NIM : P2.06.31.1.17.011
Praktikum 1
Kasus DM Gestasional
Seorang wanita, hamil trimester 2 anak ke-2 , umur 46 thn, BB 65 kg, TB 155
cm. BB sebelum hamil 55 kg. MRS dengan diagnosa DM Gestasi. Hasil pemeriksaan
Lab menunjukkan GD 2JPP = 220 mg/dL, kolesterol 130 mg/dl. Terdapat keluhan
klasik diabetes, rasa panas dan nyeri pada telapak kaki, kepala sering pening, dan
mata kabur. Selain itu terdapat gatal pada lipatan paha.
Sumber : https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetesgestasional/patofisiologi
Metabolisme Zat Gizi yang Terganggu
Diabetes terjadi karena produksi insulin tidak ada atau tidak cukup, insulin
adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau langerhans di dalam pankreas,
fungsi insulin adalah mengangkut glukosa kedalam sel, keberadaan sel bergantung
pada jumlah glukosa yang masuk yang kemudian diubah menjadi energi, pada
diabetes tidak terjadi kekurangan glukosa didalam darah, melainkan glukosa tak dapat
diangkut kedalam sel tampa persediaan insulin yang cukup keadaan ini pada akhirnya
akan mengakibatkan hiperglikemia.
Diabetes kehamilan dalam hal ini memiliki persediaan insulin akan tetapi
perubahan hormon selama kehamilan akan mengubah kemampuan toleransi tubuh
terhadap insulin. Pada kehamilan dini (sebelum usia 20 minggu), sel-sel sangat
responsif terhadap insulin dan kadar glukosa di dalam darah akan lebih rendah dari
biasanya hal ini juga menjadi alasan beberapa wanita hamil mengalami mual dan
muntah jika tidak ada asupan makanan selama kurun waktu yang lama misalnya
sepanjang malam.
Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah)
diakibatkan karena Produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin
secara tidak efektif pada tingkat seluler. Insulin– insulin yang diproduksi sel– sel beta
pulau langerhans di prankeas bertanggung jawab mentranspor glukosa ke dalam sel .
apabila insulin tidak cukup / tidak efektif, glukosa berakumulasi dalam aliran darah
dan terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas dalam darah
yang menarik cairan intarsel ke dalam sisitem vaskular sehingga terjadi dehidrasi dan
peningkatan volume darah. Akibatnya ginjal menyekresi urine dalam volume besar
(poliuria) sebagai upaya untuk mengatur kelebihan volume darah dan menyekresi
glukosa yang tidak digunakan (gliousuria). Dehidrasi seluler, menimbulkan rasa haus
berlebihan (polidipsi). Penurunan berat badan akibat pemecahan lemak dan jaringan
otot, pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa lapar yang membuat individu makan
secara berlebihan (polifalgia).
Sumber : https://lilianiroyhan.wordpress.com/2015/03/31/diabetes-militus-gestasional/
Asissment
Diagnosa Gizi
(NC 2.1) Gangguan Utilisasi Zat Gizi, berkaitan dengan fungsi pankreas untuk
menghasilkan insulin, ditandai dengan kadar GD 2JPP 220 mg/dL
(NB 1.2) Perilaku yang Tidak Mendukung terkait Makanan dan Gizi,
berkaitan dengan pola makan salah, ditandai dengan pola makan di rumah
4x/hari dan ngemil 4x/hari
(NI 1.3) Kelebihan Asupan Energi, berkaitan dengan gangguan metabolisme
karbohidrat ditandai dengan asupan energi 140% dari kebutuhan
(NI 5.6.2) Kelebihan Asupan Lemak, berkaitan dengan sikap yang tidak
didukung terkait, ditandai dengan asupan lemak 120% dari kebutuhan
Standar Makanan
Konseling
Membantu pasien dan keluarga pasien dalam meningkatkan kesehatan
yang optimal
Merubah perilaku pasien dalam pola makan dan pemilihan bahan makanan
Edukasi
Sasaran : pasien dan keluarga pasien
Tujuan :
- Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan
- Memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang
Materi : gizi seimbang
Waktu : 30 menit
Media : leaflet dan food model
Metode : ceramah dan diskusi
Rencana Koordinasi
Dokter : mengenai pemantauan penyakit DM gestasi
Perawat : mengenai pemantauan fisik dan atau klinis pasien selama
perawatan di RS
Analis kesehatan : mengenai pemantauan kadar GD 2JPP dan kolesterol
Rencana Monitoring dan Evaluasi