Anda di halaman 1dari 21

Bisnis Digital dan Industri 4.

0 (MNJ2A)

KELOMPOK 3

KONSEP BISNIS DIGITAL APLIKASI GETHEALTH

DOSEN PENGAMPU :

HUMDIANA, MM., M.Kom

DISUSUN OLEH :
FAUZIAH LUBIS [1211921001]
YASIDUHU ZALUKHU [1211921002]
IRHAM MUHAMAD TAHIYYA [1211921007]

BISNIS DIGITAL DAN INDUSTRI 4.0


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BAKRIE
202

1
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

DAFTAR ISI

BAB I IDE BISNIS DAN KEBERMANFAATAN .................................................................. 3


A. Ide Bisnis ........................................................................................................................ 3
B. Kebermanfaatan .............................................................................................................. 4
BAB II VISI, MISI & TUJUAN ................................................................................................ 5
A. Visi .................................................................................................................................. 5
B. Misi ................................................................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB III TARGET AUDIENCE ................................................................................................ 5
BAB IV INTENDED MARKET SPACE................................................................................. 6
A. Business to Consumer (B2C) .......................................................................................... 6
B. Business to Business (B2B) ............................................................................................ 6
C. Business To Government (B2G) ..................................................................................... 6
BAB V STRATEGIC ANALYSIS........................................................................................... 7
BAB VI DIGITAL MARKETING ........................................................................................... 8
BAB VII DEVELOPMENT TIMELINE & PRELIMINARY BUDGET .............................. 11
A. Development Timeline.................................................................................................. 11
B. Preliminary Budget ....................................................................................................... 12
BAB VIII DESAIN UI/UX..................................................................................................... 15
BAB IV MANFAAT & SIMPULAN ..................................................................................... 20
A. Manfaat ......................................................................................................................... 20
B. Kesimpulan ................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 21

2
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB I

IDE BISNIS DAN KEBERMANFAATAN

A. Ide Bisnis

Semua manusia membutuhkan kesehatan yang terus-menerus baik dalam kondisi yang
normal maupun dalam kondisi pandemi Covid 19 seperti saat ini. Layanan kesehatan berbasis
digital hadir di tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Masyarakat sebagai
pengguna dihadapkan pada berbagai macam pilihan pelayanan kesehatan sesuai dengan
preferensi dan kebutuhan pengguna. Masyarakat secara umum telah mengetahui adanya
pelayanan Kesehatan berbasis digital namun belum menggunakannya karena memiliki banyak
pertimbangan. Di sisi lain, masyarakat yang telah menggunakan lebih mempertimbangkan
faktor kemanfaatan dan kemudahan dalam menggunakan pelayanan Kesehatan digital tersebut.
Hadirnya layanan digital dalam bentuk aplikasi dengan berbagai fitur diharapkan dapat
meningkatkan keingintahuan masyarakat dalam menjaga Kesehatan secara terus-menerus.

World Health Organization (WHO) dalam kegiatan World Health Organization Global
Observatory for e-Health, 2017 menyatakan bahwa telemedis merupakan Penyampaian
layanan perawatan kesehatan oleh semua profesional perawatan kesehatan, yang mana jarak
merupakan faktor kritikal, yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pertukaran informasi yang valid untuk diagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit dan
cedera, penelitian dan evaluasi dan untuk pendidikan berkelanjutan penyedia layanan
kesehatan, demi kemajuan kesehatan individu dan komunitas mereka. Berdasarkan pernyataan
ini, pelayanan kesehatan jarak menjadi salah satu faktor kritikal yang penting di era saat ini
yang cenderung serba online.

Gambar Tampilan Aplikasi GetHealth

Telemedicine adalah praktek kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual dan
data, termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis
dan diskusi ilmiah jarak jauh. Gethealth merupakan suatu aplikasi telemedicine yang
memungkinkan para pengguna untuk melakukan konsultasi online, membeli obat, membaca

3
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

artikel, membeli e-book kesehatan dan melakukan perawatan dirumah (seperti umumnya mirip
fitur yang ditemukan pada aplikasi Halodoc maupun Alodokter). Aplikasi ini bertujuan untuk
memperluas pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya bidang kesehatan. Aplikasi ini
memiliki perbedaan mendalam pada bagian fitur-fitur baru yang dihadirkan. Berikut beberapa
fitur yang belum ada di aplikasi telemedicine lainnya dengan harapan dapat menjadi aplikasi
yang lengkap :
1. Pengingat jadwal minum obat
2. Pengingat Check Up
3. Konsultasi dengan Dokter
4. Daftar ketersediaan kamar RS spesialis
5. Daftar RS Spesialis
6. Fitur maps RS
7. Forum Kesehatan (Terdapat filter kelompok : penyakit, umur, alumni, lifestyle)
8. Blog dan Artikel Kesehatan.

Aplikasi GetHealth ini akan terus dikembangkan secara dinamis baik dari fitur, content, dan
lain-lain. Perbaikan dan pengembangan yang akan terus dilakukan tentunya membutuhkan
saran dan kritik yang membangun agar aplikasi telemedicine ini semakin lengkap dan akurat.

B. Kebermanfaatan

Aplikasi GetHealth ini diharapkan bermanfaat untuk memudahkan pengguna aplikasi


untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan Kesehatan tanpa antrian atau bersifat online
telemedicine. Jarak yang ditempuh pasien yang sakit kadang menjadi masalah bagi beberapa
orang hanya untuk konsultasi dengan dokter yang dituju. Adanya aplikasi telemedicine ini akan
memberikan salah satu warna baru pelayanan konsultasi kesehatan dengan dokter tanpa
bertemu langsung.

4
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB II

VISI, MISI & TUJUAN

A. Visi

Mewujudkan pelayanan Kesehatan yang bermutu didalam genggaman anda.

B. Misi

1. Menurunkan angka kematian penderita penyakit.


2. Membantu pemerintah dalam pengelolaan pelayanan Kesehatan nasional.
3. Meningkatkan tingkat kesembuhan.
4. Mengedukasi kemandirian pasien untuk sehat.

C. Tujuan

Tujuan adanya aplikasi telemedicine ini yakni terjadinya peningkatan derajat Kesehatan
masyarakat yang lebih baik melalui sistem online dengan penguatan pelayanan Kesehatan,
serta memberikan rujukan mengenai pencegahan maupun pengendalian penyakit.

BAB III

TARGET AUDIENCE

Target audience merupakan sasaran pasar yang potensial menggunakan produk/jasa


yang ditawarkan. Secara umum segmentasi target audience dibagi dalam empat kategori yakni
target secara geografi, demografi, psikografi dan perilaku konsumen. Secara geografi target
pasar aplikasi Gethealth ini yakni masyarakat di perkotaan dan didaerah yang biasa
menggunakan aplikasi dalam kegiatan sehari-hari. Secara demografi aplikasi ini diperuntukan
secara khusus dengan latar belakang umur 15-60 tahun, pasien pengidap penyakit, pekerja,
memiliki smartphone yang digunakan untuk kegiatan aplikasi online ini. Secara psikografi,
target pasar aplikasi ini bisa untuk kelas sosialita yang selalu peduli kesehatan, orang-orang
yang secara personal butuh ide dan cara menjaga kesehatan secara praktis dan terjangkau.
Secara perilaku konsumen, aplikasi Gethealth ini memiliki sasaran pasar orang-orang yang
lebih dewasa karena memiliki loyalitas kepada merek atau aplikasi bila sudah merasakan
kepuasan dari suatu layanan.

5
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB IV

INTENDED MARKET SPACE

Dalam aplikasi kesehatan digital atau telemedicine dapat dikembangkan dengan model
komersial yang sesuai. Terdapat beberapa model yang dapat memainkan peran penting dalam
pasar aplikasi kesehatan adalah model direct to consumer (B2C), melalui pihak lain (B2B) dan
mengandalkan fasilitas yang diberikan pemerintah (B2G).

A. Business to Consumer (B2C)


Aplikasi kesehatan digital terus berkembang di Indonesia selama bertahun-tahun. Di tengah
COVID-19, penggunaan aplikasi ini semakin meningkat karena masyarakat terus mencari
informasi kesehatan yang akurat melalui layanan telemedicine. Setap pasien dapat
terhubung oleh dokter-dokter rumah sakit yang bermitra dengan GetHealth. Pasien dapat
berkonsultasi langsung oleh dokter dan dapat membeli obat yang diberikan resepnya pada
konsultasi sebelumnya dengan pengantarannya juga langsung ke kediaman. Selain pasien,
semua orang dapat mengambil data-data yang ada pada aplikasi ini terkait fitur berupa
artikel-artikel Kesehatan yang up-to-date untuk sekedar pengetahuan ataupun sumber data
penelitian.

B. Business to Business (B2B)


Tidak hanya terhubung oleh pasien, aplikasi GetHealth juga dibuat terhubung dengan
rumah sakit. Kerja sama yang dilakukan dengan rumah sakit antara lain, pasien dapat
dengan mudah mencari ketersediaan kamar rumah sakit dengan penyakit yang dideritanya
dikarenakan system yang terintegritas antara rumah sakit dengan aplikasi GetHealth. Tidak
hanya itu terdapat pula fitur pengingat jadwal minum obat dimana pasien rumah sakit
terdaftar. Apotek juga dapat bekerja sama dengan menyediakan obat-obatan yang
dianjurkan oleh dokter dengan resep yang sebelumnya diberikan pada saat konsultasi,
tersedia pula pengantaran langsung dari GetHealth ataupun kerja sama dengan system
pengantaran online (Go-send dan Grab-express).

C. Business To Government (B2G)


Pengembangan lebih lanjut dalam rancangan aplikasi GetHealth merupakan kerjasama
dengan pemerintah. Pasien menengah ke bawah yang ingin berkonsultasi dengan dokter
yang ada di rumah sakit negeri dapat dengan bebas berkonsultasi tanpa memikirkan lagi
pembayaran dengan menggunakan fasilitas bpjs kesehatan, pasien juga dapat mengklaim
obat-obat yang tercover bpjs tanpa harus mengantri lama.

6
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB V

STRATEGIC ANALYSIS

A. Swot Analysis

STRENGTH
• Memiliki fitur yang umumnya dimiliki oleh kompetitor (Halodoc & Alodokter)
• Memiliki fitur tambahan yang tidak dimiliki aplikasi lain, seperti : Pengingat jadwal
minum obat, Pengingat Check Up, Konsultasi dengan Dokter, Daftar ketersediaan
kamar RS spesialis, Daftar RS Spesialis, Fitur maps RS, Forum Kesehatan (Terdapat
filter : kelompok penyakit, umur, alumni, lifestyle), Blog dan Artikel Kesehatan

WEAKNESS

• Untuk membuat aplikasi dengan penambahan fitur ketersediaan kamar, perlu bentuk
kerja sama B2B dengan Rumah Sakit yang potensi transparansi data yang diperoleh
tidak benar.
• Kesulitan user dalam melakukan personalized data

OPPORTUNITY

• Mengembangkan fitur-fitur pelayanan yang belum dimiliki oleh aplikasi lain (seperti :
Pengingat jadwal minum obat, pengingat Chack Up dll)
• Kompetitor memiliki opsi yang terbatas dalam hal reminder konsumsi obat & check up
appointment

THREAT

• Aplikasi kompetitor (halodoc dan alodokter) memberikan biaya yang lebih ekonomis
dalam hal development app.
• Pengguna aplikasi layanan kesehatan sudah terbiasa memakai aplikasi kompetitor
(halodoc dan alodokter).

7
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB VI

DIGITAL MARKETING

Strategi digital marketing merupakan serangkaian rencana untuk membangun


kehadiran bisnis kita di dunia digital atau internet melalui berbagai channel digital seperti
media sosial, Website, SEO, dan lain sebagainya. Bentuk iklan online saat ini jamak kita temui
diberanda internet kita, dapat melalui iklan online seperti pada FB Ads dan Google Ads.
Promosi konvensional seperti media cetak, iklan pada televisi, radio, billboard elektronik,
email marketing, mobile marketing dan lainnya. GetHealth sebagai aplikasi telemedicine
memiliki beberapa strategi terkait start-ups nya, berikut strategi marketing yang difokuskan
pada Digital Marketing :
1. Penerapan SEO (Search Engine Optimization)

Merupakan strategi digital marketing yang bertujuan untuk menampilkan website atau
berita terkait aplikasi yang kita buat. Hal ini dengan tujuan agar ketika pengguna mencari
aplikasi kesehatan yang terbaik, maka diurutan pertama adalah GetHealth. Kecenderungan
pengguna internet adalah dengan melihat top list dari urutan mesin pencarian.
Digital marketing dengan metode SEO ini harus memahami algoritma Google, ditambah
dengan kendala 10 tautan saja yang bisa masuk kedalam halaman pertama pada Search
Engine Result Page (SERP).
Website dengan peringkat teratas yang dihasilkan melalui mesin pencarian, dipercaya dapat
membangun brand lebih terkenal di mata pengguna mesin pencari. Juga dipercaya mampu
meningkatkan trafik pengunjung melalui kebiasaan pengguna. Sedangkan setiap pemilik
usaha ingin agar usaha mereka berada di posisi atas hasil pencarian. Untuk itu GetHealth
perlu memahami algoritma Google dan memanfaatkan cara kerja SEO dengan tindakan
optimasi website yang baik.

2. Endorsement Social Media (Tiktok, Twitter, Reels Instagram, Facebook)


Strategi endorsement melalui sosial media merupakan strategi komunikasi pemasaran
dengan menggunakan tokoh terkenal seperti artis, blogger, YouTuber dan public figure.
Hal ini sebagai pendukung dan penunjang ketertarikan masyarakat terhadap aplikasi yang
ditawarkan di media sosial yang digunakan.
GetHealth memiliki strategi pemasaran melalui TikTok, Instagram, YouTube, Facebook
dan media sosial lainnya. Dengan memanfaatkan exposure dari tokoh terkenal maupun
influencer, untuk membantu mengenalkan aplikasi dan kelebihan fitur GetHealth

8
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

disbanding aplikasi competitor yang serupa. Social Media memiliki dampak yang luas saat
ini, keputusan ataupun pengaruh tokoh dapat menggiring suatu opini sehingga calon
pengguna tertarik untuk dapat juga merasakan pengalaman dalam memakai aplikasi
GetHealth.
Dengan mengenali keadaan pasar dan jenis pengguna aplikasi sudah di segmentasi,
GetHealth dapat memutuskan untuk memakai tokok siapa dan platform media apa yang
akan digunakan. Dalam hal ini, GetHealth menggandeng beberapa tokoh kesehatan yang
terkenal seperti Celebritiies doctoc maupun influencer kesehatan, olahraga, gaya hidup
sehat.
3. Website Rumah Sakit pemerintah
Rumah Sakit sebagai mitra B2B GetHealth memiliki strategi untuk menyisipkan
aplikasinya pada interface website Rumah Sakit rekanan. Hal ini dapat memudahkan pasien
RS tersebut dalam menemukan aplikasi, selain dengan cara melakukan searching pada
mesin pencarian. Juga dapat memberikan keyakinan bagi calong pengguna, bahwa
GetHealth memang menjadi mitra official bagi RS tersebut.
Dari segi pengoperasian data maupun bank data pun, GetHealth akan lebih mudah untuk
mengintegrasikan dengan website Rumah Sakit bersangkutan. Tentu saja melalui
perjanjian B2B antarat RS dan Startup, karena menyangkut data pribadi dan riwayat
penyakit pasien yang akan menjadi pengguna aplikasi.
Dengan bekerja sama dengan Rumah Sakit, dapat juga membuka peluang bagi para dokter
untuk mendapatkan exposure dalam pengembangan profesinya. GetHealth akan lebih
menampilkan dokter-dokter spesialis yang ada didalam RS mitra B2B tersebut. Sehingga
hubungan kerjasama ini akan saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.
4. Website
GetHealth sebagai aplikasi berbasis aplikasi smartphone, juga harus memiliki website
sebagai media pengenalan produk jasanya. Dengan memiliki website,calon pengguna akan
lebih yakin terhadap fitur-fitur apa saja yang ada didalam GetHealth. Pengalaman
penggunaan (UX) melalui system browser web akan lebih memudahkan calon pengguna
untuk memaksimalkan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi smartphone.
Ditambah lagi, GetHealth akan bermitra B2B dengan website Rumah Sakit maka hal ini
dapat memaksimalkan interface aplikasinya. Dan juga sebagai salah satu antisipasi
beberapa fitur yang tidak dapat dioperasikan pada saat terhubung dengan website Rumah
Sakit rekanan.

9
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

Melalui website, aplikasi GetHealth akan memiliki visibilitas online yang tinggi sehingga
lebih dikenal banyak orang. Jangkauan website GetHealth pun semakin meluas karena tak
hanya bisa diakses oleh pengguna lokal, tetapi juga internasional.
5. Email Marketing
Email marketing adalah salah satu strategi yang banyak dimanfaatkan perusahaan startup
untuk melakukan pemasaran aplikasinya dengan memaksimalkan email sebagai media
marketingnya. Jenis pemasaran ini berbeda dengan social media marketing yang bisa
membuat orang langsung mengomentari produk yang diberikan. GetHealth membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan, teknik ini bisa dikatakan lebih tepat. Lewat
teknik ini, diharapkan bisa merebut hati pengguna dan membuat mereka jadi lebih setia.
Dengan memberikan informasi terkini mengenai berita dan informasi kesehatan secara
direct to email, dapat merangsang pengguna untuk mengakses aplikasi GetHealth. Pun
diharapkan pengguna akan jauh lebih intens dalam menggunakan aplikasi melalui
notifikasi email mengenai pengingat minum obat maupun pengingat untuk kontrol rutin ke
Rumah Sakit. GetHealth menerapkan strategi algoritma dalam mengenali spesifikasi
penyakit yang di idap, memberikan informasi terkait penyakit yang di derita dengan tetap
memperhatikan regulasi email yang dapat dilakukan.
Menurut beberapa sumber, email marketing ini biayanya sangat murah. Menurut studi
Direct Marketing Association, apabila sebuah email seharga $1 dikirimkan, ada potensi
untuk mendapatkan keuntungan hingga $40. Sebuah penelitian menyebut bahwa ada 3,8
miliar orang yang menggunakan email saat ini. Ada juga penelitian lain yang menyebut
email marketing 40 kali lebih efektif dari Twitter dan Facebook.

10
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB VII

DEVELOPMENT TIMELINE & PRELIMINARY BUDGET

A. Development Timeline

a. November-Desember2022 : Perancangan Ide Bisnis


Pada November sampai dengan desember 2022, dibuat rancangan atas ide bisnis yang
akan dilakukan, meliputi tampilan desain ui/ux, memikirkan apa yang diinginkan oleh
pengguna aplikasi, fitur apa saja yang membedakan antara aplikasi GetHealth dengan
aplikasi yang sudah ada, sampai dengan bagaimana pengguna aplikasi akan terus
menggunakan aplikasi yang dirancang.
b. Desember 2022-Mei 2023 : Pengurusan Izin, Sertifikat
Selanjutnya pada Desember 2022 mulai mengurus izin-izin atas bisnis yang akan
dijalankan, sertifikat pendukung dalam bisnis yang akan dikembangkan. Dengan adanya
izin dan sertifikat yang diperoleh, dapat menambah kepercayaan dalam menentukan
apakah akan menggunakan aplikasi ini. Perkiraan izin dan pengurusan sertifikasi ini
diperkirakan akan selesai di Mei 2023.
c. Mei-Desember2023 : Penjadwalan KSO (Kemenkes, IDI, Rumah Sakit, dan Kerjasama
lainnya)
Setelah izin dan sertifikasi selesai, selanjutnya membuat jadwal Kerjasama operasi yang
dilakukan dengan Kementrian Kesehatan untuk menjelaskan rancangan bisnis yang dibuat
terkait yang berhubungan dengan fasilitas bpjs, kerja sama dengan IDI atas masukan
perkembangan aplikasi terkait informasi kesehatan dalam cakupan yang luas, serta kerja
sama lainnya.
d. Desember 2022-Mei 2023 : Uji Running Aplikasi
Aplikasi yang dibuat sangat penting untuk diperhatikan, memikirkan kendala-kendala
yang mungkin terjadi ketika aplikasi dijalankan. Dengan pihak internal yang memakai
aplikasi untuk mengetes apakah akan ada kendala atau tidak.
e. Juni-Agustus2023 :Evaluasi
f. Agustus-September 2023 :Finalisasi
g. 10 Oktober2023 : Launching
Setelah melalui tahap running aplikasi, evaluasi sampai dengan finalisasi. Berarti aplikasi
siap untuk di perkenalkan kepada masyarakat.
h. Oktober 2023-April 2024 :Pemasaran

11
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

Tentu tidak hanya melaunching aplikasinya, supaya dikenal lebih banyak oleh masyarakat
dilakukan pemasaran seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya di bab VI.

Gambar 1.
Development Timeline Aplikasi GetHealth

B. Preliminary Budget

Dalam rancangan bisnis GetHealth terdapat modal awal yang diperhitungkan, dimana
meliputi tahap awal pembuatan desain ui/ux, sewa cloud, sampai biaya memasarkan aplikasi
yang dirancang. Berikut merupakan rincian investasi yang ada.

Tabel 1.
Total Investasi Awal Perancangan Bisnis Telemedicine GetHealth
Keterangan Qty Harga Total

Biaya Pendirian Usaha 1 30.000.000 30.000.000

Sewa Cloud Server 1 30.000.000 30.000.000

Registrasi App ke Playstore & App Store 1 2.000.000 2.000.000

Mainantance Server 12 1.500.000 18.000.000

Laptop 10 12.000.000 120.000.000

Promotion 1 200.000.000 200.000.000

Karyawan 10 10.000.000 100.000.000

UPS 10 1.000.000 10.000.000

12
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

Wifi 12 1.000.000 12.000.000

Sewa Ruko 12 4.000.000 48.000.000

Lainnya 12 6.000.000 72.000.000

Total 642.000.000

Sumber : Excel Diolah (2022)

Total Profit yang diperoleh dibagi atas beberapa, pendapatan yang didapat ketika
penggunaan aplikasi, Pendapatan atas kerja sama dengan rumah sakit yang memiliki fasilitas
bpjs, Pendapatan atas kerja sama rumah sakit dengan fasilitas asuransi swasta ataupun
pembayaran mandiri, pendapatan atas Ads yang tersedia dalam aplikasi, dan pendapatan yang
didapatkan dari pengguna yang berlangganan sehingga bebas berkonsultasi dengan dokter
manapun.
Untuk tahun pertama Profit pada Subscription dan Ads bernilai nol dikarena promosi
bebas biaya untuk konsultasi dalam perkenalan aplikasi GetHealth dan belum ada iklan yang
memasuki aplikasi tetapi terdapat profit pada Traffic application atas penggunaan aplikasi
denilai Rp. 38.520.000, profit pada Kerjasama Rumah Sakit yang memiliki Fasilitas BPJS
senilai Rp. 57.780.000 dan Profit Kerja sama Rumah Sakit dengan fasilitas Asuransi Swasta
maupun pembayaran pribadi sebesar Rp. 96.300.000 dengan total profit pada tahun pertama
sebesar Rp. 192.600.000.
Pada profit tahun kedua kami menargetkan dengan total profit Rp. 1.196.600.000
dengan pembagian persentase profit traffic application (10%), prrofit kerjasama rumah sakit
fasilitas bpjs (30%), profit kerja sama rumah sakit fasilitas mandiri dan asuransi swasta (40%),
profit ads (5%), dan profit Subscription (15%). Untuk tahun ketiga GetHealth mentargetkan
kenaikan 1,5 kali lipat atau 150% ditahun sebelumnya Rp. 3.805.600.000 pada 2025 dengan
asumsi beberapa biaya tidak mengalami kenaikan dan ada pula biaya yang hanya dibayarkan
sekali dalam investasi awal yaitu biaya pendirian usaha (izin usaha dan sertifikasi), registrasi
aplikasi untuk terdaftar dalam Playstore dan App Store, Pembelian Laptop , Biaya Promosi dan
juga pembelian UPS. Payback period yang dicapai pada tahun ketiga usaha berjalan, nilai NPV
sebesar Rp. 3.190.544.444 dengan persentase IRR 353%. Setelah perhitungan yang dijelaskan
pada tabel dibawah ini, dapat disimpulkan bisnis ini layak untuk dijalankan.

13
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

Tabel 2.
Uji Kelayakan atas Rancangan Bisnis Telemedicine GetHealth
Keterangan Qty Nilai Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025
Biaya Pendirian Usaha 1 30.000.000 30.000.000 - -
Sewa Cloud Server 1 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Registrasi App ke Playstore & App 1 2.000.000 2.000.000 - -
Store
Mainantance Server 12 1.500.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
Laptop 10 12.000.000 120.000.000 - -
Promotion 1 200.000.000 200.000.000 - -
Karyawan 10 10.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
UPS 10 1.000.000 10.000.000 - -
Wifi 12 1.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000
Sewa Ruko 12 4.000.000 48.000.000 48.000.000 48.000.000
Lainnya 12 6.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 642.000.000 280.000.000 280.000.000
Investasi Awal 642.000.000
Profit Traffic Application 10% 38.520.000 192.600.000 288.900.000
Profit Kerjasama Rumah Sakit (BPJS) 30% 57.780.000 577.800.000 866.700.000
Profit Kerjasama Rumah Sakit 40% 96.300.000 770.400.000 1.155.600.000
Profit Ads 5% - 96.300.000 144.450.000
Profit Subscription 15% - 288.900.000 433.350.000
Total Profit 192.600.000 1.926.000.000 2.889.000.000
Payback Periode - 449.400.000 1.196.600.000 3.805.600.000
NPV 20% Rp 3.190.544.444
IRR 353%
Kesimpulan LAYAK
Sumber : Data Diolah (2022)

14
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB VIII

DESAIN UI/UX

Gambar 2.
Tampilan Desain UI/UX Aplikasi GetHealth

15
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

16
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

17
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

18
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

19
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

BAB IV

MANFAAT & SIMPULAN

A. Manfaat

Aplikasi GetHealth memberikan beberapa manfaat yang menyentuh kebutuhan pelayanan


kesehatan masayarakat. Manfaat praktis bisa dirasakan langsung seperti mendapatkan
konsultasi secara online dari dokter tanpa menempuh jarak yang jauh dan menunggu antrian.
Artikel dan jurnal kesehatan yang disediakan dalam aplikasi GetHealth ini tentunya dari
sumber terpercaya sehingga pengguna terus mendapatkan infomasi terbaru tentang kesehatan.
Layanan pengingat jadwal cek up, minum obat, olahraga dapat bermanfaat menggantikan peran
suster atau asisten untuk mengingatkan hal tersebut sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan.

B. Kesimpulan

Aplikasi GetHealth merupakan aplikasi telemedicine tentang pelayanan kesehatan yang


hamper mirip dengan Halodoc dan Alodokter. Aplikasi ini memiliki fitur-fitur yang lebih
lengkap dan berbeda.

20
Bisnis Digital dan Industri 4.0 (MNJ2A)

DAFTAR PUSTAKA

KRISDAYANTI, Wike. Pemanfaatan Aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


untuk Meningkatkan Efektivitas Pelayanan BPJS Kesehatan di Kota Medan. 2021. PhD Thesis.

Ambaryanti, Zehan Amelza Tri. "Pengaruh E-Service Quality dan E-Trust terhadap E-
Satisfaction dan Dampaknya pada E-Repurchase Intention Pengguna Halodoc." . 2019

21

Anda mungkin juga menyukai