Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Citra Sapitri

NIM : P2.06.31.1.17.004

KASUS JANTUNG DEWASA

• Seorang bapak berumur 53 tahun, TB 164 cm, BB= 47 kg. Masuk RS dengan keluhan panas, batuk pada
saat tiduran, sesak nafas, perut dan kaki membengkak. Empat tahun yang lalu pasien pernah diopname
dengan keluhan sesak nafas, dada berdebar-debar dan nyeri dada sebelah kiri. Hasil pemeriksaan klinis dan
laboratorium diketahui : suhu tubuh 380C, SGOT 55 unit (N: 5 - 40), HB 8,8 g%.

• Pemeriksaan radiologi didapat Cardiomegali. Diagnosa : Decomensatio Cordis Khronis. Pasien mendapat
infus glukosa 5% sebanyak 250 CC sehari. Dari hasil pemeriksaan anamnesa diketahui bahwa nafsu makan
bapak menurun. Dari hasil recall, asupan kalori hanya 40,9%, protein 64,6%, lemak 27%, KH 45% bila
dibandingkan dengan RDA.

• Susun NCP!
 Patofisiologi
Penderita PJK akan mengalami proses penyempitan pembuluh koroner dalam kurun waktu yang
cukup lama, sehingga semua orang mempunyai risiko terhadap penyakit jantung koroner. Faktor lain yang
menjadi penyebab seseorang mengalami penyakit jantung koroner adalah gaya hidup dan faktor genetik.
Perkembangan PJK dimulai dari penyumbatan pembuluh jantung oleh plak pada pembuluh darah.
Penyumbatan pembuluh darah pada awalnya disebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL (low-density
lipoprotein) darah berlebihan dan menumpuk pada dinding arteri sehingga aliran darah terganggu dan juga
dapat merusak pembuluh darah (Al fajar, 2015).
Penyumbatan pada pembuluh darah juga dapat disebabkan oleh penumpukan lemak disertai klot
trombosit yang diakibatkan kerusakan dalam pembuluh darah. Kerusakan pada awalnya berupa plak fibrosa
pembuluh darah, namun selanjutnya dapat menyebabkan ulserasi dan pendaeahan di bagian dalam
pembuluh darah yang menyebabkan klot darah. Pada akhirnya, dampak akut sekaligus fatal dari PJK
berupa serangan jantung (Naga, 2012). Pada umumnya PJK juga merupakan ketidakseimbangan antara
penyedian dan kebutuhan oksigen miokardium. Penyedian oksigen miokardium bisa menurun atau
kebutuhan oksigen miokardium bisa meningkat melebihi batas cadangan perfusi koroner peningkatan
kebutuhan oksigen miokardium harus dipenuhi dengan peningkatan aliran darah. gangguan suplai darah
arteri koroner dianggap berbahaya bila terjadi penyumbatan sebesar 70% atau lebih pada pangkal atau
cabang utama arteri koroner. Penyempitan <50% kemungkinan belum menampakkan gangguan yang
berarti. Keadaan ini tergantung kepada beratnya arteriosklerosis dan luasnya gangguan jantung (Saparina,
2010).
Faktor risiko penyakit jantung koroner terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi atau tidak dapat dicegah dan faktor risiko yang dapat dicegah atau
dimodifikasi . Faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak dapat dicegah meliputi usia, riwayat
keluarga, jenis kelamin. Sedangkan faktor risiko yang dapat dicegah antara lain : hipertensi, merokok,
stress, kolesterol darah tinggi, diabetes militus, dan aktivitas yang pasif, penggunan kontrasepsi oral,
obesitas, 3 geografi, kepribadian (kompetitif, agresif, atau ambisius) (Brunner & Suddarth, 2013).
Sumber : http://eprints.ums.ac.id/70769/3/BAB%20I.pdf
 Metabolisme
Penyakit jantung koroner umumnya disebabkan karena terhambatnya aliran darah ke jantung
disebut juga aterosklerosis. Aterosklerosis dapat terjadi apabila sel pelapis di pembuluh darah koroner
mengalami gangguan. 2 Gangguan tersebut seperti kolestrol jahat, tekanan darah tinggi, nikotin rokok,
kadar gula darah yang meningkat. Gangguan tersebut menyebabkan sel pelapis pembuluh darah
membentuk lubang-lubang kecil, selanjutnya kolestrol jahat dan zat lain masuk dan mengendap ke dalam
lubang tersebut. Semakin lama endapan tersebut, maka semakin banyak plak yang ditimbulkan. Plak
tersebut membuat pembuluh darah koroner mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan penyerapan
nutrisi oleh sel pelapis terganggu dan memperlambat aliran darah masuk ke jantung (Yahya, 2010; Brunner
& Suddarth, 2013). Apabila jantung kekurangan aliran darah, secara otomatis otot jantung akan kekurangan
darah dan menyebabkan gangguan di organ sekitarnya, seperti infark dan nyeri dada (Irianto, 2015).
Sumber : http://eprints.ums.ac.id/70769/3/BAB%20I.pdf
 Asessment

Kategori Data Data Pasien Standar Pembanding Interpretasi Masalah Gizi


Riwayat Riwayat Personal :
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : 53 tahun

Riwayat Medis :
- Empat tahun yang lalu
pasien pernah diopname
dengan keluhan sesak nafas,
dada berdebar-debar dan
nyeri dada sebelah kiri
-Didiagnosa
Decomensatio Cordis
Khronis
Antropometri TB 164 cm BBI = (TB – 100) – 10% Underweight
BB= 47 kg = (164-100 )- 6,4
= 57,6 kg

IMT =

Normal 18,5 – 22,9


(WHO,AsiaRefferences,2006)

= 17,53
Biokimia -SGOT 55 unit (N: 5 - 40) -SGOT <37 U/I Nilai SGOT rendah
-Hb = 8,8 g (Penuntun diet)
- HB = 13 - 16 g/dl Anemia
-Pemeriksaan radiologi (Penuntun diet)
didapat Cardiomegali -Tidak didapat cardiomegali
Clinik Fisik Pemeriksaan fisik :
- panas, batuk pada saat Tidak ada gejala Penyakit Gejala Penyakit jantung
tiduran, sesak nafas, perut jantung
(acites) dan kaki
membengkak (odem)
Pemeriksaan klinis : -Normal 36 - 37,5 ͦc Demam
0
-suhu tubuh 38 C (Menurut Depkes)
Dietary -Hasil recall, asupan kalori Normal 80-120%
= 40,9% (626,3 gr) Kalori = 1531,4 kkal -Asupan kalori kurang
Protein = 64,6% (247,3 gr) Protein = 35 gr -Asupan Protein lebih
Lemak = 27% (45,9 gr) Lemak = 42,5 gr
KH = 45% (172 gr) KH = 252,6 gr - Asupan Kh tdk adekuat
bila dibandingkan dengan
RDA.
-Pasien mendapat infus
glukosa 5% sebanyak 250
CC sehari.
-Hasil pemeriksaan
anamnesa diketahui bahwa
nafsu makan bapak
menurun.

 Masalah Gizi
1. Underweight (NC 3.1)
2. Perubahan nilai lab terkait gizi (NC 2.2)
3. Peningkatan energy ekspenditur(N1 1.1)
4. Asupan energi in adekuat ( NI 1.3)
5. Asupan protein lebih (NI 5.7.1)
6. Asupan karbohidrat tidak ade kuat ( NI 5.8.1)
 Diagnosa Gizi

1. NC 3.1 BB kurang berkaitan dengan pola makan yang tidak teratur ditandai dengan IMT sebesar 17,5

2. NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi jantung yang ditandai
dengan hasil pemeriksaan SGOT 55 unit dan kadar Hb 8,8 g

3. N1 1.1 Peningkatan energi ekspenditure berkaitan dengan perubahan fisiologis yang ditandai dengan
suhu tubuh 380 C

4. NI 1.3 Asupan energi tidak ade kuat berkaitan dengan sikap yang tidak didukung tentang
makanan,nutrisi, dan topik terkait gizi, ditandai dengan Hasil recall asupan sehari Asupan energi 40,9%
kebutuhan (626,3 gr)

5. NI 5.7.1 Kelebihan Asupan protein berkaitan dengan Pola makan ditandai dengan Hasil recall asupan
sehari Asupan protein 64,6% kebutuhan (247,3 gr)
6. NI 5.8.1 Asupan karbohidrat tidak ade kuat berkaitan dengan perubahan fisiologis ditandai dengan
Hasil recall asupan sehari Asupan karbohidrat 45% kebutuhan (172 gr), Panas, batuk pada saat tiduran,
sesak nafas.

 Rencana Intervensi
 Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet Jantung II
b. Tujuan Diet : Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung,
meningkatkan asupan makanan untuk mencapai bb normal selama perawatan dirumah
sakit
 Nutrien Delivery
a. Prinsip dan Syarat diet

-Energi cukup yaitu 1531,4kkal


- Protein cukup yaitu 247,3 gr - Serat cukup
- Lemak sedang yaitu 45,9 gr - Cairan cukup +_ 2 liter
- Kh cukup yaitu 172gr - Bentuk makanan Cair
- Kolesterol rendah - Rute Oral
- Vitamin dan mineral cukup - Frekuensi 3 x utama dan 3 x
- Garam rendah 2-3 gr/hr selingan

b. Perhitungan Kebutuhan Rumus Harits Benedict


BB Koreksi = 47-3,2 = 43,8 Kg
BEE = 66,5 + 13,75 (W) + 5,0 (H) – 6,78 (A)
= 66,5 + 13,75 (43,8) + 5,0 (164) – 6,678 (53)
= 66,5 + 602,25 + 820 – 359,34 = 1.129,4 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1.129,4 x 1,2 x 1,13 = 1.531,4 kkal
Protein = 0,8 x 43,8
= 35 gr
= 35 x 4 / 1.531,4 x 100 =9%
Lemak = 25% x 1.531,4/ 9 = 42,5 gr
KH = 66% x 1.531,4/ 4 = 252,6 gr

c. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Karbohidrat Beras ditim atau disaring, roti, mi, Makanan yang mengandung gas atau
kentang, macaroni, biskuit, tepung alkohol, seperti ubi, singkong, tape
beras/terigu/saguaren/sagu ambon, gula singkong, dan tape ketan
pasir, gula merah, madu dan sirup

Protein Hewani Daging sapi, ayam dengan lemak rendah Daging sapid an ayam yang berlemak,
dalam jumlah yang telah ditentukan gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak,
kepiting, dan kerang-kerangan, keju, dan
susu penuh

Protein Nabati Kacang-kacangan kering, seperti kacang Kacang-kacangan kering yang


kedelai dan hasil olahannya, seperti tahu mengandung lemak cukup tinggi seperti
dan tempe kacang tanah, kacang mete, dan kacang
bogor.

Sayuran Sayuran yang tidak mengandun gas, Semua sayuran yang mengandung gas
seperti bayam, kangkung, kacang seperti kol, kembang kol, lobak, sawi, dan
buncis, kacang panjang, wortel, tomat, nangka muda
labu siam dan tauge

Buah-Buahan Semua buah-buahan segar, seperti Buah-buahan segar yang mengandung


pisang, papaya, jeruk, apel, melon, alkohol atau gas seperti durian dan
semangka, dan sawo. nangka matang

Lemak Minyak jagung, minyak kedelai, Minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan
margarin, mentega dalam jumlah santan kental
terbatas dan tidak untuk menggoreng
tetapi untuk menumis, kelapa atau
santan encer dalam jumlah terbatas.

Minuman Teh encer, coklat, sirup The/kopi kental, minuman yang


mengandung soda dan alkohol seperti bir,
dan wiski

Bumbu Semua bumbu selain bumbu tajam Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu
dalam jumlah terbatas. lain yang tajam

d. Standar Makanan
Bahan Makanan Penu Energi Protein Lemak KH
kar (kkal) (gr) (gr) ( gr)

Karbohidrat 2 350 8 0 80
Prot. Hew. Rdh Lmk 0,5 25 3,5 1 0
Prot. Hew Lemak Sdg 0,5 37,5 3,5 2,5 0
Protein Nabati 2 150 10 6 14
Sayuran B 3 75 3 0 15
Buah 5 250 0 0 60
Susu tanpa lemak 0,5 37,5 3,5 0 5
susu rendah lemak 1 125 7 6 10
minyak 6 300 0 30 0
gula 4 200 0 0 48
total 1550 38,5 45,5 232
range -10% 1395 34,65 40,95 208,8
Range+10 % 1705 42,35 50,05 255,2

e. Distribusi Makan Sehari

00000. Hew emak


dg00000ati0005001,51
anpa00000endag l020
f. Pembagian Makan Sehari
Makan Pagi = 20 % x 1550 = 310 kkal
Snack Pagi = 10 % x 1550 = 155 kkal
Makan Siang = 30 % x 1550 = 465kal
Snack Sore = 10 % x 1550= 155 kkal
Makan Malam = 20 % x 1550 = 310 kkal
Snack Malam = 10 % x 1550 = 155 kkal
g. Menu Makan seharian

Waktu Bahan berat energy protein fat


Menu Kh(g)
Makan Makanan (g) (kcal) ( g) ( g)
Nasi Tim nasi tim 100 87,5 2 0 20
ayam
ayam tp kulit 20 25 3,5 1 0

bayam 50 12,5 0,5 0 2,5


Sayur Bayam
wortel 50 12,5 0,5 0 2,5
Makan
mangga 90 50 0 0 12
Pagi
alpukat 60 50 0 5 0
Milk Fruit
susu sapi 50 31,25 1,75 0 2,5
gula 13 50 0 0 12
Jumlah 318,75 8,25 6 51,5
kacang hijau 30 38 2,5 1,5 3,5
Bubur Kacang santan dengan
air 20 50 0 5 0
Snack
Pagi susu sapi 50 31,25 1,75 0 2,5
susu
alpukat 30 25 0 2,5 0
Jumlah 144,25 4,25 9 6
Makan nasi tim hati nasi tim 200 175 4 0 40
Siang
hati ayam 30 32,5 3,5 2,5 0
pepes tahu tahu 55 32,5 2,5 1,5 3,5
tempe 30 17 1,25 0,75 1,75
sayur lode kacang
tempe panjang 50 12,5 0,5 0 2,5
labu siam 50 12,5 0,5 0 2,5
Milk Fruit melon 80 50 0 0 12
naga 50 50 0 0 12
susu skim cair 100 38 3,5 0 5
Jumlah 420 15,75 4,75 79,25

Kangkung kangkung 50 12,5 0,5 0 2,5


cheese Kukus keju 20 31,4 1,75 1,5 2,5
Snack
susu kedelai 200 37,5 2,5 1,5 3,5
Sore Avocado milk
alpukat 90 75 0 7,5 0
Jumlah 156,4 4,75 10,5 8,5
macaroni 50 87,5 2 0 20
schottel wortel 50 12,5 0,5 0 2,5
brokoli 50 12,5 0,5 0 2,5
Makan
naga 50 50 0 0 12
Malam
mix fruit alpukat 30 25 0 2,5 0
madu 2 100 0 0 24
jumlah 287,5 3 2,5 61
snack salad sayur wortel 25 6,25 0,25 0 1,25
malam
toge 25 6,25 0,25 0 1,25
kacang
panjang 25 6,25 0,25 0 1,25
waluh 25 6,25 0,25 0 1,25
keju 20 31,4 1,75 1,5 2,5
mangga 90 50 0 0 12
mix fruit
alpukat 60 50 0 5 0
jumlah 156,4 2,75 6,5 19,5
total jumlah 1483,3 38,75 39,25 225,75

 Konseling
 Tujuan : Membantu asupan makan pasien agar mencapai bb normal
 Materi : 1. Pemilihan asupan makanan sesuai kebutuhan pasien
2. Pemberian asupan makanan untuk penyakit jantung pasien
3. Menerapkan pola makan sesuai Pedoman Gizi Seimbang
 Sasaran : Pasien
 Media : Leaflet dan lembar balik
 Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab
 Edukasi
 Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga terkait penyakit
jantung..
 Materi : Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk pasien penyakit jantung,
diet jantung 1
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Media : Leaflet dan lembar balik
 Metode : Ceramah dan tanya jawab
 Rencana Koordinasi
- Dokter untuk mendiskusi kan penyakit Jantung pasien
- Perawat untuk memeriksa gejala klinis pasien
- Analis Kimia untuk pemeriksaan Biokomia (SGOT,Hb, radiologi ) Pasien
 Rencana Monitoring Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu

Antropometri Memantau BB BB Normal

Biokimia Memantau SGOT Normal SGOT <37 U/I Setiap


(Penuntun diet) Pemeriksaan
Memantau HB -Normal HB = 13 - 16 g/dl Setiap Pemeriksaan
(Penuntun diet) Setiap Pemeriksaan
Memantau pemeriksaan radiologi
karena terdapat cardiomegaly -Tidak ada cardiomegaly

Clinis / Fisik - panas, batuk pada saat tiduran, - Kondisi tubuh dalam Setiap Pemeriksaan
sesak nafas, perut dan kaki keadaan sehat dan normal
membengkak (odem)
-Normal suhu tubuh 36 - 37,5
- Pemeriksaan suhu tubuh Setiap Pemeriksaan
ͦC
Dietary History Asupan Makanan 80- 120 % Kebutuhan Setiap Hari

Anda mungkin juga menyukai