Anda di halaman 1dari 13

Pemanfaat teknologi digital dalam perkembangan kesehatan

di era Revolusi Industri 4.0

OLEH:
KELOMPOK 8
A15-B

ANGGOTA NIM/ABSEN
NI LUH PUTU ANISSA PUTRI 213213347/36
SHAZA AMELIA AMAY PUTERI 213213348/37
ANAK AGUNG ESHA WAISYAKA 213213349/38
NI MADE MAHARATIKA PRADNYASWARI 213213350/39
NI MADE DWI LIDYA JULIANTARI 213213351/40

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan terhadap Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kehendak dari beliau kami kelompok 8 dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini berjudul “Pemanfaat teknologi
digital dalam perkembangan kesehatan di era Revolusi Industri 4.0” dimana
diharapkan makalah ini dapat membantu kami dan rekan-rekan mahasiswa untuk
mengenal dan mengetahui bagaimana manfaat yang diberikan dari penggunaan
teknologi digital agar dapat membantu dalam pengembangan pelayanan Kesehatan.
Kelompok kami menyadari bahwa banyak uraian dalam makalah ini masih
jauh dari kata sempuna. Oleh karena itu, segala saran dan kritikan akan menjadi
masukan yang berharga untuk perbaikna di masa-masa yang akan datang.
Kelompok kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi masyarakat luas khususnya para mahasiswa jurusan keperawatan dan juga bisa
memberikan manfaat bagi perkembangan Ilmu Pendidikan khususnya Ilmu
Kesehatan.

Denpasar, 25 Oktober 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Teknologi Digital
2. Pengrtian Era Revolusi Industri 4.0
3. Contoh Pemanfaatan teknologi digital dalam bidang kesehatan
4. Keuntungan Terbesar Pada Sektor Kesehatan
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Digital
2.2 Pengertian Era Revolusi Industri 4.0
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Perkembangan Teknologi Digital
2.4 Keuntungan Yang Di Dapat Pada Sektor Kesehatan
2.5 Contoh Pemanfataan Teknologi Digital Pada Bidang Keperawatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya
alam menjadi alat – alat sederhana. Aplikasi teknologi informasi merupakan
terapan atau pemanfaatan teknologi informasi pada bidang tertentu. Salah satu
ciri khas penerapan teknologi informasi pada suatu bidang adalah munculnya
terminology dengan tambahan awal ‘e’ atau ‘m’, seperti e-learning atau m-
banking. Saat ini seluruh teknologi informasi telah dilakukan secara virtual
dalam jaringan termasuk transmini telekominikasi dan data yang
terkonvergensi. Di kalangan remaja menggunakan teknologi komunikasi,
seperti handphone dan internet sebagai alat multifungsi karena multifungsinya
tersebut para remaja dapat menggunakan teknologi ini secara positif ataupun
negative tergantung setiap individu.
Perkembangan teknologi dalam kehidupan dimulai dari proses
sederhana dalam kehidupan sehari-hari samapai pada tingkat pemenuhan
kepuasan sebagai individu dan makluk sosial. Dari masa ke masa keamajuan
teknologi terus berkembang, mulai dari era teknologi pertanian, era teknologi
industri, era teknologi informasi, era teknologi komunikasi dan informasi,
bahkan sekarang era teknologi sudah memasuki dunia Kesehatan.
Perkembangan ini membawa berbagai dampak dalam kehidupan
bermasayarakat, berbangsa dan bernegara, setiap individu tertarik untuk
mengunakan dan memanfaatkan setiap perkembangan ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Teknologi Digital
2. Pengertian Era Revolusi Industri 4.0
3. Kelebihan dan Kekurangan Perkembangan Teknologi Digital
4. Keuntungan Yang Di Dapat Pada Sektor Kesehatan
5. Contoh Pemanfataan Teknologi Digital Pada Bidang Keperawatan
1.3 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Dapat mengetahui Pengertian Teknologi Digital
2. Dapat mengetahui Pengertian Era Revolusi Industri 4.0
3. Dapat mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Perkembangan Teknologi
Digital
4. Dapat mengetahui apa saja Keuntungan Yang Di Dapat Pada Sektor
Kesehatan
5. Dapat mengetahui Contoh Pemanfataan Teknologi Digital Pada Bidang
Keperawatan
1.4 MANFAAT
Manfaat yang di harapkan dari penulisan makalah tentang Pemanfaatan
Teknologi Digital Dalam Perkembangan Kesehatan Di Era Revolusi Industri
4.0 yaitu dapat menambah wawasan penulis dan khalayak tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pengaruh kemajuan teknologi digital pada
perkembangan Kesehatan sebagai salah satu bidang yang terkena dampak
kemajuan teknologi digital ini, Sebagai bahan referensi untuk pembaca, dan
Dapat melatih mahasiswa pada umumnya dan penulis khususnya dalam
pengembangan wawasan diri untuk menyusun buah pikiran secara sistematik
dalam bentuk makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Digital
Teknologi Digital adalah sebuah teknologi informasi yang lebih
mengutamakan kegiatan dilakukan secara computer atau digital dibandingkan
menggunakan tenaga manusia. Tetapi lebih cenderung pada sistem pengoprasian
yang serba otomatis dan canggih dengan system komputeralisasi atau format yang
dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem
menghitung sangat cepat yang memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai
nilai-nilai numeris. Perkembangan teknologi ini membawa perubahan pada kualitas
dan efisiensi kapasitas data yang dibuat dan dikirimkan, seperti ; gamabr menjadi
semakin jelas karena kualitas yg lebih baik, kapasitas menjadi lebih efisien dan
proses pengiriman yang semakin cepat.
Teknologi digital akan terus berkembang. Pada masa yang akan datang,
perkembangan teknologi ini dipengaruhi tiga hal, yaitu transisi digital, konvergensi
jaringan, dan infrastruktur digital. Konvergensi jaringan adalah efisiensi dan
efektfitas jaringan komunikasi yang dapat digunakan seperti telepon, video dan
komunikasi baik dirumah maupun pada perusahaan. Semakin tingginya kebutuhan
konvergensi jaringan ini maka teknologi akan berubah mengarah ke kebutuhan
tersebut.
2.2 Pengertian Era Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri (RI) pertama dimulai sejak tahun 1784 yang
memanfaatkan air dan kekuatan Uap untuk membantu proses system produksi.
Revolusi Industri kedua dimulai pada tahun 1870 yang menggunakan kekuatan
daya listrik untuk membantu proses produksi masal. Sedangkan Revolusi Industri
ketiga dimulai pada tahun 1969 yang memanfatkan kekuatan elektronik dan
teknologi informasi untuk mengotomatiskan proses produksi. Sekarang dunia
sudah memasuki era baru RI keempat, yang dimana kekuatannya bertopang pada
revolusi industry ketiga yang ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi
sehingga kita semua bisa melihat suatu area yang baru yang terdiri dari 3 bidang
ilmu independent: fisika, digital, dan biologi.
Konsep revolusi 4.0 ini merupakan konsp yang pertama kali di perkenalkan
oleh professor Kalus Schwab. Beliau merupakan ekonom terkenal asal jerman
sekaligus penggagas terkenal asal jerman sekaligus penggagas word Economic
Forum (WEF) yang melalui bukunya. The Fourt Industrial. Industry 4.0 selanjutnya
hadir menggantikan industry 3.0 yang di tandai dengan cyber fisik dan kolaborasi
manufuktur, lee, lapiran, bagheri, industry 4.0 di tandai dengan pengikatan
digitalisasi manufaktur yang di dorong oleh empat faktor:
1) Peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.
2) Munculnya analisis kemampuan dan kecerdasan bisnis.
3) Terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin.
4) Perbaikan industri transfer digital ke dunia fsik, sepeti robotika dan 3D
printing.

Prinsip dasar industry 4.0 adalah penggabugan mesin, alur kerja, dan Sistem,
dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi untuk
mengendalikn satu sama lain secara mandiri.
Industry 4.0 telah memperkenalkan teknologi produksi masal yang fleksibel.
Mesin akan beroprasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia.
Mengontrol prose produksi dega melakukan sinkronisasi waktu dengan melakukan
penyatuan dan penyesuaian produksi. Selanjutnya, Zesulka et al (2016)
menmbahkan, industry 4.0 di gunakan pada tiga faktor yang saling terkait yaitu:
1) Digitalisasi dan interaksi ekonomi dengan teknik kompleks
2) Digitalisasi produk dan layanan
3) Model pasar baru.

Baur & Wee (2015) mengatakkan industri 4.0 dengan istilah “kompas digital”
salah satu karakteristik untik dari industry 4.0 adalah pengaplikasian keceradasan
buatan atau artificial intelligence pendidikan 4.0.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Perkembangan Teknologi Digital
a. Kelebihan
1. Keutuhan Data Ketika Proses Transmisi

Di jaman yang semakin berkembang ini, informasi dipancarkan dalam


bentuk sinyal digital yang dapat menempuh jarak yang cukup jauh,
keutuhan data tetap akna terjaga. Sinyal digital tersebut akan melalui
serangkaian stasiun pengulang (repeater station) untuk melindungi dan juga
memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan seperti
cuaca buruk dan noise tidak akan berpengaruh terhadap transmisi sinyal
digital, Sebab pada repeater station sinyal digital mengalami regenerasi.
Sinyal-sinyal yang rusak pun bisa langsung diubah atau diganti.

2. System Komunikasi Lebih Fleksibel

Teknologi digital melalui ISDN (Integrated Service Digital Network)


bisa menghantarkan berbagai macam informasi dalam sebuah jaringan
tunggal. ISDN ialah informasi besar yang terdiri dari banyak komponen
informasi yang bisa berupa gambar, data, dan juga berupa suara. Yang
mana seluruh data tersebut bisa dipindahkan dan diakses dengan mudah
menggunakan alat tertentu. Seperti Flashdisk
Flashdisk banyak digunakan dalam pertukaran informasi dan data dalam
bentuk digital. Teknologi ISDN ini juga dapat memberikan kemudahan
pada pengguan dalam kegiatan bertukar gambar, data, dan grafik dengan
mudah, cepat dan dapat dilakukan dimana saja.
b. Kekurangan
1. Kesalahan Ketika Digitalisasi

Ketika sedang melakukan proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal


digital, konsep informasi yang ada pada dunia nyata akan melalui tahap
digitalisasi atau informasi tersebut akan diubah menjadi sinyal. Digital dan
sinyal digital merupakan rangkaian dari kode-kode tertentu. Hal tersebut
perlu dikhawatirkan apabila konsep informasi yang asli ada di dunia nyata
ini tidak bisa terpresentasikan dengan baik saat digitalisasi.

2. Investasi Public

Menggunakan dan menikmati layanan digital secara keseluruhan, maka


harus dilakukan penggantian alat komunikasi seperti televisi, radio, telepon
dan lainnya dari yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi
teknologi digital. Oleh karena itu, masyarakat harus mengeluarkan biaya
yang terbilang tidak sedikit pada teknologi yang tergolong baru ini.
Permasalahan terhadap kelangsungan industry pertelekomunikasian akan
bisa memengaruhi kemampuan daya beli masyarakat.

3. Rangkaian Elektronika Lebih Rumit atau Komplex

Rangkian elektronik yang digunakan dalam tegnologi ini lebih rumit


menjadikan orang yang menggunakannya harus mempelajari lebih dulu
mengenai tegnologi ini.

2.4 Keuntungan Yang Di Dapat Pada Sektor Kesehatan


Di antara berbagai sektor yang terdampak oleh RI keempat, tampaknya
sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari
bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi. Saat ini teknologi konsumen yang
memakai telepon genggam dan alat kebugaran yang dipakai sehari-hari dapat
mengumpulkan berbagai data secara detil tentang kesehatan dan status kebugaran
seseorang. Data seperti ini berpotensial untuk mentransformasi, tidak hanya
kesehatan individual dan keperluan medisnya, namun juga untuk penelitian
kesehatan.
Sudah banyak penyedian layanan kesehatan mengeksplorasi potensi
telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh melalui
sensor yang tersambung ke internet. Diharapkan bahwa telemedicine akan terbukti
sangat berharga dalam pengobatan penyakit kronis yang banyak dialami oleh lansia.
Kedepannya sangat dimungkinkan bahwa warga senior menerima cek-up medis
dengan kenyamanan bahkan di rumah mereka sendiri. Telemedicine juga
diharapkan dapat membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi terpencil
sekalipun.
Kemajuan teknologi ini tentu membawa kesempatan dan dapat menjadi
kekuatan untuk mendukung program digital health sebagai ujung tombak program
kesehatan di Indonesia. Teknologi telekomunikasi melalui satelit, jaringan Palapa
Ring, 3G dan 4G telah dapat mencapai seluruh pelosok negeri. Pemerintah dapat
memanfaatkan peralatan telekomunikasi yang sudah ada untuk telekesehatan
seperti satelit, Mobil Unit Bencana, komputer sekolah dan lain-lain. Untuk itu
kerjasama intersektoral antara lembaga negara penting untuk dilakukan.
Salah satu contoh dalam penggunaan telemedicine adalah pada kondisi saat
ini, di Indonesia yang terkena dampak dari Covid-19, yang dimana pemerintah
mengeluarkan suatu aplikasi yakni Pedulilindunggi dimana Aplikasi
PeduliLindungi sudah ditetapkan pada Nomor 171 Tahun 2020 tentang Penetapan
Aplikasi PeduliLindungi Dalam Rangka Pelaksanaan Surveilans Kesehatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sebagai aplikasi yang
dipergunakan dalam pelaksanaan surveilans kesehatan oleh pemerintah dalam
menangani penyebaran Covid-19, maka aplikasi PeduliLindungi ini harus terus
dipertahankan karena sangat membantu masyarakat dalam upaya penelusuran
(tracing), pelacakan (tracking) dan pemberian peringatan (warning dan fencing)
Covid-19.
Aplikasi ini diciptakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang pernah
berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP). Melalui
aplikasi tersebut, pengguna dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa
saja dia melakukan kontak.
Aplikasi tersebut merupakan salah satu contoh dari banyak contoh lain
telemedicine yang ada, dimana diharapkan dimasa depan potensi telemedicine
dapat membantu banyak dalam penginformasian bidang Kesehatan pada psien dan
masyarakat luas dimana pun dan kapan pun.
2.5 Contoh Pemanfataan Teknologi Digital Pada Bidang Keperawatan
Contoh pemanfaatan teknologi digital dalam bidang keperawatan yakni
Pengimplementasi Asuhan Keperawatan Berbasis Komputerisasi Dalam
Menigkatkan Mutu Asuhan Keperawatan.
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi dari ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan
proses data keperawatan, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung praktik
keperawatan dan pemberian perawatan. System informasi yang tepat akan
meningkatkan kontinuitas asuhan dan kualitas asuhan keperawatan yaitu Nursing
Management Information Systems efektif dalam menghemat waktu dan berguna
dalam asuhan keperawatan (Choi, Yang, & Lee, 2014).
Sistem Informasi Keperawatan adalah bagian dari sistem informasi
perawatan kesehatan yang berhubungan dengan aspek keperawatan, terutama
pemeliharaan catatan keperawatan. Beberapa tujuan yang harus dipenuhi oleh
sistem informasi keperawatan untuk mencapai tujuannya, memenuhi kebutuhan
pengguna dan beroperasi dengan baik dijelaskan. Fungsi sistem tersebut, yang
dikombinasikan dengan tugas-tugas dasar proses asuhan keperawatan.
Kelebihan dokumentasi berbasis komputerisasi ini adalah kerja perawat
lebih efektif, efisien, dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan. Terdapat
akurasi, real time, paperless, memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu
asuhan keperawatan lebih terintegrasi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan
memperluas akses keperawatan (Stubenrauch, 2009).
Kelebihan lainnya adalah dapat meningkatkan keamanan sistem perawatan,
memungkinkan pertukaran informasi yang lebih dapat diandalkan antara praktisi
dan klien dan peningkatan yang signifikan dalam cara perawatan yang akan
disampaikan, meningkatkan inisiatif perawat, memasukkan dan mengirimkan
implementasi keperawatan yang telah dilaksanakan lebih cepat, dan menciptakan
pelayanan yang berpusat kepada pasien (Mcbride et al., 2018).
Kekurangannya adalah butuh anggaran yang besar pada permulaan, akan
sangat bergantung pada teknologi, membutuhkan tempat penyimpanan data yang
sangat besar, risiko terbukanya kerahasiaan data privacy pasien (Permenkes RI No
82, 2013). Kekurangan lain adalah risiko kemampuan perawat dalam berpikir kritis
kurang terasah rumit dengan penggunaan teknologi untuk perawatan pasien,
membutuhkan waktu jauh dari perawatan pasien langsung (Mcbride et al., 2018).
Sistem informasi manajemen berbasis komputer sudah mulai banyak
digunakan di lingkungan kesehatan, terutama di bidang keperawatan. Strategi
pengembangan teknologi komputer untuk pendidikan keperawatan adalah
penggunaan simultan keperawatan virtual. Sistem informasi manajemen di
Indonesia masih mengalami banyak kendala. Di luar Indonesia, teknologi telah
banyak membantu manajemen pendidikan keperawatan, khususnya penggunaan
komputer dalam asuhan keperawatan. Komputer ini didasarkan pada tiga dimensi,
dengan bekerja untuk mensimulasikan pengalaman pasien seolah-olah itu nyata dan
dalam lingkungan yang bebas risiko, di mana ada sesi pelatihan hingga
pengambilan keputusan klinis dengan beragam kondisi pasien, dan segera
memberikan umpan balik. Di Indonesia, proses menggunakan komputer dalam
dokumentasi keperawatan sangat lambat, sehingga perlu menyegarkan aplikasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1Kesimpulan
Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem menghitung sangat cepat yang
memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris. Revolusi
Industri kedua dimulai pada tahun 1870 yang menggunakan kekuatan daya listrik
untuk membantu proses produksi masal. Di jaman yang semakin berkembang ini,
informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital yang dapat menempuh jarak
yang cukup jauh, keutuhan data tetap akna terjaga. Sinyal-sinyal yang rusak pun
bisa langsung diubah atau diganti. Menggunakan dan menikmati layanan digital
secara keseluruhan, maka harus dilakukan penggantian alat komunikasi seperti
televisi, radio, telepon dan lainnya dari yang sebelumnya berbasis teknologi
analog menjadi teknologi digital. Oleh karena itu, masyarakat harus mengeluarkan
biaya yang terbilang tidak sedikit pada teknologi yang tergolong baru ini.
3.2Saran
Dengan selesainya makalah ini disarankan agar pembaca dan penulis dapat lebih
mengetahui tentang Pemanfaatan Teknologi Digital Dalam Perkembangan
Kesehatan Di Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu makalah ini juga dapat
menambah wawasan penulis dan pembaca tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pengaruh kemajuan teknologi digital pada perkembangan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Ngafifi, Muhamad. 2014. Kemajua Teknologi Dan Hidup Manusia Dalam
Perspektif Sosial Budaya. Yogyakarta: Journal Pembangunan Pendidikan:
Foundasi dan Aplikasi, Vol 2(01), 33-47.
Abdillah A Lean, dkk. 2020. Aplikasi teknologi informasi: konsep dalam
penerapan. Surabaya: Yayasan Kita Menulis.
Tjandrawinata, Raymond R. 2016. Indusri 4.0: Revolusi Industri Abad Ini dan
Pengaruhnya pada Bidang Kesehatan dan Bioteknologi. Jakarta: Jurnal
Medicinus, Vol 29 (1), 31-39
Eka Putri, Citra dan Erland Hamzah, Radja. 2021. APLIKASI PEDULI LINDUNGI
MITIGASI BENCANA COVID-19 INDOESIA. JURNAL PUSTAKA
KOMUNIKASI, Vol 04 (1), 66-78
Sunjaya, Anthony P, 2019. Potensi, Aplikasi dan Perkrmbangan Digital Health di
Indonesia. JOURNAL OF THE INDONESEIA MRDICAL
ASSOCIATION. Vol 69 (4), 167-169.
Tarigan, R., & Handiyani, H. (2019). Manfaat Implementasi Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Berbasis Komputerisasi Dalam Meningkatkan Mutu Asuhan
Keperawatan. Jurnal Kesehatan Pencerah, 08 (2), 110-116.

Anda mungkin juga menyukai