Anda di halaman 1dari 10

Nama : Gaisya Az – Zahra

NIM : P2.06.31.1.17.011

Praktikum 1
Kasus DM Gestasional

Seorang wanita, hamil trimester 2 anak ke-2 , umur 46 thn, BB 65 kg, TB 155
cm. BB sebelum hamil 55 kg. MRS dengan diagnosa DM Gestasi. Hasil pemeriksaan
Lab menunjukkan GD 2JPP = 220 mg/dL, kolesterol 130 mg/dl. Terdapat keluhan
klasik diabetes, rasa panas dan nyeri pada telapak kaki, kepala sering pening, dan
mata kabur. Selain itu terdapat gatal pada lipatan paha.

Pola makan di rumah 4x sehari, ngemil 4x sehari, konsumsi susu sebelum


tidur. Hasil recall menunjukkan asupan energy 140% kebutuhan, asupan lemak 120%
kebutuhan. Asupan sayur dan buah setiap hari Aktivitas sehari-hari bekerja sebagai
sekertaris di sebuah kantor. Terdapat riwayat DM pada ayah dan ibu. Pernah
melahirkan anak pertama BB 4,2 kg.
 Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya diabetes gestasional secara umum terbagi menjadi dua
poin utama, yaitu keterlibatan unit fetoplacental dan keterlibatan jaringan adiposa
pada diabetes gestasional.
 Keterlibatan Unit Fetoplacental
Resistensi insulin dan penurunan sensitivitas insulin selama
kehamilan dapat terjadi akibat peningkatan kandungan hormon-
hormon terkait kehamilan, seperti estrogen, progesteron, kortisol, dan
laktogen plasental pada sirkulasi maternal. Peningkatan hormon
kortisol pada saat kehamilan dinilai merupakan pemicu utama
terjadinya penurunan toleransi glukosa pada kehamilan normal.
Namun, peneliti lain mengatakan bahwa peningkatan hormon estrogen
dan progesteron yang terjadi selama kehamilan merupakan hormon
utama yang mengganggu fungsi sel beta dalam kehamilan awal dan
resistensi insulin pada kehamilan lanjut.
Selama masa kehamilan, hormon plasenta laktogen (HPL)
mulai dihasilkan oleh plasenta setelah usia kehamilan 6 minggu. HPL
berfungsi untuk mobilisasi lipid dan asam lemak bebas. Pada trimester
2 kehamilan, kandungan HPL akan meningkat 10 kali lipat. HPL akan
menstimulasi terjadinya lipolisis sehingga asam lemak bebas tersedia
untuk menjadi bahan bakar ibu, glukosa dan asam amino ibu dapat
diberikan kepada fetus. Karena adanya peningkatan asam lemak
tersebut, pada ibu hamil yang memiliki faktor risiko, dapat terjadi
gangguan pada sensitivitas insulin yang menyebabkan episode
hiperglikemia maternal diikuti dengan hiperinsulinemia fetus.
 Keterlibatan Jaringan Adiposa
Hormon-hormon turunan adiposit juga dinilai dapat menjadi
mediator terjadinya resistensi insulin selama kehamilan. Adiponektin
merupakan hormon adiposit yang memiliki fungsi anti diabetes.
Adiponektin memiliki efek meningkatkan sensitivitas insulin dengan
menurunkan kadar trigliserida dalam jaringan. Selain itu, adanya
adiponektin dalam sirkulasi dapat menurunkan level glukosa basal
dengan menghambat kerja enzim glukoneogenik hepatik. Namun, pada
saat kehamilan terjadi penurunan kadar adiponektin dalam tubuh
sehingga terjadi peningkatan risiko resistensi insulin yang sering
terjadi pada trimester ketiga.
Selain adiponektin, terdapat keterlibatan Tumor Necrosis
Factor-α (TNF-α) dalam terjadinya diabetes gestasional. Peningkatan
kadar TNF-α memicu resistensi insulin. Bersamaan dengan hormon
leptin dan kortisol, TNF-α dapat memicu down regulation reseptor
insulin pada sel-sel maternal sehingga menurunkan sensitivitas insulin.

Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetesgestasional/patofisiologi
 Metabolisme Zat Gizi yang Terganggu
Diabetes terjadi karena produksi insulin tidak ada atau tidak cukup, insulin
adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau langerhans di dalam pankreas,
fungsi insulin adalah mengangkut glukosa kedalam sel, keberadaan sel bergantung
pada jumlah glukosa yang masuk yang kemudian diubah menjadi energi, pada
diabetes tidak terjadi kekurangan glukosa didalam darah, melainkan glukosa tak dapat
diangkut kedalam sel tampa persediaan insulin yang cukup keadaan ini pada akhirnya
akan mengakibatkan hiperglikemia.
Diabetes kehamilan dalam hal ini memiliki persediaan insulin akan tetapi
perubahan hormon selama kehamilan akan mengubah kemampuan toleransi tubuh
terhadap insulin. Pada kehamilan dini (sebelum usia 20 minggu), sel-sel sangat
responsif terhadap insulin dan kadar glukosa di dalam darah akan lebih rendah dari
biasanya hal ini juga menjadi alasan beberapa wanita hamil mengalami mual dan
muntah jika tidak ada asupan makanan selama kurun waktu yang lama misalnya
sepanjang malam.
Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah)
diakibatkan karena Produksi  insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin
secara tidak efektif pada tingkat seluler.  Insulin– insulin yang diproduksi sel– sel beta
pulau langerhans di prankeas bertanggung jawab mentranspor glukosa ke dalam sel .
apabila insulin tidak cukup / tidak efektif, glukosa berakumulasi dalam aliran darah
dan terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia  menyebabkan hiperosmolaritas dalam darah
yang menarik cairan intarsel ke dalam sisitem vaskular sehingga terjadi dehidrasi dan
peningkatan volume darah. Akibatnya ginjal menyekresi urine dalam volume besar
(poliuria) sebagai upaya untuk mengatur kelebihan volume darah  dan menyekresi
glukosa yang tidak digunakan (gliousuria). Dehidrasi seluler, menimbulkan rasa haus
berlebihan (polidipsi). Penurunan berat badan akibat pemecahan lemak dan jaringan
otot, pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa lapar yang membuat individu makan
secara berlebihan (polifalgia).

Sumber : https://lilianiroyhan.wordpress.com/2015/03/31/diabetes-militus-gestasional/
 Asissment

Domain Data Standar Interpretasi


Riwayat Personal
Wanita hamil trisemester 2
anak ke-2
Umur 46th
Bekerja sebagai sekretaris
Riwayat Klien di sebuah kantor
Riwayat Medis
Diagnosa GM gestasi
Riwayat DM pada ayah dan
ibu
Melahirkan anak pertama
BB 4,2 kg
TB = 155 cm
BBA = 65 kg BBI = (TB-100) – 10% Normal
(TB-100) = 49,5 kg
Antropometri BB SH = 55 kg
IMT = BB/(TB)2 = IMT normal = 18,5 – Normal (WHO, Asia
55/(1,55) 2 22,9 (WHO, Asia Refferences, 2006)
=
22,9 Refferences, 2006)
GD 2JPP = 220 mg/dL GD 2JPP normal < 145 Gula darah tinggi
Biokimia mg/dL
Kolesterol = 130 mg/dl Kadar kolesterol Normal
normal < 200 mg/dl
Fisik
Keluhan klasik diabetes
Rasa panas dan nyeri pada
Clinis / Fisik kaki Tidak ada gejala DM Gejala DM
Kepala sering pening gestasional gestasional
Mata kabur
Gatal pada lipatan paha
Pola makan di rumah Pola makan utama Pola makan salah
4x/hari 3x/hari
Ngemil 4x/hari Selingan 3x/hari
Konsumsi susu sebelum
tidur Normal
Asupan sayur dan buah
setiap hari
Hasil recall :
Dietary History - Asupan energi 140% - Asupan energi - Kelebihan
dari keb (yaitu = 1737,5 kkal asupan energi
2432,5 kkal)
- Asupan lemak 120% - Asupan lemak - Kelebihan
dari keb (yaitu 46,8 = 39 gr asupan lemak
gr)
 Masalah Gizi
 NC 2.1 Gangguan Utilisasi Zat Gizi
 NB 1.2 Perilaku yang Tidak Mendukung terkait Makanan dan Gizi
 NI 1.3 Kelebihan Asupan Energi
 NI 5.6.2 Kelebihan Asupan Lemak

 Diagnosa Gizi
 (NC 2.1) Gangguan Utilisasi Zat Gizi, berkaitan dengan fungsi pankreas untuk
menghasilkan insulin, ditandai dengan kadar GD 2JPP 220 mg/dL
 (NB 1.2) Perilaku yang Tidak Mendukung terkait Makanan dan Gizi,
berkaitan dengan pola makan salah, ditandai dengan pola makan di rumah
4x/hari dan ngemil 4x/hari
 (NI 1.3) Kelebihan Asupan Energi, berkaitan dengan gangguan metabolisme
karbohidrat ditandai dengan asupan energi 140% dari kebutuhan
 (NI 5.6.2) Kelebihan Asupan Lemak, berkaitan dengan sikap yang tidak
didukung terkait, ditandai dengan asupan lemak 120% dari kebutuhan

 Prioritas Masalah Gizi


 NB 1.2 Perilaku yang Tidak Mendukung terkait Makanan dan Gizi
 NI 1.3 Kelebihan Asupan Energi
 NI 5.6.2 Kelebihan Asupan Lemak

 Rencana Intervensi Gizi


a. Preskripsi diet
 Jenis diet : Diet DM gestasional
 Tujuan diet : Memberikan asupan sesuai dengan kebutuhan dalam kondisi
DM gestasional dan memberikan edukasi pada pasien mengenai makanan
gizi seimbang
b. Nutrient delivery
 Prinsip/syarat diet :
1. Energi = 1737,5 kkal
2. Protein = 65 gr
3. Lemak = 39 gr
4. Karbohidrat = 282 gr
5. Asupan serat dianjurkan 25 gr/hari
6. Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak
diperbolehkan, kecuali jumlahnya sedikit dalam bumbu
7. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
8. Frekuensi makan utama 3x/hari dan selingan 3x/hari
9. Rute makan oral
10. Bentuk makanan biasa
 Perhitungan kebutuhan
1. Energi = (BB Ideal x keb energi sesuai target BB dan aktivitas) + 500
= (49,5 x 25 kkal) + 500 = 1737,5 kkal
2. Protein = 15% X 1737,5 = 65 gr
4
3. Lemak = 20% x 1737,5 = 39 gr
9
4. Karbohidrat = 65% x 1737,5 = 282 gr
4

 Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan yang Dianjurkan Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan


Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, Mengandung banyak gula sederhana,
roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu seperti :
a. Gula pasir, gula jawa
b. Sirop, jam, jeli, buah-buahan
yang diawetkan dengan gula,
SKM, minuman botol ringan dan
es krim
c. Kue-kue manis, dodol, cake dan
tarcis
Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, Mengandung banyak lemak, seperti :
ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu dan cake, makanan siap saji, gorengan
kacang-kacangan
Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu Mengandung banyak natrium, seperti :
bentuk makanan yang mudah dicerna. ikan asin, telur asin dan makanan yang
Makanan terutama diolah dengan cara diawetkan
dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan
dibakar.

 Standar Makanan

Golongan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat


Bahan Makanan (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Sumber karbohidrat 3 525 12 120
Protein hewani rendah lemak 4 200 28 8
Protein nabati 4 300 20 12 28
Sayuran B 4 100 4 20
Buah 6 300 72
Susu tanpa lemak 2 150 14 20
Minyak 2 100 10
Jumlah 1675 78 30 261
Range -10% 1507,5 70 27 235
Range +10% 1842,5 86 33 287
 Distribusi Makanan

Makan pagi 20 x 1675 = 335 kkal


Snack pagi 10 x 1675 = 167,5 kkal
Makan siang 30 x 1675 = 502,5 kkal
Snack siang 10 x 1675 = 167,5 kkal
Makan malam 25 x 1675 = 418,75 kkal
Snack malam 5 x 1675 = 83,75 kkal

 Pembagian Menu Sehari

Golongan Makan Snack Makan Snack Makan Snack


Bahan Makanan Pagi Pagi Siang Siang Malam Malam
Sumber karbohidrat 1 1 1
Protein hewani rendah lemak 1 1 1 1
Protein nabati 1 1 1 1
Sayuran B 1 1 1 1
Buah 1 2 1 1 1
Susu tanpa lemak 1 1
Minyak 1 1

 Perencanaan Menu Sehari


(Terlampir)

 Konseling
 Membantu pasien dan keluarga pasien dalam meningkatkan kesehatan
yang optimal
 Merubah perilaku pasien dalam pola makan dan pemilihan bahan makanan

 Edukasi
 Sasaran : pasien dan keluarga pasien
 Tujuan :
- Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan
- Memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang
 Materi : gizi seimbang
 Waktu : 30 menit
 Media : leaflet dan food model
 Metode : ceramah dan diskusi

 Rencana Koordinasi
 Dokter : mengenai pemantauan penyakit DM gestasi

Perawat : mengenai pemantauan fisik dan atau klinis pasien selama
perawatan di RS
 Analis kesehatan : mengenai pemantauan kadar GD 2JPP dan kolesterol
 Rencana Monitoring dan Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu


Antropometri Pemauntauan BB BB normal 1 minggu
Biokimia Pemantauan kadar GD 2JPP Kadar GD 2JPP normal Setiap pemeriksaan
Pemantauan kadar kolesterol Kadar kolesterol normal Setiap pemeriksaan
Clinis / Fisik Pemantauan keluhan klasik
diabetes
Pemantauan rasa panas dan
nyeri pada kaki Tidak ada gejala DM Setiap pemeriksaan
Pemantauan kepala sering gestasional
pening
Pemantauan mata kabur
Pemantauan gatal pada
lipatan paha
Perubahan pola makan Makan utama 3x /hari Setiap hari
Dietary History dan selingan 3x / hari
Pemantauan asupan Asupan energi orang Setiap hari
sakit 80-120% dari
kebutuhan
Perencanaan Menu Sehari

Waktu Berat Energi Protein Lemak KH Serat


Menu Bahan Makanan
Makan (gr) (kcal) (gr) (gr) (gr) (gr)
Nasi Nasi 100 179,7 3 0,3 39,8 0,2
Pepes ikan Ikan mujahir.
segar 56 49,8 10,5 0,6 0 0
Ta-Kus (Tahu Tahu mentah 45 35,9 4,9 2,1 0,4 0
Kukus) Tauge segar 25 8,5 0,9 0,3 1,1 0,3
Makan
Sayur kacang Wortel. Segar 50 17,9 0,5 0,3 4 0,5
Pagi
merah Labu siam. Segar 25 7,5 0,2   1,7 1,5
Kacang merah .
Segar 20 34,2 2,2 0,4 5.6 0,4
Buah potong Blewah 70 50 0 0 12 0
Jumlah 383,5 22,2 4 59 2,9
Sop buah Apel segar 43 24,9 0,1 0,2 6,4 1,1
Semangka. Segar 90 25,2 0,4 0,2 6,2 0,4
Anggur hutan.
Snack Segar 83 24,8 0,4 0,2 5,6 1
pagi
Melon segar 70 25,9 0,4 0,3 5,5 0,7
Susu skim. Segar 200 71,7 7 0,2 10,2 0
Jumlah 172,5 8,3 1,1 33,9 3,2
Nasi Nasi 100 179,7 3 0,3 39,8 0,2
Pepes ayam Ayam. daging.
Segar 12 50,6 3,1 4,3 0 0
Sayur sop Kacang tanah.
Rebus 32 70,4 3,4 5,8 2,6 0,3
Makan Brokoli 50 12,5 0 0,5 1,5 0
Siang Buncis 25 8,5 0,6 0,1 1,8 0,5
Kool kembang 25 6,3 0,6 0,1 1,2 0,4
Milshake jeruk Jeruk manis.
segar 110 49,4 1 0,2 12,3 1,5
Susu skim. Segar 200 71,7 7 0,2 10,2 0
Jumlah 449,1 18,7 11,5 69,4 2,9
Baso ayam Ayam. daging.
Segar 17 50,6 3,1 4,3 0 0
Caisin 50 10 0,9 0,2 1,7 0,6
Snack
Tauge 50 17 1,9 0,6 2,2 0,6
Sore
Minyak kelapa
sawit 5 44,2 0 5 0 0
Jumlah 121,8 5,9 10,1 3,9 1,2
Makan Nasi Nasi 100 179,7 3 0,3 39,8 0,2
Malam Udang saus Udang segar 55 50 11,6 0,1 0,1 0
padang Jagung manis 50 17,4 1,1 0,6 3,7 0,9
Kol 50 12,5 0 0,5 1,5 0
Minyak kelapa
sawit 5 44,2 0 5 0 0
Pepes Tahu Tahu 90 71,8 9,8 4,2 0,7 0,1
Jus mangga Mangga segar 90 41,3 0,4 0,2 10,7 1,5
Jumlah 416,9 25,9 10,9 56,5 2,7
Bubur kacang Kacang hijau 65 70,8 5,7 0,3 11,9 1
Snack hijau Kurma 15 50 0 0 12 0
Malam
Jumlah 120,8 5,7 0,3 23,9 1
Total Jumlah 1543,8 81 37,6 222,7 12,9

Anda mungkin juga menyukai