Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN INTERVENSI INDIVIDU

Setelah dilakukan obeservasi langsung dengan cara random ke keluarga

sasaran pada hari Kamis tanggal 25 maret 2020 jam 11.00 WIB di dapatkan KK Tn.F

didapatkan dengan jumlah anggota keluarga 4 orang terdiri dari Kepala Keluarga Tn.F

(36), istri Ny.G (33), anak pertama An.H (6), dan anak kedua An.K (1). Tn.F memiliki

usaha cuci motor, Ny.G bekerja sebagai guru di TK, anak pertama TK, dan anak kedua

dirumah bersama Tn.F saat ibunya sekolah.

1. Tn.F

Selanjutnya intervensi awal pada hari Jumat tanggal 26 Maret 2021 Jam 09.00

WIB didapatkan bahwa di KK tersebut Tn.F memiliki masalah gizi yaitu Obesitas

BB pasien 87 kg dan TB 172 cm dengan IMT 29,41 kg/m2 (Overweight).

Sebelum menentukan diagnosa pasien, pada saya telah menanyakan kepada

seluruh anggota keluarga kecuali untuk anak-anak didampingi dibantu menjawab

oleh ibunya dan didapatkan bahwa sasan utama pada KK Tn.F adalah Tn.F karena

pasien menderita kelebihan berat badan. Dimana setelah mengetahui permasalah

Tn.F tersebut saya menyanyakan bagaimana pola makan Tn.F dan pemicu dari

kelebihan BB pasien. Tn.F menjawab bahwa pola makan pasien 3x makan utama

dan 5-6x cemilan (cenderung cemilan manis), Tn.F mengatakan kenaikan BB nya

diakibatkan dari berhenti berhenti merokok sehingga jika tidak ngemil mulut

pasien akan pahit jadi pasien makan makanan manis untuk memanggulangi

kepahitan dimulutnya. Pasien sudah berhenti merokok sejak 2018 pada saat itu BB

pasien 73 kg, TB pasien tetap dan IMT pasien 24,68 kg/m2 (Normal). Setelah

pasien berhenti merokok dari tahun 2018 sampai sekarang kenaikan BB yang

dialami sebanyak 18 kg yang diartikan kenaikan BB pertahun adalah 6 kg.


Ternyata setelah ditanyakan tentang 3x makan utama didapatkan pasien sering

tambah saat makan utama dengan nasi 1x makan 250-300gr,dan lauk hewani 1-2

porsi sekali makan, pasien jarang makan sayur dan buah. Makan sayur 3x

seminggu dan buah-buahan suka pisang.

2. Seletah digali informasi lebih dalam tentang kebiasaan makan dari Tn.F pada

tanggal 26 Maret 2021 tersebut dilakukan intervensi lanjutan pada hari Senin

tanggal 29 Maret 2021 Jam 09.00-10.00 WIB. Sebelum melakukan intervensi

lanjutan saya memperisapkan media untuk menambah pengetahuan pasien tentang

pengertian obesitas, diet, dan dampak dari obesitas dengan media leaflet. Ketika

sampai dirumah Tn.F saya terlebih dahulu menanyakan tentang apakah Tn.F

sudah mengetahui tentang apa itu obesitas, diet obesitas, dan dampak dari

penyakit obesitas. Tn.F menjawab bahwa ia hanya mengetahui cara untuk diet

yaitu mengurangi porsi makan dan obesitas itu merupakan kegemukan yang

ditandai BB nya yang berlebih. Dari jawaban Tn.F diketahui bahwa Tn.F masih

kurang mengetahui tentang masalah gizi yang diderita saat ini, maka dari itu saya

memberikan edukasi kepada Tn.F dan istri tentang apa itu obesitas, diet obesitas,

dan dampak dari penyakit obesitas dengan memberikan leaflet dan selembaran

daftar bahan penukar makanan dimana Tn.F dan istri mendengarkan edukasi yang

saya berikan dengan baik. Pada saat pemberian edukasi disana saya menjelaskan

bahwa kelebihan BB pada seseorang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi

dengan penyakit lainnya seperti Hipertensi, DM, Jantung, dll. Saya memberitahui

cara diet sesuai dengan ilmu yang saya terima diperkuliahan dengan cara

memberikan contoh makanan dalam sehari, meningkatkan memakan sayuran dan

mengganti kecemilan yang lebih sehat seperti buah-buah atau sayuran serta

berolahraga dan tidur yang cukup.


Selanjutnya ada kolaborasi dari berbagai profesi yang membatu untuk intervensi

keluarga yaitu :

a. Memberikan edukasi kepada Ny. G dan Tn. F tentang pentingnya imunisasi

untuk anak (Profesi Bidan : Desi Febriani)

b. Memberikan edukasi kepada An. H, An. K dan kedua orang tua tentang cara

menjaga kebersihan gigi dan mulut serta makanan yang sehat dan dapat

merusak gigi (Profesi Kesgi : Ahmad Muzaini)

c. Memberikan edukasu kepada Tn. F dan Ny. G tentang PHBS agar kebersihan

rumah tetap terjaga (Profesi Kesling : Akmelia Azra)

d. Memberikan edukasi mengenai 3M dimasa pademi agar menguranngi resiko

terkena dan tertular Covid-19 (Profesi Keperawatan : Yara Namira)

3. Pada tahap evaluasi (Monev) pada hari Sabtu tanggal 03 April 2021 Jam 14.30

WIB dirumah sasaran Tn.F. Disana saya menanyakan kembali bagaimana pola

makan pasien setelah diberikan edukasi dan apakah pasien menerapkan diet

obesitasnya, Tn.F menjawab bahwa ia ada ketakutan tentang komplikas yang

diakibatkan obesitas dan setelah dibicarakan oleh istrinya dan istrinya mendukung

niat Tn.F dan sudah memulai untuk mengurangi jumlah/porsi makannya serta

memakan sayuran 2x sehari dan mengganti cemil-cemilan manis kebuah-buahan

seperti pir dan jeruk. Tn.F berkata ia belum melakukan olahraga pada minggu ini

dikarenakan sedang sibuk mengurus cucian motornya dan sudah diusahakan untuk

tidur dengan cukup.

Untuk pengendalian pada profesi Ny. G menjawab bahwa beberapa edukasi yang

diberikan oleh mahasiswa sebagian sudah diterapkan yaitu memantau anak-

anaknya menjaga kebersihan gigi dan mulut (menggosok gigi) dan menerapkan

3M.
LAPORAN INTERVENSI INDIVIDU

Setelah dilakukan observasi langsung pada hari/tanggal selasa, 23 Maret 2021 pukul
14.30 WIB di KK Tn. T didapatkan dengan jumlah anggota keluarga 3 orang yaitu Tn.T
umur 30 tahun sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai dagang sate. Ny.M (istri) umur
28 tahun yang sedang hamil tua yang bekerja sebagai IRT dan anak umur 8 tahun.

1. Ny. M
Setelah dilakukan wawancara pada hari pertama yaitu selasa, 23 Maret 2021 kepada
keluarga didapatkan bahwa yang istri Tn. T sedang hamil 36-37 minggu dengan pola
makan 3x makan utama dan 3-4x selingan dan Ny. M belum merasakan masalah gizi
selama kehamilan. Dimana untuk makanan pasien tidak ada memiliki masalah yang serius,
pasien suka memakan sayuran tetapi jarang mengonsumsi buah.
Sebelum melakukan intervensi saya menanyakan juga kepada Ny. M tentang adakah
beliau menderita penyakit tidak menular atau anggota keluarga yang menderita penyakit
tersebut, atau adakah riwayat keturunannya. Jawaban dari Ny. M adalah tidak ada anggota
keluarga yang menerita penyakit. Sehingga saya simpulkan untuk memberikan edukasi
kepada Ny. M tentang gizi seimbang untuk ibu hamil. Selanjutnya saya menanyakan
kepada Ny. M untuk membuat janji tentang pemberian edukasi terkait gizi seimbang untuk
ibu hamil yang mana ditetapkan pada hari Selasa tanggal 30 Maret 2021 jam 13.00 WIB
dan Ny. M menyetujuhinya.
2. Sebelum melakukan intervensi saya menyiapkan media berupa leaflet mengenai gizi
seimbang pada ibu hamil dan daftar bahan penukar yang dilakukan dirumah Tn. T pada
hari Selasa tanggal 30 Maret 2021 jam 13.00 WIB. Dirumah sasaran saya memberikan
edukasi tentang gizi seimbang untuk ibu hamil dimana saat kehamilan kebutuhan gizi
seorang ibu bertambah 300 Kkal dari kebutuhan biasanya dimana 300 Kkal itu bisa dalam
bentuk makanan utama atau makanan selingan, memberikan edukasi tentang pentingnya
makanan lengkap dan buah-buahan saat kehamilan, ditambah dengan olahraga rigan
seperti senam ibu hamil, beraktifitas cukup.
Disini juga saya mengedukasi tentang daftar bahan penukar makanan dimana jika saat
sang ibu malas mengonsumsi nasi bisa diganti dengan makanan yang setara zat gizinya
sehingga ibu dan sang janin tidak kekurangan asupan gizi. Setelah selesai mengedukasi
pasien menanyakan tentang adakah pantangan untuk ibu hamil dan saya menjelaskan
sebenarnya tidak ada pantangan untuk makanan ibu hamil, tetapi kembali lagi kepada sang
ibu apakah sebelumnya memiliki alergi atau tidak, jika ada misalnya alergi udang maka
hindari memakan udang dan bisa diganti dengan jenis-jenis protein hewani lainnya yang
sudah tertera pada daftar bahan penukar.
3. Setelah melakukan penyuluhan, pada pertemuan ketiga yaitu hari/tanggal sabtu, 03 April
2021 saya melakukan kunjungan kembali kepada Ny. M pukul 16.00 WIB s/d. Untuk
melakukan evaluasi kepada ibu tentang penyuluhan yang telah saya dan teman profesi lain
berikan sudah diterapkan atau belum. Ibu menjawab beberapa sudah dilaksanakan seperti
makan makanan yang bergizi sudah mulai dilaksanakan,memakan buah-buah rutin paling
tidak 1-2x sehari, dan berniat untuk melakukan senam ibu hamil yang ditonton melalui
video youtube.

Anda mungkin juga menyukai