Anda di halaman 1dari 16

8

Nama : Fanni Asyifa


NIM : P2.06.31.1.17.008
Mata Kuliah : Dietetik
Praktikum 7
Gagal Ginjal Akut

Seorang laki – laki umur 54 tahun dirawat di RS dengan diagnosa GGA, TB 165 cm,
BB 75 Kg, sering mengeluh sakit pinggang disertai sakit kepala, memiliki riwayat
tekanan darah tinggi sejak 1 tahun yang lalu, pemeriksaan menunjukkan tekanan
darah 145/95 mmHg, respirasi 20x/menit, nadi 88x/menit, suhu 37,9 ‘C. Pemeriksaan
lab menunjukkan ureum 47 mg/dl, kreatinin 7,53 mg/dl, natrium 38 meq/l, dan kalium
6,7 meq/l, volume urin sehari 450 ml, LFG 90ml/menit. Asesmen menunjukkan
terdapat keluhan nyeri pinggang disertai dengan demam dan BAK berwarna keruh
kekuningan, terdapat odema di kaki dan perut. Rata – rata BAK 3 – 4x dengan volume
250 ml urin. Pola makan 3x sehari dengan 2 selingan, sering konsumsi gorengan dan
makanan manis. Hasil asupan SMRS menunjukan asupan E dan P hanya 80%
kebutuhan, asupan L 120% kebutuhan. Sebelum sakit memiliki kebiasaan olahraga
rutin jogging dan merokok 2 bungkus perhari. Sehari hari bekerja sebagai pegawai
swasta di bagian manajemen.
Susun NCP!
 SKRINING
Nama pasien : Diagnosis :

No. RM : Usia :

Tanggal masuk RS : Tanggal skrining :

Bangsal : Jenis kelamin :

FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)

No Jawaban
Pertanyaan
. (skor)
1 Apakah pasien terlihat kurus? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
2 Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
3 Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat badan secara a. Ya = 1
tidak sengaja (6 bulan terakhir)? b. Tidak = 0
4 Apakah Anda mengalami penurunan asupan makan selama 1 a. Ya = 1
minggu terakhir? b. Tidak = 0
5 Apakah Anda menderita suatu penyakit yang mengakibatkan a. Ya = 1
adanya perubahan jumlah atau jenis makanan yang Anda b. Tidak = 0
makan?
6 Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak bertenaga? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
Total skor
KESIMPULAN
□ Skor 0 – 2 = Tidak berisiko malnutrisi
□ Skor ≥ 3 = Berisiko malnutrisi

Pelaksana :

 PATOFISIOLOGI
Terdapat tiga kategori ARF (Acute Renal Failure) atau gagal ginjal
akut, yaitu prerenal, renal dan postrenal dengan mekanisme patofisiologi
berbeda.
a. Prerenal
Prerenal ditandai dengan berkurangnya pasokan darah ke ginjal.
Penyebab umumnya yaitu terjadinya penurunan volume intravaskular
karena kondisi seperti perdarahan, dehidrasi, atau hilangnya cairan
gastrointestinal. Kondisib erkurangnya curah jantung misalnya gagal
jantung kongestif atau infark miokard dan hipotensi juga dapat mengurangi
aliran darah ginjal yang mengakibatkan penurunan perfusi glomerulus dan
prerenal ARF (Stamatakis, 2008).
Penurunan aliran darah ginjal ringan sampai sedang mengakibatkan
tekanan intraglomerular yang disebabkan oleh pelebaran arteriola aferen
(arteri yang memasok darah ke glomerulus), penyempitan arteriola eferen
(arteri yang membawa darah dari glomerulus), dan redistribusi aliran darah
ginjal ke medula ginjal. Fungsional ARF terjadi ketika mekanisme adaptif
terganggu dan hal tersebut sering disebabkan oleh obat-obatan, antara lain:
NSAID (Non Steroid Anti Inflammatory Drug) merusak dilasi mediator
prostaglandin dari arteriola aferen. ACEI (Angiotensin Converting Enzyme
Inhibitor) dan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) menghambat
angiotensin II dimediasi oleh penyempitan arteriola eferen. Siklosporin dan
takrolimus terutama dalam dosis tinggi merupakan vasokonstriktor ginjal
yang poten. Semua agen tersebut dapat mengurangi tekanan intraglomerular
dengan penurunan GFR (Glomerular Filtration Rate) (Stamatakis, 2008).
b. Renal
Gagal ginjal intrinsik, disebut juga sebagai intrarenal ARF disebabkan
oleh penyakit yang dapat mempengaruhi integritas tubulus, pembuluh
glomerulus, interstitium, atau darah. ATN (Acute Tubular Necrosis)
merupakan kondisi patofisiologi yang dihasilkan dari obat (aminoglikosida
atau amfoterisin B) atau iskemik terhadap ginjal (Stamatakis, 2008).
c. Postrenal
Postrenal terjadi karena obstruksi aliran kemih oleh beberapa sebab,
antara lain: hipertrofi prostat jinak, tumor panggul, dan pengendapan batu
ginjal (Stamatakis, 2008).

Penyebab gagal ginjal akut:


a. Penyebab prerenal, misalnya septicaemia, hypovolaemia,
cardiogenic shock, dan hipotensi akibat obat.
b. Penyebab renal, misalnya glomerulonephritis, myoglobinuria,
obstruksi intrarenal, obat yang bersifat nefrotoksik, dan hipertensi
yang meningkat.
c. Penyebab postrenal, misalnya obstruksi saluran kemih akibat
hipertrofi prostat, batu ginjal, dan batu pada saluran kemih
(Kenward & Tan, 2003).
Gambaran klinis
Gambaran klinis gagal ginjal akut meliputi perubahan volume urin
(oliguria, poliuria), kelainan neurologis (lemah, letih, gangguan
mental), gangguan pada kulit (gatal-gatal, pigmentasi), tanda pada
kardiopulmoner (sesak, perikarditis), dan gejala pada saluran cerna
(mual, nafsu makan menurun, muntah) (Kenward & Tan, 2003).
Sumber : http://eprints.ums.ac.id/45547/4/3.%20BAB%20I.pdf
 METABOLISME
Asupan protein yang terlalu banyak akan mempengaruhi fungsi ginjal
dan kadar hormon yang berhubungan dengan fungsi ginjal. Protein yang
dikonsumsi akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino oleh tubuh dengan
bantuan enzim. Tubuh membutuhkan jumlah asam amino yang berbeda-beda,
tergantung dengan jenis asam aminonya. Protein yang telah selesai dicerna,
akan diproses oleh ginjal dan dibuang jika tidak dibutuhkan lagi. Zat
pembuangan hasil pencernaan protein yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urea
pada urin. Semakin banyak protein yang harus dicerna oleh tubuh, akan
semakin banyak pula asam amino yang disaring oleh ginjal dan
mengakibatkan ginjal bekerja lebih berat.
Keseimbangan cairan negatif yang menyebabkan dehidrasi terjadi
karena kurangnya asupan cairan, meningkatnya pengeluaran cairan (baik oleh
karena diare, keringat, atau urine), serta berpindahnya cairan dalam tubuh
(pengumpulan cairan di dalam rongga perut atau rongga paru). Berkurangnya
jumlah total cairan tubuh (total body water) menyebabkan berkurangnya
volume cairan di dalam sel tubuh dan di pembuluh darah.
Gejala-gejala bahaya dehidrasi akan muncul ketika jumlah cairan di
dalam pembuluh darah semakin berkurang sehingga menyebabkan syok
hipovolemik dan berakhir pada gagal organ dan kematian. Ketika terjadi syok,
aliran darah menuju ke organ akan berkurang sehingga sel-sel tubuh
kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Akibatnya, organ-organ
tubuh menjadi mati.
Ginjal dan otak merupakan contoh organ yang paling sering
mengalami gangguan ketika seseorang mengalami dehidrasi yang berat.
Dehidrasi dapat menyebabkan gagal ginjal akut yang apabila tidak ditangani
dengan cepat dapat menyebabkan kerusakan ginjal berat dan berakhir pada
gagal ginjal kronis yang membutuhkan cuci darah setiap minggu. Ketika
dehidrasi menyebabkan kerusakan pada otak, pasien akan mengalami
penurunan kesadaran dan kerusakan otak permanen. Hal inilah yang terjadi
pada pelari usia 45 tahun yang tadi diceritakan. Dari semua bagian otaknya,
hanya menyisakan batang otak yang masih dapat bekerja dengan baik.

Sumber :
- Hallosehat.com
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahaya-dehidrasi-kerusakan-
organ/
-
N Domain Data Standar Interpretasi
o.
1. CH/Riway Riwayat Personal :
at Klien - Jenis kelamin :
laki – laki
- Umur : 54 tahun

Riwayat Sosial :
- Bekerja sebagai
pegawai swasta
di bagian
manajemen
- Merokok 2
bungkus perhari Gagal ginjal
akut
Riwayat Medis :
- Dirawat di RS
dengan
diagnosa GGA
- Memiliki riwayat
tekanan darah
tinggi sejak 1
tahun yang lalu,
2. AD/Antrop - BB = 75 kg BBI = (165-100) –
ometri - BBS = 75 – 3,2 10% = 58,5 kg
= 71,8 kg
- TB = 165 cm IMT Normal = Obesitas sedang
75 18,5 – 22,9
- IMT = 2 (WHO Asia
(1,65)
75 Pacific)
=
2,72
= 27,6

3. BD/Bioki Hasil pemeriksaan lab :


mia - Ureum = 47 mg/dl - Ureum Normal
normal = 10 –
- Kreatinin = 7,53 50 mg/dl Kreatinin
mg/dl - Kreatinin berlebih
normal = <
- Natrium = 38 meq/l 1,5 mg/dl Natrium rendah
- Natrium
- Kalium = 6,7 meq/l normal = 135 Hiperkalemia
– 147 meq/l
- Volume urin sehari - Kalium Oliguria
= 450 ml normal = 3,5
– 5 meq/l
- LFG = 90 ml/menit - Volume urin Gangguan
normal = 1,2 fungsi ginjal
– 2 L/hari
- LFG normal
= 100 – 150
ml/menit
-
4. PD/Klinis Klinis :
dan Fisik - Tekanan darah = Tensi normal = Hipertensi
145/95 mmHg 90/60 mmHg -
- Respirasi = 120/80 mmHg Hiper-respirasi
20x/menit Respirasi normal =
14 – 16x/menit Nadi cepat
- Nadi = Nadi normal = 60
88x/menit – 70x/menit Demam
Suhu normal = 36
- Suhu = 37,9 ‘C – 37,5 ‘C
Gejala GGA
Fisik : Keadaan tubuh
- Sering mengeluh normal, tidak
sakit pusing, sakit
pinggang disertai pinggang &
sakit kepala demam
- Keluhan nyeri
pinggang disertai
dengan demam
- BAK berwarna BAK berwarna
bening
keruh
kekuningan
- Rata – rata BAK Rata – rata BAK
3 – 4x dengan sehari 6 – 8x
volume 250 ml
urin. Tidak terdapat
- Terdapat odema odema
di kaki dan
perut.
5. FH/Riway - Pola makan 3x
at Gizi sehari dengan 2
selingan Sesuai PUGS Perilaku makan
- Sering konsumsi tidak tepat
gorengan dan
makanan manis E dan P normal =
- Hasil asupan 80 – 120%
SMRS kebutuhan
menunjukan L normal = 80 –
asupan E dan P 120% kebutuhan
hanya 80%
kebutuhan, asupan Aktivitas fisik 3-
L 120% 4x/minggu
kebutuhan
- Sebelum sakit
memiliki
kebiasaan
olahraga rutin
jogging
A. (NCP) Asesmen

Masalah Gizi
1. Peningkatan energi ekspenditur (NI 1.1)
2. Kelebihan BB/Obesitas (NC 3.3)
3. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (NC 2.2)
4. Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)

B. (NCP) DIAGNOSIS GIZI


1. NI 1.1 Peningkatan energi ekspenditur berkaitan dengan perubahan
fisiologi karena gangguan fungsi ginjal, ditandai dengan suhu tubuh
37,9’C.
2. NC 3.3 Kelebihan BB/Obesitas berkaitan dengan asupan energi yang
berlebihan, ditandai dengan IMT 27,6.
3. NC 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
gangguan fungsi ginjal, ditandai dengan Kreatinin = 7,53 mg/dl, Kalium =
6,7 meq/l, Volume urin sehari = 450 ml, dan LFG = 90 ml/menit.
4. (NB 1.2) Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat
gizi berkaitan dengan pemilihan makanan yang tidak tepat ditandai dengan
sering konsumsi gorengan dan makanan manis.

Prioritas Masalah Gizi


1. Peningkatan energi ekspenditur (NI 1.1)
2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (NC 2.2)
3. Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)

C. (NCP) RENCANA INTERVENSI


1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet Gagal Ginjal Akut dan Diet Rendah Garam II
b. Tujuan Diet : Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan tanpa
memberatkan ginjal, menurunkan kadar kreatinin & kalium, menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memperbaiki dan
mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat pertumbuhan
selama perawatan di RS.
2. Pemberian Makanan
a. Prinsip dan Syarat Diet :
- Energi cukup, yaitu 1.934 kkal
- Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 71,8 gram
- Lemak sedang, yaitu 54 gram
- Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi, yaitu 290 gram
- Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
- Cairan 8 gelas/hari, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui
urin + 500 ml.
- Suplemen asam folat, vitamin B6, vitamin C, vitamin A, dan
vitamin K.
- Bentuk makanan : lunak
- Frekuensi makan 3x utama 3x selingan
- Rute : oral
b. Perhitungan Kebutuhan :
- BBS = BBA – 3,2
= 75 – 3,2
= 71,8 kg
- TEE (FAO/WHO/UNU)
BEE = (11,6 x BBS) + 879
= (11,6 x 71,8) + 879
= 1.712 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1.712 x 1 x 1,13
= 1.934 kkal
- Protein = 1 g x BB
= 1 x 71,8
= 71,8 gram (15%)
25 % x 1.934
- Lemak = = 54 gram
9
60 % x 1.934
- KH = = 290 gram
4
- Natrium = 600-800 mg
- Kalium = 1600 – 2000 mg
c. Bahan makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber Beras, terigu, tapioka, Roti, singkong, kentang, ubi,
karbohidrat hunkwe, gula, makanan yang biskuit, dan kue-kue yang
diolah dari bahan makanan diolah dengan garam dapur
tersebut di atas tanpa garam dan/atau baking powder, dan
dapur dan soda seperti: soda
makaroni, mi, bihun, roti,
biskuit, kue kering
Sumber protein Daging ayam, telur maksimal Otak, ginjal, lidah, daging,
hewani telur 1 btr sehari ikan, susu, yogurt, seafood,
maksimal 1 btr dan telor yang diawet dengan
sehari garam, atau ikatan natrium
lainnya seperti : daging asap,
ham bacon, ebi, dendeng,
abon, keju, ikan asin, kornet,
sarden, telor asin, udang
kering, telor pindang, dan
sebagainya.
Sumber protein Tahu, tempe yang diolah Kacang-kacangan segar,
nabati tanpa garam dapur kacang kacangan dan hasilnya
yang dimasak dengan garam
dapur atau ikatan natrium lain,
dan keju kacang tanah
Sayuran Semua sayuran segar; sayuran Tomat, peterseli, sayuran yang
yang diawet tanpa garam dimasak dan diawet dengan
dapur dan natrium benzoat gara dapur dan ikatan natrium
lain, seperti sayuran dalam
kaleng, sawi asin, asinan dan
acar.
Buah-buahan Semua buah-buahan segar; Pisang, alpukat, melon, kurma,
buah yang diawet tanpa aprikot kering, pepaya dan
garam dapur dan natrium buah-buahan yang diawet
benzoat dengan garam dapur dan ikatan
natrium lain, seperti buah
dalam kaleng.
Lemak Minyak goreng, margarin, Margarin dan mentega biasa
dan mentega tanpa garam
Minuman Teh, kopi Minuman ringan
Bumbu Semua bumu-bumbu kering Garam dapur untuk diet garam
yang tidak mengandung rendah I, baking powder, soda
garam dapur dan ikatan kue, vetsin, dan bumbu-bumbu
natrium lain. Garam dapur yang mengandung garam dapur
sesuai ketentuan untuk diet seperti: kecap, terasi, maggi,
garam rendah II dan III tomato ketchup, petis, dan
tauco

d. Standar Makanan

NO. Bahan Pangan Penukar E P L KH


1 Karbohidrat 5 875 20 0 200
3 Protein Lemak Sedang 1 75 7 5 0
4 Protein Lemak Rendah 2 100 14 4 0
5 Protein Nabati 3 225 15 9 21
5 Sayuran B 5 125 5 0 25
6 Buah 5 250 0 0 60
7 Minyak 4 200 0 20 0
8 Gula 3 150 0 0 36
Total 2000 61 38 342
Range - 10% 1800 64 34,2 290
Range + 10 % 2200 78 41,8 354

e. Distribusi Makanan
1. Makan Pagi : 20 % x 2000 = 400 kkal
2. Snack Pagi : 10 % x 2000 = 200 kkal
3. Makan siang : 30 % x 2000 = 600 kkal
4. Snack Sore : 10 % x 2000 = 200 kkal
5. Makan Malam : 20 % x 2000 = 400 kkal
6. Snack Malam : 10 % x 2000 = 200 kkal

f. Pembagian Makan Sehari

Penukar
Bahan Makanan Makan Snack Makan Snack Makan Snack
pagi pagi siang sore malam malam
Karbohidrat 1 ¾ 1 ½ 1 ¾
Protein Lemak Sedang ½ ½
Protein Lemak Rendah ½ 1 ½
Protein Nabati 1 1¼ ¾
Sayuran B 1¼ 1½ 1¼ 1
Buah 1 1 1½ 1 ½
Minyak 1 ½ 1 ½ ½
Gula ½ ½ 1 ½ ½

g. Perencanaan Menu Sehari (Terlampir)


h. Konseling
 Tujuan : Membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal, serta membantu pasien dan keluarga dalam
memilih bahan makanan yang dianjurkan.
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Gagal Ginjal
Akut dan Diet Garam Rendah II
 Media : Leaflet, kartu konseling
 Metode : Diskusi, tanya jawab
i. Edukasi
 Tujuan : Memberikan edukasi tentang gizi seimbang,
memberikan pemahaman tentang Diet Gagal Ginjal Akut dan
Diet Garam Rendah II serta memberi informasi tentang
bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
 Sasaran : Pasien dan Keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Gagal Ginjal
Akut dan Diet Garam Rendah II
 Media : Lembar balik, leaflet, dan brosur
 Metode : Ceramah
j. Koordinasi :
 Koordinasi bersama dokter terkait diagnosa gagal ginjal
akut
 Koordinasi dengan perawat untuk pemeriksaan klinis pasien
sehari-hari
 Koordinasi bersama Petugas Lab untuk pemeriksaan hasil
biokimia pasien
 Koordinasi dengan apoteker untuk pemberian obat dan
suplemen pasien
D. (NCP) Monitoring dan Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu


Antropometr Pemantauan BB BB turun 0,5 – 1 kg 1 minggu
i (AD)
Biokimia Pemantauan hasil lab Setiap
(BD)  Kreatinin = 7,53  Kreatinin normal = pemeriksaan
mg/dl < 1,5 mg/dl
 Kalium = 6,7  Kalium normal =
meq/l 3,5 – 5 meq/l
 Volume urin  Volume urin
sehari = 450 ml normal = 1,2 – 2
 LFG = 90 L/hari
ml/menit  LFG normal = 100
– 150 ml/menit
Klinis & Pemantauan hasil
Fisik (PD) pemeriksaan klinis :
 Tekanan darah  Tensi normal =
= 145/95 mmHg 90/60 mmHg -
120/80 mmHg
 Respirasi =  Respirasi normal =
20x/menit 14 – 16x/menit
 Nadi =  Nadi normal = 60
88x/menit – 70x/menit
 Suhu normal = 36
 Suhu = 37,9 ‘C – 37,5 ‘C
Setiap hari
Pemantauan hasil
pemeriksaan fisik : Keadaan tubuh normal,
 Sering tidak pusing, sakit
mengeluh sakit pinggang & demam
pinggang
disertai sakit
kepala
 Keluhan nyeri BAK berwarna bening
pinggang
disertai dengan  Tidak terdapat
demam odema
 BAK berwarna
keruh
kekuningan
 Terdapat odema
di kaki dan
perut.
Dietary  Pemantauan  Sesuai PUGS
History perilaku makan
(DH)  Pemantauan  Sesuai PHBS
asupan makanan
yang mengandung
Setiap hari
kalium dan natrium
 Pemantauan
kebiasaan aktivitas
fisik & kebiasaan
merokok
Menu SehariX

Wak Bera
tu Bahan Penuk t
Menu E P L KH Na K
Mak Makanan ar (gra
an m)
Nasi tim Nasi tim 1 200 240 4,8 0,8 52 0 48
Ayam tanpa 21, 77,
1/2 20 59,6 3,6 5 0
kulit 8 2
Pagi
Sop 20, 58,
1/2 50 14 0,3 0,3 3,2
Wortel 5 5
Jagung 1/2 25 38,5 0,9 0,9 7,1 1,3 14
Minyak
1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0 0
jagung
56,
1 110 87,8 12 5,2 0,9 2,2
Tahu 1
Tumis 69,
1/2 50 14,9 1,1 0,1 3,2 3,5
hucis Buncis 5
Minyak
1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0 0
jagung
11,
Jus 1 90 46,7 0,6 0 2,7 126
Mangga 1
mangga
Gula putih 1/2 6,5 25,6 0 0 6,1 0,1 3,1
23, 17, 83, 52, 452
Jumlah 571,3
3 3 6 1 ,4
90,
Tepung beras 3/4 37,5 132,3 2,6 0,2 30 1,9
4
Snac Bubur 32,
Santan 1/2 20 24,4 0,4 2 1,5 1,8
k sum sum 4
25,
1/2 6,5 23,9 0 0 6 1
Gula aren 4
37, 148
Jumlah 180,6 3 2,2 4,7
5 ,2
Nasi tim Nasi tim 1/2 100 120 2,4 0,4 26 0 24
20,
1/2 25 86,9 1,2 0 3 1,3
Bihun 5
32,
1/2 27,5 42,3 3,4 3 0,2 39
Soto Telur ayam 7
ayam Ayam tanpa 43, 154
1 40 119,1 7,3 10 0
kulit 6 ,4
46,
Tauge 1/2 50 17 1,9 0,6 2,2 9,5
Siang 5
137, 70,
Tahu 1 1/4 109,8 15 6,5 1,1 2,8
Tumis 5 1
kangkun 23, 73,
Kangkung 1/2 75 16,5 1,9 0,5 2,4
g 3 5
Jagung 1/2 25 38,5 0,9 0,9 7,1 1,3 14
12,
Jambu biji 1 100 49 0,9 0,3 10 53
Jus 2
jambu 12,
Gula putih 1 13 51,2 0 0 0,1 6,2
2
34, 22, 83, 132 475
Jumlah 650,3
9 2 9 ,6 ,7
21,
Ubi ungu 1/2 60 91,8 0,7 0,2 1,2 207
8
Snac Purple
16,
k potato Mangga 1 1/2 135 70 0,9 0 4,1 189
6
Gula putih 1/2 6,5 25,6 0 0 6,1 0,1 3,1
44, 399
187,4 1,6 0,2 5,4
Jumlah 5 ,1
Mala Nasi tim Nasi tim 1 200 240 4,8 0,8 52 0 48
m Sop tahu Tahu 3/4 82,5 65,9 9 3,9 0,7 1,6 42,
1
30, 87,
1 75 21 0,5 0,4 4,7
Wortel 8 8
Ayam tanpa 21, 77,
1/2 20 59,6 3,6 5 0
kulit 8 2
Tumis
Caisin 1/2 50 10 0,9 0,2 1,7 9 179
yamyur
Minyak
1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0 0
jagung
12,
Jus Jambu biji 1 100 49 0,9 0,3 10 53
2
jambu
Gula putih 1/2 6,5 25,6 0 0 6,1 0,1 3,1
Jumlah 493 20 13 77 73 490
29,
Makaroni 3/4 37,5 132,3 3,3 0,2 1,9 0
5
32,
Telur ayam 1/2 27,5 42,3 3,4 3 0,2 39
7
Makaron
69,
Snac i skutel 1/2 50 14,9 1,1 0,1 3,2 3,5
Buncis 5
k
20, 58,
1/2 50 14 0,3 0,3 3,2
Wortel 5 5
Margarin 1/2 2,5 5,6 0 2,6 0 0 0
Jus
1/2 45 23,3 0,3 0 5,5 1,4 63
mangga Mangga
41, 66, 223
Jumlah 232,4 8,4 6,2 6 3 ,7
218
Jumlah keseluruhan 2315 91 61 369 334 9

Anda mungkin juga menyukai