Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN, SERTA

PERAN DAN TANTANGAN TENAGA KESEHATAN DI ERA REVOLUSI


INDUSTRI 4.0

Literature Review

Disusun Oleh:
Shafina Nuha Agusetyawan
19711182

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022/2023
ABSTRAK

Artificial intelligence (AI), the Internet of Things (IoT), big data, sosial media, 3D
printing, robotik, bioteknologi, mobil tanpa pengendara, drone merupakan aset
utama dalam industri modern. Revolusi industri 4.0 memiliki karakteristik adanya
perpaduan teknologi yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi.
Kemajuan teknologi ini berdampak besar dan menjadi tantangan serius di bidang
kesehatan. Teknologi digital memungkinkan fasilitas kesehatan untuk lebih
terlibat dengan pasien mereka dan menawarkan pengalaman superior dengan
biaya yang terjangkau. Namun, hal ini harus didukung oleh pengenalan teknologi
di setiap sudut dan tingkatan masyarakat. Sebagai tenaga kesehatan, kemampuan
dalam komunikasi, berpikir kritis, kolaborasi, creativity, problem solving,
kemampuan cognitive flexibility dan adaptasi sangat diperlukan dalam meghadapi
revolusi industri 4.0.

Kata kunci: kesehatan, revolusi, industri, teknologi, digital.


PENDAHULUAN

Revolusi industri 4.0 dibangun di atas revolusi industri 3.0, yang juga
dikenal sebagai revolusi digital, ditandai oleh proliferasi komputer dan
otomatisasi pencatatan di semua bidang. Karakteristik dari revolusi industri 4.0
ialah adanya perpaduan teknologi yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan
biologi. Teknologi seperti artificial intelligence (AI), the Internet of Things (IoT),
big data, sosial media, 3D printing, robotik, bioteknologi, mobil tanpa
pengendara, drone seluruhnya merupakan kekuatan pendorong dari revolusi ini.
Akibatnya, transformasi ini akan berdampak sistemik di banyak bidang. Salah
satu bidang yang paling banyak terdampak oleh revolusi industri 4.0 adalah
bidang kesehatan (Park, 2016; Tjandrawina, 2016).
Teknologi medis mengalami kemajuan yang sangat cepat. Saat ini, telepon
pintar (smartphone) dan alat kebugaran yang dipakai sehari-hari dapat digunakan
untuk mengumpulkan berbagai data secara detail tentang kesehatan dan status
kebugaran seseorang. Data tersebut dapat digunakan untuk penelitian kesehatan
dan juga berpotensi untuk memonitor kesehatan individu dan keperluan medisnya.
Teknologi telepon pintar sangat berperan dalam memberdayakan pasien untuk
mengatur kesehatan secara proaktif (Hidayaturrahman, 2019).
Kemajuan teknologi yang terjadi akan disertai dengan berbagai tantangan
serius bagi industri kesehatan, pemerintah, dan utamanya individu. Sebagai tenaga
kesehatan, teknologi yang semakin canggih harus sangat diperhatikan baik dari
segi manfaat ataupun dampak yang akan terjadi. Kemampuan adaptasi juga
diperlukan agar tenaga kesehatan dapat mengikuti perkembangan terkini untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Artikel review ini disusun untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai perkembangan teknologi di bidang kesehatan,
serta peran dan tantangan tenaga kesehatan di era revolusi industri 4.0.
ISI

A. Revolusi Industri 4.0 terhadap Bidang Kesehatan


Revolusi industri 4.0 didasarkan atas konsep interconnectivity dan digital
manufacturing. Seluruh bisnis mendigitalkan aset fisik mereka dan
mengintegrasikannya ke dalam ekosistem digital, dengan tujuan meningkatkan
produktivitas melalui intergrasi sistem produksi digital dengan analisis dan
komunikasi semua data yang dihasilkan (Badri et al., 2018).
Dari berbagai literatur, terdapat banyak dampak dari revolusi industri 4.0
di bidang kesehatan. Teknologi digital memungkinkan fasilitas kesehatan
untuk lebih terlibat dengan pasien mereka dan menawarkan pengalaman
superior dengan biaya yang terjangkau. Saat ini, pengetahuan yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipelajari dapat disimpan di
perangkat yang kita bawa. Smartphone sudah dapat mengumpulkan data yang
sangat rinci tentang kesehatan dan kebugaran. Perpaduan teknologi fisik,
digital dan biologi sebagai karakteristik dari revolusi industri 4.0 menghasilkan
beberapa produk seperti pengembangan inhaler digital untuk pasien PPOK.
Inhaler ini memungkinkan pasien untuk memonitor penggunaan inhalasi
mereka secara real-time. Contoh lain adalah proyek IBM’s Watson, yang
berupaya menggabungkan klinis, penelitian dan data sosial pasien untuk
memberikan solusi perawatan kesehatan di berbagai bidang. IBM sedang
mengerjakan aplikasi streaming data yang dapat dikaitkan dengan pompa
insulin untuk memprediksi penurunan gula darah pasien diabetes 3 jam
sebelumnya. Dari inovasi-inovasi tersebut sangatlah jelas bahwa revolusi
industri 4.0 dapat secara signifikan meningkatkan kualitan hidup miliaran
orang di seluruh dunia (Park, 2016).

B. Peran dan Tantangan Tenaga Kesehatan di Era Revolusi Industri 4.0


Peran tenaga kesehatan meliputi intervensi, pencegahan, diagnosis,
pengobatan, promosi kesehatan serta rehabilitasi. Teknologi yang semakin
canggih menuntut tenaga kesehatan untuk dapat memberi pelayanan terhadap
publik secara online atau digital. Telemedicine menjadi salah satu inovasi
dalam pelayanan kesehatan masa kini, berupa pemantauan dan pengobatan
pasien dari jarak jauh melalui sensor yang tersambung ke internet.
Telemedicine memungkinkan pemeriksaan medis dilakukan di rumah warga
sendiri dengan nyaman, dengan konsultasi dan komunikasi terapeutik
dilakukan secara online melalui perangkat seluler. Selain itu, masyarakat
terpencil bisa mendapatkan perawatan medis melalui telemedicine. Namun,
telemedicine harus didukung oleh pengenalan teknologi di setiap sudut dan
tingkatan masyarakat. Penggunaan teknologi digital yang tidak menyeluruh
menggambarkan revolusi industri 4.0 yang masih belum terlaksana dengan
baik (Hidayaturrahman, 2019).
Revolusi industri 4.0 tidak hanya akan mengubah apa dan bagaimana kita
melakukannya, tetapi juga mengubah identitas kita, tentang bagaimana
mengalokasikan waktu untuk bekerja, bagaimana membentuk hubungan
dengan orang-orang (Park, 2016). Menghadapi revolusi industri 4.0, maka
tenaga kesehatan harus memiliki beberapa skills. Yang pertama adalah
berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis, kemampuan cognitive flexibility,
creativity, dan yang kedua adalah kemampuan komunikasi, kolaborasi,
problem solving, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi (Simanjuntak
et al., 2020).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
971/Menkes/Per/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan, sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam menghadapi
perubahan industri dan generasi adalah mereka dengan kemampuan sebagai
berikut (Permenkes, 2009):
1. Kemampuan menangani kompleksitas
2. Fleksibilitas intelektual, yaitu mampu menggunakan berbagai konsep,
pandangan-pandangan dalam memecahkan masalah
3. Observasi mandiri
4. Memiliki banyak perspektif
5. Dapat beradaptasi dengan teknologi baru
6. Mencari ide-ide baru
7. Mendorong keberagaman
8. Fokus pada perubahan
KESIMPULAN

Revolusi industri 4.0 pada akhirnya memberikan dampak besar bagi kita
semua, menghubungkan pasien satu sama lain, pasien dengan perawat mereka dan
pasien dengan dokter mereka melalui penggabungan teknologi fisik, digital dan
biologis. Dengan digitalisasi, kita dapat secara lebih detail memahami bagaimana
genom manusia, fenomena, dan paparan berdampak pada kesehatannya. Selain
itu, digitalisasi juga memberikan perawatan yang disesuaikan dengan cara yang
efisien. Didukung dengan kemampuan tenaga kesehatan yang memadai, revolusi
industry 4.0 dapat menawarkan layanan kesehatan yang lebuh baik, memperluas
akses ke layanan kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup miliaran orang di
seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Badri, A., Boudreau-Trudel, B., & Souissi, A. S. (2018). Occupational health and
safety in the industry 4.0 era: A cause for major concern? Safety Science,
109(June), 403–411. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2018.06.012
Hidayaturrahman, A. N. (2019). Analisis Dampak dari Revolusi Industri 4.0 di
Bidang Kesehatan. Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran. Universitas
Sebelas Maret.
Park, H. A. (2016). Are We Ready for the Fourth Industrial Revolution?
Yearbook of Medical Informatics, 1, 1–3. https://doi.org/10.15265/iy-2016-
052
Simanjuntak, F. N., Boiliu, N. I., Tyas, E. H., Samosir, P. S. J. K. O., Limbong,
M., Damayanti, M. M. A., Leniwita, H., Polii, I. V. R. S. D., Widora, S., &
Novitasari, D. T. I. . . (2020). UKI Untuk Negeri: Tantangan dan Peluang
Indonesia Dalam Bidang Sosial dan Sains Pada Era Revolusi Industri 4.0.
UKI Press, 1. http://repository.uki.ac.id/id/eprint/2658
Tjandrawina. (2016). Industri 4.0: Revolusi industry abad ini dan pengaruhnya
pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1,
Edisi April. Jurnal Medicinus, Vol 29, No(1), 31–39.

Anda mungkin juga menyukai