Anda di halaman 1dari 2

KEBAIKAN ALLAH SWT

Seringkali kita menilai kebaikan Allah itu kita pandang dari materi. Allah itu baik kalau kita punya harta yang
banyak, kalau kita punya tanah luas, mobil bagus, gaji yang besar. Sementara kalau hanya itu kebaikan Allah,
terlalu sedikit yang mendapatkannya. Padahal nikmat Allah tidak opernah berhenti dan tidak terbatas hal2 yang
bersifat materi dan meliputi seluruh makhluk. Bagaikan pasir dilautan, Makhluk tidak akan dapat menghitungnya.
Ada kebaikan yang Non materi yang justru merupakan esensi dari kebaikan itu.

Rasulullah bersabda arbaatun, man u’tiahunna faqod u’tiya khaira adunya wal akherah

Ada 4 hal, Siapa yang oleh Allah diberikan ke 4 hal ini. sungguh ia telah diberikan kebaikan dunia dan kebaikan
akherat. Ini berarti Belum tentu yang baik di dunia juga baik untuk akherat,

1. Qolban syaakira : hati yang pandai bersyukur. Hati yang bias mensyukuri nikmat, Dengan bersyukur
nikmat semakin bertambah. Banyak orang yang kaya harta tapi miskin hati. Kaya ada 2 macam, kaya
majazi : dari lahir bergelimang harta namun hati miskin. Hidup serba ada namun Selalu miskin, hidup
selalu kekurangan. Tersiksa oleh perasaan sendiri tidak bisa melihat orang lain mendapat nikmat,
panasan, orang punya apa dia pengen, menderita dia. Tetangga beli tv dia demam, tetangga beli mobil
kejang2, tetangga beli rumah baru masuk ICU dia. Selalu haus dengan harta dunia.
Kaya hakiki : hati yang kaya, hati yang luas bisa mensyukuri nikmat dan tidak mengingkari apa yang
diberikan Allah kepadanya.

2. Walisanan dzakiro : orang yang diberikan mulut yang pandai berzikir, mengingat Allah dalam artian
seluas luasnya. Tasbih, tahlil, tahmid ditambah dengan Saat melihat apapun kebesaran Allah yang
mengagumkan dia senantiasa mengingat Sang Maha Pencipta (gunung, lautan, dan semua hal dikaitkan
dengan Allah) Memulai pekerjaan Bissmillah, luarbiasa subhanallah mendapat rejeki Alhamdulillah,
terkejut Astaghfirullah, berjanji insyaAllah. Semua dikaitkan dengan Allah, itulah zikir, Hidup yang larut
dalam alur Ketuhanan

3. Wabadanan alal balal isyabiro : orang yang dikaruniai kemampuan yang tegar menghadapi cobaan,
tantangan. Cobaan itu penting, tantangan itu diperlukan. Jika kita tidak kuat kita akan larut akan
tenggelam dalam cobaan itu sendiri. Apa cobaan Allah ? selalu dihadapkan pada 2 hal, kaya miskin, sehat
sakit. Banyak orang lulus saat diuji dengan kekurangan kemiskinan namun gagal berantakan saat diberikan
harta yang berlimpah. Sakit sedang di uji, sehat lupa daratan. Belum pernah ada orang yang mengeluh “
pak, bu saya sedang di uji oleh Allah, uang saya kebanyakan”. Jangan jadi orang yang pesimis, jangan jadi
orang skeptic. karena semakin tinggi kualitas keimanan semakin tinggi godaan/ semakin berat cobaan.
Semakin kokoh berpegang pada agama semakin kuat pula cobaan yang menerpa

4. Wazaujatan solihatan : diberikan pendamping yang soleh/ solehah, dukungan suami/ istri. Rasul menikah
dengan khadijah yang lebih tua, kalau memperturutkan hawa nafsu mestinya cari ABG, tapi Rasul mencari
seorang pendamping bukan hanya seorang istri. Tiap orang bisa jadi istri, namun tapi tidak menjadi
pendamping. Orang lain belum beriman, khadijah lebih dulu beriman, saat Rasul kesulitan, khadijah selalu
memberikan dukungan, orang lain memusuhi Rasul, khadijah memberikan hartanya untuk membantu
perjuangan Rasul, Rasul kesulitan Khadijah tampil menjadi pembela. Rumah tangga adalah awal
kesuksesan kita dimanapun. Kalau diberikan pendamping solehah itu adalah kebaikan dunia akherat.
Seorang yang polos lugu sederhana, bisa jadi koruptor ulung kalau dikipas2 orang rumah suami2 yang
berstatus DKI (dibawah kekuasaan Istri)
KEBAIKAN ALLAH SWT

Hal2 diatas hanyalah resep yang jika kita tebus dengan komitmen/kesungguhan, InsyaAllah kita akan menjadi
Hamba yang pandai bersyukur, menjadi Umat yang pantas untuk nanti diberikan syafaat Oleh Rasulullah SAW.
Aamiiin

Anda mungkin juga menyukai