Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Husniah Latifah

NIM : 6511419039

Fakultas : FIK

ESAI DESAIN TRAINING

Program training yang baik berawal dari pengelolaan training yang baik pula. Dalam hal
ini, saya akan mencoba memberikan beberapa ide atau gagasan saya mengenai desain
training. Menurut saya desain training yang runtut dan sistematis merupakan sebuah
awalan yang harus dimaksimalkan. Jika saya akan membuat desain training di dunia
dakwah. Saya akan memulai dari filosofi nama training dan tujuan dari pelatihan tersebut.
Berikut akan saya paparkan mengenai contoh perencanaan desain training:

Nama kegiatan: selain dari acara inti kegiatan pelatihan, akan menarik jika nama
pelatihan memiliki nama tersendiri (bisa berasal dari singkatan yang memiliki
kepanjangan ataupun kata-kata yang di dalamnya memiliki makna tersendiri)

Target pelatihan: menentukan target pelatihan sangat penting agar fokus kegiatan
pelatihan menjadi lebih terarah spesifik

Waktu pelaksanaan: mencari waktu pelaksanaan yang tepat, coba research dulu dengan
target pelatihan apakah waktunya akan menjadi waktu yang fleksibel sehingga akan
banyak yang bisa mengikuti keseluruhan rangkaian acara dengan maksimal

Tujuan: lebih baik spesifik, namun jika ingin general bisa dengan makna yang di
dalamnya bisa menginclude banyak hal spesifik lainnya.

Persiapan pelatihan: terkonsep dan terencana dengan baik. Baik orang-orangnya,


pembagian tugasnya, hingga pengerjaan jobdesc nya. Dilakukan follow up dan dibantu
antar satu sama lain, baik dari sisi mencari solusi pikiran ataupun membantu secara teknis.

Pelaksanaan training: sama dengan tahap persiapan, bedanya adalah bagaimana bisa
membuat suasana kondusif dan maksimal bagi para peserta untuk meningkatkan ilmu
ataupun skillnya dari pelatihan itu
Monitoring dan evaluasi: saat pelaksanaan dimonitoring dengan baik dan terjadwal.
Agar dalam monitoring dan evaluasi output dari pelatihan menjadi tercapai dan
terfokuskan. Kalau bisa menghadirkan jajaran pengelola training yang bisa memandu
perorangan atau minimal kelompok-kelompok kecil yang lebih efisien.

Ide: dalam training memanglah peningkatan ilmu dan keterampilan menjadi poin utama,
namun “cara” penyampaiannya adalah hal yang tidak boleh dilupakan. Bagaimana
peserta bisa merasa menikmati namun tetap terchallenge dengan disiplinisasi yang baik
pula. Contohnya adalah, dalam pelatihan bisa menghadirkan sesi materi bersama yang
langsung dipraktekkan atau membuat suasana simulasi ‘real’ dari materi yang
disampaikan.

Mengondisikan partisipasi peserta dengan interaksi atau lingkungan training yang


membuat peserta bisa berani dan mengasah kemampuannya secara langsung. Emotional
support yang ditunjukkan oleh petugas yang tampil pada training harus dipilih dengan
baik. Bisa menyiapkan sejenis logbook ataupun jurnal peserta yang bisa diisi oleh peserta
apalagi jika pelatihan terdiri dari beberapa hari.

Mengadakan sesi sesama peserta dan pelaksana untuk explore lebih mengenai materi
menggunakan media yang menarik. Seperti video animasi atau film pendek, membagikan
informasi materi atau yang berkaitan dengannya untuk dimiliki peserta agar bisa dipakai
belajar bahkan setelah pelaksanaan training telah selesai.

Menurut saya poin utama desain training yang baik adalah yang kontrolnya baik dengan
hal-hal dalam pelatihan yang bisa memberikan kesan menarik dari peserta dan
menghasilkan output sesuai tujuan yang dampaknya berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai