Postmodernisme
Fitri Andriani
Anissa Nuur Fardianti
Pengertian Postmodernisme
Menurut Jenks (dalam Pawitro, 2010: 41-42)
1. Sebuah aliran pemikiran yang radikal dan bersifat kritis
terhadap filsafat Barat
A.Deskripsi C. Seleksi
B. Reduksi
Menurut Paranaon (2015) Setiap pengumpulan
data dilakukan melalui lima tahapan, yaitu:
• Setelah peneliti memasuki objek penelitian atau sering disebut konteks sosial (yang terdiri atas
tempat, aktor/orang/pelaku, dan aktivitas) peneliti akan berfikir apa yang akan ditanyakan;
1
• Setelah menemukan apa yang akan ditanyakan, peneliti telah menemukan pertanyaan dan
bertanya pada orang-orang yang dijumpai pada tempat tersebut;
2
• Selanjutnya jawaban dari pertanyaan yang diajukan akan dianalisis apakah jawaban yang diberikan
benar atau tidak;
3
• Jika jawaban atas pertanyaan tadi dirasakan benar maka dibuatlah simpulan;
4
• Selanjutnya pada tahap ini, peneliti akan mencandra kembali terhadap simpulan yang telah dibuat,
apakah simpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak.
5
Metode Penelitian Kualitatif Akuntansi
Paradigma Postmodernis
•Paradigma Postmodernis memiliki pendekatan tidak terstruktur, tidak
berbentuk, tidak formal, tidak mutlak dan serba relatif
•Paradigma ini juga bersifat all inclusive sehingga dapat menerima dan
mengkombinasikan atau mensinergikan pemikiran-pemikiran yang
berbeda.
Contoh Penelitian Akuntansi dengan
Paradigma Postmodernisme
Diambil dari penelitian Ibu Lilik Purwanti dengan judul :
“Refleksi Pengguna Laporan Keuangan Atas Praktik Manajemen Laba dalam
Perspektif Weton.”
B. Tujuan Penelitian
Mencari dan menganalisis makna praktik manajemen
laba oleh para pengguna laporan keuangan berdasarkan
weton.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan penentuan informan secara sengaja dan purposive, yaitu
informan yang telah lama dan cukup intensif berhubungan dengan objek
penelitian yang akan diteliti, dalam hal ini adalah manajemen laba.
• Hani – Analis
•Hasil analisis weton Sigit yaitu Selasa Paing menunjukkan bahwa perilaku Sigit dalam
memaknai praktik manajemen laba mencerminkan karakternya berdasarkan ramalan
wetonnya. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan bisnis dan pengalaman selama menjadi
investor.
• Sigit – Investor
THANK YOU