Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fanni Asyifa

NIM : P2.06.31.1.17.008
Mata Kuliah : Dietetik
Praktikum 12
Luka Bakar

Seorang laki-laki 24 th, BB 57 kg dan TB 160 cm dirawat di RS karena terkena luka


bakar pada kedua tangan. Hasil pemeriksaan fisik: KU sedang, composmentis, suhu
380C, tubuh tampak pucat, mengeluh mual dan kembung.
Setelah 48 jam dirawat, lelaki tersebut mendapatkan larutan elektrolit. Hasil
anamnesis, asupan mulai membaik, tidak ada keluhan mengunyah, masih terdapat
sedikit rasa mual. Hasil recall makan: energi 44% kebutuhan, protein 50% kebutuhan,
lemak 39,17% kebutuhan dan karbohidrat 45% kebutuhan.
Susunlah NCP dan kebutuhan !
 SKRINING
Nama pasien : Diagnosis :

No. RM : Usia :

Tanggal masuk RS : Tanggal skrining :

Bangsal : Jenis kelamin :

FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)

No Jawaban
Pertanyaan
. (skor)
1 Apakah pasien terlihat kurus? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
2 Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
3 Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat badan secara a. Ya = 1
tidak sengaja (6 bulan terakhir)? b. Tidak = 0
4 Apakah Anda mengalami penurunan asupan makan selama 1 a. Ya = 1
minggu terakhir? b. Tidak = 0
5 Apakah Anda menderita suatu penyakit yang mengakibatkan a. Ya = 1
adanya perubahan jumlah atau jenis makanan yang Anda b. Tidak = 0
makan?
6 Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak bertenaga? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
Total skor
KESIMPULAN
□ Skor 0 – 2 = Tidak berisiko malnutrisi
□ Skor ≥ 3 = Berisiko malnutrisi

Pelaksana :

 PATOFISIOLOGI
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas langsung
atau radiasi elektromagnetik. Sel-sel dapat menahan temperatur sampai 440C
tanpa kerusakan bermakna, kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk
tiap drajat kenaikan temperatur. Saraf dan pembuluh darah merupakan struktur
yang kurang tahan dengan konduksi panas. Kerusakan pembuluh darah ini
mengakibatkan cairan intravaskuler keluar dari lumen pembuluh darah, dalam
hal ini bukan hanya cairan tetapi protein plasma dan elektrolit. Pada luka bakar
ekstensif dengan perubahan permeabilitas yang hampir menyelutruh,
penimbunan jaringan masif di intersitial menyebabakan kondisi hipovolemik.
Volume cairan iuntravaskuler mengalami defisit, timbul ketidak mampuan
menyelenggarakan proses transportasi ke jaringan, kondisi ini dikenal dengan
syok (Moenajat, 2001).
Luka bakar juga dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh
kegagalan organ multi sistem. Awal mula terjadi kegagalan organ multi sistem
yaitu terjadinya kerusakan kulit yang mengakibatkan peningkatan pembuluh
darah kapiler, peningkatan ekstrafasasi cairan (H2O, elektrolit dan protein),
sehingga mengakibatkan tekanan onkotik dan tekanan cairan intraseluler
menurun, apabila hal ini terjadi terus menerus dapat mengakibatkan
hipopolemik dan hemokonsentrasi yang mengakibatkan terjadinya gangguan
perfusi jaringan. Apabila sudah terjadi gangguan perkusi jaringan maka akan
mengakibatkan gangguan sirkulasi makro yang menyuplai sirkulasi orang
organ organ penting seperti : otak, kardiovaskuler, hepar, traktus
gastrointestinal dan neurologi yang dapat mengakibatkan kegagalan organ
multi sistem. Proses kegagalan organ multi sistem ini terangkum dalam bagan
berikut
Sumber: http://digilib.unila.ac.id/2418/10/BAB%20II.pdf

 METABOLISME
Perubahan metabolik laju metabolik basal (basal metabolic rate BMR)
meningkat hingga tiga kali dari BMR normal. Hal ini, terutama jika dibarengi
oleh hipoperfusi splanchnic (kondisi curah jantung yang menurun
mengakibatkan tubuh melakukan mekanisme kompensasi dengan menurunkan
aliran darah ke sistem gastrointestinal, mengakibatkan proses katabolisme
yang hebat.
Terdapat 2 fase yang terjadi pada penderita luka bakar, yaitu fase ebb
terjadi pada 24 jam pertama dan fase flow berlangsung setelahnya. Pada fase
ebb terjadi kondisi hipermetabolisme. Kondisi hipermetabolisme
menyebabkan perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Gangguan metabolisme glukosa yang terjadi berupa peningkatan
glukoneogenesis dan resistensi insulin. Pada metabolisme protein terjadi
peningkatan proteolisis, dan berlangsung hingga 40-90 hari paska luka bakar.
Gangguan metabolisme lemak berupa peningkatan lipolisis.
Sumber : putaka.unpad.ac.id

N Domain Data Standar Interpretasi


o.
1. CH/Riway Riwayat Personal :
at Klien - Jenis kelamin :
laki-laki
- Umur : 24 th

Riwayat Medis :
- Dirawat di RS Luka bakar
karena terkena
luka bakar pada
kedua tangan

2. AD/Antrop - BB 57 kg BBI = (160-100) –


ometri - TB 160 cm 10% = 54 kg
57 IMT Normal = Normal
- IMT = 18,5 – 22,9
(1,60)2
57 (WHO Asia
= Pacific)
2,56
= 22,3
3. BD/Bioki Tidak ada
mia
4. PD/Klinis Klinis :
dan Fisik - Demam dengan N = 36 – 370C Demam
suhu 380C
Fisik :
- KU sedang Kondisi tubuh Gejala Luka
- Composmentis normal, tidak mual Bakar
- Tubuh tampak dan kembung
pucat
- Mengeluh mual
dan kembung

5. FH/Riway - Setelah 48 jam


at Gizi dirawat, lelaki
tersebut
mendapatkan
larutan elektrolit
- Hasil anamnesis,
asupan mulai
membaik, tidak
ada keluhan
mengunyah,
masih terdapat Asupan oral
sedikit rasa mual Asupan oral 80- tidak adekuat
- Hasil recall 120% dari
menunjukkan :
kebutuhan
 Asupan
energi 44%
dari
kebutuhan
 Asupan
protein 50%
dari
kebutuhan
 Asupan
lemak
39,17%
kebutuhan
 Asupan KH
45%
kebutuhan
A. (NCP) Asesmen

Masalah Gizi
1. Peningkatan energi ekspenditur (NI 1.1)
2. Asupan oral tidak adekuat (NI 2.1)

B. (NCP) DIAGNOSIS GIZI


1. NI 1.1 Peningkatan energi ekspenditur berkaitan dengan perubahan
fisiologi karena adanya luka bakar ditandai dengan suhu tubuh 380C
2. NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan perubahan fisiologi
karena adanya luka bakar ditandai dengan mengeluh mual dan hasil recal
asupan energi 44% dari kebutuhan, asupan protein 50% dari kebutuhan,
asupan lemak 39,17% kebutuhan, dan asupan KH 45% kebutuhan

Prioritas Masalah Gizi


1. Peningkatan energi ekspenditur (NI 1.1)
2. Asupan oral tidak adekuat (NI 2.1)

C. (NCP) RENCANA INTERVENSI


1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet Luka Bakar II
b. Tujuan Diet : Diet diberikan untuk mempercepat penyembuhan luka
dan mencegah adanya gangguan metabolik serta mempertahankan
status gizi secara optimal selama proses penyembuhan
2. Pemberian Makanan
a. Prinsip dan Syarat Diet :
- Energi sesuai kebutuhan pasien dan keparahan luka bakar, yakni 2.145
kkal
- Protein tinggi, yaitu 107 gram
- Lemak sedang, yaitu 48 gram
- Karbohidrat cukup, yaitu 322 gram
- Vitamin diberikan diatas AKG yang dianjurkan, untuk membantu
mempercepat penyembuhan. Kebutuhan beberapa jenis vitamin
adalah : Vitamin A, B, dan C minimal 2 x AKG, vitamin E 200 SI
dalam bentuk suplemen.
- Mineral tinggi terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium,
fosfor, dan magnesium dalam bentuk suplemen.
- Cairan sesuai dengan yang hilang, 1-2 liter/hari
- Frekuensi makan 3x utama 3x selingan
- Bentuk makanan : lunak
- Rute : oral
b. Perhitungan Kebutuhan :
- TEE (Curreri) → luas luka bakar kedua tangan = 18%
TEE = 25 kkal/kg BB aktual x 40 kkal x %LB
= 25 x 57 x 40 x 18
= 2.145 kkal
20 % x 2.145
- Protein = = 107 gram
4
20 % x 2.145
- Lemak = = 48 gram
9
60 % x 2.145
- KH = = 322 gram
4

c. Bahan makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Bahan Makanan Tidak Dianjurkan


Semua bahan makanan sumber Bahan makanan hiperglikemik seperti
energi dan protein seperti susu, telur, udang, hati, otak, telur, dan mentega.
daging, ayam, dan keju, serta gula
pasir dan sirup.
d. Standar Makanan

NO. Bahan Pangan Penukar E P L KH


1 Karbohidrat 5 875 20 0 200
3 Protein Lemak Sedang 1 75 7 5 0
4 Protein Lemak Rendah 2 100 14 4 0
5 Protein Nabati 3 225 15 9 21
5 Sayuran B 5 125 5 0 25
6 Buah 5 250 0 0 60
7 Minyak 4 200 0 20 0
8 Gula 3 150 0 0 36
Total 2000 61 38 342
Range - 10% 1800 64 34,2 290
Range + 10 % 2200 78 41,8 354

e. Distribusi Makanan
1. Makan Pagi : 20 % x 2000 = 400 kkal
2. Snack Pagi : 10 % x 2000 = 200 kkal
3. Makan siang : 30 % x 2000 = 600 kkal
4. Snack Sore : 10 % x 2000 = 200 kkal
5. Makan Malam : 20 % x 2000 = 400 kkal
6. Snack Malam : 10 % x 2000 = 200 kkal

f. Pembagian Makan Sehari

Penukar
Bahan Makanan Makan Snack Makan Snack Makan Snack
pagi pagi siang sore malam malam
Karbohidrat 1 ¾ 1 ½ 1 ¾
Protein Lemak Sedang ½ ½
Protein Lemak Rendah ½ 1 ½
Protein Nabati 1 1¼ ¾
Sayuran B 1¼ 1½ 1¼ 1
Buah 1 1 1½ 1 ½
Minyak 1 ½ 1 ½ ½
Gula ½ ½ 1 ½ ½

g. Perencanaan Menu Sehari (Terlampir)


h. Konseling
 Tujuan : Membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal, serta membantu pasien dan keluarga dalam
memilih bahan makanan yang dianjurkan.
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Luka Bakar II
 Media : Leaflet, kartu konseling
 Metode : Diskusi, tanya jawab
i. Edukasi
 Tujuan : Memberikan edukasi tentang gizi seimbang,
memberikan pemahaman tentang Diet Luka Bakar II, serta
memberi informasi tentang bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan
 Sasaran : Pasien dan Keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Luka Bakar II
 Media : Lembar balik, leaflet, dan brosur
 Metode : Ceramah
j. Koordinasi :
 Koordinasi bersama dokter terkait diagnosa luka bakar
 Koordinasi dengan perawat untuk pemeriksaan klinis pasien
sehari-hari
 Koordinasi bersama Petugas Lab untuk pemeriksaan hasil
biokimia pasien
 Koordinasi dengan apoteker untuk pemberian obat dan
suplemen pasien
D. (NCP) Monitoring dan Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu


Antropometri Pemantauan BB BB tetap normal 1 minggu
(AD)
Biokimia (BD) Tidak ada
Klinis & Fisik - Pemantauan suhu  Suhu tubuh
(PD) tubuh normal
- Pemantauan luka
bakar pada tangan  Luka bakar Setiap hari
- Pemantauan muka membaik
pucat dan mual
 Muka tidak pucat
dan tidak mual

Dietary History Pemantauan asupan Asupan 80 - 120% Setiap hari


(DH) makan dari kebutuhan

Menu Sehari
Wak Bera
tu Bahan Penuk t
Menu E P L KH Na K
Mak Makanan ar (gra
an m)
Nasi tim Nasi tim 1 200 240 4,8 0,8 52 0 48
Ayam tanpa 21, 77,
1/2 20 59,6 3,6 5 0
kulit 8 2
20, 58,
1/2 50 14 0,3 0,3 3,2
Sop Wortel 5 5
Jagung 1/2 25 38,5 0,9 0,9 7,1 1,3 14
Minyak
1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0 0
jagung
Pagi 56,
1 110 87,8 12 5,2 0,9 2,2
Tahu 1
Tumis 69,
1/2 50 14,9 1,1 0,1 3,2 3,5
hucis Buncis 5
Minyak
1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0 0
jagung
11,
Jus 1 90 46,7 0,6 0 2,7 126
Mangga 1
mangga
Gula putih 1/2 6,5 25,6 0 0 6,1 0,1 3,1
23, 17, 83, 52, 452
Jumlah 571,3
3 3 6 1 ,4
90,
Tepung beras 3/4 37,5 132,3 2,6 0,2 30 1,9
4
Snac Bubur 32,
Santan 1/2 20 24,4 0,4 2 1,5 1,8
k sum sum 4
25,
1/2 6,5 23,9 0 0 6 1
Gula aren 4
37, 148
Jumlah 180,6 3 2,2 4,7
5 ,2
Siang Nasi tim Nasi tim 1/2 100 120 2,4 0,4 26 0 24
Soto 20,
1/2 25 86,9 1,2 0 3 1,3
ayam Bihun 5
32,
1/2 27,5 42,3 3,4 3 0,2 39
Telur ayam 7
Ayam tanpa 1 40 119,1 7,3 10 0 43, 154
kulit 6 ,4
46,
Tauge 1/2 50 17 1,9 0,6 2,2 9,5
5
137, 70,
Tahu 1 1/4 109,8 15 6,5 1,1 2,8
Tumis 5 1
kangkun 23, 73,
Kangkung 1/2 75 16,5 1,9 0,5 2,4
g 3 5
Jagung 1/2 25 38,5 0,9 0,9 7,1 1,3 14
12,
Jambu biji 1 100 49 0,9 0,3 10 53
Jus 2
jambu 12,
Gula putih 1 13 51,2 0 0 0,1 6,2
2
34, 22, 83, 132 475
Jumlah 650,3
9 2 9 ,6 ,7
21,
Ubi ungu 1/2 60 91,8 0,7 0,2 1,2 207
8
Snac Purple
16,
k potato Mangga 1 1/2 135 70 0,9 0 4,1 189
6
Gula putih 1/2 6,5 25,6 0 0 6,1 0,1 3,1
44, 399
187,4 1,6 0,2 5,4
Jumlah 5 ,1
Nasi tim Nasi tim 1 200 240 4,8 0,8 52 0 48
42,
82,5 65,9 9 3,9 0,7 1,6
Tahu 3/4 1
Sop tahu
30, 87,
1 75 21 0,5 0,4 4,7
Wortel 8 8
Ayam tanpa 21, 77,
Mala 1/2 20 59,6 3,6 5 0
kulit 8 2
m Tumis
Caisin 1/2 50 10 0,9 0,2 1,7 9 179
yamyur
Minyak
1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0 0
jagung
12,
Jus Jambu biji 1 100 49 0,9 0,3 10 53
2
jambu
Gula putih 1/2 6,5 25,6 0 0 6,1 0,1 3,1
Jumlah 493 20 13 77 73 490
29,
Makaroni 3/4 37,5 132,3 3,3 0,2 1,9 0
5
32,
Telur ayam 1/2 27,5 42,3 3,4 3 0,2 39
7
Makaron
69,
Snac i skutel 1/2 50 14,9 1,1 0,1 3,2 3,5
Buncis 5
k
20, 58,
1/2 50 14 0,3 0,3 3,2
Wortel 5 5
Margarin 1/2 2,5 5,6 0 2,6 0 0 0
Jus
1/2 45 23,3 0,3 0 5,5 1,4 63
mangga Mangga
41, 66, 223
Jumlah 232,4 8,4 6,2 6 3 ,7
218
Jumlah keseluruhan 2315 91 61 369 334 9

Anda mungkin juga menyukai