INTER-PERSONAL
NAMA
KELOMPOK
Claudia Febtari Warsonea (2015201003)
2
Apa itu
Komunikasi Inter-
Personal?
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi
antara orang – orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal
(Mulyana, 2004 : 73).
Kesimpulan :
▫ Komunikasi interpersonal adalah terjadi hubungan yang jelas antar personal
yang dilakukan secara tatap muka dan menyebabkan adanya suatu interaksi
Menurut Hardjana (2007), karakteristik komunikasi
interpersonal :
5
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1. Persepsi interpersonal
Pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang
budaya yang menentukan interpretasi kita pada sensasi.
Anita Taylor : konsep diri sebagai “all you think and feel about you, the entire complex of beliefs an attitudes you
hold about yourself”
7
3. ATRAKSI INTERPERSONAL
Atraksi interpersonal dengan bahasa sederhana, ini berarti dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau
siapa menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi.
8
“ KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF
Devito (1992), komunikasi interpersonal yang efektif
berdasarkan pendekatan humanistic model dan pragmatic
model
5 FAKTOR HUMANISTIC MODEL YANG EFEKTIF
Openes : membuka diri dengan lawan bicara
Empathy : ikut merasakan apa yang orang lain rasakan
tanpa kehilangan identitas diri
Supportiveness (mendukung)
Positiveness : menghargai keberadaan orang lain
Equality : penerimaan terhadap lawan bicara
9
PENDEKATAN PRAGMATIC
▫ 5 kemampuan yang harus dimiliki :
10
LISTENING DALAM KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Tujuan atau kegunaan listening (Devito, 1992) :
- Listening for enjoyment
- Listening for information
- Listening to help
11
CONTOH KASUS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
https://www.youtube.com/watch?v=JtZNgvxs58U
12
KELEBIHAN
Konseling gizi ialah serangkaian kegiatan yang ada antara dua belah pihak sebagai proses
komunikasi antara konselor dan klien. Konselor dapat menanmkan serta meningkatkan
pengertian, sikap untu pola hidup sehat dengan mengkonsumsi asupan makanan yang
mengandung gizi. Dalam video ini konselor merupakan petugas konseling yang memiliki
kemampuan untuk menanamkan berbagai sikap serta aktivitas yang mampu menunjang
peningkatan gizi atau keseimbangan gizi seseorang. Dalam video ini seorang konselor
mampu menggalai apa saja masalah yang ditimbulkan dari dalam diri klien atau pasien.
Konselor memberikan masukan kepada pasien atau klien. Masukan tersebut berhubungan
dengan masalah yang dihadapi oleh klien tersebut. Masukan yang diberikan oleh konselor
terhadap klien berdasarkan standart yang telah berlaku. Dengan kata lain konselor tidak
memberikan masukan yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
13
KEKURANGAN
Konseling Gizi yang efektif adalah komunikasi dua arah antara klien dan konselor
gizi tentang segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku
makan klien. Konselor gizi adalah ahli gizi yang bekerja untuk membantu klien
mengenali dan mengatasi masalah gizi yang dihadapi serta mendorong klien untuk
mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi secara efektif dan efisien.
Kekurangan dalam video pasien atau klien kurang aktif dalam bertanya atau
menyampaikan keluhan tentang dirinya. Konselor kurang dalam memberi ruang
kepada klien untuk bertanya apakah klien sudah paham/mengerti dengan yang telah
disampaikannya. Komunikan kurang memiliki sikap terbuka sehingga cenderung
tertutup ketika berbicara dengan komunikator.
14
ANALISIS KESESUAIAN VIDEO DENGAN MATERI
Dalam video terdapat komunikasi interpersonal yang dilakukan secara tatap muka
untuk membahas mengenai kesehatan gizi. Komunikator telah melakukan faktor yang
mempengaruhi konsep diri seperti melakukan percakapan yang bertujuan untuk
membuat keterbukaan kemudian meningkatkan kepercayaan diri dan bertingkah laku
sependapat sesuai dengan komunikan. Komunikan juga memiliki konsep diri yang
positif ditandai dengan dilakukannya hal seperti komunikan meyakini akan
kemampuan untuk menerima pujian tanpa rasa malu dan mampu meyakini dirinya
untuk memperbaiki dengan tujuan lebih baik. Berdasarkan pengamatan kelompok
kami komunikan tidak melakukan pendekatan pragmatik seperti pendekatan
immediacy, karena komunikan terlihat tidak memiliki pendekatan kebersamaan
dengan komunikator. Pada akhir sesi komunikasi interpersonal komunikator
memberikan solusi kepada komunikan, sehingga komunikan bisa mendapat solusi
dari masalah yang dihadapi.
15
Sekian &
Terimakasih
16