Anda di halaman 1dari 15

Liabilitas Jangka Panjang

Definisi
Adalah liabilitas yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun atau siklus operasi normal (mana yang lebih panjang)
Contoh :

Utang Obligasi (bonds payable)


Utang Wesel Jangka Panjang (long-term notes payable)
Utang Hipotik (mortgage payable)
Pada umumnya liabilitas jangka panjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasan untuk
melindungi baik peminjam maupun pemberi pinjaman, yang dinyatakan dalam indenture obligasi
atau perjanjian wesel.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap utang jangka panjang, ada baiknya terlebih dulu
membaca Nilai Waktu Uang mengenai present value dan future value.
Utang Obligasi
Utang Obligasi merupakan liabilitas jangka panjang yang didukung dengan bukti tertulis
berupa sertifikat obligasi.
Seperti halnya saham, obligasi merupakan surat berharga.
Obligasi dapat diperjualbelikan di pasar modal.
Istilah Teknis Obligasi :
Nilai nominal
Tingkat suku bunga
Tanggal pembayaran bunga
Penentuan Harga Jual Obligasi :
Secara teoritik, pada dasarnya harga jual atau harga pasar obligasi sebesar nilai sekarang
(present value) dari kas yang akan diterima dimasa yang akan datang atas pemilikan
obligasi yang bersangkutan.
Dengan kata lain, nilai uang dimasa yang akan datang (future value) harus lebih besar
daripada nilai uang saat ini, atau sebaliknya nilai uang pada saat ini (present value) harus
lebih kecil daripada nilai uang dimasa yang akan datang.
Kas yang akan diterima dimasa yang akan datang dari pemilikan obligasi terdiri atas
pendapatan bunga dan pelunasan pokok utang obligasi pada saat jatuh tempo.
Perhitungan nilai nominal obligasi menggunakan rumus present value of single sum,
Sedangkan untuk perhitungan bunga nya menggunakan rumus present value of an ordinary
annuity.
Harga jual obligasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga obligasi dan tingkat suku bunga
umum.
Jika harga jual (harga pasar) obligasi lebih kecil dari pada nilai nominalnya maka terjadi
diskonto, dan sebaliknya jika harga jual (harga pasar) obligasi lebih besar dari pada nilai
nominalnya maka terjadi premium.

Jika bunga nominal obligasi 9%
Bunga efektif (pasar) Obligasi dijual dengan
8% Premi
9% Nilai Nominal
10% Diskon
Oleh sebab itu, diperlukan ada nya Amortisasi Obligasi untuk menambah diskonto obligasi
atau untuk mengurang premi obligasi.
Untuk memudahkan dalam perhitungan present value single sum maupun an ordinary annuity,
dapat menggunakan alat bantu berupa tabel sebagai berikut :

PRESENT VALUE OF SINGLE SUM


Tahun 2% 4% 6% 8% 10% 12%
1 0,98039 0,96154 0,94340 0,92593 0,90909 0,89286
2 0,96117 0,92456 0,89000 0,85734 0,82645 0,79719
3 0,94232 0,88900 0,83962 0,79383 0,75131 0,71178
4 0,92385 0,85480 0,79209 0,73503 0,68301 0,63552
5 0,90573 0,82193 0,74726 0,68058 0,62092 0,56743
6 0,88797 0,79031 0,70496 0,63017 0,56447 0,50663
7 0,87056 0,75992 0,66506 0,58349 0,51316 0,45235
8 0,85349 0,73069 0,62741 0,54027 0,46651 0,40388
9 0,83676 0,70259 0,59190 0,50025 0,42410 0,36061
10 0,82035 0,67556 0,55839 0,46319 0,38554 0,32197
PRESENT VALUE OF AN ORDINARY ANNUITY
Tahun 2% 4% 6% 8% 10% 12%
1 0,98039 0,96154 0,94340 0,92593 0,90909 0,89286
2 1,94156 1,88609 1,83339 1,78326 1,73554 1,69005
3 2,88388 2,77509 2,67301 2,57710 2,48685 2,40183
4 3,80773 3,62990 3,46511 3,31213 3,16987 3,03735
5 4,71346 4,45182 4,21236 3,99271 3,79079 3,60478
6 5,60143 5,24214 4,91732 4,62288 4,35526 4,11141
7 6,47199 6,00205 5,58238 5,20637 4,86842 4,56376
8 7,32548 6,73274 6,20979 5,74664 5,33493 4,96764
9 8,16224 7,43533 6,80169 6,24689 5,75902 5,32825
10 8,98259 8,11090 7,36009 6,71008 6,14457 5,65022
Contoh Soal Obligasi :
PT ABC menerbitkan 20.000 lembar (surat tanda utang) obligasi nominal 5.000. Jangka waktu 5
tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari 2011 s.d 1 Januari 2016. Bunga obligasi 8% per tahun
dibayar setiap tanggal 1 januari dan 1 juli (4% per 6 bulan)
Tingkat suku bunga efektif (pasar) adalah 10% atau 5% per 6 bulan.

Jawab :
i = 5%, n = 10 (1tahun 2x pembayaran, jadi kalau 5 tahun sama saja 10x pembayaran)
Present value nominal = (20.000 x 5.000) x 1/(1+5%)^10 = 61.391.000
Present value bunga = (4%x20.0005.000) x (1-1(1+5%)^10)/5% = 30.837.000
Nilai Obligasi = 61.391.000 + 30.837.000 = 92.278.000 (lebih rendah dari 100.000.000) -
> DISKONTO
Kas 92.278.000
Utang Obligasi 92.278.000
Tabel Amortisasi Diskonto Obligasi
Beban Diskonto
Kas/Utang Bunga 5% Obligasi Nilai Buku
Tanggal Bunga (K) (D) (K) Obligasi
01 Januari
2011 92.278.000
01 Juli 2011 4.000.000 4.613.900 613.900 92.891.900
01 Januari
2012 4.000.000 4.644.595 644.595 93.536.495
01 Juli 2012 4.000.000 4.676.825 676.825 94.213.320
01 Januari
2013 4.000.000 4.710.666 710.666 94.923.986
01 Juli 2013 4.000.000 4.746.199 746.199 95.670.185
01 Januari
2014 4.000.000 4.783.509 783.509 96.453.694
01 Juli 2014 4.000.000 4.822.685 822.685 97.276.379
01 Januari
2015 4.000.000 4.863.819 863.819 98.140.198
01 Juli 2015 4.000.000 4.907.010 907.010 99.047.208
01 Januari
2016 4.000.000 4.952.360 952.792 100.000.000
Jurnal pada tanggal 1 Juli 2011 :
Beban Bunga 4.613.900
Utang Obligasi 613.900
Kas 4.000.000
Jurnal pada saat pelunasan :
Utang Obligasi 100.000.000
Kas 100.000.000
Misal dari contoh sebelumnya diketahui tingkat bunga efektif (pasar) sebesar 6% (3 % per 6
bulan), maka
Present value nominal = (20.000 x 5.000) x 1/(1+3%)^10 = 74.409.000
Present value bunga = (4%x20.0005.000) x (1-1(1+3%)^10)/6% = 34.121.000
Nilai Obligasi = 74.409.000 + 34.121.000 = 108.530.000 (lebih tinggi dari 100.000.000) -
> PREMI
Kas 108.530.000
Utang Obligasi 108.530.000
Tabel Amortisasi Premi Obligasi
Beban Premi
Kas/Utang Bunga 3% Obligasi Nilai Buku
Tanggal Bunga (K) (D) (K) Obligasi
01 Januari 2011 108.530.000
01 Juli 2011 4.000.000 3.255.900 744.100 107.785.900
01 Januari 2012 4.000.000 3.233.577 766.423 107.019.477
01 Juli 2012 4.000.000 3.210.584 789.416 106.230.061
01 Januari 2013 4.000.000 3.186.902 813.098 105.416.963
01 Juli 2013 4.000.000 3.162.509 837.491 104.579.472
01 Januari 2014 4.000.000 3.137.384 862.616 103.716.856
01 Juli 2014 4.000.000 3.111.506 888.494 102.828.362
01 Januari 2015 4.000.000 3.084.851 915.149 101.913.213
01 Juli 2015 4.000.000 3.057.396 942.604 100.970.609
01 Januari 2016 4.000.000 3.029.118 970.882 100.000.000
Jurnal pada tanggal 1 Juli 2011 :
Beban Bunga 3.255.000
Utang Obligasi 745.000
Kas 4.000.000
Jurnal pada saat pelunasan :
Utang Obligasi 100.000.000
Kas 100.000.000
Utang Wesel Jangka Panjang
Utang Wesel Jangka Panjang merupakan liabilitas yang didukung dengan bukti tertulis
berupa surat wesel atau promes
Berbeda dengan obligasi yang dapat diperjualbelikan dipasar modal,wesel jangka panjang
tidak bisa diperjual belikan di pasar modal
Istilah Teknis Wesel Jangka Panjang :
Nilai nominal
Tingkat suku bunga
Tanggal pembayaran bunga
Akuntansi Utang Wesel Jangka Panjang :
Secara substansiual, masalah akuntansi utang wesel jangka panjang sama dengan utang
obligasi
Pada saat diterbitkan, utang wesel juga harus dilunasi sebesar nilai tunai dari nominal dan
bunga
Apabila utang wesel diterbitkan dengan premi atau diskonto, maka harus dilakukan
amortisasi terhadap premi atau diskonto yang terjadi
Amortisasi premi atau diskonto harus dilakukan setiap akhir periode selama jangka waktu
wesel jangka panjang
Metode amortisasi atau diskonto adalah bunga efektif
Untuk contoh perhitungan dan jurnalnya sama persis dengan kasus utang obligasi diatas, yang
membedakan hanya pada nama akun nya saja, yaitu menggunakan rekening Utang Wesel.

Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah Hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus
dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang
belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris liability untuk menggantikan istilah sebelumnya,
kewajiban. Kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris obligation.
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:

1. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka
pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang,
gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian
peralatan), dan lain-lain.
2. Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi
(lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan
lain-lain.
Liabilitas Jangka Panjang

2.1 Pengertian Liabilitas Jangka Panjang


Utang jangka panjang menurut Kieso (2008 : 238) terdiri dari pengorbanan manfaat
ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan
dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaaan. Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian
Laporan Keuangan, suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika:
1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setalah
periode pelaporan;
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Liabilitas yang tidak termasuk kelompok tersebut dikategorikan sebagai liabilitas jangka
panjang. Beberapa contoh liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, wesel bayar, liabilitas
sewa, liabilitas pensiun, dan liabilitas pajak tangguhan.

2.2 Utang Obligasi


Utang obligasi terjadi apabila perusahaan memenuhi kebutuhan tambahan modal kerja
dengan cara mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi adalah sebuah kontrak yang memuat
janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, dan bunga
periodik dengan tingkat tertentu dari nilai nominal. Harga jual obligasi tergantung pada tarif
bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan
sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah.

Penerbitan Obligasi
Dwi Martani dkk. (2015:58) mengungkapkan bahwa harga wajar obligasi (harga jual) dapat
berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh
penerbit liabilitas pada saat jatuh tempo. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka
liabilitas dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai
nominal maka liabilitas dijual dengan harga diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat
suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.

Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Gogo menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2021. PVIF (4%,10) anuitas = 8,1109 an PVIF (4%, 10) single sum = 0,6756.

Harga obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp100.000.000 x 10% x 6/12) x
8,1109 Rp40.554.000
Total Rp108.114.000

Obligasi dijual pada harga premium:


Kas 108.114.000
Utang obligasi 100.000.000
Premium obligasi 8.114.000

Jenis dan Peringkat Obligasi


Kieso dalam bukunya Akuntansi Intermediate Jilid 2 menyebutkan bahwa ada beberapa
jenis obligasi yang biasanya dijumpai, yaitu:
1. Obligasi Berjaminan dan Obligasi Tanpa Jaminan
Obligasi berjaminan didukung oleh janji dari beberapa orang penjamin. Obligasi hipotik dijamin
oleh klaim atas real estat. Sedangkan obligasi tidak berjamin adalah obligasi yang tanpa
didukung oleh jaminan, contohnya obligasi debenture.
2. Obligasi Berjangka, Obligasi Berseri, dan Obligasi yang Dapat Ditebus
Terbitam obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal disebut obligasi berjangka, sementara
terbitan yang jatuh tempo dengan serangkaian pembayaran angsuran disebut obligasi berseri.
Obligasi yang dapat ditebus memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik
obligasi itu sebelum jatuh temponya.
3. Obligasi Konvertibel, Obligasi yang Didukung Komoditas, dan dengan Diskonto Besar
Jika obligasi dapat dikonversi jadi sekuritas lain milik korporasi dalam jangka waktu tertentu
setelah penerbitannya, maka obligasi ini disebut obligasi konvertibel. Obligasi yang didukung
oleh komoditas (disebut juga obligasi yang berkaitan dengan aktiva) dapat ditebus dalam ukuran
komoditas, seperti minyak dalam barel, an batu bara dalam ton. Sedangkan obligasi dengan
diskonto besar dijual pada diskonto yang memberikan total pembayaran harga pada saat jatuh
tempo kepada pembelinya.
4. Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Sedangkan obligasi atas
unjuk adalah obligasi yang tidak mencatat nama pemilik.
5. Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan
Obligasi laba tidak membayar bunga kecuali perusahaan mendapat laba, Disebut obligasi
pendapatan karena membayar bunga dari sumber pendapatan tertentu.

2.3 Metode Bunga Efektif


Menurut Kieso (2008:247) dalam metode bunga efektif:
1. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai buku obligasi pada awal
periode dengan suku bunga efektif
2. Amortisasi diskonto atau premi obligasi kemudian ditentukan dengan membandingkan beban
bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan.

Obligasi Diterbitkan pada Premium


Sebagai contoh, pada tanggal 1 Januari 2015 PT Bimbim mengeluarkan obligasi nominal
Rp2.000.000 berjangka 5 tahun, dengan bunga 10% pertahun dibayar setiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli. Karena tingkat bunga efektif yang diinginkan oleh investor 8% (lebih rendah dari
bunga obligasi), untuk membeli obligasi tersebut mereka akan membayar sebesar Rp2.162.210
sehingga akan menimbulkan premium sebesar Rp162.210 seperti perhitungan berikut ini:

Harga jual obligasi dihitung sebagai berikut:


Nilai nominal obligasi saat jatuh tempo Rp2.000.000
Nilai tunai Rp2.000.000, 8%, 5 th Rp1.351.120
Nilai tunai bunga Rp100.000,
10 x tiap th dengan tarif 8% 811.090
2.162.210
Rp162
.210

Premium obligasi sebesar Rp162.210 diamortisasi selama umur obligasi dengan metode bunga
efektif nampak dalam tabel sebagai berikut:

TABEL PERHITUNGAN AMORTISASI PREMIUM


METODE BUNGA EFEKTIF
(1) (2) (3)
Kas Beban Bunga Amortisasi
Periode Premium Nilai Buku
(10% x 6/12 (8% x 6/12 x (1) - (2)
x nilai buku)
Rp2.000.000)
1 Jan 2015 Rp2.162.210
1 Juli 2015 Rp100.000 Rp86.488 Rp13.512 2.148.698
1 Jan 2016 100.000 85.948 14.052 2.134.646
1 Juli 2016 100.000 85.386 14.614 2.120.032
1 Jan 2017 100.000 84.801 15.199 2.104.833
1 Juli 2017 100.000 84.193 15.807 2.089.026
1 Jan 2018 100.000 83.561 16.439 2.072.587
1 Juli 2018 100.000 82.904 17.096 2.055.491
1 Jan 2019 100.000 82.220 17.780 2.037.711
1 Juli 2019 100.000 81.508 18.492 2.019.219
1 Jan 2020 100.000 80.770 19.219 2.000.000
Rp1.000.000 Rp837.779 Rp162.210

Jurnal yang dibuat untuk mencatat pengeluaran obligasi dengan premium pada 1 Januari 2015:
Kas 2.162.210
Premium obligasi 162.210
Utang obligasi 2.000.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama pada tanggal 1 Juli 2015 dan amortisasi
premium adalah:
Biaya bunga obligasi 86.488
Premium obligasi 13.512
Kas 100.000

Jurnal untuk mencatat pengakuan bunga tanggal 31 Desember 2015 (akhir tahun) dan amortisasi
premium adalah:
Biaya bunga obligasi 85.948
Premium utang obligasi 14.052
Utang bunga 100.000

Obligasi Diterbikan pada Diskonto


Pada tanggal 1 Januari 2009 PT Suka Maju mengeluarkan obligasi nominal Rp1.000.000
tingkat bunga 8% berjangka 5 tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Apabila
investor menginginkan tingkat bunga efektif 10% (lebih tinggi dari bunga nominal), maka
mereka hanya akan membayar Rp922.780 untuk membeli obligasi tersebut sehingga akan
menimbulkan diskonto Rp77.220 seperti perhitungan berikut:
Nilai obligasi saat jatuh tempo Rp1.000.000
Nilai tunai nominal:
Rp1.000.000, 5th, 10%
(Rp1.000.000 x 0,61391) Rp 613.910
Nilai tunai bunga:
Rp40.000 tiap th, 5 th
pada tingkat bunga 10%
(Rp40.000 x 7,72173) 308.870 +
Penerimaan dari penjualan obligasi 922.780 -

Diskonto obligasi Rp77.220

Diskonto obligasi yang timbul akan diamortisasi selama umur obligasi dengan menggunakan
metode bunga efektif seperti beikut:

TABEL AMORTISASI DISKONTO OBLIGASI


METODE BUNGA EFEKTIF
Tahun Kas (Kredit) Biaya Bunga Amortisasi Nilai Buku
(Debit) Diskonto
1 Jan 2009 Rp922.780
1 Juli 2009 Rp40.000 Rp46.140 Rp6.140 928.920
1 Jan 2010 40.000 46.450 6.450 935.370
1 Juli 2010 40.000 46.770 6.770 942.140
1 Jan 2011 40.000 47.110 7.110 949.250
1 Juli 2011 40.000 47.460 7.460 956.710
1 Jan 2012 40.000 47.830 7.830 964.540
1 Juli 2012 40.000 48.230 8.230 972.770
1 Jan 2013 40.000 48.640 8.640 981.410
1 Juli 2013 40.000 49.070 9.070 990.480
1 Jan 2014 40.000 49.520 9.520 1.000.000
Rp400.000 Rp477.220 Rp77.220
Rp40.000 = Rp1.000.000 x 8% x 6/12
Rp46.140 = Rp922.780 x 10% x 6/12
Rp6.140 = Rp46.140 Rp40.000
Rp928.920 = Rp922.780 + Rp6.140

Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi oleh PT Suka Maju tanggal 1 Januari 2009 adalah:
Kas 922.780
Diskonto obligasi 77.220
Utang obligasi 1.000.000

Jurnal untuk mencatat pembayaran pertama tanggal 1 Juli 2009 dan amortisasi diskonto:
Biaya bunga obligasi 46.140
Diskonto obligasi 6.140
Kas 40.000

Jurnal untuk mengakui biaya bunga yang timbul pada tanggal 31 Desember 2009 dan amortisasi
diskonto:
Biaya bunga obligasi 46.450
Utang bunga 40.000
Diskonto obligasi 6.450

Contoh Soal Penerbitan Obligasi di Antara Tanggal Pembayaran Bunga


Pada tanggal 1 Maret 2016, PT Akbar menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp10.000.000. Obligasi tersebut tertanggal 1 Januari 2016 dan jatuh tempo 1 Januari 2025.
Tingkat suku bunga kupon obligasi adalah 6%, dengan bunga terutang tiap tanggal 1 Januari dan
1 Juli. Tingkat suku bunga efektif adalah 6%.

Bagian bunga dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal penerbitan
liabilitas adalah 6% x Rp10.000.000 x 4/12 = Rp 200.000
Kas 10.200.000
Utang obligasi 10.000.000
Beban bunga 200.000

Beban bunga yang diakui pada tanggal 1 Juli 2016 adalah sebesar 6% x Rp10.000.000 x
6/12 = Rp300.000
Beban bunga 300.000
Kas 300.000

Klasifikasi Diskonto dan Premi


Diskonto utang obligasi bukan merupakan aktiva karena tidak memberikan manfaat
ekonomi di masa mendatang. Secara konseptual diskonto utang obligasi merupakan akun
penilaian kewajiban, yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang
berhubungan. Akun ini disebut akun kontra.
Premi utang obligasi tidak memiliki eksistensi yang terpisah dari utang yang berkaitan.
Secara konseptual premi utang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yakni penambahan
pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini disebut akun ajun
atau akun pengimbang. Akibatnya perusahaan melaporkan diskonto obligasi dan premi obligasi
sebagai pengurang langsung dari jumlah nominal obligasi.(Kieso: 250)

Biaya Penerbitan Obligasi


Penerbitan obligasi melibatkan biaya mendesain dan mencetak, biaya hukum dan
akuntansikomisi biaya promosi, serta bebanserupa lainnya. Perusahaan diisyaratkan untuk
membebankan biaya-biaya ini ke akun aktiva yang seringkali disebut sebagai biaya penerbitan
obligasi yang belum diamortisasi. Perusahaan kemudian mengalokasikan biaya penerbitan
obligasi yang belum diamortisasi selama umur utang itu dengan cara yang sama seperti yang
digunakan untuk diskonto obligasi.

Obligasi Treasuri
Bambang Suripto (Akuntansi Keuangan Menengah 2: 39) menyebutkan bahwa obligasi
treasuri adalah obligasi yang dibeli kembali dari peredaran oleh perusahaan yang menerbitkan
dengan maksud untuk dijual kembali di masa yang akan datang. Menurut Kieso (2008: 251)
Utang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya atau agen
atau perwaliannya dan belum dibatalkan disebut sebagai obligasi treasuri. Obligasi ini harus
dilaporkan dalam neraca sebagai pengurangan dari utang obligasi. Apabila obligasi itu
dibatalkan, maka akun obligasi treasuri harus di kredit.

Pelunasan Utang Obligasi


Pelunasan utang obligasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) pada saat jatuh tempo,
dan (2) pelunasan sebelum jatuh tempo (penebusan obligasi). Jika obligasi dilunasi pada tanggal
jatuh tempo, jumlah yang dibayar adalah sebesar nilai nominalnya. Pada tanggal jatuh tempo,
premium atau diskonto yang timbul pada saat pengeluaran telah habis diamortisasi, sehingga
tidak akan timbul rugi atau laba perusahaan. Sedangkan pelunasan obligasi sebelum jatuh tempo
dapat dilakukan dengan cara melunasi langsung kepada kreditur atau membelinya dari bursa.
Apabila obligasi dapat dilunasi sebelum jatuh tempo, biasanya tanggal pelunasannya ditentukan
pada tanggal pembayaran bunga. (Bambang Suripto: Akuntansi Menengah Keuangan 2)

2.4 Penerbitan Wesel Bayar


Perlakuan akuntansi untuk utang obligasi dan wesel bayar relatif sama, yaitu wesel bayar
dinilai sebesar nilai kini dari arus kas pembayaran di masa depan (baik pokok maupun bunga).
Penerbitan Secara Tunai
Dwi Martani dkk.(2015:59) menyebutkan bahwa nilai kini dari wesel bayar yang diterbitkan
secara tunai diasumsikan sama dengan jumlah kas yang diterima entitas. Tingkat bunga yang
digunakan untuk perhitungan amortisasi adalah tingkat bunga yang menyebabkan nilai kini dari
pembayaran kas di masa depan sama dengan kas yang diterima saat ini.

Contoh:
PT Doha menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal Rp100.000.000, yang akan jatuh
tempo 3 tahun yang akan datang. PT Doha menerima Rp86.383.760.
Rp100.000.000 / (I + i) = Rp86.383.760
I = 5%
Tingkat bunga sebesar 5% akan digunakan untuk mengamortisasi diskonto yang timbul.

Penerbitan Secara Non-Tunai


Entitas dapat menerima barang atau jasa dari penerbitan wesel bayar. Wesel bayar dicatat
sebesar nilai wajar barang atau jasa tersebut atau nilai kini dari wesel bayar yang menggunakan
tingkat bunga pasar, mana yang lebih andal digunakan. Jika nilai tersebut berbeda dengan nilai
nominal wesel bayar, maka entitas mencatat diskonto atau premium.

Contoh:
PT ABC membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp126.000.000 dan menerbitkan
wesel bayar atas pembelian tersebut. Wesel bayar tersebut mempunyai nilai nominal
Rp150.000.000 tanpa bunga dan jangka waktu 3 tahun.

Mesin 126.000.000
Diskonto wesel bayar 24.000.000
Wesel bayar 150.000.000

Wesel Bayar Hipotik


Menurut Kieso (2008: 259), wesel bayar hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan
suatu dokumen yang disebut hipotik yang menggadaikan hak atas properti sebagai jaminan
pinjaman. Wesel bayar hipotik lebih sering digunakan oleh perusahaan perorangan debandingkan
dengan korporasi.
Hipotek dapat dibayarkan dalam jumlah penuh saat jatuh tempo atau secara angsuran selama
umur pinjaman. Jika dibayarkan pada saat jatuh tempo, maka utang hipotik akan diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka panjang di neraca sampai waktu mendekati tanggal jatuh tempo yang
kemudian harus disajikan sebagai kewajiban lancar. Jika dibayar secara angsuran, maka
angsuran jangka pendek yang harus dibayar ditunjukkan sebagi kewajiban lancar, sementara
sisanya ditunjukkan sebagai kewajiban jangka panjang.

2.5 Pelaporan dan Analisis Utang Jangka Panjang


Pelaporan utang jangka panjang merupakan salah satu bidang yang paling kontroversial
dalam pelaporan keuangan. Karena utang jangka panjang mempunyai dampak yang signifikan
terhadap arus kas perusahaan, maka persyaratan pelaporan harus substantif dan informatif.

Pembiayaan Di Luar Neraca


Pembiayaan di luar neraca merupakan suatu upaya untuk meminjam uang dengan cara
sedemikian rupa sehingga kewajibannya tidak tercatat.
Ada 3 bentuk pembiayaan di luar neraca :
1. Anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi
Perusahaan induk tidak perlu melaporkan aktiva dan kewajiban anak perusahaannya. Yang
dilaporkan perusahaan dalam neraca hanyalah investasi dalam anak perushaan.
2. Perusahaan dengan tujuan khusus ini biasanya merupakan perusahaan Entitas dengan Tujuan
Khusus atau Special Purpose Entity
yang menjalankan sebuah proyek.
3. Lease Operasi
Cara lain agar perusahaan tidak perlu mencantumkan hutang di neraca adalah dengan leasing.
Daripada memiliki sebuah aktiva, perusahaan lebih memilih untuk menyewanya.

Penyajian Utang Jangka Panjang


Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan utang jangka panjang dalam jumlah besar
sering kali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar
dalam catatan yang menyertainya. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
harus dilaporkan sebagai utang lancar, kecuali kalau penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain
aktiva lancar. Jika hutang itu didanai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana
pelunasan obligasi, maka hal itu harus terus dilaporkan sebagai pos tidak lancar.
Pengungkapan catatan umumnya berisi sifat dari kewajiban, tanggal jatuh tempo, suku
bunga, provisi penarikan, konversi, pembatasan yang dikenakan oleh kreditor dan aktiva yang
disepakati sebagai jaminan.

Analisis Utang Jangka Panjang


Pemegang saham dan kreditor jangka panjang berkepentingan dengan solvensi jangka
panjang perusahaan terutama kemampuannya membayar bunga yang akan jatuh tempo dan
melunasi nilai nominal hutangnya saat jatuh tempo.

Rasio hutang terhadap total aktiva, mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh
kreditor
Total utang
Utang terhadap total aktiva =
Total aktiva

Rasio berapa kali bunga dihasilkan, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga ketika jatuh tempo.
Laba sebelum PPh dan Beban Bunga
Utang terhadap total aktiva=
Beban Bunga
Liabilitas Jangka Panjang dan Obligasi
Bagikan :
Instrument pembiayaan berjangka panjang saat ini telah lazim dipergunakan oleh perusahaan yang
membutuhkan dana besar untuk melakukan aktivitas aktivitas yang berdimensi strategis dan membutuhkan
periode pelaksanaan lebih dari satu tahun seperti perluasan operasi, akuisisi, menambah kapasitas produksi,
atau alasan lainnya.

Salah satu jenis pembiayaan jangka panjang tersebut adalah obligasi. Pembiayaan dengan menggunakan
obligasi akhir akhir ini menjadi alternatif yang dilirik oleh manajemen disbanding dengan penerbitan saham.
Manajemen lebih memilih pembiayaan dengan penerbitan obligasi karena pertimbangan berikut :

Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak


Kendali atas perushaaan tidak berpindah tangan
Suku bunga pasar mungkin lebih menguntungkan daripada harga pasar saham
Efek financial leverage, artinya dengan menggunakan instrument berbasis utang, akan meningkatkan laba
per saham dibandingkan dengan instrument pembiayaan modal.

Namun perlu disadari, obligasi juga mengandung kelemahan dibanding saham. Perusahaan penerbit harus
selalu membayar bunga meskipun sedang merugi, sementara dividen hanya dibagikan apabila perusahaan
memperoleh laba.

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayar atau diselesaikan dalam periode lebih dari satu
tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan, mana yang lebih panjang.

Dasar pengaturan

PSAK 1 ( Revisi 2009 ) tentang Penyajian Laporan Keuangan


PSAK 55 ( Revisi 2006 ) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

Kewajiban jangka panjang akan diakui dalam neraca pada saat tanggal pengeluarannya. Tentu saja, setelah
semua perjanjian antara debitur dan kreditur diselesaikan. Jadi timbulnya kewajiban jangka panjang ini selalu
disertai dengan pemenuhan aspek aspek formal terlebih dahulu.

Kewajiban ini akan tetap diakui dalam neraca sampai kewajiban tersebut diselesaikan. Pada banyak kasus,
penyelesaian kewajiban jangka panjang terjadi pada saat jatuh temponya dengan pembayaran pokok utang
beserta bunga yang masih terutang dan debitur tidak punya kewajiban lagi di masa mendatang kepada kreditur.
Tetapi ada kalanya, debitur mennginginkan penyelesaian sebelum tanggal jatuh temponya karena alasan
tertentu, sepanjang telah diatur dalam perjanjian terdahulu.

Obligasi adalah surat utang dengan janji untuk membayarkan jumlah tertentu pada tanggal yang telah
disepakati ditambah dengan pembayaran bunga secara berkala pada tingkat bunga yang telah dinyatakan dalam
perjanjian. Ada beberapa kejadian yang perlu diperhatikan terkait dengan timbulnya obligasi, yaitu:

Pencatatan pada saat tanggal terbit atau pembeliannya serta pengakuan atas biaya emisi obligasi
Pengakuan atas bunga yang berlangsung selama masa edarnya
Amortisasi atas diskonto atau premium
Pencatatan untuk penghentian peredaran obligasi

Konsep konsep yang perlu dipahami untuk akuntansi obligasi:

Obligasi mengenal dua jenis bunga yaitu suku bunga yang ditetapkan tertulis pada sertifikat obligasi atau
disebut juga bunga nominal dan suku bunga pasar / suku bunga efektif
Pada saat penjualan obligasi bisa terjadi 3 kemungkinan, yaitu : bunga nominal sama dengan bunga pasar,
bunga nomonal lebih kecil dari bunga pasar, atau bunga nominal lebih besar dari bunga pasar. Hal ini
tergantung pada kondisi perusahaan, keamanan investasi dan faktor faktor lain
Apabila stated rate lebih kecil dari market rate, maka obligasi dijual dengan diskonto, sebaliknya
apabila stated rate lebih besar market rate obligasi dijual dengan premium. Selain faktor tersebut, nilai
penjualan obligasi juga sangat dipengaruhi tingkat resiko dari si penerbit obligasi. Apabila, berdasarkan
hasil penilaian independen dari lembaga pemeringkat efek, menunjukan rating yang bagus, maka kecil
kemungkinan obligasi dijual dibawah nilai nominal
Nilai obligasi adalah nilai sekarang dari nilai jatuh tempo obligasi ditambah dengan nilai sekarang dari
pembayaran bunga periodiknya. Suku bunga pasar dipergunakan untuk mendiskontokan nilai jatuh tempo
obligasi
Premium dan diskonto akan diamotisasi sepanjang masa edar obligasi metode bunga efektif
Amortisasi diskonto akan menyebabkan biaya bunga meningkat, sebaliknya amortisasi premium akan
menyebabkan biaya bunga menurun
Biaya transaksi yang merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan,
penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau kewajiban keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang
tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh, menerbitkan atau melepas instrument keuangan.

Anda mungkin juga menyukai