Anda di halaman 1dari 16

PERAN KOMUNIKASI PADA BIDANG KESEHATAN DIERA REVOLUSI

INDUSTRI 4.0

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan Yang
Diampu Oleh Bapak Masdum Ibrahim,S.Kep.,Ners

Disusun oleh

Nifa Septia Nuraeni (117026)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Penyusun panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-NyA sehingg penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut,
penyusun sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penyusun dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata,penyusun berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.

Bandung, 11 Desember 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................
1.4 Manfaat ...........................................................................................................
1.5 Metode Penyusunan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0 ......................................................................
2.2 Sejarah Revolusi Industri 4.0 ..........................................................................
2.3 Sejarah Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Kesehatan ..................................
2.4 Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Kesehatan ...............................................
2.5 Peran Komunikasi Pada Bidang Kesehatan Diera RI 4.0 ................................
2.6 Dampak Tekonologi Diera 4.0 Pada Komunikasi Dibidang Kesehatan ..........
BAB III PENUTUP ................................................................................................
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................
3.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan teknologi terdapat istilah industri 1.0, industri 2.0,
industri 3.0, industri 4.0. Industri 1.0 dimulai dengan penemuan mesin uap oleh
James Watt (1763) dan memulai revolusi industri di seluruh dunia. Industri 2.0
dimulai dengan penemuan sumber energi baru seperti listrik oleh Thomas Alfa
Edison (1882), gas, dan minyak bumi. Metode berkomunikasi berubah dengan
ditemukannya telegram dan telepon. Sarana transportasi juga berubah dengan
ditemukannya mobil dan pesawat pada awal abad ke-20. Industri 3.0 ditandai
dengan berkembangnya sektor elektronik, teknologi informasi (transistor,
mikroprosesor, telepon genggam, dan komputer) serta proses automatisasi di mana
robot dan mesin mulai menggan tikan peran manusia. Terakhir adalah industri 4.0.
Komunikasi dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, selama unsur-unsur
komunikasi itu terpenuhi. Disisi lain, zaman terus maju dan berkembang pesat.
Teknologi yang semula memiliki fungsi sederhana dan memiliki komponen yang
sangat menyulitkan, sekarang menjadi lebih multifungsi dengan komponen yang
lebih sederhana. Hal ini juga berpengaruh terhadap komunikasi kesehatan, baik itu
yang dilakukan oleh dokter, promotor kesehatan, perawat, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya. Bila meninjau kembali, komunikasi menurut James A. F. Stoner
adalah proses ketika seseorang berusaha memberikan pengertian, dengan cara
pemindahan pesan. Komunikasi dapat diartikan sebagai bentuk penyampaian
informasi, baik secara verbal maupun nonverbal, termasuk melalui teknologi
digital. Kata kunci dari komunikasi adalah adanya pesan yang disampaikan pada
tujuan. Pesan inilah yang berisi informasi-informasi, baik itu benar ataupun hoax.
Maka diera revolusi 4.0 ini, kemudahan komunikasipun ikut dimudahkan
oleh penemuan teknologi yang kiita kenal sebagai smartphone dengan
jaringan/internet yang serba cepat. Dalam hal ini banyak pertimbagan baik
buruknya jika dikaitkan dengan proses komunikasi kesehatan yang seperti kita
tahu, informasi kesehatan bisa diakses dimana saja dan kapan saja, yang perlu
diantisipasi adalah tentang benar tidaknya pesan keehatan yang diakses dibergaia
laman internet tersebut. Maka dari itu, inilah peran komunikasi yang dimaksud dari
tenaga kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu era revolusi industri 4.0 ?
b. Bagaimana sejarah revolusi industri 4.0 ?
c. Bagaimana sejarah revolusi industri 4.0 dalam bidang kesehatan?
d. Bagaimana Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Kesehatan?
e. Apa peran komunikasi kesehatan diera 4.0 ?
f. Apa dampak teknologi diera 4.0 pada proses komunikasi dibidang kesehatan ?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari era revolusi 4.0
b. Mengetahui sejarah revolui industri 4.0 ?
c. Mengetahui sejarah revolusi dibidang kesehatan
d. Mengetahui revolusi industri dibidang kesehatan
e. Mengetahui peran komunikasi kesehatan diera revolusi industri 4.0
f. Mengetahui dampak teknologi diera 4.0 pada proses komunikasi dibidang
kesehatan

1.4 Manfaat
Penyusun dapat mengetahui dan memahami tentang era revolui industri 4.0
dan hubungannya dengan proses komunikasi dibidang kesehatan dan Para pembaca
dapat mengetahui mengenai komunikasi dibidang keehatan pada era revolusi
industri 4.0,

1.5 Metode Penyusunan


Dalam penyusunan makalah ini,penyusun membaca beberapa laman
diinternet, membaca beberapa literasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 atau industri generasi ke empat merupakan perubahan
sektor industri di dunia yang dipengaruhi oleh maraknya perkembangan teknologi
serta internet (Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan mengenai
Revolusi Industri 4.0 itu. )

Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam
teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala,
komputasi awan, dan komputasi kognitif.

Revolusi Industri Keempat adalah adalah sebuah kondisi pada abad ke-21
ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan
teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi.[1]
Revolusi ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang,
khususnya kecerdasan buatan, robot, blockchain, teknologi nano, komputer
kuantum, bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa
awak. Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri keempat berpotensi
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, kemajuan di
bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan kekhawatiran
bahwa mesin-mesin suatu hari akan mengambil alih pekerjaan manusia. Selain itu,
revolusi-revolusi sebelumnya masih dapat menghasilkan lapangan kerja baru
untuk menggantikan pekerjaan yang diambilalih oleh mesin, sementara kali ini
kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat menggantikan tenaga kerja
manusia secara keseluruhan.

Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup
dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri
sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan
kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan
dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu,
ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan
berkat kemajuan teknologi baru diantaranya (1) robot kecerdasan buatan (artificial
intelligence robotic), (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, dan (4) teknologi
komputer kuantum, (5) blockchain (seperti bitcoin), (6) teknologi berbasis
internet, dan (7) printer 3D.

2.2 Sejarah Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi
industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami
empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap
untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan
kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian
digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan
dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. Namun
demikian,revolusi industri ini juga menimbulkan dampak negatif dalam bentuk
pengangguran masal. Ditemukannya energi listrik dan konsep pembagian tenaga
kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah
menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong para imuwan
untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan
teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad
20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan
secara otomatis.
Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi
menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem otomatisasi
berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah.
Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang
terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di
dunia musik dengan ditemukannya musik digital. Revolusi industri mengalami
puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif
terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi
keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi
internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di
seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan
transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek,
Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi
informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.

2.3 Sejarah Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Kesehatan


Dalam industri kesehatan, beberapa perusahaan teknologi telah
mengembangkan produk mereka dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk
memproses data-data yang di kumpulkan dari pasien. Perusahaan besar seperti
IBM (International Business Machine) sejak 2015 telah meluncurkan Watson
Health dengan tujuan yang jelas, yaitu mencari jalan terbaik untuk membawa
kecerdasan buatan dan teknologi membantu pekerja di sektor kesehatan mengatasi
masalah di bidang kesehatan. Pendekatan yang dilakukan oleh Watson dengan
adanya perkembangan pengetahuan di bidang kedokteran setiap tahun melalui
berbagai penelitian tidak ada dokter yang dapat meng ikuti semua perkem bangan
tersebut di mana setiap pasien dapat memberikan data kesehatan pribadi yang
sangat berharga.
Watson mengumpulkan semua data yang ada dan menemukan korelasi yang
relevan dalam hal yang tidak dapat dilakukan seorang dokter. Beberapa area yang
diyakini IBM telah memberikan manfaat adalah pengaturan kadar gula darah yang
lebih baik pada penderita diabetes melitus (kencing manis), pengambilan
keputusan pengobatan yang sesuai pada pasien kanker, penemuan pengobatan
yang baru dan penting pada penyakit kronis seperti ALS (amyotrophic lateral
sclerosis), dan parkinson. Secara spesifik Watson fokus pada bidang kanker
(Watson for Oncology) dengan tujuan memaksimalkan kecerdasan buatan dari
data yang didapat. Sampai akhir Juni 2018, sudah ada 230 rumah sakit dan
organisasi kesehatan yang mencakup 84.000 pasien bekerja sama dengan Watson.
Pro dan kontra terjadi dalam penggunaan Watson.
Dalam beberapa artikel yang dimuat dalam jurnal kedokteran seperti The
Oncologist, Neurology, Acta Neuropathologica, Annals of Oncology para peneliti
mengumpulkan data dari pasien dan mencari hubungan baru dengan data dari
berbagai literatur. Hasil analisis yang dilakukan Watson akan memberikan
rekomendasi yang menjadi bahan pertimbangan alternatif pengobatan. Di luar hal
itu terdapat be berapa pihak yang kontra dan kecewa terhadap penggunaan Watson
seperti rumah sakit pendidikan di Giessen dan Marburg yang berada di Jerman.
Menurut mereka Watson adalah eksperimen yang gagal. Jika dokter memasukkan
data pasien yang menderita nyeri dada, Watson tidak memberikan diagnosis
angina pectoris (serangan jantung) atau diseksi aorta (robeknya aorta), hasil yang
keluar adalah penyakit infeksi yang langka.
Menurut IBM, hal ini terjadi karena adanya identifikasi bahasa yang tidak
sesuai. Semua data pasien termasuk tulisan dari dokter, hasil laboratorium dipindai
dan data akan dianalisis. Ungkapan ka limat yang biasa digunakan oleh dokter
seperti “tidak dapat disingkirkan” merupakan hal yang rumit untuk diinterpretasi
oleh Watson. Walaupun begitu dengan bertambahnya publikasi ilmiah dan jumlah
rumah sakit yang menggunakan Watson terus bertam bah, IBM percaya bahwa
Watson berada pada jalur yang benar.
2.4 Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Kesehatan
Di antara berbagai sektor yang terdampak oleh revolusi industri keempat,
tampaknya sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan
keuntungan dari bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi, walaupun sektor
ini mungkin juga yang paling tidak siap menerimanya. Hal ini diperkuat dari hasil
survei terhadap 622 pemimpin bisnis dari berbagai industri di seluruh dunia oleh
The Economist Intelligence Unit. Jajak pendapat terhadap para pemimpin bisnis
ini menunjukkan bahwa mayoritas yang signifikan dari para eksekutif tersurvei
percaya bahwa kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan besar
dari dampak RI keempat ini. Saat ini teknologi konsumen yang memakai telepon
genggam dan alat kebugaran yang dipakai sehari-hari dapat mengumpulkan
berbagai data secara detil tentang kesehatan dan status kebugaran seseorang. Data
seperti ini berpotensial untuk mentransformasi, tidak hanya kesehatan individual
dan keperluan medisnya, namun juga untuk penelitian kesehatan. Bahkan ada
suatu studi yang juga dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit mengatakan
bahwa 50% dari para dokter percaya bahwa teknologi telepon pintar sangat
memberdayakan pasien agar mereka berperan dalam mengatur kesehatan mereka
secara proaktif.
Sementara itu, banyak penyedia layanan kesehatan mengeksplorasi potensi
telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh
melalui sensor yang tersambung ke internet. Diharapkan bahwa telemedicine akan
terbukti sangat berharga dalam pengobatan penyakit kronis yang banyak dialami
oleh lansia. Kedepannya, adalah sangat dimungkinkan bahwa warga senior
menerima cek-up medis dengan kenyamanan bahkan di rumah mereka sendiri.
Telemedicine juga dapat membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi
terpencil. Di masa depan, beberapa aplikasi medis yang sangat hebat muncul dari
kombinasi teknologi fisika, digital dan biologi termasuk pil yang menggabungkan
sensor digital untuk mengatur pelepasan obat; anggota badan robot yang
menanggapi pikiran pasien; serta psikoterapi secara virtual reality. Secara global,
semua teknologi ini diharapkan oleh banyak pihak untuk dapat berdampak besar
bagi kesehatan, seperti halnya ketika penggunaan ilmu statistik diterapkan pada
semua bidang ilmu lainnya di akhir abad ke-19. Tentu saja, sebuah revolusi yang
mendalam sepertinya akan memaksa penyedia layanan kesehatan untuk secara
substansial mengadaptasi praktik kerja mereka. Sayangnya, jajak pendapat Uni
Eropa juga mengungkapkan bahwa kurang dari separuh eksekutif kesehatan (38%)
yang percaya bahwa mereka sudah 'cukup' atau 'sangat' siap untuk Revolusi
Industri Keempat. Hasil jajak pendapat ini menyiratkan bahwa penyedia layanan
kesehatan perlu meningkatkan upaya mereka untuk mengintegrasikan Industri 4.0
ke dalam kebiasaan hidup mereka. Seperti yang telah terjadi berulang kali di
tempat lain, jika mereka tidak siap, peran mereka akan digantikan oleh pasukan
dari startups digital yang siap untuk mengambil bisnis mereka.
Selain itu, pada era ini banyak sekali sumber infomasi kesehatan yang bisa kita
gunakan/baca, seperti aplikasi tanya jawab bersama dokter, laman web yang
berisikan tentang informasi kesehatan, video digital yang menayangkan proses
pembedahan, dan lain sebagainya. Sehingga saat ini layanan atau informasi
kesehatan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

2.5 Peran Komunikasi Pada Bidang Kesehatan Diera Revolusi Industri 4.0
Era globalisasi saat ini menjadi sangat tergantung pada kemajuan teknologi
yang dapat menciptakan efisiensi dengan jangkauan wilayah yang luas tanpa
dihalangi oleh batas-batas negara. Salah satu wujud teknologi yang berhasil
menjawab kebutuhan tersebut adalah teknologi internet. Melalui internet, teknologi
informasi dan komunikasi dapat berkembang secara pesat dan menduduki
peringkat paling atas baik dalam segi positif, negatif, hingga penggunaannya.

Dalam hal ini, adanya media informasi yang menjadi ranah pertama dalam
revolusi teknologi, karena merupakan salah satu alat provokasi paling ampuh dan
efektif dalam mengubah pola pikir seseorang atau bahkan menjadi gerbang yang
mengantarkan sebuah zaman dari suatu era menuju era lainnya.
Sampai saat ini manfaat internet tidak dapat diragukan lagi sehingga
penggunaannya pun terus mengalami peningkatan. Selain itu, era digital juga
memberi perubahan cara berkomunikasi di masyarakat. Masyarakat menjadi lebih
cenderung menggunakan perangkat digital karena dinilai lebih efektif dan efisien.
Padahal dampak yang ditimbulkan lainnya adalah kurangnya sosialisasi antara
masyarakat dan menimbulkan rasa individualisme.
Komunikasi sendiri mengacu pada proses pertukaran informasi termasuk di
dalamnya pembagian makna diantara pihak-pihak yang saling berkomunikasi.
Selain itu, perkembangan dunia teknologi juga mempengaruhi dunia kesehatan.
Diman penggunaan media sosial telah banyak membuat aplikasi smartphone
mengenai kesehatan bermunculan. Komunikasi dalam kesehatan sendiri dapat
memegang peranan yang cukup besar dalam penyampaian layanan kesehatan dan
promosi kesehatan. Menurut panduan Healthy People 2010 (Thomas, 2006),
komunikasi kesehatan mencakup penelitian dan penggunaan strategi komunikasi
untuk menginformasikan dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat
dalam meningkatkan kesehatan. Saat ini, sudah semakin banyak kegiatan
komunikasi kesehatan yang memanfaatkan teknologi digital, yang dapat dengan
lebih mudah menargetkan khalayak, menyesuaikan pesan, dan melibatkan orang-
orang dalam pertukaran interaktif dan berkelanjutan seputar kesehatan.
Seperti yang sudah dijelaskan, peran komunikasi dibidang kesehatan sangatlah
penting, apalagi kesehatan merupakan kebutuhan paling mendasar, ditambah
dengan penggunaan layanan informasi kesehatan, masyarakat semakin mudah
mendapatkan informasi, dari komunikasi yang baiklah informasi dapat
disampaikan dengan baik pula, komunikasi atau penyampaian informasi keehatan
yang evidence practice, dapat menjadikan komunikasi atau penyampaian informasi
kesehatan inilah yang menjadi PR besar bagi pemberi informasi kesehatan di
internet utamanya tenaga kesehatan.
2.6 Dampak Tekonologi Diera 4.0 Pada Komunikasi Dibidang Kesehatan
Revolusi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun untuk maju.
Teknologi informasi yang semakin mudah terakses hingga keseluruh pelosok
menyebabkan semua orang dapat terhubung didalam sebuah jejaring sosial
Dengan semakin berkembangnya era digital ini, tentunya terdapat kelebihan dan
kelemahan dalam tenologi informasi dan komunikasi yang disadari dan mungkin
tidak disadari karena sudah menjadi bagian dari kepribadian individu tertentu.
Berikut dampak positif dan negatif yang ditimbulkan adalah:
Dampak Positif
1) Mempercepat arus informasi
Dengan cepatnya arus informasi, hal tersebut memberikan informasi
mengenai suatu kejadian secara cepat, meskipun terkadang tidak akurat
dan tidak tepat. Selain itu, jika ada himbauan mengenai pengendalian
pencegahan kesehatan hal tersebut akan mudah disampaikan.
2) Membantu individu dalam mencari informasi
Dalam mencari informasi yang baru dan masih hangat, maka teknologi
informasi dan juga komunikasi sangat memegang peranan yang penting
akrena maka individu akan menjadi lebih mudah dalam mencari informasi
yang diinginkan.
3) Media hiburan
Fungsi teknologi dan informasi juga dapat menjadi salah satu pilihan
hiburan yang cukup simple bagi beberapa orang. Tidak hanya sebagai
media informasi, penggunaan internet dapat menjadi salah satu hal
pereganggan pipkiran, contohnya dengan menonton video yang banyak
tersebar di internet. Dengan memfaatkan hal ini, konten video dapat berupa
pesan kesehatan sehingga bisa lebih menarik karena dapat ditampilkan
animasi dan membuat kesan tidak monoton.
4) Media social
Pemanfaatan media sosial di dunia kesehatan merupakan alat terbaik
dalam hal promosi dan edukasi. Dengan penggunaan media sosial
diharapkan dapat menjaga hubungan antara professional kesehatan dengan
pasien.

Dampak Negatif

Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena penyalahgunaan dari


teknologi informasi dan komunikasi, ataupun disebabkan karena kurangnya
pemahaman pengguna akan etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi
informasi dan juga komunkasi dengan baik dan juga benar. Dampak yang
ditimbulkan yaitu: Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik, tidak
adanya pemantauan kegiatan dan program yang dijalankan, Konten negative yang
berkembang pesat, tidak semua orang menggunakan perangkat digital sehingga
akan ada ketidakefektifan jika suatu kegiatan atau program komunikasi kesehatan
dijalankan melalui perangkat digital.

Dengan begitu setiap program dan kegiatan komunikasi kesehatan saat ini
harus disesuaikan dengan keadaan wilayahnya, sehingga tidak melulu mengikuti
tuntutan perkembangan zaman. Selain itu, dengan melihat dampak positif dan
negatifnya semoga diharapkan dapat lebih bijak dalam memanfaatkan media
teknologi terutama dalam mengakses informasi dan pengetahuan tentang
kesehatan kesehatan, karena tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi ini
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses informasi dan hal-
hal yang berkaitan dengan kesehatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ak
ses informasi penyedia informasi kesehatan diera digital sudah tidak dipungkiri
manfaatnya, meningkatan kebiasaan hidup sehat, mempengaruhi pola hidup
seseorang dan menjaga profesionalisme tenaga kesehatan dengan pasiennya yang
kini dirasakan. Masyarakat yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan sudah
dapat mendapatan informasi mengenai kesehatan yang merupakan teknologi
komunikasi dibidang kesehatan. Perkembangan internet semakin mudah untuk
menyebarkan informasi, tapi selain keuntungan yang didapatkan, ada pula kerugian
yang dirasakan seperti penyedia informasi hoax.
3.2 Saran
Un
tuk mengantisipasi informasi yang salah, tenaga kesehatan atau penyedia informasi
harus meneydiakan informasi berdasarkan pada evidence based practice, yang
dapat digunakan dan diaplikasikan oleh masyarakat luas sehingga tujuan untuk
mempengaruhi dan meningkatkan derajat kesehatan melalui perkembangan
teknologi ini dapat terwujudkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hamidah,sameena (2018). “Komunikasi kesehatan di era digital” [online] tersedia :


http://sameenahamidah21.blogspot.com/2018/01/komunikasi-kesehatan-di-era-
digital.html. (diakses pada 11 Desember 2018)
Koran sindo (2018). “revolusi 4.0 dibidang kesehatan” [online]. Tersedia :
https://nasional.sindonews.com/read/1337174/18/revolusi-industri-40-dalam-dunia-
kesehatan-1536571793/15 (diakses pada 11 Desember 2018)
Rosyadi,Slamet. (2018) “revolusi industri 4.0 : peluang dan tantangan” [PDF,Online],
tersedia :
https://www.researchgate.net/publication/324220813_REVOLUSI_INDUSTRI_40
(diakses pada 11 Desember 2018)
Anonym. (2018). “apa itu industry 4.0? dan apa saja elemen yang harus ada?” [online]
tersedia : https://mobnasesemka.com/apa-iti-industri-4-0/ (diakses pada 11
Desember 2018)

Anda mungkin juga menyukai