Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PELAYANAN

KESEHATAN

KELOMPOK 3
Vica Nias Agza (6511419029)
Dessy Ria Tristanti (6511419030)
Ananda Eka Maharani (6511419031)
Tika Nurmala Sari (6511419032)
Nada Nabila (6511419033)
Adhining Kartika Assyifa (6511419034)
Sasi Pramita Jatiningsih (6511419035)
Ellen Triana Fitri (6511419036)
Adinda Mutiara Salsabiella (6511419037)
Anggota Kelompok Salma Mu’minah (6511419038)
Nurul Husniah Latifah (6511419039)
Eny Nur Febriyanti (6511419040)
Atikah Yusriyani (6511419041)
Ratna Santi Anggita M. (6511419042)
Manajemen Pelayanan Kesehatan

Secara umum, merupakan suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan atau
menyelesaikan pekerjaan (Sianturi, Efendi, et al; 2021).

Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage yang secara umum
berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu
orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer” (Oxford, 2005).

Selain itu, untuk mengartikan dan mendefinisikan manajemen dari berbagai literatur dapat dilihat dari tiga
pengertian, yaitu (Louis A, 2009):
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni
5 Pendekatan dalam Mengkaji Fungsi dan Unsur Manajemen

1. Management by objective (Manajemen dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi)

Menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan
prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal. pertama dengan menetapkan tujuan yang akan
dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan
kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan (Maulana, 2004).

Dalam mencapai sasaran diperlukan penetapan tujuan dengan metode SMART yaitu (Maulana, 2004):
▪ Specific, yaitu dimana sasaran harus jelas.
▪ Measurable, yaitu sasaran itu harus biasa diukur.
▪ Attainable, yaitu sasaran harus realistis dan bisa dijalankan oleh organisasi.
▪ Relevant, yaitu sarana harus menyambung dan mendukung visi dan misi besar organisasi.
▪ Time-Bound, yaitu sasaran harus punya batasan waktu.
5 Pendekatan dalam Mengkaji Fungsi dan Unsur Manajemen
2. Management is how to work with others (manajemen adalah kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama)
Aplikasi pendekatan ini di bidang kesehatan misalnya: Seorang bidan puskesmas akan mampu memberikan
pertolongan persalinan untuk ibu-ibu hamil di wilayah kerjanya jika ibu hamil memilih fasilitas kesehatannya
dan dia memiliki staf pembantu bidan yang akan menjaga ibu–ibu selama perawatan masa nifas. Bidan dan
staf pembantu bidan adalah SDM penting dalam melaksanakan program KIA. Pengembangan tugas Bidan
Puskesmas mempunyai arti penting dalam manajemen puskesmas (Darma, 2009).

3. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia


Perilaku organisasi ditentukan oleh upaya kepemimpinan yang mampu membangkitkan motivasi staf. Perilaku
organisasi kesehatan memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan organisasi lain.

4. Manajemen sebagai suatu proses


Manajemen sebagai proses dapat dipelajari melalui fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian.

5. Manajemen sebagai ilmu terapan


Manajemen harus peduli dengan fungsi sosialnya di masyarakat (mempunyai kegunaan yang dapat dipakai
dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuannya).
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoadmojo (2003) Pelayanan Kesehatan
adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat (Notoadmojo, 2003).

Batasan Pelayanan Kesehatan:


1. Usaha sendiri
2. Usaha lembaga atau organisasi
3. Memiliki tujuan yang dicapai
4. Lingkup program
PELAYANAN 5. Sasaran pelayanan
KESEHATAN
Menurut WHO (1999), terdapat beberapa jenis pelayanan kesehatan antara
lain:
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua

JENIS PELAYANAN
KESEHATAN
1. Pelayanan kedokteran

Pelayanan kesehatan yang termaksud dalam kelompok pelayanan kedokteran


(medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat
sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi
(institution), tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memilihkan
kesehatan serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termaksud dalam kelompok pelayanan kesehatan


masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersamasama dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk
MACAM–MACAM memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta
sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.
PELAYANAN
KESEHATAN
PELAYANAN KEDOKTERAN PELAYANAN KESEHATAN
MACAM–MACAM PELAYANAN MASYARAKAT

KESEHATAN Tenaga pelaksananya terutama


adalah dokter
Tenaga pelaksananya terutama ahli
kesehatan masyarakat
Perhatian utamanya pada Perhatian utamanya pada
penyembuhan penyakit pencegahan penyakit
Sasaran utamanya adalah Sasaran utamanya adalah
perseorangan atau keluarga masyarakat keseluruhan
Kurang memperhatikan efisiensi Selalu memperhatikan efisiensi
Tidak boleh menarik perhatian Menarik perhatian masyarakat,
karena bertentangan dengan etik misalnya penyuluhan masyarakat
dokter
Menjalankan fungsi perseorangan Menjalankan fungsi
dan terikat dengan undang-undang pengorganisasian masyarakat dan
didukung dengan undang-undang
Penghasilan diperoleh dari imbal Penghasilan merupakan gaji dari
jasa pemerintah
Bertanggung jawab hanya pada Bertanggung jawab kepada seluruh
penderita masyarakat
Tidak dapat memonopoli upaya Dapat memonopoli upaya kesehatan
kesehatan dan bahkan mendapat
saingan
Masalah administrasi sangat Menghadapi berbagai persoalan
sederhana kepemimpinan
SYARAT POKOK PELAYANAN
KESEHATAN
01 Tersedia dan berkesinambungan

02 Dapat diterima dengan wajar

03 Mudah dicapai

04 Mudah di jangkau

05 Bermutu
Masalah Sistem Pelayanan Kesehatan
1. Terkotak-kotaknya pelayanan Kesehatan

Dampak negative yang ditimbulkan ialah menyulitkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan
yang apabila, berkelanjutan pada gilirannya akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

2. Berubahnya sifat pelayanan kesehatan

Ketergantungan yang kemudian muncul terhadap berbagai peralatan kedokteran canggih dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan, yaitu (Wijono, 2000):
a. Makin renggangnya hubungan dokter dan pasien. Antara dokter dan pasien telah terdapat suatu tabir
pemisah yakni berbagai peralatan kedokteran yang dipergunakan tersebut.
b. Makin mahalnya biaya kesehatan. Keadaan yang seperti ini mudah diperkirakan akan menyulitkan
masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan. Kedua perubahan dengan dampak negatif
tersebut mau tidak mau akan mempengaruhi mutu pelayanan. Pelayanan Kesehatan yang hanya
memperhatikan organ tubuh saja, tentu tidak akan berhasil secara sempurna menyelesaikan
masalah kesehatan yang diderita seseorang (Wijono, 2000).
Beberapa hal berikut merupakan alasan yang mendasari
peningkatan kemampuan manajemen rumah sakit:

1. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang cepat

Manajemen Rumah 2. Demand masyarakat yang semakin meningkat dan meluas.

Sakit di Indonesia 3. Semakin luas bidang kegiatan rumah sakit, semakin diperlukan
pula unsur-unsur penunjang medis yang luas, seperti masalah –
masalah administrasi, pengelolaan keuangan, hubungan
masyarakat dan bahkan aspek – aspek hukum/legalitas.
Perkembangan Manajemen Rumah Sakit

Seiring berkembangnya ekonomi, teknologi, penemuan obat-obatan, dan kebutuhan masyarakat,


manajemen rumah sakit akan semakin kompleks dan semakin banyak disiplin ilmu yang terlibat di
dalamnya. Seperti halnya pelayanan kesehatan yang lain, jangkauan rumah sakit akan semakin meluas
hingga menjangkau berbagai hal yang dahulu tidak termasuk ke dalam masalah kesehatan. Inilah yang
disebut dengan istilah medicalization.

Rumah sakit tidak hanya menjadi proyek yang padat karya, tetapi juga menggunakan teknologi yang
canggih. Medicalization memperluas jangkauan masalah kesehatan dan merupakan salah satu dari sekian
banyaknya faktor yang menyebabkan kecepatan peningkatan biaya kesehatan. Organisasi rumah sakit
yang semakin besar akan memerlukan kemampuan manajemen, pengelolaan uang, dan sistem informasi
yang semakin meningkat, sehingga diperlukan peranan profesi lain selain dokter untuk mengerjakan
administrasi rumah sakit.
Fungsi Pelayanan Rumah Sakit

Rumah sakit mempunyai fungsi:


1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan
Manajemen Sistem Pelayanan Kesehatan
Puskesmas
Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan dengan misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu.
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh meliputi aspek-aspek promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi puskesmas, antara lain:
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara, yaitu
a. Quality of care
b. Quality of service
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
5. Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD)
Fungsi Pelayanan
Puskesmas
Fungsi pelayanan di Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan
mempunyai tiga fungsi, yaitu
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat strata pelayanan kesehatan
Penerapan Fungsi Manajemen di
Puskesmas
Fungsi Manajemen Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan


setahun sekali, unsur yang direncanakan meliputi kebutuhan tenaga,
alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan
obat dan alat kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara
mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Pengorganisasian ● Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural


Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional.
● Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok
Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang
melibatkan tenaga perawat dan bidan.
● Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan
pembinaan ke desa-desa
Penerapan Fungsi Manajemen di
Puskesmas
Fungsi Manajemen Kegiatan

Pergerakan Pelaksanaan ● Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam


rangka koordinasi lintas program dan sektor.
● Adanya proses kepemimpinan.
● Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor.
● Pelaksaan program pokok Puskesmas yang melibatkan
seluruh staff.

Pengawasan dan Evaluasi ● Melalui pemantauan laporan kegiatan


● Pemantauan wilayah setempat (PWS)
● Supervisi
● Rapat rutin (staff meeting)
Manajemen Pelayanan
Gizi Rumah Sakit
Tujuan umum pelayanan gizi rumah sakit adalah terciptanya sistem pelayanan gizi di
rumah sakit dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit.
Manajemen Pelayanan
Gizi Rumah Sakit
Tujuan khususnya, yaitu :
1. Terlaksananya kegiatan pelayanan gizi sesuai perencanaan dan anggaran kebutuhan bahan
makanan, sarana, dan prasarana di instalasi gizi.
2. Penyelengaraan makanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan pasien maupun
konsumen untuk menunjang pelayanan kesehatan sesuai standar dan kebijakan direktur.
3. Tersedianya makanan untuk pasien dan pegawai sesuai standar dan kebijakan pimpinan.
4. Terlaksananya pelayanan asuhan gizi di ruang rawat inap. .
5. Terlaksananya pelayanan asuhan gizi di ruang rawat jalan.
6. Terlaksananya kegiatan penyuluhan gizi dan promosi kesehatan rumah sakit.
7. Terlaksananya penelitian dan pengembangan gizi terapan untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
8. Terlaksananya evaluasi dan pelaporan semua kegiatan.
9. Meningkatkan mutu, cukupan, dan efisiensi pelayanan gizi di rumah sakit.
10. Terlaksananya higiene sanitasi, keamanan pangan, dan keselamatan kerja.
Ruang Lingkup Pelayanan
Gizi di Rumah Sakit
Ruang lingkup pelayanan gizi di rumah sakit meliputi :
1. Pelayanan gizi pasien rawat inap dan rawat jalan.
2. Penyuluhan dan promosi kesehatan rumah sakit.
3. Penyelenggaraan makanan.
4. Penelitian dan pengembangan gizi terapan.
Kesimpulan

Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage yang
secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan
kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut manajer.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Dengan
demikian, manajemen kesehatan secara umum merupakan suatu kegiatan untuk mengatur orang
lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian. Manajemen
penyelenggaraan rumah sakit bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan serta memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan rumah sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakit. Pelayanan
kesehatan Puskesmas dilaksanakan secara menyeluruh meliputi aspek-aspek promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Manajemen pelayanan kesehatan menjadi penting agar kualitas pelayanan
kesesehatan meningkat dan terjadi pemerataan jangkauan pelayanan kesesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai