Anda di halaman 1dari 17

Nama : Elza Dian Siswanto

NIM : 18809134005

Prodi : D3 Akuntansi A 2018

RINGKASAN MATERI BAB 4

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Menurut Drs. Djarwanto P.S, Analisis laporan keuangan adalah merupakan suatu
proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan
informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sehingga kualitas keputusan yang di ambil akan menjadi lebih baik.

Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Dalam analisa laporan keuangan, ada
beberapa teknik yang dilakukan saat melakuan analisa laporan keuangan suatu perusahaan.
Namun dibatasi oleh rasio-rasio keuangan. Berikut beberapa teknik dalam analisa laporan
keuangan :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan
kewajiban lancar. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan kemampuan
perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya.

1. Rasio Lancar (Current Ratio)


Posisi likuiditas ini sedikit lemah karena rasio lancarnya
aktiva lancar hanya sebesar 3,2x jauh dibawah rata-rata industri
rasio lancar=
kewajiban lancar sebesar 4,2x. Namun, karena aset lancarnya
diperkirakan dikonversi menjadi kas dalam waktu satu
$ 1.000 tahun, kemungkinan besar aset dapat dilikuidasi
= = 3,2x
$ 310 mendekati nilai bukunya. Rasio lancar sebesar 3,2 dapat
melikuidasi aset lancar sebesar 31 persen dari nilai buku
Rata-rata Industri = 4,2x dan masih mampu melunasi seluruh kreditor lancarnya.

2. Rasio Cepat (Acid Test)


Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan.
aktiva lancar−persediaan
rasio cepat=
kewajibanlancar Rasio Cepat rata rata industri adalah 2,2x
sehingga rasio yang hanya sebesar 1,2x cukup
$ 385
= = 1,2X rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-
$ 310
perusahaan lain dalam industri yang sama.
Rata-Rata Industri = 2,2x Namun, jika piutang usaha dapat ditagih,
perusahaan dapat melunasi kewajiban
lancarnya tanpa harus melikuidasi persediaan.

b. Rasio Manajemen Aset

Rasio pengelolaan aktiva ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola


aktivanya. Rasio ini juga untuk melihat kewajaran nilai aktiva pada neraca, sehingga nilai
aktiva yang disajikan tidak terlalu tinggi, terlalu rendah.

1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio)

Rasio ini bertujuan untuk menunjukkan perputara persediaan perusahaan. Semakin


cepat tingkat perputaran persediaan, maka semakin besar tingkat keberhasilan perusahaan.

penjualan
Rasio perputaran persediaan=
persediaan Perputaran sebesar 4,9x jauh lebih rendah
dibandingkan rata-rata industri sebesar 10,9x.
$ 3.000
= = 4,9xIni menunjukkan bahwa perusahaan terlalu
$ 615 banyak menyimpan persediaan. Kelebihan
persediaan tentunya tidak produktif dan
Rata- Rata Industri = 10,9x mencerminkan investasi dengan tingkat
pengembalian yan rendah atau nol.

2. Rasio Periode Penagihan Rata-Rata (Day Sales Outstanding – DSO)

Rasio ini digunakan untuk menaksir berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan
untuk merealisasikan penerimaan kas atas penjualan yang telah dilakukan.

piutang piutang
DSO= =
rata−rata penjualan/hari penjualan tahunan /360
$ 375 $ 375
= = $ 8.2192 = 45, 625 hari = 46 hari
$ 3.000/365

Rata-rata Industri = 36 hari

Allied memiliki 46 hari penjualan belum tertagih, jauh diatas rata-rata industri selama 36
hari.

3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over Ratio)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan


aktiva tetapnya (pabrik, mesin, peralatan, dll).

penjualan
rasio perputaran aktiva tetap= Rasio Allied sebesar 3 kali, sedikit diatas
aktiva tetap bersih
rata-rata industri yang besarnya 2,8x. Ini
menunjukkan perusahaan paling tidak
$ 3.000
= = 3xmenggunakan aset tetapnya seintensif
$ 1.000
perusahaan lain didalam industri.

Rata-rata industri = 2,8x

4. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets turn Over Ratio)

Rasio perputaran total aktiva ini berfungsi untuk mengukur perputaran semua aktiva
perusahaan.

penjualan
rasio pe rputarantotal aktiva=
total aktiva Rasio berada sedikitb dibawah rata-
rata industri, yang menunjukkan
$ 3.000 perusahaan tersebut tidak
= = 1,5Xmenghasilkan cukup penjualan jika
$ 2.000
melihat jumlah total asetnya.
Rata-rata Industri = 1,8x

c. Rasio Manajemen Utang

Pembiayaan perusahaan bisa bersumber dari dua pihak; pembiayaan internal atau
pembiayaan dari pihak luar (kreditur) melalui utang.

1. Rasio Total Utang Terhadap Total Aktiva (Debt Ratio)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur persentasi dana pembiayaan perusahaan yang disediakan
oleh kreditur.
total hutang
debt ratio= Rasio utang adalah 53%, yang artinya
totalaktiva
kreditor memberikan lebih dari setengah
total pendanaan.
$ 310+ $ 750 $ 1.060
= = = 53%
$ 2.000 $ 2.000

Rata-rata Industri = 40%

2. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga ( Time Interest Earned – TIE)

Rasio TIE ini mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai
perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan.

EBIT Bunga ditutup 3,2x. Rata rata industri adalah 6 kali


TIE=
beban bunga sehingga Allied menutup beban bunganya dengan batas
pengaman yang relatif rendah. Rasio ini mempertegas
$ 283,8 kesimpulan utama analisis, yaitu perusahaan akan
= = 3,2x
$ 88 mengalamai kesulitan jjika mencoba untuk meminjam
dana tambahan.
Rata-rata Industri = 6x

3. Rasio Cakupan Beban Tetap (Fixed Charge Coverage Ratio)

Fungsi rasio ini serupa dengan rasio kelipatan pembayaran bunga, tetapi rasio ini
melihat lebih jauh karena mengakui bahwa ada aktiva perusahaan yang disewa (lease) dan
harus melakukan pembayaran dana pelunasan (sinking fund).

rasio cukupan beban tetap

EBIT + pembayaranlease
¿
pembayaran dana pelunasan
bebanbunga+ pembayaran bunga+
(1−tarif pajak)

$ 383,8+ $ 28 $ 411,8
= = = 3x
$ 88+ $ 20+ $ 28 $ 136

Rata-rata Industri = 4,3x

d. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas atau laba adalah hasil dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Hasil dari penerapan strategi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Rasio
profitabilitas ini menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva,
dan utang terhadap hasil operasi.

1. Margin Laba Atas Penjualan

Rasio ini akan menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dalam setiap nilai rupiah penjualannya.

laba bersihtersedia untuk pemegang saham


marginlaba pe njualan=
penjualan

$ 117,5
= = 3,9%
$ 3.000 Margin dibawah rata-rata industri sebesar
5%. Hasil yang dibawah standar ini terjadi
Rata-rata Industri = 5% karena biaya yang terlalu tinggi.

2. Rasio BEP

Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba


operasi. Rasio ini juga berguna untuk membandingkan perusahaan dengan situasi pajak yang
berbeda dan tingkat utang yang berbeda.

EBIT
rasio BEP=
total aktiva

$ 283,8
= = 14,2%
$ 2.000

Rata-rata Industri = 18%

3. Pengembalian atas Total Aktiva (ROA – Return on Asset)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas


penggunaan seluruh aktivanya dalam kegiatan operasinya.

lababersih untuk pemegang saham $ 117,5


ROA= = = 5,9%
total aktiva $ 2.000

Rata rata Industri = 9%

4. Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa (Return On Common Equity – ROE)


Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham.

laba bersihuntuk pemegang saham biasa


ROE=
ekuitas saham biasa

$ 117,5
= = 12,5%
$ 940

Rata- rata Industri = 15%

e. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio)

1. Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio)

Rasio ini menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada investor untuk
setiap rupiah yang dia tanamkan pada perusahaan.

harga per saham


rasio hargalaba=
laba per saham

$ 23
= = 9,8x
$ 2,35

Rata rata Industri = 11,3x

2. Rasio Nilai Pasar/Buku (Market/Roo Ratio)

harga pasar per saham


rasio nilai pasar=
nilaibuku per saham

$ 23
= = $1,2x
$ 18,8

Rata rata Industri = 1,7x

F. Analisis Du Pont

ROA = Profit Margin x Total Assets Turnover

laba bersih penjualan


ROA= X
penjualan total aset

lababersih
ROA=
total aset
LATIHAN SOAL

4-9 Anda mendapat informasi berikut ini : ekuitas pemegang saham = $3,75 miliar; rasio
harga/laba = 3,5; jumlah saham beredar = 50 juta; dan rasio nilai pasar/nilai buku = 1,9.
Hitunglah harga per lembar saham biasa perusahaan !

Answer :

Diket. Ekuitas pemegang saham : $3,75 M

Rasio Harga/laba : 3,5

Jumlah saham beredar : 50.000.000

Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku : 1,9

Dit. Harga per lembar saham ?

Jawab.

Ekuitas Biasa
Nilai buku persaham =
Jumlah saham beredar

$ 3.750 .000 .000


=
50.000.000

= $ 75

Harga Pasar persaham


Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku = M/B =
Nilai Buku Persaham

Harga Pasar persaham


1,9 x =
$ 75

1,9x . $75= Harga Pasar Persaham

$142,5 = Harga Pasar Persaham

Jadi, harga per lembar saham biasa perusahaan sebesar $142,5


4-11 Willis Publishing memiliki total aset $30 miliar. Rasio kemampuan dasar untuk
menghasilkan labanya (BEP) adalah 20%. Dan rasio kelipatan pembayaran bunganya adalah
8. Beban penyusutan dan amortisasi Willis mencapai $3,2 miliar. Perusahaan memiliki
pembayaran sewa guna usaha sebesar $2 miliar. Dan juga harus membayara $1 miliar untuk
melunasi pinjaman pokok dan utang jangka panjang yang belum jatuh tempo. Berapakah
rasio cakupan EBITDA Willis?

Answer :

Diket. Total Aset : $30M


BEP : 20%
Rasio kelipatan pembayaran bunga :8
Penyusutan dan amortisasi : $3,2 M
Pembayaran sewa guna usaha : $2M
Melunasi pinjaman pokok dan utang jangka panjang: $1M

Dit. Berapakah Rasio cakupan EBITDA ?


Jawab.
20
EBITDA = $30.000.000.000 x = $6.000.000.000/$6M
100

8
Bunga = $1.000.000.000 x = $80.000.000/$80 Jt
100

Rasio cakupan EBITDA =

EBITDA + Pembayaran sewa guna usaha


Bunga+ Pembayaran Pokok + pembayaran sewa guna usaha

6.000 .000.000+ 2.000.000 .000


=
80.000.000+1.000 .000 .000+2.000 .000.000

8.000.000 .000
=
3.080 .000 .000

= 2,597402597 x

= 2.60 x

Jadi, Rasio cakupan EBITDA Wills yaitu sebesar 2,60x


4-15 Lloyd Inc memiliki penjualan sebesar $200.000, laba bersih sebesar $15.000, neraca
berikut ini.

Kas 10.000 Utang Usaha 30.000


Piutang 50.000 Kewajiban lancar lain-lain 20.000
Persediaan 150.000 Utang jangka panjang 50.000
Aset tetap bersih 90.000 Ekuitas Biasa 200.000
Total aset 300.000 Total kewajiban dan ekuitas 300.000

Pemilik baru merasa persediaan terlalu berlebihan dan dapat diturunkan sampai ke titik
dimana rasio lancar akan sam dengan rata-rata industri, yaitu 2,5x, tanpa memengaruhi
penjualan dan laba bersih. Jika persediaan dijual dan tidak diganti sehingga menurunkan rasio
lancar menjadi 2,5x, dan dana yang diperoleh digunakan untuk mengurangi ekuitas biasa
(saham dapat dibeli kembali pada nilai bukunya), serta tidak ada perubahan lainnya, berapa
besar perubahan ROE? Berapakah rasio cepat perusahaan yang berat?
Answer :

Diket. Penjualan = $200.000

Laba Bersih = $15.000

Persediaan terlalu berlebihan = rasio lancar rata-rata industri 2,5x

Tanpa mempengaruhi penjualan dan laba bersih

Ditanya. a. Berapa besar perubahan ROE?

b. Berapakah rasio cepat perusahaan yang berat ?

Jawab.

Aset lancar
 Rasio Lancar =
Kewajiban Lancar

Aset lancar
2,5 =
Kewajiban Lancar

210.000
Kewajiban Lancar = Kewajiban Lancar = 84.000
2,5
 Total kewajiban + ekuitas = kewajiban + ekuitas
300.00 = 84.000 + 50.000 + ekuitas
300.000 – 134.000 = ekuitas
166.000 = ekuitas

 ROA = Margin laba x Perputaran total aset


Laba Bersih Penjualan
= x
Penjualan Total Aset
15.000 200.000
= x
200.000 300.000
= 0,075 x 0,67
= 0,05%

 ROE = ROA x multiplier ekuitas


Laba Bersih Total Aset
= x
Total Aset ekuitas biasa

15.000 300.000
= x
300.000 166.000

15.000
=
166.000

= 0,090

15.000 300.000
 ROE = x
300.000 200.000
15.000
=
200.000
= 0,075
Perubahan ROE yaitu sebesar 0,015

Aset Lancar −Persediaan


 Rasio Cepat =
Kewajiban Lancar
300.000−150.000
=
166.000
150.000
=
166.000
= 0,9036144578
= 0,90 X

4-22 Lengkapi neraca dan penjualan informasi dibawah ini menggunakan data keuangan
sebagai berikut :
Rasio utang : 50%
Rasio Lancar : 1,8x
Perputaran total aset : 1,5x
Jumlah hari penjualan belum tertagih : 36,5 hari
Margin laba kotor atas penjualan : (Penjualan-HPP)/Penjualan = 25%
Rasio perputaran persediaan : 5x

Jawab :
Neraca
Kas 27.000 Utang Usaha 90.000
Piutang Usaha 45.000 Utang Jangka Panjang 60.000
Persediaan 90.000 Saham Biasa 52.500
Aset Tetap 138.000 Laba Ditahan 97.500
Total Aset 300.000 Total Kewajiban dan 300.000
ekuitas
Penjualan 450.000 Harga Pokok Penjualan 337.500

Total Utang
 Rasio Utang :
Total Aset
Total Utang
50% :
300.000
50% x 300.000 : Total Utang
150.000 : Total Utang

 Utang Usaha : Total Utang – Utang Jangka Panjang


: 150.000 – 60.000
: 90.000

Aset Lancar
 Rasio lancar :
Kewajiban Lancar
Aset lancar
1,8 :
90.000
1,8 x 90.000 : Aset Lancar
162.000 : Aset Lancar
Aset Tetap : Total Aset – Aset Lancar
Aset Tetap : 300.000 – 162.000
Aset Tetap : 138.000

Penjualan
 Rasio perputaran total aset :
Total Aset
Penjuala
1,5 :
300.000
1,5 x 300.000 : Penjualan
450.000 : Penjualan

Penjualan−HPP
 Margin harga kotor atas penjualan :
Penjualan
450.000−HPP
25% :
450.000
25% x 450.000 : 450.000 – HPP
112.500 : 450.000
HPP : 450.000 – 112.500
HPP : 337.500

Penjualan
 Rasio Perputaran Persedian :
Persediaan
450.000
5 :
Persediaan
450.000
Persediaan :
5
Persediaan : 90.000
Piutang Usaha
 Jumlah hari penjualan belum tertagih :
365
Piutang Usaha
36,5 :
450.000/365
36,5 x 1232,90 : Piutang Usaha
45.000 : Piutang Usaha

 Kas : Total Aset- (Piutang + persediaan + Aset tetap)


: 300.000 – (45.000 + 90.000 + 138.000)
: 300.000 – 273.000
: 27.000

 Total Aset : Total Kewajiban dan ekuitas


300.000 : 300.000

 Saham Biasa : Total kewajiban dan ekuitas – (utang usaha + utang jangka panjang -
laba ditahan)
: 300.000 – (90.000 + 60.000 + 97.500)
: 300.000 – 247.500
: 52.500

SOAL KOMPREHENSIF

4-25 Analisi rasio. Berikut ini laporan keuangan Corrigan Corp. tahun 2004 dan 2005,
berikut beberapa rasio rata-rata industri.

a. Lakukan penilaian atas posisi likuiditas Corrigan, bagaimana perbandingannya dengan


perusahaan-perusahaan lain dan bagaimana perubahan posisi likuiditas perusahaan dari
tahun ke tahun?
Answer :
Penilaian posisi likuditas perusahaan menggunakan Rasio Lancar:
Rasio Lancar 2004 = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
= $1.206.000 / $571.500
= 2,1x
Rasio Lancar 2005 = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
= $1.405.000 / $602.000
= 2,3x
Posisi likuiditas Corrigan sedikit lemah karena rasio lancarnya hanya sebesar 2,3 (tahun
2005) di bawah rata-rata industri sebesar 2,7. Namun, rasio lancar perusahaan meningkat
dari tahun 2004 sampai 2005 sebesar 0,2.

b. Lakukan penilaian atas posisi manajemen aset Corrigan, bagaimana perbandingannya


dengan perusahaan-perusahaan lain dan bagaimana perubahan efisiensi manajemen
perusahaan dari tahun ke tahun?
Jawab:
Penilaian posisi manajemen aset perusahaan menggunakan Rasio Perputaran Persediaan:
Rasio Perputaran Persediaan 2004 = Penjualan / Persediaan
= $3.635.000 / $813.000
= 4,5x
Rasio Perputaran Persediaan 2005 = Penjualan / Persediaan
= $4.240.000 / $894.000
= 4,7x
Posisi manajemen aset Corrigan 4,7 (tahun 2005) cukup jauh di bawah rata-rata industri
sebesar 7. Namun, perputaran persediaan perusahaan meningkat dari tahun 2004 sampai
2005 sebesar 0,2.

c. Lakukan penilaian atas posisi manajemen utang Corrigan, bagaimana perbandingannya


dengan perusahaan-perusahaan lain dan bagaimana perubahan manajemen utang
perusahaan dari tahun ke tahun?
Answer :
Penilaian atas posisi manajemen utang perusahaan menggunakan Rasio Utang:

Rasio Utang 2004 = Total Utang / Total Aset


= (($571.500 + $258.898) / $1.667.000)*100
= 49,8%
Rasio Utang 2005 = Total Utang / Total Aset
= (($602.000 + $404.290) / $1.836.000)*100
= 54,8%
Rasio utang Corrigan adalah 54,8%, yang artinya kreditor memberikan lebih dari
setengah total pendanaan. Rasio utang perusahaan melebihi angka rata-rata industri yang
dapat mengakibatkan Corrigan kesulitan dalam meminjam tambahan dana tanpa harus
menghimpun ekuitas terlebih dahulu. Kreditor menjadi enggan meminjamkan lebih
banyak uang ke perusahaan jika ia mencari tambahan dana dalam jumlah yang cukup
besar melalui pinjaman. Kemudian jika dibandingkan dengan tahun 2004, rasio utang
perusahaan meningkat sebesar 5%.

d. Lakukan penilaian atas profitabilitas aset Corrigan, bagaimana perbandingannya dengan


perusahaan-perusahaan lain dan bagaimana perubahan posisi profabilitas perusahaan dari
tahun ke tahun?
Answer :

Penilaian atas profitabilitas perusahaan menggunakan Margin Laba atas Penjualan:

Margin Laba atas Penjualan 2004 = Laba Bersih / Penjualan


= ($95.970 / $3.635.000)*100
= 2,6%
Margin Laba atas Penjualan 2005 = Laba Bersih / Penjualan
= ($18.408 / $4.240.000)*100
= 0,4%

Margin laba Corrigan di bawah rata-rata industri sebesar 3,5%. Hasil yang di bawah
standar ini terjadi karen biaya yang terlalu tinggi. Biaya yang tinggi umumnya terjadi
karena operasi yang tidak efisien. Namun, margin laba yang rendah juga disebabkan oleh
tingginya penggunaan utang. Kemudian jika dibandingkan dengan tahun 2004, margin
laba atas penjualan perusahaan menurun sebesar 2,2%.

e. Lakukan penilaian atas rasio nilai pasar Corrigan, bagaimana perbandingannya dengan
perusahaan-perusahaan lain dan bagaimana perubahannya dari tahun ke tahun?
Answer :
Penilaian atas rasio nilai pasar perusahaan menggunakan Harga/Laba (sudah diketahui di
soal, namun bisa dihitung kembali sebagai berikut):
Rasio Harga/Laba (P/E) 2004 = Harga per Saham / Laba per Saham
= $ 23,57 / $4,17
= 5,65x
Rasio Harga/Laba (P/E) 2005 =Harga per Saham / Laba per Saham
= $ 12,34 / $0,8
= 15,4x

Rasio P/E perusahaan pada tahun 2005 lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata
industri sebesar 6x. Rasio P/E sebesar 15,4 memiliki prospek pertumbuhan yang bagus
dan risikonya relatif rendah. Rasio P/E dari tahun 2004 ke 2005 mengalami kenaikan
yang cukup banyak yaitu sebesar 9,77. Itu artinya selama satu tahun perusahaana mampu
mencapai bahkan melebihi rasio rata-rata industri dan memiliki tingkat risiko yang cukup
rendah.

f. Hitunglah ROE Corrigan, sekaligus ROE rata-rata industri dengan mengguanakan


persamaan Du Pont yang diperluas! Berdasarkan analisis itu, bagaimana posisi keuangan
Corrigan dibandingkan dengan angka rata-rata industri?
Answer :
ROE Corrigan = (Margih Laba) (Perputaran Total Aset) (Multiplier Ekuitas)
= (Laba Bersih/Penjualan) (Penjualan/Total Aset) (Total Aset/Ekuitas Biasa)
= (($18.408/$4.240.000)*100) ($4.240.000/$1.836.000) ($1.836.000/$575.000)
= (0,4%) (2,31) (3,2)
= 2,9568% = 3%

ROE Industri = (Margih Laba) (Perputaran Total Aset) (Multiplier Ekuitas)

18,2% = (3,5%) (2,6) (Multiplier Ekuitas)

2 = Multiplier Ekuitas

Jika dibandingkan dengan angka rata-rata industri, posisi keuangan Corrigan mampu
mengembalikan ekuitas sebesar 3%

g. Menurut Anda, apa yang akan terjadi jika perusahaan melakukan tindakan-tindakan
pengurangan biaya yang memungkinkannya mempertahankan persediaan di tingkat yang
lebih rendah dan menurunkan harga pokok penjualan secara substansial? Tidak
dibutuhkan perhitungan. Perkirakan rasio-rasio apakah yang akan terpengaruh oleh
perubahan-perubahan kedua akun tersebut.
Answer :
Pada dasarnya, persediaan (aset) ini erat kaitannya dengan sumber modal dan
pembiayaan bagi perusahaan sendiri. Ketika perusahaan mengakuisisi aset, perusahaan
harus mendapatkan modal dari bank atau sumber lainnya. Jika perusahaan memiliki
terlalu banyak aset, maka biaya modalnyha terlalu tinggi dan labanya akan tertekan. Di
lain pihak, jika persediaan (aset) terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan akan
hilang.
Nah, rasio yang terpengaruh Dalam perubahan-perubahan ini adalah rasio manajemen
aset (assets management ratios). Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
mengelola asetnya. Rasio ini menghitung beberapa hal antara lain mengenai jumlah
setiap jenis aset terlihat wajar, atau terlalu rendah jika dilihat dari penjualannya, dsb.
Dalam rasio manajemen aset, terbagi lagi menjadi beberapa rasio, yaitu rasio perputaran
persediaan, DSO, Rasio Perputaran Aset tetap, dan Rasio Perputaran Total Aset.

Anda mungkin juga menyukai