Material (Material
Requirements Planning)
Pengertian
• MRP adalah suatu konsep dalam manajemen produksi
yang membahas secara tepat dalam perencanaan
kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga
barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan
yang direncanakan.
• MRP dapat mengkoordinasikan kegiatan dari berbagai
fungsi dalam perusahaan manufaktur, seperti teknik,
produksi, dan pengadaan.
• MRP sangat bermanfaat bagi perencanaan kebutuhan
material untuk komponen yang jumlah kebutuhannya
dipengaruhi oleh komponen lain (dependent demand).
Tujuan MRP
1. Meminimalkan persediaan. MRP menentukan berapa
banyak dan kapan suatu komponen diperlukan
disesuaikan dengan jadwal induk produksi (production
master schedule).
2. Mengurangi resiko keterlambatan produksi atau
pengiriman.
3. Komitmen yang realistis. Dengan MRP, jadwal produksi
dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga
komitmen terhadap pengiriman barang bisa realistis.
4. Meningkatkan efisiensi. Jumlah persediaan, waktu
produksi, dan waktu pengiriman barang dapat
direncanakan lebih baik.
Komponen MRP
Daftar Jadwal induk Catatan
Material produksi persediaan
Perencanaan Kebutuhan
Material
• Data persediaan
part number Current Allocated
Inventory (unit) (unit)
F-305 30 10
S-322 80 0
R-425 50 10
• Analisis Kebutuhan komponen kursi
• Item: kursi Part: F-305
Week # 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 150 170
SR
OI 20 20 20 20 20 20
NR 130 170
PO 130 170
• Item: kaki kursi Part: S-311
Week # 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 130 170
SR 50
OI 50 50 50 50
NR 80 170
PO 80 170
• Item: Sandaran tangan Part: P-313
Week # 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 260 340
SR 300 300
OI 300 300 300 40 340 340
NR
PO
Week # 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 130 170
SR 100
OI 100 100
NR 30 170
PO 30 170
• Item: Kain jok Part: R-425
Week # 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 260 340
SR
OI 40 40 40
NR 220 340
PO 220 340
Week # 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 150 170
SR
PO 130 170
GR 130 170
SR
PO 130 170
• Item: Busa Part: R-424
GR 130 170
SR 100
PO 30 170
• Lot Sizing
• Ukuran jumlah barang yang dipesan (lot Size)
akan berhubungan dengan biaya pemesanan dan
biaya penyimpanan barang. Semakin rendah
ukuran lot berarti semakin sering melakukan
pemesanan – akan menurunkan biaya
penyimpanan tetapi menambah biaya
pemesanan.
• Lot For Lot (LFL)
• Metode LFL dikenal sebagai metode persediaan
minimal, berdasarkan pada ide persediaan sesuai
dengan yang dibutuhkan saja.
• Resiko yang terjadi jika keterlambatan dalam
pengiriman barang, mengakibatkan terhentinya
produksi atautidak terpenuhinya permintaan
pelanggan.
• Contoh:
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan Bersih 30 40 50 40 60 30 40 30
Rencana Penerimaan 30 40 50 40 60 30 40 30
Proyeksi Persediaan 0 0 0 0 0 0 0 0
• Jika biaya pemesanan = Rp. 50.000 dan biaya
Penyimpanan = Rp. 500/unit/minggu
• Biaya total persediaan dapat dihitung sebagai
berikut:
• Biaya pemesanan = 8 x Rp. 50.000 = Rp.
400.000
• Biaya penyimpanan = 0
•
• Pada kasus contoh sebelumnya dapat dihitung:
• EPP = 50.000/500 = 100 periode-bagian
Periode Kebutuhan Lama Periode- Akumulasi
Penyimpanan bagian periode-
bagian
(1) (2) (3) (4) (5)
1 30 0 0 0
1,2 40 1 40 40
1,2,3 50 2 100 140
4 40 0 0 0
4,5 60 1 60 60
4,5,6 30 2 60 120
7 40 0 0 0
7,8 30 1 30 30
• Bagan MRP dengan metode PPB
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan Bersih 30 40 50 40 60 30 40 30
Rencana Penerimaan 120 130 70
Proyeksi Persediaan 90 50 90 30 30
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan Bersih 30 40 50 40 60 30 40 30
Rencana Penerimaan 70 90 90 70
Proyeksi Persediaan 40 40 30 30
•
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan Bersih 30 40 50 40 60 30 40 30
Rencana Penerimaan 90 90 90 50
Proyeksi Persediaan 60 20 60 20 50 20 30
• Perencanaan Kapasitas Kasar
• (Rough-cut capacity planning, RCCP)
merupakan suatu cara untuk menguji kelayakan
kapasitas dari suatu jadwal induk produksi
(MPS) sebelum ditetapkan.
• Contoh: jumlah TK 25 org dan 40 jam kerja/mgg
• Daftar Penggunaan tenaga kerja
Pusat Kerja Jumlah Teknisi Waktu standar per unit (jam org)
Komputer Video game
Printed-circuit board 7 1,5 1,0
Power Supply 4 0,8 0,8
Kabinet 5 1,2 1,0
Perakitan 9 2,0 1,5
Jadwal Induk Produksi Sementara
Analisis RCCP