, maka kecil
kemungkinan obligasi dijual dibawah nilai nominal
Nilai obligasi adalah nilai sekarang dari nilai jatuh tempo obligasi ditambah dengan nilai sekarang dari
pembayaran bunga periodiknya. Suku bunga pasar dipergunakan untuk mendiskontokan nilai jatuh tempo
obligasi
Premium dan diskonto akan diamotisasi sepanjang masa edar obligasi metode bunga efektif
Amortisasi diskonto akan menyebabkan biaya bunga meningkat, sebaliknya amortisasi premium akan
menyebabkan biaya bunga menurun
Biaya transaksi yang merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan,
penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau kewajiban keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang
tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh, menerbitkan atau melepas instrument keuangan.