Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN PEMASARAN

UJIAN TENGAH SEMESTER

ARUNG VIVA DEMOKRASA


PLN 1
23023013

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS GAJAYANA
MALANG
2023

1
1. Manajemen pemasaran merupakan konsep teori yang dapat di implementasikan pada
organisasi yang berorientasi pada keuntungan dan tidak berorientasi pada keuntungan .

a. Bagaimana pendapat saudara tentang pernyataan diatas, jelaskan

Setuju, implementasi konsep pemasaran dapat dilakukan di dalam organisasi yang


berorientasi pada keuntungan maupun tidak berorientasi pada keuntungan. Menurut
Pasquier & Villeneuve (2018) marketing dapat didefinisikan sebagai sebagai aktivitas,
sekumpulan institusi beserta berbagai prosesnya untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, mengirim, dan mempertukarkan tawaran yang memiliki nilai
(value) bagi customer, klien, rekanan, atau masyarakat secara luas. Berdasarkan teori
tersebut dapat dimaknai secara luas bahwa marketing dapat diimplementasikan dalam
organisasi yang berorientasi pada keuntungan dan tidak berorientasi pada keuntungan
seperti pemerintah atau organisasi non-profit lainnya.

b. Apakah organisasi sector public saat ini diperlukan kegiatan pemasaran, jelaskan
(Penjelasan disertai dengan Contoh).

Kegiatan Pemasaran di organisasi sektor Publik atau Marketing sector public adalah
pemasaran di lingkungan organisasi sektor publik melalui suatu pendekatan dalam rangka
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan organisasi tersebut. Produk organisasi
tersebut dapat berupa barang, layanan, kebijakan, program, maupun kegiatan. Produk
inilah yang harus diproduksi dengan pendekatan marketing yakni dengan memahami
kebutuhan dan tuntutan pelanggan/masyarakat.

Pada umumnya produk sektor publik dari instansi pemerintah dapat berupa barang,
layanan, kebijakan, program, dan regulasi. Dengan mengidentifikasi produk suatu
organisasi pemerintah atau dinas, yakni dengan melihat kembali apa misi dari dinas
tersebut. Mengapa dinas tersebut harus ada dan layanan apa yang dihasilkannya. Dengan
kata lain produk layanan suatu dinas adalah produk dalam proses marketing sekor public.

Contoh

1. Dinas Lingkungan Hidup


Misi Organisasi : Kondisi lingkungan Hidup yang lebih baik
Produk Pemasaran : Pengelolaan sampah, Penyediaan informasi

2. Dinas Kesehatan
Misi Organisasi : Kualitas Kesehatan Masyarakat lebih baik
Produk Pemasaran publik : Fasilitas layanan Kesehatan dan Edukasi Kesehatan

3. Dinas Perhubungan
Misi Organisasi : Kelancaran layanan transportasi masyarakat
Produk Pemasaran public : Edukasi ketertiban lalu lintas,

2
2. Membahas tentang lingkungan pemasaran, pada pertengan bulan Maret 2020 terjadilah
pandemic covid-19 yang diikuti berbagai kebijakan terkait dengan upaya pemerintah untuk
memenimumkan korban covid-19.

a. Bagaimana pendapat saudara terkait pandemic covid-19 dengan lingkungan pemasaran


sehubungan dengan perencanaan strategi pemasaran, jelaskan.

Tidak dapat dipungkiri Pandemi covid-19 yang terjadi telah mengubah perilaku sosial
masyarakat, saat dimana sementara teknologi komunikasi dunia sedang mengalami
perkembangan yang eksponensial. Teknologi komunikasi telah mengubah pola-pola
komunikasi masyarakat termasuk dalam pemanfaatannya untuk pekerjaan, usaha, dan
hubungan sosial. Teknologi informasi digital berperan penting dalam menekan dan
meminimumkan korban covid-19, dimana informasi seluruh dunia terkait covid-19 dapat
diakses masyarkat.

Dalam

b. Apa yang harus dilakukan oleh manajer atau pimpinan organisasi terkait pada point (a)
terkait strategi manajemen pemasaran, jelaskan. (dilengkapi contoh).

Secara garis besar terdapat empat langkah dasar perencanaan yang berlaku pada
semua jenjang organisasi Menetapkan sasaran yang terdiri dari kegiatan dengan
memngetahui dan memahami visi, misi dan tujuan organisasi, Merumuskan organisasi
pada saat ini dengan menganalisis situasi organisasi baik secara internal sebagai sebuah
kekuatan dan kelemahan ,maupun secara eksternal sebagai peluang dan ancaman.
Mengidentifikasi faktorfaktor pendukung dan penghambat sering dirujuk sebagai analisis
SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunies, Threaths). Dan yang ke empat Menyusun
langkah-langkah untuk mencapai sasaran (Ayuningtyas, 2020)

Terdapat setidaknya 3 langkah yang harus dilakukan manajer untuk strategi


pemasaran , sebagai contoh berdasarkan Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia
dengan judul Rencana Strategi Pemasaran Rumah sakit Saat Pandemi COVID-19
(Studi kasus RS XYZ BOGOR) antara lain

a. Analisa Situasi
Penentuan faktor internal dan eksternal merupakan langkah awal pada penyusunan
rancangan strategi ini. Di Rumah Sakit XYZ Bogor SDM dokter merupakan kekuatan
yang dimiliki, keunggulan dalam pelayanan Ibu dan Anak. Rumah Sakit XYZ Bogor
juga memiliki brand image yang kuat serta sistem manajemen yang baik. Pada faktor
eksternal menjadi peluang bagi Rumah Sakit XYZ Bogor merupakan salah satu RS
tipe B yang hanya terdapat tiga RS tipe B di kota Bogor, merupakan peluang sebagai
rujukan, serta lokasi RS yang berada di depan pemukiman yang padat penduduk.
Ancaman untuk RS bermuculannya rumah sakit baru yang menjadi kompetitor.
Analisa situasi merupakan tahapan yang penting untuk mendapatkan data dan 103
JURNAL ADMINISTRASI RUMAH SAKIT INDONESIA Okt 2022, Vol. 8, No. 3,
3
Hal. 100-107 informasi. Kita melakukan analisa situasi dengan cara analisis SWOT
(strengths–Weaknesses– Opportunities – Threats ) (Ayuningtyas, 2020).
b. Analisi SWOT
Mengunakan analisis Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (ancaman) (SWOT). Dengan adanya pandemi serta
ditunjuknya Rumah Sakit XYZ Bogor sebagai RS rujukan COVID-19 terjadi
penurunan jumlah pasien rawat jalan, rawat inap dan IGD. Hal ini seiring pula dengan
dikeluarkannya Surat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia perihal: Himbauan
Tidak Praktik Rutin kecuali Emergensi. Maka, rumah sakit dihimbau untuk menunda
pelayanan elektif salah satunya dengan pembatasan pelayanan kesehatan secara tatap
muka dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berupa pelayanan jarak
jauh (telemedicine) atau aplikasi lainnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien
dan keluarga pasien yang memerlukan

c. Analisis STP ( Segmenting, Targeting dan Positioning)


Segmentasi
RS XYZ telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak tahun 2014. Jumlah
kunjungan rawat jalan per hari pasien yang menggunakan jaminan JKN pada tahun
2020 adalah 107 pasien per hari, jumlah tersebut masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan kunjungan pasien dengan jaminan non JKN yang mencapai 360
pasien per hari. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pasien rawat jalan yang berkunjung ke RS XYZ Bogor adalah pasien dengan jaminan
non JKN.

Targeting
Pelanggan RS XYZ Bogor didominasi oleh pasien dengan jaminan asuransi maupun
pribadi. Kunjungan pasien pada awal pandemi mengalami penurunan yang cukup
signifikan namun masih didominasi oleh pasien jaminan asuransi dan pribadi.
Merujuk data kunjungan dapat disimpulkan bahwa target pasar RS XYZ Bogor adalah
pasien dengan jaminan asuransi dan pribadi.

4
Positioning
Mayoritas segmen pasar RS XYZ Bogor adalah golongan menengah ke atas sehingga
RS XYZ Bogor menempatkaan posisi produk rawat inap VIP sebagai fokus utama
dengan BOR di tahun 2020 adalah 51.05%. Segmen pasar menengah ke atas tidak
lantas membuat RS XYZ Bogor tidak memiliki layanan bagi segmen pasar lain
mengingat RS XYZ Bogor juga memiliki kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Pelayanan
perawatan kelas 1, 2, 3 tetap dilaksanakan tanpa menurunkan kualitasnya.

5
3. Product life Cycle (PLC) merupakan analisa daur hidup produk suatu perusahaan yang terkait
dengan market share dan keuntungan.

a. Bagaimana pendapat saudara tentang kemanfaatan PLC bagi perusahaan, jelaskan ?

Manfaat dari konsep Product Life Cycle (PLC) bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

Perencanaan Strategis
PLC membantu perusahaan merencanakan secara strategis untuk tahap-tahap berbeda
dalam siklus hidup produk. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber
daya dengan bijak, mengidentifikasi peluang pengembangan produk, dan mempersiapkan
strategi keluar dari pasar jika diperlukan.

Pemahaman Terhadap Produk


Konsep PLC membantu perusahaan memahami perubahan dalam permintaan pelanggan,
preferensi, dan kondisi pasar seiring waktu. Ini memungkinkan mereka untuk
menyesuaikan pemasaran, distribusi, dan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pelanggan.

Penetapan Harga yang Tepat


Dalam setiap tahap siklus hidup produk, perusahaan dapat menyesuaikan strategi
penetapan harga mereka. Harga yang bersaing dapat diterapkan dalam fase pertumbuhan,
sementara diskon atau penawaran khusus mungkin lebih cocok pada tahap matang atau
penurunan.

Inovasi Produk
Dengan memahami di mana produk berada dalam siklus hidupnya, perusahaan dapat
merencanakan inovasi produk yang sesuai. Ini dapat melibatkan pengembangan versi
baru, peningkatan fitur, atau diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
berkembang.

Manajemen Persediaan
Konsep PLC membantu dalam manajemen persediaan dengan mengantisipasi perubahan
dalam permintaan. Misalnya, dalam tahap pertumbuhan, perusahaan mungkin perlu
meningkatkan produksi dan persediaan untuk mengatasi peningkatan permintaan.

Pemilihan Saluran Distribusi


Pada setiap tahap siklus hidup produk, perusahaan dapat mengevaluasi dan memilih
saluran distribusi yang paling sesuai. Misalnya, pada tahap pengenalan, fokus dapat
diberikan pada distribusi terbatas atau eksklusif.

Pengambilan Keputusan Investasi


Mengetahui di mana produk berada dalam siklus hidupnya membantu perusahaan
membuat keputusan investasi yang lebih informasional. Mereka dapat menilai apakah
lebih bijak untuk mengalokasikan sumber daya ke pemasaran lebih lanjut atau fokus pada
pengembangan produk baru.
Dengan memahami dan menerapkan konsep PLC, perusahaan dapat mengoptimalkan
kinerja produknya dan meningkatkan daya saing di pasar.

6
b. Bagaimana keterkaitan PLC dengan lingkungan covid-19, jelaskan.

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi product life cycle (PLC) dengan beberapa cara:
Pengaruh terhadap Tahap Pertumbuhan: Beberapa produk atau industri mungkin
mengalami peningkatan permintaan selama pandemi (misalnya, produk kebersihan dan
kesehatan), menciptakan tahap pertumbuhan yang cepat. Di sisi lain, sektor tertentu
mungkin mengalami penurunan permintaan, memasukkannya ke dalam tahap matang
atau bahkan penurunan.
Perubahan Pola Konsumsi: Perilaku konsumen telah berubah selama pandemi,
mempengaruhi siklus hidup produk. Produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan
baru atau tren pandemi mungkin mengalami tahap pertumbuhan yang cepat.
Tantangan Produksi dan Pasokan: Gangguan dalam rantai pasokan dan produksi dapat
memengaruhi ketersediaan produk. Ini dapat menyebabkan lonjakan permintaan tertentu
selama fase pertumbuhan, atau sebaliknya, mengakibatkan kesulitan dalam menjaga
keberlanjutan produk selama fase matang atau penurunan.
Pengembangan Produk Baru: Pandemi dapat mendorong perusahaan untuk
mengembangkan produk baru atau berinovasi untuk memenuhi kebutuhan yang muncul
selama krisis. Ini dapat menandai masuknya produk ke dalam siklus hidup baru.
Penyesuaian Harga dan Promosi: Penyesuaian harga dan promosi dapat menjadi
strategi yang diperlukan selama pandemi. Beberapa perusahaan mungkin memberikan
penawaran khusus atau diskon untuk merangsang permintaan, sementara yang lain
mungkin harus menyesuaikan harga untuk mencerminkan kondisi pasar yang berubah.
Penggunaan Lebih Intensif dari Saluran Online: Peningkatan e-commerce dan
preferensi pembelian online selama pandemi dapat mempengaruhi distribusi produk dan
memindahkan penekanan ke saluran distribusi online.
Penyesuaian Strategi Pemasaran: Perusahaan mungkin perlu menyesuaikan pesan
pemasaran mereka untuk mencerminkan keadaan saat ini dan menanggapi kebutuhan
atau kekhawatiran konsumen yang muncul selama pandemi.
Dengan memahami bagaimana pandemi memengaruhi faktor-faktor ini, perusahaan dapat
mengelola PLC mereka secara lebih efektif selama periode yang penuh tantangan ini.
Respons yang cepat dan fleksibilitas dalam strategi pemasaran dapat membantu
perusahaan untuk tetap relevan dan tangguh selama krisis seperti COVID-19.

7
4. STUDI KASUS
Setiap perusahaan dalam memasarkan produknya tertentu menerapkan berbagai macam
strategi pemasaran. Kegiatan pemasaran pada intinya memfokuskan diri pada produk,
penerapan harga, kebijakkan distribusi dan cara promosi, yang dalam hal ini dikenal sebagai
bauran pemasaran. Kegiatan pemasaran tentunya membutuhkan suatu strategi. Strategi ini
tentu harus mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan yaitu
peningkatan penjualan. Begitu juga dengan yang dialami oleh perusahaan PT. Kereta Api
Indonesia (Persero), yang mana persaingan yang cukup ketat ini menuntut perusahaan PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) berfikir lebih tajam mengenai strategi pemasaran. Dengan ini
menuntut perusahaan selalu berinovasi terhadap productnya. PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) merupakan perusahaan transportasi jasa yang langsung memberikan pelayanan
transportasi darat, yaitu kereta api yang membantu memperlancar aktivitas. Pada perusahaan
yang bergerak dibidang transportasi banyak tantangan yang harus dihadapi, yaitu bagaimana
langkah-langkah strategi pemasaran yang tepat. Oleh sebab itu perusahaan harus berupaya
bagaimana penyampaian jasa melalui produk (tiket) dapat mempermudah dalam memenuhi
kebutuhan konsumen. Salah satu upayanya adalah mengkombinasikan empat variabel
pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.

a. Bagaimana pendapat bapak/Ibu tentang segmentasi pemasaran yang dilakukan oleh PT.
KAI yang dilakukan selama ini dalam menjalankan operasionalnya, jelaskan.

PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mempertimbangkan beberapa segmentasi pemasaran


untuk menjalankan operasionalnya. Segmentasi pemasaran yang diterapkan antara lain :

Geografis
PT KAI membagi pasar berdasarkan lokasi geografis, seperti kota atau provinsi. Ini
memungkinkan mereka menyesuaikan jadwal dan rute perjalanan sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi pelanggan di berbagai wilayah.

Demografis
Segmentasi berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan,
atau pekerjaan. Misalnya, menawarkan tarif khusus untuk mahasiswa atau penumpang
senior.

Psikografis
Memperhatikan gaya hidup, nilai, atau minat pelanggan. Ini dapat mencakup penawaran
khusus untuk pelanggan yang tertarik dengan perjalanan wisata atau kegiatan tertentu.

Perilaku Konsumen
Memperhatikan perilaku konsumen terkait perjalanan kereta api, seperti frekuensi
perjalanan, waktu pemesanan, atau preferensi kelas perjalanan. Ini memungkinkan
penyesuaian layanan dan promosi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

8
Tujuan Perjalanan
Segmentasi berdasarkan tujuan perjalanan, seperti perjalanan bisnis, liburan, atau
kunjungan keluarga. PT KAI menyusun paket layanan atau promosi yang sesuai dengan
keperluan setiap kelompok pelanggan.

Penggunaan Teknologi
Peningkatan penggunaan teknologi dalam pembelian tiket dan pengaturan perjalanan
dapat menjadi faktor segmentasi. Mempertimbangkan preferensi pelanggan terhadap
pembelian online atau melalui agen perjalanan yang dapat memandu upaya pemasaran.
Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan pelanggan dalam segmen-segmen ini, PT
KAI dapat mengoptimalkan pemasaran, menyesuaikan layanan, dan memberikan
penawaran yang lebih relevan. Segmentasi ini juga membantu dalam pengembangan
strategi pemasaran yang lebih efektif dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

b. Bagaimana proses strategi pemasaran yang diimplementasikan berdasarkan segmentasi


pasar yang dilakukan oleh PT. KAI?

Proses strategi pemasaran yang diimplementasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (PT
KAI) berdasarkan segmentasi pasar adalah sebagai berikut :

Penelitian Pasar dan Segmentasi


PT KAI melakukan penelitian pasar menyeluruh untuk memahami kebutuhan, preferensi,
dan perilaku pelanggan potensial. Segmentasi pasar kemudian dilakukan berdasarkan
karakteristik seperti geografis, demografis, psikografis, perilaku konsumen, tujuan
perjalanan, dan penggunaan teknologi.

Identifikasi Segmen Target


PT KAI melaksanakan identifikasi segmen target yang paling menjanjikan dan sesuai
dengan tujuan Perusahaan mencakup penumpang yang sering bepergian, pelanggan
bisnis, atau mereka yang tertarik dengan perjalanan wisata.

Dikembangkan Produk atau Layanan Sesuai dengan Segmen


PT KAI menyesuaikan produk atau layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan
preferensi segmen yang ditargetkan. Misalnya, menawarkan paket liburan khusus untuk
segmen pelanggan wisata atau tarif khusus untuk pelanggan bisnis.

Pengembangan Strategi Harga


Menyesuaikan strategi harga berdasarkan segmen pasar mencakup penawaran spesial,
diskon, atau tarif yang disesuaikan untuk memikat setiap segmen target.

Strategi Promosi yang Diferensiasi


Mengembangkan strategi promosi sesuai dengan karakteristik segmen target melibatkan
kampanye pemasaran yang menekankan keamanan dan kenyamanan perjalanan, atau
9
promosi khusus untuk merayakan acara-acara tertentu.

Saluran Distribusi yang Tepat


Memilih saluran distribusi yang paling efektif untuk mencapai segmen target mencakup
peningkatan layanan online, kemitraan dengan agen perjalanan, atau ekspansi kerjasama
dengan mitra bisnis di berbagai wilayah.

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja


Secara teratur memantau dan mengevaluasi kinerja strategi pemasaran berdasarkan
segmentasi pasar. Analisis ini membantu PT KAI untuk membuat penyesuaian yang
diperlukan dan terus meningkatkan keberhasilan pemasaran.
Melalui proses ini, PT KAI lebih efektif menyasar dan melayani segmen pasar yang
berbeda, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memaksimalkan potensi pendapatan
dari berbagai segmen yang ada.

c. Apabila perusahaan ingin mengevalusi hasil ketepatan strategi pemasaran yang


diimplementasikan, Bagaimana pendapat bapak/Ibu tentang cara yang harus dilakukan,
jelaskan. Penjelasan disertai contoh rencana pelaksanaannya.

Untuk mengevaluasi hasil ketepatan strategi pemasaran yang diimplementasikan,


perusahaan dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Penetapan Tujuan yang Jelas


Tentukan tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui strategi pemasaran. Misalnya,
peningkatan penjualan, pangsa pasar, atau kesadaran merek.

Pemantauan Kinerja Kunci (Key Performance Indicators/KPI)


Identifikasi KPI yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ini bisa mencakup
peningkatan penjualan, konversi, retensi pelanggan, atau tingkat kepuasan pelanggan.

Analisis Data dan Metrik


Kumpulkan dan analisis data yang relevan dengan KPI. Ini bisa melibatkan data
penjualan, survei pelanggan, analisis media sosial, dan lainnya.

Evaluasi Hasil Terhadap Tujuan


Bandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan yang ditetapkan. Tinjau apakah strategi
pemasaran telah berhasil mencapai sasaran atau menghadapi hambatan yang perlu
diperbaiki.
10
Feedback Pelanggan
Dapatkan umpan balik dari pelanggan tentang pengalaman mereka dengan strategi
pemasaran. Ini bisa melalui survei, ulasan online, atau interaksi langsung

Benchmarking
Bandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing atau industri sejenis. Benchmarking
dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang posisi perusahaan di pasar.

Evaluasi ROI (Return on Investment)


Hitung ROI dari investasi pemasaran. Evaluasi apakah investasi yang dilakukan
memberikan nilai yang diharapkan. Tinjau keterampilan dan pengetahuan tim pemasaran.
Jika ada kekurangan, pertimbangkan pelatihan dan pengembangan lebih lanjut.

Rencana pelaksanaannya bisa mencakup langkah-langkah berikut:

Penjadwalan Rutin untuk Evaluasi


Tetapkan jadwal rutin untuk mengevaluasi hasil strategi pemasaran. Ini dapat dilakukan
bulanan, kuartalan, atau sesuai kebutuhan perusahaan.

Tim Evaluasi Khusus


Bentuk tim atau kelompok khusus yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi strategi
pemasaran. Pastikan melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk pemasaran,
penjualan, dan layanan pelanggan.

Rapat Debriefing dan Analisis


Gelar rapat debriefing untuk membahas temuan dari evaluasi. Identifikasi apa yang telah
berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.

Aksi Perbaikan
Buat rencana tindakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Tetapkan langkah-langkah
yang diperlukan untuk memperbaiki aspek-aspek tertentu yang dapat meningkatkan
kinerja pemasaran.

11
Penyesuaian Strategi
Jika diperlukan, lakukan penyesuaian pada strategi pemasaran. Ini bisa melibatkan
perubahan pesan, penargetan pasar yang berbeda, atau pengoptimalan kanal pemasaran.
Dengan melakukan evaluasi rutin dan berkelanjutan, perusahaan dapat memastikan
bahwa strategi pemasaran mereka tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan
di pasar atau keadaan bisnis.

12

Anda mungkin juga menyukai