Anda di halaman 1dari 8

Anasilis keamanan system informasi keperawatan dalam konteks privasi

pasien

Dosen pengampu:
Ratna Agustin S.kep.,Ns., M.Kep

Disusun :
Winda amellia putri (20221660042)
S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2023/2024
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................3
1.1 Latar belakang..............................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................4
2.1 keamanan system informasi..............................................................................................................4
2.2 konsep konsep pengembangan system informasi Kesehatan............................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................5
3.1 keamanan system informasi Keprawatan dalam konteks privasi pasien............................................5
3.2 apa system informasi keprawatan dalam pasien...............................................................................5
BAB IV..........................................................................................................................................................7
4.1 KESIMPULAN......................................................................................................................................7
4.2 SARAN................................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................8
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak bisa di
pisahkan dari sistem kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran sistem
informasi kesehatan selalu berkolerasi dan mengikuti perkembangan sistem kesehatan,
kemajuan teknologi informasi (TIK) bahkan mempengaruhi sistem pemerintahan yang
berlaku di suatu negara. Suatu sisyem yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan
menghasilkan aoutput yang baik juga. Sistem informasi kesehatan, merupakan salah satu
bebtuk pokok sistem kesehatan(SKN) yanng dioergunakan sebagai dasar dan acuan
dalam bebagai tindakan pedoman atau penyelengaraan pembangun kesehatan serta
pembangunan berwawasan kesehatan
Dengan sistem informasi kesehatan yang baik akan membuat masyarakat tidak
buta dengan semua permasalahan kesehatan dan mau membawa keluarga nya berobat
dengan mudah bukan lagi dengan berkolaborasi yang rumit yang membuat masyarakat
enggan untuk berobat di oelayan kesehatan dan teknologi seharusnya membuat
masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan
berinovasi terhadap sistetm kesehatan informasi indonesia.

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) telah menjadi bagian integral dalam perubahan
fundamental dalam sektor kesehatan, terutama dalam era digital yang semakin
berkembang. Di Indonesia, seperti di banyak negara lain, SIK telah berperan penting
dalam memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pertukaran data kesehatan yang
efisien. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis literatur
yang mendalam tentang SIK di Indonesia, dengan fokus pada tren, tantangan, dan
manfaatnya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Indonesia, sebagai negara
kepulauan dengan populasi yang besar, memiliki tantangan unik dalam menyediakan
pelayanan kesehatan yang efektif dan merata bagi seluruh penduduknya. Dalam upaya
untuk mengatasi tantangan ini, SIK telah menjadi alat yang penting dalam pengambilan
keputusan dan manajemen sumber daya kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman yang
mendalam tentang bagaimana SIK telah berkembang di Indonesia dan bagaimana hal itu
mempengaruhi sektor kesehatan sangat penting
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana keamanan system informasi keperawatan dalam konteks privasi
pasien
2. Apa keamanan system informasi keperawatan terhadap pasien

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam pembahasan pada Makala ini sebagai berikut:

1.Mengetahui keamanan system informasi pasien dalam keperawatan


2.menejelaskan apa itu system informasi keperawatan

BAB II
Landasan teori
2.1 keamanan system informasi
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) telah menjadi bagian integral dalam perubahan
fundamental dalam sektor kesehatan, terutama dalam era digital yang semakin berkembang.
Di Indonesia, seperti di banyak negara lain, SIK telah berperan penting dalam
memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pertukaran data kesehatan yang efisien.
Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis literatur yang
mendalam tentang SIK di Indonesia, dengan fokus pada tren, tantangan, dan manfaatnya
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan
populasi yang besar, memiliki tantangan unik dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang
efektif dan merata bagi seluruh penduduknya. Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini,
SIK telah menjadi alat yang penting dalam pengambilan keputusan dan manajemen sumber
daya kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang bagaimana SIK telah
berkembang di Indonesia dan bagaimana hal itu mempengaruhi sektor kesehatan sangat
penting.
2.2 konsep konsep pengembangan system informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak
kompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara
umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau
pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut anatara lain :
1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi.
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi
komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan terkonolgi komputer dalam
implementasinya disebut dengan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer
Based Information System). Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi
komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah :
1. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
2. Informasi yang tersedia, tidak relevan.
3. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
4. Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
5. Terlalu banyak informasi.
6. Informasi yang tersedia, tidak akurat.
7. Adanya duplikasi data.
8. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.
2. Sistem organisasi organisasi adalah suatu isitem yang dinamis. Dinamika sistem
informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan
organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem
informasi tidak pernah berhenti.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 keamanan system informasi Keprawatan dalam konteks privasi pasien
Dalam literatur, tantangan terbesar yang sering disoroti adalah masalah keamanan
data dan privasi. Penyimpanan dan pertukaran data kesehatan yang sensitif memerlukan
perlindungan yang kuat untuk mencegah potensi pelanggaran privasi pasien. Selain itu,
interoperabilitas antara sistem SIK yang berbeda juga menjadi kendala yang signifikan
(Huda et al., 2018). Dalam penggunaan SIK di Indonesia, aspek hukum dan etika juga
menjadi perhatian. Adanya peraturan dan pedoman yang jelas diperlukan untuk
memastikan bahwa penggunaan data kesehatan berada dalam kerangka hukum yang tepat
dan menghormati privasi pasien
Adapun dalam konteks hukum yaitu dibawah ini:
 Aspek Hukum dan Etika(Ouoba et al., 2022)
Penggunaan SIK menghadirkan pertanyaan etika dan hukum terkait dengan privasi
pasien, kepemilikan data, dan penggunaan data kesehatan. Peraturan yang jelas dan
pedoman etika diperlukan untuk mengatur penggunaan SIK dan memastikan bahwa
penggunaannya sesuai dengan standar etika dan hukum yang berlaku.

3.2 apa system informasi keprawatan dalam pasien


Keamanan sistem informasi kesehatan adalah langkah-langkah, praktik, dan kebijakan
yang diimplementasikan untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data
dan informasi kesehatan dalam sistem informasi yang digunakan dalam sektor kesehatan.
1. Era Manual (sebelum 2005)
Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 2005. Pada era manual Aliran data
terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui
berbagai jalan. Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di
Departemen Kesehatan. Bentuk data nya agregat. Kelemahan nya adalah Sering terjadi
duplikasi dalam pengumpulan data dan Sangat beragamnya bentuk laporan. Kemudian
Validitas nya masih diragukan. Data yang ada sulit diakses. Karena banyaknya
duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulit dioah dan dianalisis.
Dan terpenting dalam Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga
tidak ramah lingkungan.
2. Era Transisi (2005 – 2011)
Dimulai masa transisi pada tahun 2005 sampai 2011 Komunikasi data sudah mulai
terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih terfragmentasi).
Peresebaran data Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual. Keamanan dan
kerahasiaan data kurang terjamin. Pada masa transisi ini posisi nya masih setengah
setengah karena mulai menggunakan sistem komputerisasi tapi masih belum
meninggalkan sistem manual.

3. Era komputerisasi
pada era ini Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi). Data yang ada adalah
individual (disagregat). Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah
(uploaded) Ke bank data di pusat (e-Helath). Penerapan teknologi m-Health dimana data
dapat langsung diunggah ke bank data. Keamanan dan kerahasiaan data terjamin
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam literatur, tantangan terbesar yang sering disoroti adalah masalah keamanan data
dan privasi. Penyimpanan dan pertukaran data kesehatan yang sensitif memerlukan
perlindungan yang kuat untuk mencegah potensi pelanggaran privasi pasien. Selain itu,
interoperabilitas antara sistem SIK yang berbeda juga menjadi kendala yang signifikan
(Huda et al., 2018). Dalam penggunaan SIK di Indonesia, aspek hukum dan etika juga
menjadi perhatian. Adanya peraturan dan pedoman yang jelas diperlukan untuk memastikan
bahwa penggunaan data kesehatan berada dalam kerangka hukum yang tepat dan
menghormati privasi pasien

Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan


keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet
dan lain sebagainya. Pada intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input-proses-output,
data yang diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang
berguna.

4.2 SARAN
Untuk meningkatkan keamanan data-data informasi pasien mungkin perlu
mengembangkan system keylock untuk lebih meningkatkan system ke privasian data data
pasien anggar tidak bocor ke tangan yang salah
Daftar Pustaka
Abbasi, R., Alavi, N. M., Farzandipour, M., Gong, Y., & Nabovati, E. (2023). Using pharmacy
surveillance information systems to monitor the dispensing practice of under-controlled drugs: A
qualitative study on necessities, requirements, and implementation challenges. Informatics in
Medicine Unlocked, 38, 101198. https://doi.org/10.1016/J.IMU.2023.101198 Ade Baskila, N.,
Nih Farisni, T., Faidul Jihad, F., Studi Kesehatan Masyarakat, P., & Kesehatan Masyarakat
Universitas Teuku Umar Aceh Barat, F. (2023). PEMANFAATAN INOVASI PELAYANAN
KESEHATAN MOBILE JKN PADA MASYARAKAT DI KOTA MEULABOH. 4(3). Alonso,
L., Barbarán, J., Chen, J., Díaz, M., Llopis, L., & Rubio, B. (2018). Middleware and
communication technologies for structural health monitoring of critical infrastructures: A survey.
Computer Standards & Interfaces, 56, 83–100. https://doi.org/10.1016/J.CSI.2017.09.007
Amulya Jeevanasai, S., Saole, P., Rath, A. G., Singh, S., Rai, S., & Kumar, M. (2023). Shades &
shines of gender equality with respect to sustainable development goals (SDGs): The
environmental performance perspectives. Total Environment Research Themes, 100082.
https://doi.org/10.1016/J.TOTERT.2023.100082 Azizah, A. H., Ulum, M. B., & Sandfreni, S.
(2023). Model Analisis Perilaku Pengguna Terhadap Teknologi Telemedicine di Indonesia. 27(1),
27. https://doi.org/10.46984/sebatik.v27i1.2156 De Barros Vidal, F., Araujo, A. P. F., Muller, R.
P. L., & Fernandes, J. H. C. (2023). DashGen: Development of a Computational Tool for Flexible
Visualization in Complex Primary Health Care Databases in the Brazil Public Health System.
Procedia Computer Science, 219, 1105–1111. https://doi.org/10.1016/J.PROCS.2023.01.390

Anda mungkin juga menyukai