Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.

66-73

TRANSFORMASI DIGITAL SEBAGAI BAGIAN DARI STRATEGI PEMASARAN


DI RUMAH SAKIT SILOAM PALANGKA RAYA TAHUN 2020

Kevin Chrisanta Budiyatno


Program Pascasarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit, Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia 16424

Korespondensi: kevin.chrisanta@ui.ac.id

Abstract. Digital transformation in healthcare is implemented through technology-based approach to improve


patient-centered care. In relation to marketing strategic planning, digital transformation is included within
marketing mix of product, promotion, and place. Assessment of healtchare technology development can be based
on seven major areas, which are 1) Integrated management of information technology in health; 2) Medical
images; 3) Electronic Medical Record; 4) Information technology and portable devices in health; 5) Access to e-
Health; 6) Telemedicine; and 7) Privacy of medical data. Digital transformation in Siloam Hospitals Palangka
Raya has shown to improve cost efficiency and work process flow, although its adoption rate is not satisfactory
enough. This is related to the understanding of society regarding technology. However, digital transformation
can be used as part of merketing strategy to increase hospital visits.

Keywords: Digital transformation, marketing strategy, hospital.

Abstrak. Transformasi digital dalam bidang pelayanan kesehatan diterapkan melalui pendekatan berbasis
teknologi demi meningkatkan pelayanan kesehatan yang terpusat pada pasien. Dalam kaitannya dengan rencana
strategis pemasaran, maka transformasi digital tercakup di dalam bauran pemasaran produk, promosi, dan
tempat/distribusi. Penilaian pengembangan teknologi pelayanan kesehatan bisa didasarkan pada tujuh area besar,
yaitu 1) Manajemen teknologi informasi kesehatan terintegrasi; 2) Citra medis (medical images); 3) Rekam medis
elektronik; 4) Teknologi informasi dan gawai yang bersifat portable; 5) Akses terhadap e-Health; 6)
Telemedicine; serta 7) Kerahasiaan data medis. Transformasi digital di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya
menunjukkan dampak perbaikan dalam hal efisiensi biaya dan alur proses, namun belum mampu menunjukkan
cakupan adopsi pemanfaatan yang memuaskan berkaitan dengan latar belakang pemahaman masyarakat akan
teknologi. Meskipun demikian, transformasi digital dapat dijadikan sebagai bagian dari strategi pemasaran dalam
meningkatkan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit.

Kata kunci: Transformasi digital, stragegi pemasaran, rumah sakit.

PENDAHULUAN tantangan utama dalam menjalankan usahanya, yaitu


penurunan investasi publik, peningkatan kebutuhan
Globalisasi yang terjadi dalam beberapa dekade akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta
terakhir memberikan beban yang terus meningkat tekanan untuk terus meningkatkan kinerja dari inti
bagi dunia usaha. Dunia usaha didorong untuk bisnis OPK. Tantangan ini mendorong OPK untuk
mengalami perubahan dan meningkatkan upaya menyeimbangkan antara efisiensi dan ketangguhan
efisiensi agar mampu bertahan dalam persaingan kinerja. Dalam hal ini, teknologi dipandang sebagai
bisnis. Salah satu upaya meningkatkan efisiensi kunci dalam mengintegrasikan keduanya. (Marques
adalah melalui proses integrasi dan proses integrasi da Rosa et al., 2021)
yang efisien bisa dicapai melalui proses transformasi
digital. Saat ini transformasi digital sudah banyak Transformasi digital mengacu pada sebuah proses
dipertimbangkan dalam perspektif bisnis. (Kraus, yang bertujuan untuk meningkatkan sebuah entitas
Jones, et al., 2021). (termasuk di dalamnya proses bisnis, efisiensi, dan
lain sebagainya) dengan cara memicu perubahan
Bidang pelayanan kesehatan dan/atau yang bersifat signifikan pada komponen-
perumahsakitan tidak terlepas dari dampak komponennya melalui penggabungan informasi,
persaingan akibat globalisasi meskipun bisnis rumah komputasi, komunikasi, dan konektivitas yang
sakit memiliki perbedaan dengan bidang bisnis atau memanfaatkan teknologi. Transformasi digital akan
industri non kesehatan lainnya. Organisasi mempengaruhi berbagai aspek organisasi seperti
pelayanan kesehatan (OPK) menghadapi tiga misalnya pemanfaatan sumber daya digital, desain

66
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

strategis pertumbuhan digital, perubahan struktur mengembangkan, membawa, dan memberikan nilai
organisasi internal, serta definisi dari berbagai kepada target pasar mereka. Pasien menjadi lebih
pengukuran untuk tujuan yang ingin dicapai. (Kraus, sadar terhadap kebutuhannya saat ini, sehingga
Schiavone, et al., 2021) pemasaran dalam bidang pelayanan kesehatan juga
memiliki peran yang semakin penting dalam
Konsep teknologi informasi dan komunikasi yang meningkatkan keberhasilan industri pelayanan
diturunkan dari perkembangan industri 4.0 telah kesehatan, termasuk rumah sakit. (Syed et al., 2021)
banyak digunakan untuk mendukung bidang
pelayanan kesehatan dan proses administratif Berbicara mengenai pemasaran, perubahan konsep
melalui digitalisasi dan interkoneksi proses, pemasaran konvensional menjadi digital membawa
layanan, dan manusia. Terminologi pelayanan dampak yang sangat besar. Media digital saat ini
kesehatan 4.0 (healthcare 4.0 atau H4.0) menawarkan tolok ukur yang lebih akurat, yang
dimunculkan untuk menyatakan sebuah pendekatan dikombinasikan dengan interaktivitas, sehingga
berbasis teknologi yang mengutamakan kustomisasi mampu menciptakan peluang baru dalam bidang
real-time demi mencapai pelayanan kesehatan yang pemasaran. Gelombang yang ditimbulkan akibat
terpusat pada pasien. Teknologi H4.0 diperkirakan disrupsi digital ini sedikit banyak turut
akan mampu mempengaruhi kemampuan adaptif mempengaruhi perekonomian dan aspek penting
bidang pelayanan ksehatan yang umumnya memiliki kehidupan lainnya karena derajat
ciri khas ketidakpastian (uncertainty), keragaman interkonektivitasnya akan mampu menjadi
(diversity), dan dinamis. (Marques da Rosa et al., pendorong utama inovasi dan perubahan dalam
2021) berbagai sektor kehidupan. (Gillpatrick, 2019)

Kemunculan pandemi Coronavirus Disease 2019 Disrupsi digital telah menjadi fenomena
(COVID-19) merupakan sebuah disrupsi yang transformasional dalam seluruh konteks industri
membawa perubahan besar dalam bisnis rumah tradisional, yang mempengaruhi seluruh tingkatan
sakit, dimana digitalisasi didorong untuk bisnis dan masyarakat. Adopsi teknologi informasi
berkembang begitu cepat karena pada saat yang dan komunikasi telah mempengaruhi bidang
bersamaan, inovasi dalam bidang teknologi digital pelayanan kesehatan sejak pertengahan abad ke-20,
juga mengalami perkembangan pesat. Hal ini namun perubahan bermakna dalam paradigma OPK
menyebabkan beberapa aspek bisnis yang tengah baru terjadi sejak 20 tahun terakhir. Transformasi
berjalan menjadi tidak lagi relevan untuk dijalankan. dalam bidang pelayanan kesehatan mengacu pada
Jika penerapan e-banking dalam dunia perbankan adopsi teknologi baru yang memungkinkan
diketahui telah meningkatkan keuntungan perubahan menuju pelayanan kesehatan yang lebih
kompetitif bank terhadap kompetitornya (Kraus, aman dan berkualitas tinggi. (Kraus, Schiavone, et
Jones, et al., 2021), maka konsep yang sama juga al., 2021)
dicoba untuk diterapkan oleh bidang pelayanan
kesehatan untuk memperoleh keuntungan Konsep transformasi digital sebagaimana telah
kompetitif di tengah situasi pandemi yang tidak dijabarkan di atas menggambarkan bahwa ranah
menentu. perkembangan digital dalam bidang pelayanan
kesehatan begitu luas dan saling terkait dengan
Sistem pelayanan kesehatan saat ini tengah bidang lainnya. Dalam kaitannya dengan bidang
mengalami transformasi besar-besaran yang pemasaran layanan kesehatan, peran digital tidak
didorong oleh perubahan regulasi dan hanya terbatas pada penyebaran informasi melalui
perkembangan teknologi. Paradigma pelayanan media sosial, tetapi lebih pada peningkatan interaksi
kesehatan juga mengalami perubahan dimana nilai dan engagement dari segmen pasar yang dituju
(value) dihargai secara lebih jika dibandingkan (Gillpatrick, 2019). Dalam waktu 45 tahun terakhir,
dengan volume. Dalam hal ini, konsep persaingan terdapat tujuh area besar penelitian terkait teknologi
antar OPK juga mengalami perubahan. pelayanan kesehatan, yaitu 1) Manajemen teknologi
Perkembangan teknologi telah meningkatkan peran informasi kesehatan terintegrasi; 2) Citra medis
analisis klinis sebagai cara menilai dan membentuk (medical images); 3) Rekam medis elektronik; 4)
minat terhadap bidang pemasaran OPK, termasuk di Teknologi informasi dan gawai yang bersifat
dalamnya rumah sakit. (Mehta et al., 2020) portable; 5) Akses terhadap e-Health; 6)
Telemedicine; serta 7) Kerahasiaan data medis.
Pemasaran dalam bidang pelayanan kesehatan (Marques and Ferreira, 2020)
bertujuan untuk memahami dan mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga Rumah Sakit Siloam Palangka Raya merupakan
mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan bagian dari Siloam Hospitals Group. Diresmikan
tersebut dalam standar kualitas yang tertinggi. pada tanggal 19 Desember 2018 sebagai rumah sakit
Pemasaran memiliki peran penting dalam membantu kelas C, Rumah Sakit Siloam Palangka Raya
profesional pemberi layanan kesehatan untuk menjadi Siloam Hospitals Unit ke-35 di Indonesia

67
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

dan Siloam Hospitals Unit ketiga di Pulau 1) Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Kalimantan. Pada tahun 2019, Siloam Hospitals Rumah Sakit (SIMRS) yang mengintegrasikan
Group menetapkan rencana strategis lima tahunan seluruh bagian di rumah sakit; 2) Implementasi
(2020-2024) yang menitikberatkan pada empat pilar Radiology Information System Picture Archiving
utama, yaitu core growth (pertumbuhan inti bisnis), and Communication System (RIS-PACS); 3)
network expansion (perluasan jaringan), clinical Implementasi Electronic Medical Record (EMR)
program (perluasan jaringan), serta digital health yang saat ini masih terbatas untuk area rawat jalan;
(kesehatan digital). Rencana strategis ini selanjutnya 4) Implementasi fitur online booking appointment
diturunkan kepada masing-masing Siloam Hospitals melalui aplikasi MySiloam yang terintegrasi dengan
Unit sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. SIMRS; 5) Implementasi fitur patient portal di
dalam aplikasi MySiloam sebagai bentuk akses
Rumah Sakit Siloam Palangka Raya pada awalnya terhadap e-Health dan upaya menjaga kerahasiaan
menitikberatkan implementasi dua dari empat pilar data medis digital; dan 6) Implementasi
rencana strategis di atas, yaitu core growth dan telekonsultasi.
clinical program. Meskipun demikian, ketika status
pandemi COVID-19 ditetapkan pada tahun 2020,
digital health justru menjadi pilar utama yang HASIL
terpaksa didorong untuk berkembang mengingat
situasi pandemi membatasi kunjungan tatap muka, Implementasi Sistem Informasi Manajemen
baik dalam hal konsultasi pasien dengan dokter, Rumah Sakit (SIMRS)
pertemuan rutin manajemen dan staf, maupun
kunjungan pemasaran (sales visit). Dalam hal ini, Sistem Informasi Rumah Sakit Siloam Palangka
transformasi digital menjadi bagian dari perubahan Raya telah diimplementasikan sejak awal berdiri di
rencana strategis yang diterapkan sebagai upaya tahun 2018 namun dalam perjalanannya banyak
mempertahankan operasional bisnis rumah sakit di mengalami penyempurnaan. Sistem ini telah
tengah situasi pandemi COVID-19. mengintegrasikan lini bisnis rumah sakit dengan lini
pelayanan, termasuk di dalamnya seluruh proses
Adopsi teknologi digital di Indonesia masih administrasi front office dan back office; proses
menunjukkan variasi yang relatif luas, bukan hanya inventaris, pemakaian, dan pembelian barang; serta
oleh perusahaan, melainkan juga oleh pengguna aktivitas pelaporan melalui dashboard business
(Trinugroho et al., 2021). Rumah Sakit Siloam intelligence. Adopsi sistem ini hanya bisa dinilai
Palangka Raya juga mengalami tantangan dalam secara internal dinilai melalui jumlah transaksi
mengadopsi teknologi digital secara internal dan manual serta akses terhadap dashboard business
mendorong adopsi teknologi digital tersebut oleh intelligence, sedangkan adopsi secara eksternal akan
pihak eksternal (dalam hal ini pasien). Manuskrip ini tergambar melalui indikator pemanfaatan turunan
bertujuan untuk mengelaborasi dampak dari SIMRS berupa aplikasi MySiloam, EMR, dan
transformasi digital terhadap operasional bisnis telekonsultasi.
rumah sakit, khususnya dalam hal adopsi digitalisasi
dan output pemasaran yang dihasilkan. Jumlah transaksi manual masih ditemukan cukup
tinggi (hampir 10%) pada tahun 2019 namun
mengalami penurunan hingga kurang dari 3% di
METODE tahun 2020, sedangkan akses terhadap dashboard
business intelligence mengalami peningkatan
Studi ini merupakan sebuah studi pendahuluan hingga 50% di tahun 2020. Melalui integrasi sistem
untuk mengelaborasi dampak transformasi digital di dan ketersediaan informasi pada dashboard business
Rumah Sakit Siloam Palangka Raya terhadap intelligence, pelaporan secara manual tidak lagi
operasional bisnis rumah sakit. Desain studi yang dilakukan karena level pimpinan bisa langsung
digunakan berupa studi observasional deskriptif melihat dan memantau pergerakan bisnis rumah
melalui pengamatan indikator keberhasilan sakit dari waktu ke waktu secara real-time, tepat
transformasi digital dan indikator keberhasilan pada saat transaksi tercatat di dalam SIMRS.
pemasaran di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya Dashboard business intelligence juga
sepanjang tahun 2020. memungkinkan rumah sakit melakukan pemantauan
capaian indikator mutu rumah sakit dan dalam akses
Indikator keberhasilan transformasi digital pada yang lebih luas, level pimpinan bisa
dasarnya menilai adopsi internal sedangkan membandingkan capaian finansial dan non-finansial
indikator keberhasilan pemasaran menilai adopsi antara Siloam Hospitals Unit yang satu dengan
eksternal ketujuh area penelitian dan pengembangan Siloam Hospitals Unit lainnya.
teknologi pelayanan kesehatan menurut Marques
dan Fereira (2020). Untuk Rumah Sakit Siloam
Palangka Raya implementasinya berupa hal berikut:

68
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

Implementasi Radiology Information System menunjukkan bahwa sekalipun dokter memiliki


Picture Archiving and Communication System akses untuk melakukan permintaan pemeriksaan
(RIS-PACS) penunjang dan resep melalui EMR, namun
penggunaan form kertas masih relatif tinggi. Dari
RIS-PACS di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya segi digitalisasi berkas rekam medis, rata-rata
mulai diterapkan pada bulan Juni tahun 2019 yang capaiannya di tahun 2020 adalah sebesar 79%.
bertujuan untuk mengurangi biaya akibat pemakaian Artinya, dari seluruh berkas rekam medis yang ada
film dan mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya, baru 79%
hasil pemeriksaan radiologi. Implementasi RIS- berkas yang bisa diakses dalam bentuk digital.
PACS di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya
mengubah citra radiologi ke bentuk digital yang bisa Indikator keberhasilan eksternal dinilai melalui
diakses secara langsung melalui komputer di catchment (tangkapan) e-prescription dan waktu
masing-masing ruang perawatan. Adopsi secara tunggu layanan farmasi karena indikator ini mampu
internal dinilai melalui jumlah film radiologi yang menggambarkan respon penerimaan pasien terhadap
digunakan sepanjang tahun, sedangkan adopsi konsep paperless, atau dalam hal ini penggunaan
secara eksternal dinilai melalui jumlah pemeriksaan kertas resep. Catchment e-prescription
radiologi dari waktu ke waktu. menunjukkan jumlah resep digital yang ditebus di
rumah sakit dan tidak ditebus di apotik luar. Capaian
Dinilai dari jumlah penggunaan film, pada tahun catchment e-prescription di tahun 2020 adalah 88%,
2019 jumlah penggunaan film adalah sebesar 46,8% artinya masih ada 12% resep yang ditulis dalam
dari total pemeriksaan radiologi sedangkan pada bentuk kertas dan ditebus di luar rumah sakit. Waktu
tahun 2020 jumlah penggunaan filmnya sebesar tunggu layanan farmasi pasca penerapan EMR dan
9,8%. Terjadi penurunan penggunaan film sebesar e-prescription adalah 11,2 menit sedangkan waktu
37% dengan peningkatan jumlah pemeriksaan tunggunya sebelum penerapan EMR dan e-
radiologi sebesar 51,5%. Hal ini menunjukkan prescription adalah 19,7 menit. Hal ini
bahwa transformasi digital dalam hal radiologi tidak menunjukkan ada perbaikan waktu tunggu selama
menurunkan minat dokter untuk merujuk pasien 8,5 menit.
untuk melakukan pemeriksaan radiologi di Rumah
Sakit Siloam Palangka Raya, serta tidak Implementasi fitur online booking appointment
menurunkan minat pasien untuk tetap melakukan melalui aplikasi MySiloam yang terintegrasi
pemeriksaan radiologi di Rumah Sakit Siloam dengan SIMRS
Palangka Raya.
MySiloam adalah sebuah aplikasi berbasis Android
Implementasi Electronic Medical Record (EMR) dan iOS yang terhubung dengan front office Siloam
Rawat Jalan Hospitals Unit dan bisa diakses melalui gawai atau
ponsel pintar pasien. Aplikasi ini menawarkan fitur
EMR rawat jalan di Rumah Sakit Siloam Palangka online booking dan pemilihan slot konsultasi
Raya mulai diimplementasikan pada bulan Februari sehingga memungkinkan pasien untuk datang dan
2020, namun pencatatan indikator keberhasilan baru melakukan konsultasi di jam yang benar-benar tepat
berjalan efektif sejak bulan Agustus 2020. Indikator dengan catatan pasien dan dokter tidak datang
keberhasilan adopsi internal dinilai melalui adoption terlambat. Implementasi fitur online booking ini
rate (yang mencakup pemanfaatan EMR oleh dokter lebih diharapkan memberikan dampak kepada pihak
spesialis dan jumlah berkas rekam medis yang eksternal (pasien dan pengunjung) lebih daripada
diantarkan ke poli rawat jalan) dan persen digitisasi pihak internal (petugas rumah sakit). Adopsi
berkas rekam medis, yaitu konversi berkas rekam eksternal penggunaan fitur ini dinilai menggunakan
medis menjadi bentuk digital. Indikator keberhasilan persen jumlah pengguna aplikasi yang terverifikasi,
eksternal dinilai melalui catchment (tangkapan) e- sedangkan adopsi internal dinilai menggunakan
prescription dan waktu tunggu layanan farmasi. jumlah dokter yang secara konsisten memanfaatkan
sistem antrian menggunakan MySiloam dan
Pada tahun 2019, seluruh berkas rawat jalan masih ketepatan waktu konsultasi terhadap jadwal
menggunakan kertas, mulai dari pengisia status booking.
rawat jalan pasien, permintaan pemeriksaan
penunjuang, dan peresesepan. Pada tahun 2020, Pada tahun 2020, jumlah pengguna aplikasi yang
rata-rata capaian adoption rate untuk pengisian terverifikasi di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya
status rawat jalan pasien di EMR adalah sebesar adalah sebesar 3,37%. Artinya, dari seluruh pasien
97,6% (atau hanya sekitar 2,4% kunjungan yang yang terdaftar di Rumah Sakit Siloam Palangka
menggunakan berkas rekam medis). Capaian Raya sejak awal berdiri hingga akhir tahun 2020,
adoption rate untuk permintaan pemeriksaan baru 3,37% saja yang sudah memiliki akun
laboratorium, radiologi, dan e-prescription secara MySiloam dan memanfaatkan fitur online booking.
berturut-turut adalah 38%, 78%, dan 67,6%. Ini Persen jumlah dokter yang secara konsisten

69
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

memanfaatkan sistem antrian menggunakan Dari segi internal, jumlah dokter spesialis yang
MySiloam sejak implementasi fitur ini adalah tertarik untuk terlibat meberikan palayanan
78,9%. Artinya, masih ada 21,1% dokter yang telekonsultasi masih relatif sedikit. Dari segi
menggunakan sistem antrian manual dan tidak eksternal, minat pasien untuk melakukan
mengikuti antrian yang dibuat oleh aplikasi. telekonsultasi juga relatif rendah (5 konsultasi
Ketepatan waktu konsultasi baru bisa diukur setelah dalam rentang waktu 6 bulan). Jika dibandingkan
fitur online booking ini diterapkan. Pada tahun 2020, dengan periode sebelum pandemi COVID-19 di
capaiannya adalah 40,4%. Artinya, dari seluruh tahun 2019, pada tahun 2020 justru terjadi
konsultasi rawat jalan yang telah terjadwal melalui peningkatan kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit
MySiloam, hanya 40,4% saja yang konsultasinya Siloam Palangka Raya sebesar 13%. Peningkatan ini
berjalan sesuai jadwal booking sedangkan sisanya baru menghitung jumlah kunjungan non COVID-19
terlambat. dan belum memperhitungkan jumlah kunjungan
rawat jalan kasus COVID-19 yang mencapai 12%
Implementasi fitur patient portal di dalam dari jumlah kunjungan rawat jalan non COVID-19.
aplikasi MySiloam sebagai bentuk akses Kondisi ini menunjukkan preferensi masyarakat
terhadap e-Health dan upaya menjaga lokal terkait konsultasi rawat jalan, sekaligus juga
kerahasiaan data medis digital menggambarkan respon masyarakat yang sama
terhadap status pandemi COVID-19.
Aplikasi MySiloam juga menawarkan fitur patient
portal dan implementasi fitur ini mulai dijalankan di
Rumah Sakit Siloam Palangka Raya sejak bulan Juni PEMBAHASAN
2020. Melalui fitur ini pasien bisa mengakses data
medis pribadi melalui akun MySiloam pribadinya. Situasi pandemi COVID-19 merupakan disrupsi
Data medis yang bisa diakses saat ini terbatas pada besar yang berdampak terhadap berbagai sektor,
hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemeriksaan termasuk di dalamnya sektor kesehatan dan
radiologi, riwayat penebusan resep, serta billing ekonomi. OPK, dalam hal ini rumah sakit, dituntut
berjalan untuk pasien yang dirawat inap. Fitur ini untuk melakukan peninjauan kembali terhadap
hanya bisa dibukakan atas persetujuan dari pasien rencana strategisnya, termasuk dalam hal rencana
yang bersangkutan, sehingga untuk membuka fitur strategis pemasarannya. Rumah Sakit Siloam
ini pasien harus menandatangani terlebih dahulu Palangka Raya merupakan rumah sakit swasta kelas
form persetujuan. Adopsi eksternal untuk C yang berlokasi di kota Palangka Raya, Kalimantan
implementasi fitur ini dinilai melalui persen jumlah Tengah. Pada saat rumah sakit ini diresmikan pada
pasien yang telah melakukan permohonan bulan Desember 2018, infrastruktur digital telah
pembukaan akses. Adopsi internal tidak bisa diukur dipersiapkan, namun implementasi digital health
untuk implementasi fitur ini. baru menunjukkan proses pesat justru setelah terjadi
pandemi COVID-19 di tahun 2020.
Pada tahun 2020, jumlah pasien yang sudah
memanfaatkan fitur patient portal ini masih tercatat Adopsi terhadap transformasi digital di Rumah Sakit
relatif sedikit, yaitu kurang dari 1% dari jumlah Siloam Palangka Raya menunjukkan variasi baik
pasien yang terdaftar di Rumah Sakit Siloam dalam hal adopsi internal maupun adopsi eksternal.
Palangka Raya sejak awal berdiri. Angka ini relatif Dengan menilai adopsi berdasarkan tujuh area
tidak bertambah bahkan sekalipun sosialisasi dan penelitian dan pengembangan teknologi pelayanan
promosi telah dilakukan secara luas baik melalui kesehatan menurut Marques dan Fereira (2020),
media fisik (poster dan flyer) dan digital (media maka dapat diketahui hal yang mendukung atau
sosial). menghambat implementasi transformasi digital di
Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. Dinilai dari
Implementasi Telekonsultasi aspek pemasaran, transformasi digital pada dasarnya
termasuk dalam komponen bauran pemasaran yang
Telekonsultasi di Rumah Sakit Siloam Palangka mencakup tiga dari 4P, yaitu product (produk),
Raya merupakan inisiatif yang dikembangkan promotion (promosi), dan place (tempat atau
sebagai respon terhadap status pandemi COVID-19. distribusi). Komponen price (harga) sebagai
Dari segi waktu implementasi, Rumah Sakit Siloam komponen yang keempat memang tidak terlalu
Palangka Raya baru mulai siap menjalankan relevan dalam hal ini.
telekonsultasi sejak bulan Juni 2020 dengan
melibatkan empat bidang spesialis. Meskipun Dinilai dari segi produk, transformasi digital
demikian, adopsi inisiatif ini kurang mendapat menghasilkan produk baru dalam bidang pelayanan
respon baik, baik dari segi internal maupun dari segi kesehatan. Contoh sederhananya adalah
eksternal. telekonsultasi. Layanan telekonsultasi bisa
dikatakan merupakan pengembangan produk
konsultasi tatap muka yang memunculkan konsep

70
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

baru dengan memanfaatkan teknologi digital. Lebih Penerapan e-prescription mempersingkat waktu
jauh lagi, transformasi digital menawarkan nilai tunggu farmasi karena order obat sudah langsung
pelayanan yang lebih tinggi (value-based service) diterima oleh petugas farmasi pada saat dokter
dan pengalaman (experience) yang lebih baik bagi melakukan klik order melalui EMR. Petugas
pasien berkaitan dengan efisiensi alur proses dan farmasi memiliki waktu lebih panjang dan lebih
waktu. awal untuk mempersiapkan obat sebelum pasien
mendatangi farmasi.
Dinilai dari segi promosi, transformasi digital
menawarkan metode pemasaran yang lebih Implementasi SIMRS di Rumah Sakit Siloam
fleksibel. Kemudahan komunikasi secara digital Palangka Raya telah menunjukkan capaian yang
memungkinkan rumah sakit untuk menyampaikan baik dalam hal tujuan di atas, yaitu efisiensi alur
informasi seputar kesehatan kepada target pasar proses dan efisiensi biaya. Integrasi data
yang dituju tanpa menutup kemungkinan untuk bisa memungkinkan sistem pelaporan yang
menjangkau target pasar lainnya. Aspek komunikasi terdigitalisasi sehingga mengurangi waktu yang
berupa promosi kesehatan merupakan komponen dibutuhkan untuk penyusunan laporan manual.
penting dari bauran pemasaran promosi rumah sakit. Melalui penerapan dashboard business intelligence,
Ini berbeda dengan bidang industri non kesehatan level pimpinan mampu memantau proses bisnis
lainnya dimana bauran promosi umumnya lebih rumah sakit kapan saja dan di mana saja secara real-
identik dengan kegiatan periklanan (advertisement). time sehingga proses pengambilan keputusan bisa
Promosi dalam bidang kesehatan lebih banyak dilakukan secara lebih cepat dan lebih tepat sasaran,
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran target termasuk juga dalam hal penyusunan strategi
pasar akan pentingnya kesehatan, serta pemasaran.
menginformasikan layanan yang tersedia di rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Implementasi SIMRS di Rumah Sakit Siloam
Palangka Raya juga memberikan dampak perbaikan
Dinilai dari segi tempat atau distribusi, transformasi dalam hal administratif keuangan, khususnya dalam
digital berperan sebagai jembatan atau akses yang proses pembelian barang (obat, alat kesehatan,
menghubungkan target pasar (dalam hal ini pasien) bahan habis pakai, barang umum). Proses pembelian
ke rumah sakit. Akses digital memungkinkan pasien barang tidak lagi bisa dilakukan secara manual tanpa
untuk terhubung dari rumah ke rumah sakit melalui mempertimbangkan stok (inventory), melainkan
fitur online booking atau patient portal hanya harus melalui proses persetujuan secara berjenjang,
dengan menggunakan aplikasi berbasis gawai atau dengan mengikuti alur proses seharusnya, yaitu
ponsel pintar. Akses ini didukung pula oleh pengajuan purchase request, pembuatan purchase
pemanfaatan media sosial yang tengah berkembang order, dan proses pembelian.
meskipun fungsinya lebih banyak sebagai media
informai. Dalam hal ini, media sosial juga termasuk Hal yang sama juga berlaku untuk penerapan RIS-
sebagai bagian dari bauran pemasaran promosi. PACS. Konversi citra radiologi ke dalam bentuk
digital menurunkan kebutuhan akan film radiologi.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diketahui Film radiologi selama ini cukup menjadi
secara lebih jelas bahwa strategi pemasaran dengan permasalahan bagi rumah sakit karena selain
memanfaatkan transformasi digital tidak hanya harganya mahal, membutuhkan ruang penyimpanan
terbatas pada pemanfaatan media sosial. Promosi yang relatif luas, serta menjadi membutuhkan
dengan cara rutin melakukan feed posting atau story pengelolaan limbah sebagaimana halnya limbah B3
update hanya merupakan bagian kecil dari upaya (bahan berbahaya dan beracun). Melalui konversi ke
pemanfaatan teknologi digital. Hal yang lebih bentuk digital, maka citra radiologi cukup disimpan
penting di balik itu adalah justru kesiapan rumah di dalam server dan bisa diakses sewaktu-waktu
sakit dalam menerapkan konsep digital dalam melalui komputer yang terhubung dengan jaringan
memberikan layanan yang lebih berkualitas serta rumah sakit. Citra radiologi ini tetap bisa diserahkan
pengalaman yang lebih berkesan bagi pasien dan kepada pasien dengan menggunakan CD atau DVD,
pengunjung rumah sakit ketika pasien dan dan dengan menyediakan monitor yang bersifat
pengunjung datang ke rumah sakit. medical grade di kamar operasi, maka kebutuhan
cetak film untuk kepentingan operasi tidak lagi
Implementasi SIMRS yang terintegrasi dengan diperlukan.
berbagai bagian rumah sakit, termasuk di dalamnya
EMR dan RIS-PACS lebih banyak ditujukan untuk Implementasi aplikasi MySiloam yang berbasis
efisiensi alur proses rumah sakit dan efisiensi biaya. gawai atau ponsel pintar memberikan akses kepada
Penerapan EMR mengurangi kebutuhan pengiriman pasien untuk mampu membuat janji temu dan
berkas rekam medis dari ruang arsip ke ruang mengakses data medis pribadinya dengan
konsultasi di samping melakukan penghematan memanfaatkan gawai atau ponsel pintar dan jaringan
biaya penggunaan kertas dan map rekam medis. internet. Akses ini jauh lebih fleksibel jika

71
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

dibandingkan melakukan booking melalui telepon tingkat kecerahan, dan lain sebagainya) secara
atau dengan cara datang langsung ke rumah sakit manual dengan memanfaatkan fitur yang ada pada
mengingat jalur telepon bisa menjadi padat sehingga aplikasi RIS-PACS. Dalam beberapa hal, fungsi film
lambat mendapat respon. Fitur online booking ini memang tidak bisa digantikan, khususnya untuk
tidak hanya menguntungkan bagi pasien dalam hal kepentingan rujukan ke rumah sakit yang belum
ketepatan waktu konsultasi, tetapi juga sebagai menerapkan transformasi digital. Meskipun
pengingat bagi dokter spesialis untuk hadir tepat penggunaan film tidak bisa ditekan menjadi nol,
waktu mengingat dokter spesialis akan terinfo juga namun angka penggunaannya terbukti bisa ditekan
jika ada pasien yang melakukan online booking. seminimal mungkin.

Kendala utama dalam menerapkan transformasi Dari segi eksternal, resistensi dari pihak pasien
digital kembali pada penerimaan atau adopsi dari maupun pengunjung terjadi akibat latar belakang
pihak internal dan pihak eksternal. Proses transisi pasien atau pengunjung yang belum sepenuhnya
dari alur proses manual menjadi digital merupakan terbiasa melakukan aktivitas digital. Sistem aplikasi
proses yang paling berat karena ini berbicara yang sama pada dasarnya diterapkan juga pada
mengenai perubahan kebiasaan. Dalam banyak hal, Siloam Hospitals Unit selain Palangka Raya dan
resistensi terjadi karena pihak penerima perubahan Siloam Hospitals Unit yang terletak di kota besar
menolak untuk keluar dari zona nyaman umumnya mendapatkan respon yang baik terkait
kebiasaannya selama ini. Perubahan dianggap implementasi digital tersebut. Hal ini berarti bahwa
sebagai ancaman terhadap sistem kerja yang sudah latar belakang pemahaman teknologi dari target
berlangsung, yang bisa memperumit alur atau pasar mampu menjadi pendorong atau justru
memperpanjang waktu kerja. Hal ini juga terjadi penghambat yang relatif kuat untuk proses
Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. transformasi digital yang tengah atau akan berjalan.

Dinilai dari segi internal, ketika sistem pelaporan Jika dilihat dari tujuan yang ingin dicapai melalui
bergeser menuju pemanfaatan dashboard business implementasi sistem online booking, patient portal,
intelligence, terjadi resistensi dari para pengguna filmless hospital, telekonsultasi, hingga cashless
yang belum terbiasa dengan tampilan user interface hospital, tujuan ini pada dasarnya baik, berfokus
dan fungsi data filter. Muncul pertanyaan mengenai pada pasien, dan mampu memberikan nilai tambah
sumber data sehingga penggunaan laporan manual pelayanan kepada pasien. Sayangnya, tidak semua
masih lebih banyak dipilih dengan alasan pasien mampu melihat keuntungan dari sisi tersebut.
kenyamanan dan pertanggubgjawaban atas data. Beberapa pasien masih menganut paham
Ketika EMR diimplementasikan, resistensi terbesar konvensional bahwa konsultasi identik dengan tatap
muncul dari dokter spesialis yang selama ini terbiasa muka secara langsung, peresepan obat identik
menggunakan kertas. Pandangan ini berubah ketika dengan kertas resep, hasil radiologi identik dengan
para pengguna secara perlahan-lahan memahami film berukuran besar, dan pembayaran atas jasa
kemudahan yang bisa diberikan oleh teknologi layanan identik dengan menggunakan uang tunai.
digital ini setelah mereka terbiasa dengan fungsi dan Semakin jauh dari kota besar, semakin kuat paham
tampilan dari aplikasi yang disediakan. ini. Itu sebabnya, ketika implementasi digital ini
diterima baik di Siloam Hospitals Unit lain,
Proses pengadaan barang melalui SIMRS memang beberapa hal justru tidak berjalan di Rumah Sakit
dipandang rumit dan bertele-tele secara internal Siloam Palangka Raya. Hal ini terbukti melalui
sehingga sempat mendapatkan resistensi juga. capaian indikator adopsi e-prescription, online
Meskipun demikian, proses ini terbukti mampu booking, patient portal, dan telekonsultasi yang
menghasilkan kendali yang lebih baik sehingga masih relatif rendah di Rumah Sakit Siloam
tidak terjadi lagi pembelian barang yang tidak pada Palangka Raya. Meskipun demikian, capaian yang
tempatnya. Pemantauan stok juga berjalan lebih baik relatif rendah ini menunjukkan tren yang cenderung
sehingga kejadian kekosongan stok bisa diantisipasi meningkat dari waktu ke waktu meskipun dalam
melalui modul tracking proses persetujuan dan pergerakan lambat.
pembelian barang. Pasien tidak perlu lagi diarahkan
untuk membeli obat ke apotek luar hanya karena Beberapa implementasi sistem digital pada akhirnya
rumah sakit kehabisan stok obat. mampu berproses secara cepat karena dipaksa oleh
keadaan, seperti misalnya implementasi RIS-PACS
Ketika RIS-PACS diimplementasikan, muncul juga dan EMR. Selama masa pandemi, penggunaan
resistensi dari dokter spesialis, khususnya bidang kertas diminimalisir untuk mengurangi risiko
bedah, yang merasa bahwa tampilan citra radiologi penularan akibat kontak. Pasien yang awalnya
melalui film lebih baik. Pandangan ini berubah bersikeras minta agar ada hasil tercetak untuk hasil
ketika para dokter spesialis memahami bahwa citra radiologi pada akhirnya juga terpaksa menerima
radiologi digital memungkinkan untuk sistem pembacaan citra radiologi secara digital.
dikustomisasi (zoom in/out, perubahan kontras, Booking untuk kebutuhan pemeriksaan COVID-19

72
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Jun 2022, Vol. 8, No. 2, Hal.66-73

juga ditertibkan menggunakan antrian online, doi: 10.2478/eoik-2019-0023.


dimana pengisian data diri dilakukan tanpa kertas Kraus, S., Jones, P., et al. (2021) ‘Digital
(paperless) agar langsung terhubung dengan data Transformation: An Overview of the Current
center Kementerian Kesehatan dan aplikasi State of the Art of Research’, SAGE Open,
PeduliLindungi. Dalam hal ini, bahkan pasien yang 11(3). doi: 10.1177/21582440211047576.
keberatan dengan perubahan alur proses secara tidak Kraus, S., Schiavone, F., et al. (2021) ‘Digital
langsung tetap dipaksa untuk menyesuaikan diri transformation in healthcare: Analyzing the
untuk kepentingannya sendiri. current state-of-research’, Journal of
Business Research, 123, pp. 557–567. doi:
Terlepas dari berbagai faktor pendukung dan faktor 10.1016/j.jbusres.2020.10.030.
penghambat transformasi digital di kota Palangka Marques da Rosa, V. et al. (2021) ‘Digital
Raya, tidak bisa dipungkiri bahwa inisiatif yang technologies: An exploratory study of their
dijalankan di rumah sakit juga menjadi penarik bagi role in the resilience of healthcare services’,
segmen pasar di luar yang selama ini berjalan. Applied Ergonomics, 97(July), p. 103517.
Kunjungan dari luar kota Palangka Raya relatif doi: 10.1016/j.apergo.2021.103517.
mengalami peningkatan sejak implementasi digital, Marques, I. C. P. and Ferreira, J. J. M. (2020)
khususnya fitur online booking diberlakukan. ‘Digital transformation in the area of health:
Pengalaman pasien seringkali merupakan sumber systematic review of 45 years of evolution’,
informasi pemasaran terbaik, yaitu melalui promosi Health and Technology, 10(3), pp. 575–586.
dari mulut ke mulut. Hal ini yang mampu doi: 10.1007/s12553-019-00402-8.
menjelaskan mengapa sekalipun transformasi digital Mehta, A. et al. (2020) ‘The New Era of Digital
di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya mendapat Transformation in Healthcare: “Emerging
resistansi dari beberapa kelompok pasien, namun Technologies for Value-Centered Marketing
dari jumlah kunjungan justru malah mengalami in Healthcare Ecosystem”’, European
peningkatan. Dalam hal ini, transformasi digital Journal of Molecular & Clinical Medicine,
memungkinkan rumah sakit untuk menjangkau 07(11), pp. 5310–5316.
segmen pasar yang sebelumnya begitu sulit untuk Syed, M. et al. (2021) ‘Essentials of Healthcare
dijangkau karena keterbatasan waktu dan jumlah Marketing’, Asian Journal of Medicine and
personil staf pemasar. Health, (April), pp. 73–79. doi:
10.9734/ajmah/2021/v19i230306.
Trinugroho, I. et al. (2021) ‘Adoption of digital
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI technologies for micro and small business in
Indonesia’, Finance Research Letters, (May),
Transformasi digital mampu memberikan dampak p. 102156. doi: 10.1016/j.frl.2021.102156.
perbaikan dalam hal efisiensi biaya dan
pendisiplinan alur proses di Rumah Sakit Siloam
Palangka Raya. Status pandemi COVID-19 menjadi
salah satu faktor yang memungkinkan percepatan
implementasi teknologi digital dalam berbagai
bidang pelayanan. Meskipun demikian, adopsi
implementasi teknologi digital di Rumah Sakit
Siloam Palangka Raya masih belum menunjukkan
angka yang memuaskan. Hal ini terkait dengan
perbedaan latar belakang pemahaman baik pihak
internal maupun pihak eksternal terhadap
pemanfaatan teknologi. Implementasi transformasi
digital menunjukkan resistansi dari beberapa pihak
pada awalnya, namun dalam perjalanannya mampu
menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan.
Dalam hal ini, transformasi digital dapat dijadikan
sebagai bagian dari strategi pemasaran dalam
meningkatkan jumlah kunjungan pasien ke rumah
sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Gillpatrick, T. (2019) ‘The Digital Transformation


of Marketing: Impact on Marketing Practice
& Markets’, Economics, 7(2), pp. 139–156.

73

Anda mungkin juga menyukai