Anda di halaman 1dari 2

E-Health Di Indonesia, Implementasi Telemedik Dalam Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Kesehatan

Perkembangan Teknologi Informasi


Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat. Klaus Schwab, Ketua
World Economic Forum, dalam buku The Fourth Industrial Revolution, menuliskan bahwa beliau
meyakini saat ini dunia telah memasuki revolusi industri keempat atau Revolusi Industri 4.0. Ciri
yang meyakinkan Klaus adalah dengan semakin meluasnya penggunaan internet, baik dari jumlah
pengguna, berbagai manfaat dan jenis aplikasi berbasis internet. Teknologi digital yang semakin
maju dan penelitian serta pemanfaatan artificial intelligent di berbagai bidang.
Revolusi Industri 4.0 adalah ketika teknologi mutakhir dan cara-cara baru dalam menemukan
solusi atas permasalahan di dunia memicu perubahan yang radikal dan mendadak. Namun
revolusi ini tidak melulu tentang mesin yang canggih atau sistem yang pintar. Berbagai terobosan
mutakhir muncul di berbagai bidang. (Klaus Schwab, 2016)
E-Health
Di bidang kesehatan, E-Health semakin berkembang, mulai dari Electronic Health Record, Genetic
Sequencing (pengurutan DNA), mesin cetak 3D untuk protesa organ tubuh manusia,
pemanfaatan sistem informasi untuk pelayanan di Rumah Sakit, Rekam Medis Elektronik,
pemanfaatan telemedik sebagai alat bantu dalam layanan kesehatan dan pendidikan kesehatan
yang semakin meluas. (Dwi Cahya Astria Nugraha dkk, 2017)
Indonesia, negara kepulauan dengan 16.056 pulau, dan jumlah penduduk 261,9 juta jiwa,
memiliki tantangan tersendiri dalam tata kelola layanan kesehatan bagi rakyatnya. Wilayah
Indonesia yang berpulau-pulau, garis pantai yang panjang dan masih banyak wilayah Indonesia
yang masuk kategori terpencil adalah tantangan besar untuk menghadirkan pelayanan kesehatan
yang merata dan berkualitas.
Salah satu kendala dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas adalah
rasio jumlah tenaga medis di Indonesia yang masih rendah, rasio dokter di Indonesia, 40 per
100.000 penduduk, sedangkan rasio perawat, 170 per 100.000 (Badan PPSDM Kesehatan, 2017).
Diantara negara-negara di Asia Tenggara rasio tenaga medis di Indonesia adalah yang terendah.
Kondisi ini ditambah dengan menumpuknya tenaga medis khususnya dokter di kota-kota besar.
Sarana pelayanan kesehatan yang belum merata ditambah kondisi geografis Indonesia adalah
kendala sekaligus tantangan yang harus ditaklukkan demi menghadirkan layanan kesehatan yang
bermutu.
Penerapan Telemedik di Indonesia
Kemajuan teknologi saat ini, bisa memberikan manfaat yang luar biasa dalam mengatasi kendala-
kendala tersebut. Perkembangan teknologi informasi di bidang kesehatan, E-Health, Telemedik
salah satunya, dapat menjadi solusi dalam menghadirkan suatu layanan kesehatan yang
bermutu, sampai ke daerah pelosok di Indonesia. Tentunya upaya simultan untuk menambah
tenaga medis dan mendistribusikannya secara merata tetap dilakukan.
Pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan, E-Health yaitu Telemedik semakin meluas
digunakan di Indonesia. Mulai dari institusi pendidikan, rumah sakit-rumah sakit besar di
Indonesia hingga ke daerah pelosok telah memanfaatkan Telemedik. Salah satu contohnya
adalah penerapan Telemedik di Papua antara Puskesmas Sota dengan Rumah Sakit Bhayangkara,
Jayapura. Melalui aplikasi TEMENIN Kemenkes, program Telemedik ini sangat membantu dokter
di Puskesmas Sota bila memerlukan konsultasi kepada para dokter spesialis di Rumah Sakit
Bhayangkara dalam menangani pasien. Sehingga kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sota dapat meningkat.
Dari implementasi E-Health dalam bentuk Telemedik diatas dapat kita saksikan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi bisa melampaui sekat-sekat jarak dan kondisi geografis. Yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Manfaat yang besar ini bukan
berarti tanpa kendala, infrastruktur teknologi informasi komunikasi harus terbangun dengan baik
hingga ke pelosok Indonesia. Hal ini membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah Republik
Indonesia. Termasuk upaya untuk membangkitkan minat dan ketertarikan tenaga kesehatan
sendiri untuk menggunakan E-Health. (Yudo Giri Sucahyo dkk, 2010)
Kedepan, perkembangan E-Health di Indonesia, khususnya Telemedik, akan semakin
berkembang. Telemedik tidak hanya digunakan untuk media komunikasi dan konsultasi antara
tenaga kesehatan, namun juga bisa digunakan berbagi hasil pemeriksaan penunjang (Tele USG,
Tele EKG, Tele Radiologi). Bahkan di masa depan dengan semakin majunya teknologi informasi,
Telemedik sangat berpotensi merambah bidang genetika dalam bentuk Tele-Genetik. (Hilgart JS
dkk, 2012)
Penutup
Tantangan demografis dan geografis Indonesia dalam memberikan layanan kesehatan yang adil
dan merata sesuai amanah Undang-Undang Dasar 45 kepada seluruh rakyat dapat diwujudkan
salah satunya dengan pemanfaatan teknologi informasi. E-Health dalam bentuk Telemedik dapat
menjadi jembatan penghubung kesenjangan layanan kesehatan yang bermutu di Indonesia.
Dibalik sisi negatif dari kemajuan teknologi informasi terdapat manfaat yang sangat besar bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai