Terminology
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Ni Luh Ayu Cahyani (06/213213317)
2. Made Mita Purnama Sari (15/213213326)
3. I Gede Eka Dharma Putra Sanjaya (34/213213345)
4. Shaza Amelia Amay Puteri (37/213213348)
5. Ni Made Dwi Lidya Juliantari (40/213213351)
6. I Pande Wayan Bagus M.Y (44/213213355)
7. Maria Carvalho Sousa (45/213213356)
Penulis
DAFTAR ISI
PENAHULUAN
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan,
pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah
lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan sejak 1942. Penelitian dan berbagai pendapat
tentang hal itu, telah menjadi topik pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick,
2000:1).
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat oleh kami agar menimalisir kesalahan dalam tindakan praktik
keperawatan yang disebabkan oleh ketidak pahaman dalam prosedur dokumentasi
diagnosa keperawatan dalam keperawatan sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan
klien.
PEMBAHASAN
Contoh: perikarditis
• peri-(awalan) = sekitar
• kardi (akar kata) = jantung
• -itis (akhiran) = peradangan
Bentuk dan teknik komunikasi sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu.
Sebagai profesi kesehatan yang bekerja fokus pada pelayanan masyarakat, para
tenaga medis diharapkan dapat mengerti dan memahami dengan baik teknik-teknik
komunikasi, serta dapat melihat atau memilih bentuk komunikasi seperti apa yang
harus dipakai atau digunakan. Dengan demikian, diharapkan dalam hal penanganan
pasien tidak akan terjadi kendala yang disebabkan oleh kesalahan dalam
berkomunikasi antar tenaga medis tersebut, serta dapat terjalin kerja sama yang lebih
baik lagi. Selain itu, dalam kerja sama suatu tim atau kelompok dibutuhkan
kekompakan dan kesabaran dari masing-masing individu sehingga apa yang
dikerjakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
➢ Menentukan pilihan-pilihan
Jika batas batas keputusan telah didefinisikan dengan lebih sempit maka pilihan
dengan sendirinya lebih mudah namun,jika keputusan yang diambil masih
didefinisikan secara luas maka proses menetapan pilihan merupakan proses kreatif
➢ Mengevaluasi pilihan-pilihan
Fase ini melibatkan penentuan yang lebih luas mengenai ketepatan masing-masing
pilihan terhadap tujuan pengambilan keputusan
➢ Memilih
Pada fase ini salah satu dari beberapa pilihan keputusan yang tersedia telah dipilih
dengan pertimbangan apabila diterapkan akan menjanjikan suatu kepuasan diri
➢ Menerapkan
Fase ini melibatkan perubahan perubahan yang terjadi karena pilihannya yang telah
di pilih. Efektivitas penerapan ini bergantung pada ketrampilan dan kemampuan
individu dalam menjalankan tugas serta sejauh mana kesesuaian pilihan tersebut
dalam penerapan
➢ Memonitor
Setelah diterapkan, maka keputusan tersebut sebaiknya dimonitor ataupun diawasi
untuk memilih keefektivitasan dalam memecahkan masalah atau mengurangi
permasalahan yang sesungguhnya
Berpikir kritis dapat menjadi alat untuk evaluasi diri yang bersifat konstruktif.
Caranya dengan mengevaluasi mengenai keputusan dan tindakan yang telah diambil.
Dengan demikian, seorang yang berpikir kritis dapat berkembang.Tidak ada
salahnya untuk mulai mempraktikkan berbagai cara berpikir kritis di atas dalam
kehidupan sehari-hari. Meski tidak mudah, Anda bisa melakukannya secara perlahan
untuk bisa menikmati manfaatnya.
8. Group discussion
Sekelompok orang memperbincangkan suatu masalah dan masing-masing
mengemukakan pendapatnya.
9. Persuasi
Komunikasi yang berhubungan dengan mempengaruhi perbuatan, keyajinan,
sikap, dan nilai-nilai orang lain melalui berbagai alas an, argument, atau
bujukan. Debat dan iklan adalah dua bentuk persuasi
10. Propaganda
Komunikasi dengan menggunakan berbagai media yang sengaja dipersiapkan
untuk mempengaruhi massa pendengar
11. Coercion
Mengancam atau menggunakan kekuatan dalam berkomunikasi untuk
memaksakan suatu kehendak
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup
interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Pikiran atau memori menyimpan
segala sesuatu dan hanya mengingat apa yang diperlukan dan apa yang berarti dalam
kehidupan. Dengan demikian seseorang mampu menganalisis informasi yang didapat dan
mengembangkan kreativitas serta lebih berhasil dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
Terminology adalah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan hal tertentu,
dengan kata lain terminology adalah bahasa yang digunakan dalam disiplin ilmu tertentu
untuk menggambarkan pengetahuan.
Clinical reasoning merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh
seorang perawat untuk memecahkan masalah klinis yang dihadapinya. Kemampuan
clinical reasoning seorang perawat dapat berkembang seiring dengan pengalaman
Clinical Judgement (penilaian klinis) merupakan penerapan informasi berdasarkan
pengamatan aktual pada klien yang dikombinasikan dengan data subjektif dan objektif
yang mengarah pada kesimpulan akhir/analisis/diagnosis. Dapat pula didefinisikan
sebagai suatu proses dimana perawat menetapkan data-data mengenai keadaan klien
yang akan dikumpulkan, kemudian mengidentifikasi tindakan keperawatan yang tepat.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini disarankan agar pembaca dan penulis dapat lebih
mengetahui tentang terminology kesehatan dalam keperawatan, pembaca juga dapat
memperdalam pemahaman mengenai terminology agar dapat bekerja sama dengan baik.
Apabila ada kekeliruan atau tidak jelasnya dalam membuat makalah ini dapat
menghubungi penyusun, dan apabila ada kekurangan dari materi ini diharapkan pembaca
dapat membantu dalam memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana, Dian. 2017. “Clinical Reasoning”.
(https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/Critical%20Thinking%20sebagai%20l
andasan%20clinical%20reasoning.pdf), diakses: 24 Oktober 2021.
Nashor. 2014. “Terminologi Keperawatan dan Medis”.
(http://nashor79.blogspot.com/2014/12/terminologi-keperawatan-dan-medis-
dalam.html?m=1), diakses: 24 Oktober 2021.
Herdman, T. H. 2018. “NANDA-I Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi”. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Hikmah, Nurul. 2016. “Apakah Berpikir Itu?”.
(https://www.kompasiana.com/amp/nur_hik/apakah-berpikir-
itu_57275cfe1693732a0ab36238), diakses: 24 Oktober 2021.
Setyoningrum, Melda Alfi. 2014. “Crinical Judgment”.
(https://www.kompasiana.com/amp/meldaalfi/clinical-
judgment_552fd5126ea8341d438b4671), diakses: 24 Oktober 2021.