Anda di halaman 1dari 24

Mata Kuliah : Penyehatan Makanan dan Minuman-A

Dosen : Khiki Purnawati Kasim, S.ST, M.Kes

LAPORAN
“PEMERIKSAAN KANDUNGAN RHODAMIN-B, METANIL
YELLOW,ARSEN, FORMALIN, MERKURI, DAN BORAKS PADA
MAKANAN”

Disusun Oleh :

NURUL ULFAH

PO714221201090

DIV TINGKAT 2B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D-IV

2022
PEMERIKSAAN KANDUNGAN RHODAMIN-B PADA
KERUPUK UBI GULA MERAH

Hari / tanggal : 08 feburari 2022


Tempat : lab. Kimia jurusan Kesehatan lingkungan
Waktu : 08.50 – 11.20 WITA

A. Dasar Teori
Di dalam peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor.
239 / MENKES / per / V / 85 disebutkan ada 30 jenis pewarna yang
dinyatakan sebagai bahan berbahaya bagi kesehatan dan dilarang untuk
digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Salah satunya yaitu bahan
zat warna Sintesis rhodamin B yang merupakan bahan Pewarna yang
dilarang digunakan untuk zat tambahan makanan.
Rhodamin B adalah bahan tambahan atau zat pewarna buatan yang
digunakan dalam industri tekstil dan kertas. Zat rhodamin B berbentuk
kristal hijau atau ungu Kemerahan yang sangat larut dalam air dan
menghasilkan warna merah dan ber foto Lorenzi tinggi.
Rhodamin B sangat berbahaya karena merupakan bahan untuk
tekstil atau kertas yang apabila terhirup, tertelan, dapat memberikan
dampak buruk pada kesehatan antara lain, menimbulkan iritasi pada
saluran pencernaan. Pada kondisi yang lebih akut, dapat mengganggu
fungsi hati dan menimbulkan kanker hati ( Wijaya, 2011 ).
Pemakaian bahan pewarna Sintesis dalam pangan walaupun
mempunyai dampak positif bagi produsen, diantaranya warna yang
dihasilkan lebih mencolok, dan lebih menarik, ternyata dapat pula
memberikan dampak negatif yang sangat merugikan bagi konsumen
karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
B. Hasil
Sampel : Kerupuk ubi gula merah
Jenis Pemeriksaan : Rhodamin-B
Lokasi Pengambilan : Salah Satu pasar di kota Makassar
Berdasarkan praktikum pemeriksaan Rhodamin B pada makanan
yang telah dilakukan pada hari Selasa, 08 Februari 2022 di laboratorium
kimia Poltekkes Makassar jurusan kesehatan lingkungan, terdapat
kandungan rhodamin B pada sampel makanan yang kami periksa yaitu
pada kerupuk ubi gula merah yang biasanya banyak dijual pada pasar dan
tepi jalan raya.
Hasil tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada
sampel yang telah diuji dengan konsentrasi kandungan rhodamin B senilai
60 mg/liter.
C. Analisa Hasil
Berdasarkan hasil praktikum pemeriksaan kandungan rhodamin B
pada makanan yaitu kerupuk ubi gula merah mencolok, ternyata
terkandung zat pewarna Sintesis pakaian atau tekstil yang sangat
berbahaya bagi tubuh karena memberikan dampak kesehatan yang kurang
baik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil adanya atau terjadinya
perubahan warna pada sampel makanan yang telah diberikan atau ditetesi
dengan cairan Reagen rhodamin B - 1. Perubahan warna tersebut berubah
menjadi warna Pink ke unguan yang apabila dibandingkan dengan Blanco
sampel yang tidak ditetesi Reagen. Apabila warna tersebut disamakan
dengan warna deret standar warna rhodamin B, warnanya menunjukkan
kesamaan dengan konsentrasi 60 mg / liter, yang artinya kandungan
rhodamin B pada kerupuk tersebut sangat tinggi konsentrasinya.
Kandungan rhodamin B yang terdapat pada makanan dapat
menjadi sumber penyakit atau gangguan kesehatan. Mungkin para
produsen yang membuat makanan dengan menambahkan zat rhodamin B
tidak atau belum paham dengan dampak yang ditimbulkan bagi para
konsumen.
D. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
kerupuk ubi gula merah warna merah mencolok yang dijadikan sebagai
sampel positif mengandung rhodamin B dengan konsentrasi 60 mg / liter.
Jika dilihat dari peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor.
239 / Menkes / per / V / 85, Syarat kandungan rhodamin B pada makanan
yaitu 0 atau tidak boleh ada, maka kerupuk yang kami jadikan sampel
tidak baik untuk dikonsumsi karena tidak memenuhi persyaratan.
E. Saran
Kepada para produsen ada baiknya untuk lebih memperhatikan
bahan tambahan yang ditambahkan pada produk agar tidak terjadi hal hal
yang tidak dinginkan, bukan hanya memikirkan bahwa zat tersebut
membuat produk menjadi semakin menarik, tetapi juga harus melihat dari
segi dampak bagi kesehatan juga. Dan bagi para konsumen, hendaklah
memilih atau lebih selektif dalam membeli makanan yang akan
dikonsumsi, bukan hanya melihat secara fisik dan dengan harga yang lebih
murah. Mungkin dapat dilihat dari segi warnanya yang tidak terlalu
mencolok, rumah yang tidak terlalu kontras, dan perhatikan komposisi
produk yang akan dibeli.
PEMERIKSAAN KANDUNGAN METHANIL YELLOW PADA
MIE KERING

Hari / tanggal : 08 feburari 2022


Tempat : lab. Kimia jurusan Kesehatan lingkungan
Waktu : 08.50 – 11.20 WITA

A. Dasar Teori
Methanil Yellow merupakan pewarna sintetik berbentuk serbuk,
berwarna kuning kecoklatan, bersifat larut dalam air dan alkohol. agak
larut dalam aseton. Metanil yellow dibuat dari asam metanilat dan
difenilamin. kedua bahan ini bersifat toksik. Metanil yellow merupakan
pewarna tekstil yang sering di salah gunakan sebagai pewarna makanan.
Pewarna tersebut bersifat sangat stabil. Metanil yellow bisa digunakan
untuk mewarnai wool, nilon, kulit, kertas, cat, aluminium, detergen, kayu,
bulu, dan kosmetik.
Pewarna kuning metanil sangat berbahaya, jika tertiup mengenai
kulit, mengenai mata, dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa
iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan
bahaya kanker pada kandung kemih. Apabila tertelan dapat menyebabkan
mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah
rendah. Bahaya lebih selanjutnya yakni menyebabkan kanker pada
kandung kemih. Dan sudah diatur penggunaan zat pewarna diizinkan dan
dilarang melalui permenkes. RI No. 722/Menkes/Per/IX/88.
B. Hasil
Hasil Pemeriksaan Metanil Yellow yang telah kami lakukan pada
sampel makanan yaitu Mie Kuning
Sampel makanan : Mie Kuning
Jenis Pemeriksaan. : Metanil Yellow
Tempat Pengambilan : Salah satu pasar di kota Makassar
Pada pemeriksaan yang telah dilakukan pada sampel makanan mie
kuning yang sudah dilakukan di Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan
Kesehatan Lingkungan didapatkan hasil yaitu 0 atau (-) Negatif tidak di
dapatkan metanil yellow pada sampel makanan mie kuning yang sudah di
periksa.
C. Analisa Hasil
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan di laboratorium
Jurusan Kimia Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Makassar pada hari selasa, 08 Februari 2022 Pukul 10.30-
Selesai di peroleh hasil pada sampel makanan yaitu mie kuning yang di
beli di salah satu Pasar kota Makassar dengan jenis pemeriksaan Metanil
yellow di dapatkan yaitu 0 atau (-) negatif tidak mengandung metanil
yellow yang sangat berbahaya.
Adapun ciri-ciri makanan yang mengandung metanil yellow yaitu
seperti warnanya kuning mencolok, kecenderungan warnanya berpendar,
banyak memberikan titik-titik warna yang tidak merata dan terkadang
warnanya homogen (rata). dari hasil yang telah didapatkan bahwa mie
kuning yang telah kami periksa baik dan aman untuk dikomsumsi
berdasarkn permenkes RI. No. 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang
tambahan bahan pangan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan dapt di
simpulkan dan didapatkan hasil pada pemeriksaan sampel makanan mie
kuning tersebut yaitu 0 atau (-) negatif tidak mengandung pewarna metanil
yellow dan aman untuk dikonsumsi berdasarkan permenkes No.
1168/Menkes/1999
E. Saran
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan di harapkan untuk
kita semua dalam membeli makanan terutama makanan kemasan
perhatikan warna dan label makanan tersebut, terutama pada makanan
yang warnanya terlihat mencolok, harus berhati-hati seperti
memperhatikan dalam membeli makanan khususnya seperti mie kuning
harus memperhatikan ciri-ciri makanan yang mengandung metanil yellow
yaitu seperti warnanya kuning mencolok, kecenderungan warnanya
berpendar, banyak memberikan titik-titik warna yang tidak merata dan
terkadang warnanya homogen (rata).
PEMERIKSAAN KANDUNGAN ARSEN PADA
IKAN KERING

Hari / tanggal : 08 feburari 2022


Tempat : lab. Kimia jurusan Kesehatan lingkungan
Waktu : 08.50 – 11.20 WITA

A. Dasar Teori
Arsen (AS) merupakan bahan kimia yang bersifat Metaloid
beracun yang ada dalam berbagai bentuk organik dan anorganik di alam.
Metaloid adalah kelompok unsur kimia yang memiliki sifat antara logam
dan non logam, sulit dibedakan dengan logam (Wikipedia, 2015). Di alam,
bahan kimia ini berada di air, sedimen, dan biota (UNEP,1988).
Produksi dan penggunaan Arsen pada industri merupakan salah
satu sumber produksi pencemaran lingkungan. Industri-industri tersebut
merupakan industri pengolahan biji logam, pertambangan, lapisan logam,
dan lain sebagainya.
Kontaminasi Arsen di laut atau di lingkungan perairan memberikan
dampak yang merugikan, terutama di daerah di mana kegiatan industri
yang membuang langsung limbah nya yang mengandung Arsen jenis
Arsenous oxide yang secara akut dan kronis beracun terhadap kehidupan
laut (UNEP,1988).
Selanjutnya, karena senyawa Arsen dalam jumlah signifikan
ditemukan pada organisme perairan laut, hal ini menimbulkan tanda tanya
Bagi manusia mengenai risikonya apabila mengonsumsi makanan laut.
Kandungan Arsen dapat mempengaruhi kesehatan manusia seperti
mual, muntah, pusing, dan dalam jangka waktu yang lama akan
menimbulkan penyakit kronis seperti kanker, merusak ginjal, dan bersifat
racun yang sangat kuat.
Senyawa arsenik dibagi menjadi dua macam, yaitu arsenik organik
dan arsenik anorganik. Arsenik anorganik bisa dengan mudah ditemukan
di dalam air tanah dan sangat beracun. Sedangkan arsenik organik bisa
ditemukan dalam makanan laut dan kandungannya tidak berbahaya bagi
kesehatan.
Dibandingkan dengan arsenik organik, kandungan racun pada
arsenik anorganik memang lebih berbahaya. Jika seseorang terpapar racun
jenis ini akan berisiko terkena kanker kulit dalam jangka panjang. Gejala
awal kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak hitam di area kulit,
timbulnya penebalan kulit di telapak kaki, telapak tangan, dan dada.
Jika kondisi ini terjadi, berarti telah terjadi perubahan dalam
pembuluh darah kulit. Kondisi yang sama juga akan terjadi pada kulit di
bagian kepala, yang akan membuat rambut rontok bahkan tidak bisa
tumbuh kembali.
B. Hasil
Pemeriksaan Arsen pada ikan kering
Sampel : ikan kering
Jenis pemeriksaan : Arsen
Lokasi Pengambilan : Salah satu pasar di kota Makassar
Pada pemeriksaan yang telah dilakukan di laboratorium kesehatan
lingkungan Poltekkes kemenkes Makassar, didapatkan hasil (0) atau tidak
terdapat kandungan Arsen pada ikan kering tersebut.
C. Analisa Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, yaitu pemeriksaan
kandungan Arsen pada sampel ikan kering didapatkan hasil negatif persen
dengan menggunakan metode pemeriksaan menggunakan tes kit. Dapat
dikatakan bahwa ikan kering tersebut aman atau tidak mengandung Arsen
sehingga dapat atau aman untuk dikonsumsi.
Kandungan Arsen dapat mempengaruhi kesehatan manusia seperti
mual, muntah, pusing, dan dalam jangka waktu yang lama akan
menimbulkan penyakit kronis seperti kanker, merusak ginjal, dan bersifat
racun yang sangat kuat.
D. Kesimpulan
Pemeriksaan yang telah dilakukan pernah dapat disimpulkan
bahwa sampel ikan kering dapat dikonsumsi karena tidak terkandung
Arsen. Berdasarkan keputusan menteri negara lingkungan hidup
nomor.lima satu tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut
kadar maksimum Arsen yang diperbolehkan adalah 0,012 mg/liter, jadi
sampel ini atau sampai ikan kering ini aman untuk dikonsumsi.
E. Saran
Diharapkan pedagang yang ada di pasar salah satu di kota
makassar agar mempertahankan kualitas ikan kering yang dijualkan.
PEMERIKSAAN KANDUNGAN FORMALIN PADA
IKAN KERING

Hari / tanggal : 08 feburari 2022


Tempat : lab. Kimia jurusan Kesehatan lingkungan
Waktu : 08.50 – 11.20 WITA

A. Dasar Teori
Formalin adalah larutan formandehided dalam air dengan kadar 36-
40% yang bisa digunakan untuk mengawetkan mayat. formalin biasa
mengandung alkohol 10-15% yang berfungsi sebagai stabilitator supaya
formalindehidednya tidak mengalami polimerisasi. Formalin merupakan
bahan kimia yang di salah gunakan pada pengawetan tahu, mie basah, dan
bakso.
Di indonesia beberapa undang-undang yang melarang penggunaan
formalin sebagai pengawet makanan adalah permenkes
No.722/Menkes/Per/IX/1988, permenkes No.168/uu/No.8 tentang
perlindungan Konsumen. Hal ini di sebabkan oleh bahaya residu yang
ditinggalkanya bersifat karistonetik bagi tubuh manusia.
Formalin atau senyawa kimia di sebut formaldehided disebut juga
metana pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia,
dengan gejala, sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret, berdarah,
depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah.
Penggunaan formalin antara lain sebagai pembunuh kuman
sehingga digunakan sebagai pembersih lantai, pakaian, kapal, pembasmi
lalat dan serangga lainya. Bahan pembuat sutra, zat pewarna, dan bahan
peledak. formalin juga sering digunakan sebagai pembuatan pupuk urea,
bahan pembuat parfum pengawet kosmetika, pengeras kuku, formalin
sudah sangat umum di gunakan dalam kehidupan sehari-hari . Apabila
digunakan secara benar dan tepat tentu kita akan merasakan menfaatnya.
B. Hasil
Hasil Pemeriksaan Formalin yang telah kami lakukan pada sampel
makanan yaitu Ikan Asin.
Sampel makanan : Ikan Asin
Jenis Pemeriksaan. : Formalin
Tempat Pengambilan : salah satu pasar di kota Makassar
Pada pemeriksaan yang telah dilakukan pada sampel makanan ikan
asin yang sudah di lakukan di Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan
Kesehatan Lingkungan didapatkan hasil yaitu 0 atau (-) Negatif tidak di
dapatkan formalin pada sampel makanan Ikan Asin yang sudah di periksa.
C. Analisa Hasil
Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan di laboratorium
Jurusan Kimia Lingkungan jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Makassar pada hari selasa, 08 Februari 2022 Pukul 10.30-
Selesai di peroleh hasil pada sampel makanan yaitu ikan Asin yang dibeli
di salah satu Pasar kota makassar dengan jenis pemeriksaan formalin
didapatkan yaitu 0 atau (-) negatif tidak mengandung formalin. Adapun
ciri-ciri makanan yang tidak mengandung formalin seperti salah satu
contoh ikan asin kita dapat melihat apakah di hinggapi lalat atau tidak, dan
jika di hinggapi lalat biasanya ikan tersebut mengandung formalin, dan
warnanya pucat. jika warna tampak berish putih dan cerah ikan tersebut
mengandung formalin. pada saat di campurkan dengan beberapa larutan
dan tidak terjadi perubahan warna, dan aman untuk dikomsumsi.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat di
simpulkan dan didapatkan hasil pada pemeriksaan sampel makanan ikan
asin tersebut yaitu 0 atau (-) negatif tidak mengandung formalin pada
sampel ikan asin tersebut dan aman untuk dikonsumsi berdassrkan
permenkes No. 1168/Menkes/1999
E. Saran
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan diharapkan untuk kita
semua khususnya masyarakat dalam membeli makanan seperti ikan Asin
harus berhati-hati seperti memperhatikan dalam menbeli ikan asin
Warnanya jika berwarna cerah putih dan bersih itu menandakan adanya
formalin dalam ikan asin tersebut.
PEMERIKSAAN KANDUNGAN MERKURI PADA
IKAN KERING

Hari / tanggal : 08 feburari 2022


Tempat : lab. Kimia jurusan Kesehatan lingkungan
Waktu : 08.50 – 11.20 WITA
A. Dasar teori
merkuri (Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan
dialam dan tenebar di batu-batuan biji tambang tanah air dan udara sebagai
senyawa organik secara alami merkuri berasal dan penguapan air laut dan
gas gunung merapi Selain itu merkuri di hasilkan dari biji sinahar (Hgs)
yang mengandung unsur merkuri antara 0,1 % -4% merkuri masuk
kedalam tubuh melalui paru-pari dalam bentuk uap atau debu yang dihirup
merkuri yang terinhalasi. akan di absorsi oleh tubuh dan masuk kedalam
darah sehingga dapat mengakibatkan kemunduran Fungsi Otak gangguan
pernapasan dan paru-paru.
B. Hasil
Sampel : Ikan Kering
Jenis pemeriksaan : Merkuri
Lokasi pengambilan : salah satu pasar di kota Makassar
Adapun Hasil pemeriksaan merkuri sampel yang kami gunakan
adalah ikan kering yang dimana hasil yang kami dapatkan adalah tidak
mengandung merkuri atau negatif.
C. Analisa hasil
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan di laboratorium
Kimia jurusan kesehatan lingkungan pada 08 Februari 2022 yaitu
pemeriksaan kadar merkuri pada sampel ikan kering. Di mana Sampel
diperoleh dari salah satu pasar di makassar. Setelah pelaksanaan
praktikum yaitu diperoleh kadar merkuri pada sampel ikan kering yaitu 0
mg/kg Di mana hasil yang diperoleh ini menandakan bahwa kadar merkuri
pada sampel negatif atau tidak mengandung merkuri
Hal tersebut menandakan bahwa sampel ikan kering yang
didapatkan tidak tercemar atau terkontaminan limbah Industri atau limbah
rumah tangga yang mengandung merkuri di sekitar lokasi pengambilan
sampel, selain itu sampel tersebut juga tidak terkontaminasi merkuri
karena tempat penyimpanannya yang aman dan tidak mengandung
merkuri.
Adapun untuk standar merkuri yang telah ditentukan berdasarkan
SNI (standar nasional Indonesia) 7387 2009 tentang batas cemaran logam
berat dalam pangan dimana batas maksimum untuk merkuri yang
ditentukan yaitu 0,5 mg/kg untuk produk ikan dan hasil olahannya.
D. Kesimpulan
sampel yang kami periksa yaitu ikan kering yang dimana hasil
pemerikraannya negatif atuan sebesar 0 mg/kg atau tidak mengandung
merkuri hasil ini memenuhi syarat SNI (Standar dari National Indonesia)
7387 : 2009 yang dimana batas maksimum untuk merkuri sebesar 0,5
mg/kg.
E. Saran
Masyarakat dapat membeli membeli ikan kering pada pasar yang
terbukti ikan kering yang dijualnya tidak mengandung merkuri.
PEMERIKSAAN KANDUNGAN BORAKS PADA
MIE KUNING

Hari / tanggal : 08 Feburari 2022


Tempat : lab. Kimia jurusan Kesehatan lingkungan
Waktu : 08.50 – 11.20 WITA

A. Dasar teori
Boraks (N A2 B407. 10 H2O) adalah kristal putih yang dapat larut
dalam air dingin membentuk natrium hidroksida dan asam borat. Boraks
mudah larut dalam air dan memiliki PH 9,5. Boraks digunakan dalam
industri non pangan karena memiliki sifat Antiseptik dan biasa digunakan
dalam industri farmasi sebagai ramuan obat Salep. (Suhada dan Ricky,
2012).
Asam borat atau boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang
tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan (Syah,2005).
Biasanya para pedagang curang atau yang tidak mengetahui jelas reaksi
boraks pada tubuh manusia apabila dikonsumsi, menggunakan boraks
pada makanan atau produknya agar lebih awet.
Pengaruhnya pada organ tubuh tergantung konsentrasi yang
dicapai dalam organ tubuh, boraks merupakan racun bagi semua sel. Kadar
tertinggi tercapai pada waktu diIye reaksi oleh ginjal.
Senyawa-senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia
sebagai berikut : jarak lebur sekitar 171o C. Larut dalam 18 bagian air
dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85%, dan tidak larut dalam
eter. Kelarutan dalam air bertambah dengan penambahan asam klorida,
asam sitrat atau asam tartrat. Mudah menguap dengan pemanasan dan
kehilangan satu molekul airnya pada suhu 1000 C yang secara perlahan
berubah menjad asam metaborat (HBO2). Asam borat merupakan asam
lemah dengan garam alkalinya bersifat basa, mempunyai bobot molekul
61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan atau granul putih tak
berwarna dan tak berbau serta agak manis (Khamid, 2006).
Pengaruhnya terhadap organ tubuh tergantung konsentrasi yang
dicapai dalam organ tubuh, boraks merupakan racun bagi semua sel. Kadar
tertinggi tercapai pada waktu diekstraksi maka ginjal merupakan organ
yang paling terpengaruh dibandingkan dengan organ yang lain. Dosis
tertinggi yaitu 10-20 gr/kg berat badan orang dewasa dan 5 gr/kg berat
badan anak-anak (Saparinto dan Hidayati, 2006).
Boraks merupakan salah satu zat adiktif pada makanan. Yakni zat
yang di tambahkan dan dicampurkan pada makanan sewaktu pengolahan
makanan dengan maksud untuk menarik (pewarna), menambah selera
(pemanis), menyedapkan (penyedap), mengharumkan dan sebagai bahan
pengawet makanan dan sebagai pengenyal. Boraks yang di gunakan
sebagai pengenyal berupa sodium boraks, yang salam istilah awamnya
disebut bleng.
Banyak makanan yanng berasal dari jawa menggunakan bleng
sebagai salah satu bahan dasar pengolahan makanan seperti gendar atau
puli, lopis dan kerupuk gendar atau karak. Memeng dari segi rasa,
makanan tersebut di geamri oleh masyarakat, karena selain enak, gurih dan
kenyal juga tahan lama.
Bleng juga di pergunakan dalam pembuatan bakso dan mie agar
lebih kenyal, menggurihkan makanan, serta tahan lama (Aryani, 2006).
Pemerintah telah meperbolehkan penggunaan boraks sebagai bahan
makanan, namun dibatasi oleh UU Kesehatan dana Keselamatan Nasional,
batasnya hanya 1 gram per satu kilogram pangan, bila lebih itu ilegal,
pelaku akan di penjara 12 tahun bila menambahkan lebih dari 1 gram per 1
kilogram pangan (Anonim, 2013).
Boraks meskipun bukan pengawet makanan sering pula digunakan
sebagai pengawet makanan, selain sebagai pengawet, bahan ini berfungsi
pula mengenyalkan makanan. Makanan yang sering ditambahakan boraks
diantaranya adalah bakso, sosis, nugget, mie, kerupuk dan lontong.
(Yuliarti, 2007).
- Beberapa ciri – ciri makanan yang mengandung boraks, yaitu:
1) Ciri – ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih
mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
2) Ciri baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna
tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih
cenderung keputihan.
3) Ciri – ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya
sangat kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah
bergetar dan meberikan rasa getir.
4) Ciri – ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa
menimbulkan rasa getir
- Pengaruh boraks pada kesehatan, yaitu:
1) Jika terhirup: Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar
bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
2) Jika terkena kulit: Kemerahan, gatal, kulit terbakar.
3) Jika terkena mata: Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata,
pandangan kabur, kebutaan.
4) Jika tertelan: Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak
menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati.
B. Hasil
Pemeriksaan boraks pada mie kuning
Sampel : mie kuning
Jenis pemeriksaan : Boraks
Sumber : salah satu pasar di kota Makassar
Pada pemeriksaan yang telah dilakukan di laboratorium kesehatan
lingkungan Poltekkes kemenkes Makassar, didapatkan hasil negatif atau
tidak terdapat kandungan boraks pada sampel mie kuning.
C. Analisa Hasil
Berdasarkan hasl praktikum yang dilakukan di laboratorium kimia
jurusan kesehatan lingkungan poltekkes kemenkes makassar, didapatkan
hasil negatif (-) atau tidak mengandung boraks pada sampel mie kuning
yang kami periksa karena pada alat tes tidak terjadi perubahan. Hal ini
berarti mie kuning tersebut layak untuk dikonsumsi. Karena tidak
ditemukannya boraks pada sampel mie kuning tersebut, mungkin bahan
yang digunakan untuk mengawetkan atau membuat mie tersebut terasa
kenyal yaitu bahan alami atau dalam proses pengolahannya dilakukan
dengan cara yang bersih dan benar.
D. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa sampel mie kuning tersebut tidak mengandung boraks
dan aman untuk dikonsumsi karena tidak terjadi perubahan warna saat
pengujian.
E. Saran
Semoga hasil dari pemeriksaan ini bisa dijadikan bahan
pertimbangan bagi masyarakat yang mengonsumsi dan juga bisa lebih
berhati-hati memilih mie kuning yang banyak dijual dipasaran. Salah satu
cara melihat bahwa makanan itu mengandung boraks yaitu bahan tersebut
tidak dikerumuni oleh lalat. Bahan makanan yang mengandung boraks
akan lebih kenyal dari biasanya, selain itu makanan tidak mudah rusak dan
busuk.
DAFTAR PUSTAKA

Kasim, Setiawan. 2018. Laporan Cara Pemeriksaan Rhodamin – B, Methyl


Yellow, Formalin dan Boraks pada Makanan. (Online)
https://setiawankasim.blogspot.com/2018/03/laporan-cara-
pemeriksaan-rhodamin.html Diakses 09 Februari 2022
Rohmah shofiyahtur. 2016.”Laporan Praktikum Pengukuran Cemaran Logam
Berat Dalam Makanan”. (online).
https://id.scribd.com/doc/305677292/Laporan-Praktikum-Uji-
Makanan-Logam.com. Diakses 09 februari 2022
Riski. 2018. Laporan Pemeriksaan Boraks, Formalin, Rhodamin dan Metanhyl
Yellow. (Online). http://riskijun9.blogspot.com/2018/03/mata-
kuliah-pmm-dosen-pengajar-khiki.html Diakses 09 Februari 2022
Pipit, 2005. Makanan Yang Mengandung Formalin
http://pipitwordpress.com/2005/12/30/ ciri-ciri makanan yang
mengandung formalin). Diakses pada tanggal 09 Februari 2022
DOKUMENTASI

Gambar 1. Hasil Pemeriksaan Rhodamin-B pada Kerupuk ubi gula merah


Gambar 2. Hasil Pemeriksaan Methanil Yellow pada Mie Kuning

Gambar 3. Hasil Pemeriksaan Arsen pada Ikan Asin


Gambar 3. Hasil Pemeriksaan Formalin pada Ikan Asin

Gambar 3. Hasil Pemeriksaan Merkuri pada Ikan Asin

Anda mungkin juga menyukai