Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR JAWABAN UTS

MANAJEMEN PEMASARAN RUMAH SAKIT

“STRATEGI PEMASARAN DIGITAL RUMAH SAKIT DI ERA

PANDEMI COVID-19”

DISUSUN OLEH :

Dr. Oky Pratama

226080324 – 37 C

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA 2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................................... 1

Pendahuluan ..................................................................................................................... 2

Diskusi dan Pembahasan Topik ....................................................................................... 5

Kesimpulan dan Saran .................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 14

1
PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini menjadi tantangan di berbagai
sektor. Semua sector merasakan dampak dari pandemi, yaitu pada sektor perekonomian, sektor
budaya, sektor sosial, terutama pada sektor kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu layanan
kesehatan yang kompleks turutmenjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
juga sebagai pelengkap dengan menyediakan pelayanan yang berkelanjutan baik dengan
masalah penyakit yang akut maupun kondisi yang kompleks atau komplikasi. (Rusli, 2019)

Disisi lain pandemi COVID-19 menyebabkan dampak psikososial yang beragam


menyebabkan panik, ketakutan, cemas, ketidakpastian dan histeria massal.(Czeisler et al.,
2020) Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan adanya pemberlakukan pembatasan
kegiatan masyarakat (PPKM) yang berdampak pada berkurangnya keterumah sakitediaan
transportasi umum menghadirkan tantangan bagi masyarakat untuk melakukan kunjungan atau
janji temu dengan dokter terutama bagi pasien yang memiliki berbagai kondisi penyakit
sehingga seringkali tidak dapat memperoleh pelayanan dan obat-obatan yang dibutuhkan.
Penurunan dari jumlah kunjungan pasien tentu akan berdampak pada cash flow atau arus keluar
masuk kas rumah sakit. Hal ini membutuhkan manajemen strategi yang baik dari manajemen
rumah sakit guna mempertahankanoptimalisasi pelayanan rumah sakit di era pandemi COVID-
19.

Era pandemi ini merupakan momentum bagi setiap rumah sakit untuk mempelajari dan
menerapkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian baru termasuk mengenai ilmu
pemasaran online. Situasi pandemi seperti ini menyadarkan kita untuk mempercepat reformasi
layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan. Perubahan yang cepat dan berani perlu dibuat untuk
mengatasi dampak langsung dari pandemi, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi
sebagai model pelayanan medis yang baru di Rumah Sakit. Dengan demikian, kinerja rumah
sakit dapat lebih efisisen, efektif, dan produktif serta berbagai

2
masalah yang seringkali ditemukan dapat diselesaikan. Namun, hal tersebut tidaklah
mudah, Rumah Sakit memerlukan infrastruktur teknologi informasi yang memadai mulai
dari jaringan, database, aplikasi, software, hardware, serta SDM (Sumber Daya
Manusia) yang menjadi pengguna dan pengelola sistem.

Peluang ini harus dimanfaatkan untuk mengembangkan inovasi layanan


kesehatan selanjutnya. Adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih,
mengakibatkan pula terjadinya perkembangan sains yang semakin pesat. Perkembangan
teknologi digital juga merupakan salah satu tren utama pembangunan berkelanjutan dan
inovatif yang berdampak pada strategi bisnis perusahaan. Teknologi digital juga
cenderung menjadi elemen kunci yang menjamin daya saing produk dan layanan modern.
Seiring dengan berkembangnya pengguna internet bagi masyarakat luas membuat
rumah sakit wajib meningkatkan Brand Awareness mereka secara daring dan terus
membuat kedekatan berumah sakitama masyarakat sekitar. Dengan begitu, rumah sakit
dapat lebih dipercaya dan dapat menjadi pilihanutama bagi customer. Hal yang harus
diperhatikan pada proses layanan yang diberikan rumah sakit adalah mindset, karena
sebaik apapun seorang dokter memberikan pelayanan namun jika tidak diiring dengan
attitude yang baik, maka akan sulit bagi rumah sakit untuk menegakkan konsep
“Hospital Branding”. Branding sangatlah penting bagi rumah sakit karena masyarakat
bisa menilai apakah rumah sakit dapat diminati atau tidak. Hospital branding tidak hanya
mencakup “nama rumah sakit” atau “nama dokter”, melainkan juga harus mampu
membuat rumah sakit menciptakan ikatan emosional pasien terhadap produk layanan
kesehatan yang diberikan. Pasien sebagai customer layanan kesehatan akan dapat
merasakan nilai dan kepercayaan pada sebuah brand rumah sakit, yangberdampak pada
meningkatnya loyalitas pasien terhadap produk kesehatan yang ditawarkan oleh rumah
sakit tersebut.
Berkembangnya ilmu pemasaran online dan kebutuhan atas digital marketing
yang terus meningkat, mengakibatkan para pebisnis rumah sakit dan pengusaha industri
kesehatan berlomba-lomba untuk menerapkan strategi

3
pemasaran online bagi rumah sakit miliknya. Salah satunya yaitu bekerja sama dengan
ahli internet marketing untuk mempromosikan keberadaan bisnis rumah sakit yang
dimilikinya agar semakin terkenal dan memenangi perumah sakitaingan baik dunia
maya maupun di kehidupan nyata.

4
DISKUSI DAN PEMBAHASAN TOPIK

Digital marketing dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi digital untuk


menciptakan komunikasi terpadu, terarah, dan terukur yang dapat membantu
memperoleh dan mempertahankan pelanggan sejalan dengan membangun hubungan
yang mendalam dengan pelanggan tersebut. Digital marketing ini dapat mempromosikan
produk dan jasa dengan memanfaatkan saluran database untuk mendistribusikan layanan
yang diberikan secara online ke pasar dan lebih hemat biaya. Melalui digital marketing
pula, dengan kehadiran internet, email, sosial media, mobile marketing, website, dan lain-
lain bisa menjadi salah satu pusat media pemasaran yang sangat kuat, terjangkau, dan
efektif untuk mendapatkan respon berupa umpan balik langsung dari konsumen melalui
proses interaksi yang lebih efektif dan efisien.

Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan (2009) menerangkan bahwa digital marketing
(pemasaran digital) merupakan bentuk kegiatan pemasaran termasuk branding yang
menggunakan berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan
berbagai macam jaringan media sosial lainnya. Penerapan komunikasi pemasaran
melalui media digital ini pula diharapkan produk atau layanan yang ditawarkan oleh
perusahaan dapat tersampaikan secara cepat dan efektif kepada pelanggan. Digital
marketing merupakan wujud dari pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
pemasaran yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1) Teknologi baru muncul dan mulai digunakan,


2) Teknologi mulai dikenal dan diprioritaskan di dunia pemasaran,
3) Para pemasar yang inovatif melakukan eksplorasi dan terobosan untuk dapat
meningkatkan fungsi atau daya guna dari teknologi dalam mencapai target jangkauan
pemasaran,
4) Teknologi menjadi strategi utama dan diadopsi sebagai standar praktik pemasaran.

5
Di zaman sekarang, semua orang termasuk calon pasien hidup di dunia digital.
Berbagai lapis masyarakat, termasuk kaum milenial, kini beralih ke perangkat seluler
mereka untuk mendapatkan informasi. Sebagian besar kesepakatan antara pihak rumah
sakit dengan calon pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dimulai dari internet,
yaitu dengan mencari informasi dan berinteraksi menggunakan sosial media seperti
instagram, whatsapp, youtube, dan facebook. Dengan memanfaatkan tren kemajuan
teknologi informasi digital yang sedang berkembang ini, dapat menjadi terobosan baru
dan juga untuk perubahan haluan dalam pemasaran pelayanan kesehatan digital guna
meningkatkan kunjungan dan kualiatas layanan kepada pasien.

Strategi pemasaran digital yang dapat dilakukan oleh rumah sakit yaitu antara lain:

a. Menentukan Sasaran

Saat rumah sakit mulai memasarkan bentuk usaha layanan kesehatan secara digital,
maka perlu untuk melihat sasaran dari layanan yang akan diberikan kepada siapa.
Apabila rumah sakit memiliki sasaran yang cenderung ke golongan menengah ke atas,
maka dapat memasarkan melalui berbagai media online yang biasa diikuti oleh kalangan
tersebut bisa menjadi pilihan.

b. Perhatikan kompetitor

Banyaknya kompetitor rumah sakit yang juga ikut memanfaatkan digital marketing
dalam melakukan aktivitas promosi dalam merebut pasar, maka rumah sakit memerlukan
identifikasi mendalam skema promosi apa yang akan digunakan, jika perlu dapat
melibatkan pihak ketiga.

c. Mengembangkan Sosial Media dan Website

Semakin tingginya pengguna internet harus dapat dimanfaatkan oleh rumah sakit
untuk mempromosikan pelayanan dengan baik. Salah satu alternatif yang bisa
dilakukan yaitu dengan bekerja sama dengan influencer maupun selebritis

6
atapun menentukan dan melakukan kerja sama dengan KOL (Key Opinion Leader) untuk
berkunjung untuk berobat atau melakukan medical check up di rumah sakit. Dengan
begitu, rumah sakit akan mendapatkan promosi secara langsung dari influencer maupun
selebritis dan juga KOL tersebut.

d. Bekerja sama dengan Marketplace Kesehatan

Memiliki website adalah suatu kewajiban, namun tingginya usaha yang dibutuhkan
untuk menaikkan jumlah pengunjung tidaklah mudah. Oleh karena itu,rumah sakit perlu
bekerja sama dengan marketplace yang fokus dalam bidang kesehatan, sehingga rumah
sakit dapat ditemukan oleh masyarakat sekitar anda yang sedang mencari pelayanan
kesehatan. Contohnya antara lain menempatkan dokter praktik rumah sakit pada
telemedicine di marketplace tersebut, serta bekerja sama dalam pelayanan pembelian
obat secara daring.

e. Bekerja sama dengan Konsultan Digital Marketing

Bekerja sama langsung dengan konsultan digital marketing yang telah


berpengalaman akan membuat kinerja lebih efisien dibandingkan harus membuka
lowongan kerja khusus bagi digital marketing. Panjangnya proses dari perekrutan sampai
dengan kick-off project dapat memakan waktu dan biaya. Bekerja sama dengan konsultan
digital marketing yang berpengalaman akan memberikan konstribusi yang tepat sasaran
dan strategis bagi rumah sakit dalam hal pemasaran produk pelayanan. Tugas digital
marketer antara lain seperti membuat market research, membuat strategi konten
promosi, membuat perencanaan marketing budget, membuat target pencapaian
pemasaran, serta optimalisasi iklan (FB ads, Google ads, dll).

7
f. Memanfaatkan Momentum

Manfaatkan momentum seperti memanfaatkan perayaan hari Palang Merah


Indonesia (PMI), rumah sakit dapat berperan aktif memberikan pengobatan gratis,cek
gula darah dan cek kolesterol gratis, khitanan massal, membuka layananuntuk donor
darah yang akan disumbangkan ke PMI, dan lain sebagainya. Selanjutnya, kegiatan
tersebut dapat dipublikasikan di media sosial maupun media digital. Dengan begitu,
rumah sakit akan mendapatkan perhatian dan atensi dari masyarakat sebagai upaya dalam
meningkatkan brand awareness rumah sakit.

g. Mengukur Hasil

Rumah sakit perlu melakukan analisis secara berkala terhadap efektivitas


penggunaan media digital online dalam pemasaran yang dilakukan, apakah sudah
memenuhi indikator capaian yang dibuat atau belum, serta menentukan langkah
perbaikannya jika belum memenuhi target yang diinginkan.

Pada sektor layanan kesehatan, rumah sakit menggunakan digital marketing sebagai
media komunikasi pemasaran dengan tetap berorientasi pada konsep bauran pemasaran
yaitu 4P (berorientasi perusahaan) dan 4C (berorientasi konsumen). 4P terdiri dari
Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Melalui
konsep 4P, promosi layanan jasa yang ditawarkan rumah sakit dapat update di aplikasi,
sesuai dengan harga asli yang ditawarkan, disertai menu lokasi rumah sakit yang cukup
akurat, dan penawaran promosi produk/ layanan terbaru kepada konsumen. Sedangkan
4C terdiri dari Customer Needs and Wants (Kebutuhan dan keinginan Konsumen)
misalnya melalui fitur menu keluhan pelanggan, Cost to The Customer (Biaya
Konsumen), Convenience (Kenyamanan), dan Communication (Komunikasi).

Mayasari dan Sulistiadi (2022) (Mayasari, 2022) dalam artikel strategi bauran
pemasaran pelayanan kesehatan RSGM XYZ di era pandemi COVID-19memaparkan
hasil bauran pemasaran mencakup produk (product), harga (price), tempat (places) dan
promosi (promotion) dimana produk yang ditawarkan RSGM

8
XYZ cukup bervariasi, meliputi: perawatan rawat jalan, rawat inap, instaasi gawatdarurat
(IGD) umum, IGD dental, pelayanan penunjang dan konsultasi secara online. Di
pelayanan rawat jalan terdapat poli eksekutif yang diberikan olehdokter gigi spesialis
dan poli integrasi yang diberikan oleh dokter umum. Selanjutnya, pasien gawat darurat
dapat mengakses layanan 24 jam yang ditawarkan IGD dental dan IGD umum di rumah
sakit. Salah satu produk yang ditawarkan juga oleh RSGM XYZ yakni telekonsultasi
dimana pasien dapat memperoleh konsultasi klinis dari dokter dari jarak jauh. Pelayanan
farmasi, radiologi, laboratorium Teknik gigi dan kamar operasi merupakan pelayanan
penunjang yang disediakan RSGM XYZ. Painless dental care menjadi salah satu produk
layanan unggulan dari rumah sakit dengan memanfaatkan teknik sedasi yang berdampak
pada menurunkan rasa nyeri dan cemas pasien.

Penerapan standar pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) pada sarana prasaran
rumah sakit, pendaftaran secara contactless, penggunaan tambahan HEPA filter pada
ruang tekanan negatif, adanya ruang anteroom dan pengaturan alur pergerakan tenaga
medis dan pasien yang baik. Untuk bauran harga tidak adanya perubahan atau kenaikan
harga walaupun adanya penambahan biaya yang dikeluarkan rumah sakit dalam
menyediakan alat pelindung diri (APD), bahan perawatan disposable (sekali pakai), atau
tambahan peralatan untuk mencegah penularam virus menjadi strategi rumah sakit
sebagai daya tarik bagi konsumen dengan menyediakan harga yang terjangkau walaupun
dalam masa pandemi COVID-19.

Menurut literatur dari Yoseph Kea Embu. et al (2022), bauran pemasaran tempat
(places) RSGM XYZ berada pada lokasi strategis dimana lokasi rumah sakit dilalui jalan
besar yang memudahkan konsumen dalam mengakses lokasi rumah sakit baik
menggunakan transportasi pribadi atau transportasi umum. Titik lokasi RSGM XYZ juga
mudah ditemukan jika menggunakan aplikasi online, seperti: Google maps atau Waze.
Sementara lain untuk bauran pemasaran promosi RSGM XYZ menggunakan media
sosial, seperti: Instagram, tiktok, dan youtube. Rumah Sakit juga memiliki website
rumah sakit yang memberikan informasi mengenai berbagai layanan unggulan rumah
sakit.

9
Ekawati & Andriani (2022) dalam artikel Strategi bauran pemasaran pelayanan
kesehatan rumah sakit Yadika Pondok Bambu pada masa Pandemi COVID-19
ditemukan hasil pada bauran pemasaran produk layanan baru yang disediakan Rumah
Sakit Yadika Pondok Bambu yakni pemeriksaan diagnosis COVID-19, paket
pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi serta paket medical checkup. Produk
yang disediakan juga langsung terhubung dengan aplikasi online dan dapat
menggunakan pembayaran tunai. rumah sakit juga menawarkan paket pemeriksaan dan
rawat inap misalnya paket operasi dan paket berumah sakitalin dengan harga yang lebih
terjangkau. Untuk bauran pemasaran harga rumah sakit memberikan harga yang relatif
lebih murah dibandingkan rumah sakit kompetitor dan juga harga telah disesuaikan
dengan aturan dan kebijakan harga yang ditetapkan pemerintah. Kemudian pada bauran
pemasaran promosi, rumah sakit memanfaatkan pemasaran melalui digital (digital
marketing), melalui: website rumah sakit, media sosial, aplikasi telepon pintar maupun
iklan daring selama pandemi COVID-19. Hal ini berbeda dengan promosi yang berlaku
sebelum pandemi yaitu dengan cara mayoritas yang dilakukan melalui kunjungan tatap
muka oleh divisi marketing, kunjungan ke perusahaan, asuransi dan klinik sekitar rumah
sakit serta gathering dan event yangmelibatkan masyarakat. Selanjutnya, pada bauran
pemasaran tempat, Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu berlokasi di jalan raya besar
yang dilalui jalan besar dan juga papan nama rumah sakit dapat dilihat dengan jelas dari
kejauhan yang mana memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.

Pada bauran pemasaran petugas (people) rumah sakit melalukan diskusi dengan
seluruh divisi rumah sakit dalam menentukan kebijakan dalam pandemi COVID-19,
meliputi: komite mutu keselamatan, komite pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),
komite keperawatan dan komite medik. Peningkatan kompetensi dan informasi bagi tim
medis dan paramedis melalui webinar. Kemudian petugas selalu taat menggunakan alat
pelindung diri sesuai dengan tempat bertugas dan patuh melakukan hand hygiene.
Untuk perlindungan

10
karyawan, rumah sakit melakukan skrining COVID-19 dan skrining kesehatan secara
berkala dan juga rumah sakit secara kontinu memberikan dukungan melaluikajian rohani
bagi karyawannya.

Pada bauran pemasaran proses (process), rumah sakit Yadika Pondok Bambu
melakukan monitoring evaluasi terhadap standar prosedur operasional dalam elemen
pelayanan rumah sakit. Alur proses rujukan dari dan ke Rumah Sakit Yadika Pondok
Bambu sebagai rumah sakit pusat trauma menjadi lebih mudahdan terumah sakittruktur
dikarenakan adanya sosialiasi yang dilakukan tim marketing rumah sakit kepada klinik,
puskesmas dan rumah sakit yang lain. Selanjutnya, upaya rumah sakit dengan
memberlakukan pendaftaran online memberikan dampak pada lebih mudah dan cepatnya
proses layanan sehingga mengurangi penumpukan pasien. Penggunaan jasa kurir dalam
pengantaran obat kepada pasien juga mengurangi waktu tunggu pelayanan pasien di
Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu. Kemudian, untuk bauran pemasaran fasilitas fisik
(physical facility), rumah sakit Yadika Pondok Bambu membagi dalam dua zona yakni
zona rawat inap COVID dan zona rawat inap non COVID serta rumah sakit memberikan
kualitas pelayanan dengan menambah jumlah ruang isolasi pasien dengan suspek
COVID-19. Poliklinik gigi juga dibenahi dan untuk pelayananIGD dipindah ke
ruangan yang lebih luas untuk menambah jarak aman. Jarakantar pengunjung juga
diperlebar di ruang tunggu pelayanan dan pendaftaran. Wastafel dan hand sanitizer
disiapkan di beberapa lokasi rumah sakit.

Fajrini (2022) menemukan hasil pada bauran pemasaran produk rumah sakit X
menyediakan produk baru berupa drive thru untuk meminimalkan kontak dengan banyak
orang. Selanjutnya untuk bauran harga disesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah
dan sudah dibandingkan dengan harga yang ditetapkan rumah sakit kompetitor sehingga
harga menjadi terjangkau bagi konsumer. Terdapat kemudahan dalam transaksi
pembayaran yang diberikan oleh rumah sakit yaitu dengan pembayaran yang
menggunakan virtual account atau menggunakan jenis pembayaran digital seperti Ovo
atau Gopay. Kemudian, untukbauran pemasaran promosi, rumah sakit X menggunakan
metode promosi digital,

11
seperti: facebook, Instagram dan youtube. Selanjutnya, pada bauran pemasaran petugas,
rumah sakit x menerapkan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yang
berlaku bagi semua karyawan terutama tenaga medis dan juga memisahkan pasien
COVID di ruangan khusus dengan tekanan negatif. Sementara untuk bauran pemasaran
proses, rumah sakit X memberikan pelayanan secara langsung dan secara online
walaupun masih tetap lebih banyak pasien yangmenggunakan kunjungan tatap muka di
rumah sakit.

Untuk bauran pemasaran fasilitas fisik, rumah sakit X berada pada lokasi strategis
namun dalam hal pelayanan kebidanan, rumah sakit X memiliki beberapa kompetitor
rumah sakit ibu dan anak.

12
KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 berdampak


pada perubahan perilaku konsumen dan penyesuaian skema pemasaran rumah sakit
dengan menerapkan integrasi teknologi informasi digital berbasis Healthcare 4.0.
Pemasaran digital atau Digital Marketing dapat memberikan berbagai macam
keuntungan bagi rumah sakit untuk memperluas cakupan pelanggan, sehingga dapat
meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit. Prinsip yang dapat diterapkan melalui
digital marketing ini adalah contactless services dan Integrated Marketing
Communication. Dalam penerapan digital marketing ini, rumah sakit dapat melakukan
langkah-langkah strategi pemasaran secara digital atau online dengan tetap berorientasi
pada konsep 4P dankonsep 4C.

Pada bauran pemasaran produk diharapkan rumah sakit memiliki variasi produk
yang bisa ditawarkan pada konsumen terutama produk yang on demand sesuai dengan
kondisi pandemi COVID-19. Untuk bauran pemasaran harga, rumah sakit diharapkan
dapat menyesuaikan tarif sesuai dengan kebijakan pemerintah. Untuk transaksi
pembayaran juga dapat menggunakan virtual account, dan menerapkan online
appointment sehingga dapat mempermudah pasien. Saran penulis yakni secara umum
dengan kondisi pandemi seperti ini rumah sakit diharapkan dapat terus berkembang,
adaptatif dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan teknologi informasi digital,
sehingga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada pasien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Czeisler, Mark É., Lane, Rashon I., Petrosky, Emiko, Wiley, Joshua F., Christensen,
Aleta, Njai, Rashid, Weaver, Matthew D., Robbins, Rebecca, Facer- Childs, Elise R., &
Barger, Laura K. (2020). Mental Health, Substance Use, And Suicidal Ideation During
The Covid-19 Pandemic—United States, June 24–30, 2020. Morbidity And Mortality
Weekly Report, 69(32), 1049. Https://Doi.Org/10.15585/Mmwr.Mm6932a1

Ekawati, Septian, & Andriani, Helen. (2022). Strategi Bauran Pemasaran Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Medika Hutama, 3(02 Januari), 2073–2083.

Fajrini, Fini, Andriyani, Andriyani, Suherman, Suherman, Latifah, Noor, Herdiansyah,


Dadang, Romdhona, Nur, & Ernyasih, Ernyasih. (2022). Strategi Bauran Pemasaran
Rumah Sakit Di Era Covid-19 (Study Rumah Sakit X). Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan, 18(1), 113–122.

Mayasari, Febriana Kusuma Dian. (2022). Strategi Bauran Pemasaran Pelayanan


Kesehatan Rsgm Xyz Di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Medika Hutama, 3(02 Januari),
2025–2031.

Raden Vasthu Broto Ariyo, & Anhari Achadi. (2022). Penggunaan Strategi Pemasaran
Digital dalam Layanan Kesehatan di saat Pandemi COVID-19: Literature Review: Use
of Digital Marketing Strategies in Health Services during the COVID-19 Pandemic:
Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(7),775-
780.https://doi.org/10.56338/mppki.v5i7.2304

Rusli, Peter. (2019). Medical Tourism Sebagai Stategi Pemasaran Rumah Sakit:
Narrative Review. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 5(3).
Https://Doi.Org/10.7454/Arsi.V5i3.2902

Sanjaya R, Tarigan J. Creative Digital Marketing. 2009.

Vanda Sativa Julianti, Amal Chalik Sjaaf, & Wahyu Sulistiadi. (2022). Strategi
Implementasi Digital Marketing di Rumah Sakit pada Masa Pandemi COVID-19:
Literature Review: Digital Marketing Implementation Strategy in Hospitals During the
COVID-19 Pandemic: Literature Review . Media Publikasi Promosi Kesehatan
Indonesia (MPPKI), 5(3), 218-223. https://doi.org/10.56338/mppki.v5i3.2107

Yoseph Kea Embu. et al (2022) Strategi Bauran Pemasaran Rumah Sakit dalam Pandemi
COVID-19: Sebuah Narrative Review, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7 (6).

14

Anda mungkin juga menyukai