Anda di halaman 1dari 9

MARKETING PLAN

KLINIK RHC JAKARTA

Disusun Oleh:
Reza Mardany

Program Studi Magister ManajemenKonsentrasi


Manajemen Rumah SakitProgram Pascasarjana
Universitas ARS
Bandung
2021
RINGKASAN EKSEKUTIF

Visi : Pelayanan Kesehatan Prima


Menjadikan Klinik Utama RHC sebagai unit pelayanan kesehatan swasta yang menggunakan
mengutamakan kepuasan pasien yang cepat , lengkap dan akurat sesuai perkembangan
teknologi serta menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat.

Misi : Pelayanan Berkualitas dan Menjadi Pilihan Terbaik Masyarakat


1. Memberikan pelayanan dasar holistik
2. Sebagai pusat informasi layanan kesehatan
3. Berperan serta dengan aktifitas sosial
4. Berperan serta dalam menjaga dan melayani kesehatan masyarakat

Peluang :
Mempunyai dokter spesialis penyakit dalam, dokter umum, dokter gigi dan laboratorium.

Strategi Pasar :
Menargetkan peluang sebagai Klinik Utama sebelum Pra Hospital.

Strategi Bisnis :
Kerjasama dengan perusahaan dan institusi pendidikan maupun BPJS.

Profil Klinik :
Klinik RHC merupakan klinik swasta yang terletak di Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah
Jakarta, di mana penduduknya rata-rata berasal dari semua umur dan termasuk dalam golongan
ekonomi menengah keatas, menengah dan menengah kebawah. Klinik ini memberikan
pelayanan dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, laboratorium dan farmasi. Klinik RHC
telah memberikan pelayanan kesehatan sejak tahun 2007 dan masih beroperasi hingga
sekarang. Hal ini menjadikan posisi klinik RHC dalam persaingan antar klinik menjadi kuat
karena telah dikenal dengan pelayanan yang baik oleh masyarakat.
SITUASI PEMASARAN SAAT INI
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan manajemen klinik RHC, maka
didapatkan bahwa klinik RHC memiliki berbagai macam potensi yang menjadi kekuatan
internal yaitu secara geografis terletak di kawasan yang padat penduduk, hal ini didukung oleh
data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 di mana jumlah kepadatan penduduk Jakarta
Selatan tahun 2020 adalah 2.367.002 jiwa. Pelayanan di klinik RHC telah memiliki nama baik
di kalangan masyarakat dengan fasilitas yang lbaik mulai dari pelayanan dokter umum, dokter
gigi, laboratorium dan farmasi. Jumlah SDM tenaga kesehatan yang menjalankan kegiatan
operasional di klinik RHC juga sudah memadai, namun selama ini belum pernah dilakukan
pelatihan dan pengembangan bagi para tenaga medis. Penggunaan teknologi masih belum
optimal di mana sistem komputerisasi di klinik RHC masih terbatas, program-program dalam
klinik RHC banyak yang masih belum jalan dan tersusun dengan baik.

ANALISIS ISU DAN PELUANG


Terdapat fenomena yang terjadi di klinik RHC di mana terjadi penurunan jumlah
kunjungan pasien di klinik RHC dalam satu tahun terakhir. Hal ini tentunya berbanding lurus
dengan pendapatan yang semakin menurun. Jumlah kunjungan pasien di klinik RHC dicatat
secara manual di buku harian dan tersimpan di data file komputer. Pencatatan ini sudah cukup
efisien karena ada data backup yang langsung terhubung ke komputer dimana daftar pasien-
pasien perharinya tercatat dengan lengkap. Berikut ini grafik jumlah kunjungan pasien di klinik
RHC dalam empat tahun terakhir:
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien di klinik RHC dalam satu
tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan yang dapat juga dikarenakan
adanya pandemic COVID-19.

ANALISIS SWOT KLINIK RHC


Kekuatan (Strengths) 1. Lokasi yang strategis dan padat penduduk.
2. Jumlah kunjungan yang besar.
3. Tarif pelayanan sesuai.
4. Pelayanan yang berkualitas baik.
5. Jumlah dan kualitas SDM memadai dan baik.
6. Bekerjasama dengan BPJS, Asuransi dan perusahaan
lainnya.
Kelemahan (Weaknesses) 1. Kurangnya promosi klinik.
2. Pelatihan dan pengembangan SDM masih kurang.
3. Perencanaan dan pelaksanaan program belum semua
berjalan dengan baik.
4. Pelayanan dokter spesialis yang masih dangat terbatas.
5. Kurangnya ide-ide atau bisnis lain saat Pandemi
berlangsung.
Peluang (Opportunities) 1. Jumlah penduduk yang memerlukan layanan kesehatan.
2. Tempat yang strategis.
3. Jarak tempuh.
4. Cakupan promosi.
5. Penunjang COVID-19.
Ancaman (Threats) 1. Promosi dan bisnis tidak berjalan dengan cepat.
2. Kelengkapan tenaga kesehatan.
3. Lokasi strategis tetapi terhalang Gedung Utama yang
kurang terpakai.

TUJUAN
Dengan disusunnya perencanaan strategi pemasaran yang tepat, tujuan yang ingin
dicapai yaitu:
- Untuk merumuskan strategi pemasaran dan program serta kegiatan yang tepat untuk
memasarkan produk pelayanan kesehatan di klinik RHC.
- Mampu bersaing dengan pelayanan kesehatan negeri maupun swasta di wilayah
kerjanya, sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi klinik RHC dalam
meningkatkan daya saingnya.

STRATEGI PEMASARAN
A. STP Model
- Segmentasi
Segmentesi Hasil Survei Keterangan
Geografi Jakarta Selatan pada tahun 2020 adalah
total 2.367.002 jiwa.
Demografi Pekerjaan: Mayoritas penduduk
- Karyawan: 25,67 % Jakarta Selatan
- Mahasiswa/i: 22,8 % berprofesi sebagai
- Perdagangan: 21,87 % karyawan suatu
- Lainnya : 29.66 % perusahaan.
Mayoritas penduduk Jakarta Selatan
penerima BPJS dan sebagian memiliki
asuransi dari perusahaan maupun asuransi
pribadi.
Perilaku Loyalitas: Loyal Mayoritas bersedia
Cara membayar: BPJS, Asuransi atau berkunjung kembali,
langsung pasien sudah lebih kritis.,
dan cara membayar
didominasi dengan
BPJS.

- Targetting
a. Penduduk DKI Jakarta terutama penduduk Jakarta Selatan.
b. Status sosial ekonomi menengah keatas, menengah dan menengah kebawah.
c. Puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Klinik RHC
- Positioning
Mayoritas penduduk Jakarta Selatan sudah mengetahui Klinik RHC, namun tidak
mengetahui kelebihan pelayanan secara mendetail. Rata-rata pasien yang berkunjung
merupakan pasien lama yang sudah berobat sebelumnya dan pasien baru yang terdaftar
BPJS pada Klinik RHC.

B. Bauran Pemasaran
- Product
Produk dalam penelitian ini adalah klinik itu sendiri. Pelayanan yang diberikan berupa:
a. Pelayanan jasa kesehatan umum dan spesialisasi
b. Pelayanan jasa kesehatan gigi
c. Pelayanan jasa laboratorium
d. Pelayanan jasa farmasi
e. Pelayanan jasa Medical Check-Up (MCU)
f. Pelayanan Swab PCR dan Antigen

- Promotion
Strategi utama untuk kegiatan promosi adalah dengan bauran promosi maka strategi
yang dapat dilakukan adalah:
a. Personal Selling
Hal ini menyangkut kemampuan interpersonal untuk melakukan promosi
langsung pada pasien. Oleh karena tanggung jawab pemasaran bukanlah tanggung
jawab individu, melainkan tanggung jawab bersama, maka kemampuan personal
selling pun harus dimiliki oleh seluruh karyawan. Kompetensi ini dapat
ditingkatkan dengan pendidikan dan pelatihan karyawan.
b. Customer Service
Seluruh karyawan yang akan berhubungan atau memberikan pelayanan pada
pasien dapat berperan dalam kegiatan promosi. Kegiatan cross selling dan juga up
selling harus sudah menjadi budaya. Cross selling adalah program penjualan yang
dilakukan bukan oleh tim terkait, semisal seorang customer service menawarkan
penjualan produk dan jasa lainnya yang terkait dengan apa yang sudah dimiliki oleh
pelanggan, di mana ini seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab tim
pemasaran. Up selling merupakan program penjualan untuk menawarkan produk
dan jasa yang lebih baik atau lebih baru (up to date). Faktor-faktor yang perlu
dipahami dalam proses cross dan juga up selling ini, ialah kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan sebelumnya, sejauh mana produk dan pelayanan tambahan ini
memenuhi kebutuhan pelanggan dan harga yang ditawarkan.
c. Advertising
Bagian ini memegang peranan penting dalam memberikan informasi pelayanan,
berupa pembuatan brosur, flyer, pemasangan banner, dan juga spanduk. Media-
media tersebut merupakan media yang baik untuk advertising. Yang perlu
diperhatikan adalah pembuatan tampilan yang menarik dan eye catching. Kegiatan
telemarketing juga bisa dilakukan seperti pengiriman SMS yang bersifat personal
(seperti halnya selamat ulang tahun, selamat atas kelahiran anak dan laian-lain) dan
tampilan klinik dalam website dilengkapi dengan promotional gimmick.
Promotional gimmick adalah strategi untuk menarik calon pasien.

- Place
Promosi eksternal berupa promosi keluar klinik yang juga perlu dilakukan yaitu:
a. Sales Promotion
Sales promotion yaitu staf marketing eksternal dengan kegiatan berupa penyuluhan
pada masyarakat di perumahan sekitar. Target pasar ditetapkan di wilayah Jakarta
Selatan. Selain itu, promosi pada perusahaan/asuransi penjamin juga harus
ditingkatkan dengan lebih mengarahkan dan juga menjelaskan tentang kelebihan
yang dimiliki Klinik RHC beserta dengan target pasien yang diharapkan, terutama
di level manajer, sehingga pihak-pihak penjamin dapat turut membantu
memasarkan Klinik RHC pada sasaran yang tepat.
b. Advertising
Advertising ini dapat dimaksimalkan dengan pemanfaatan multimedia seperti
televisi, koran, atau majalah agar target pasar dapat terpapar lebih baik lagi.
c. Customer Promotion
Promosi pada bagian ini perlu diperhatikan terutama hal-hal yang bersifat positif.
Sesuai dengan hasil survei yang telah menunjukkan bahwa sumber informasi
terbanyak adalah teman/ keluarga. Hal ini dapat ditingkatkan dengan terus
memperbaiki kualitas layanan dan memberikan service khusus bagi pasien yang
loyal.
PROYEKSI UNTUNG-RUGI

Kinerja keuangan didapat dari bagian rawat jalan, laboratorium dan farmasi, namun
kontribusi terbesar didapat dari pelayanan rawat jalan. Untuk itu perlu perhatian manajemen
agar strategi pemasaran tidak hanya meningkatkan jumlah pasien rawat jalan di Klinik RHC
tetapi menjadikan Klinik RHC sebagai pintu masuk utama bagi yang ingin periksa
laboratorium, MCU maupun hanya membeli obat. Manajemen perlu membuat paket rawat
jalan dan mungkin dengan tambahan penunjang lainnya khusus bagi pasien Klinik RHC
dengan penawaran yang menarik. Kebijakan tarif oleh pimpinan RS yang dilakukan untuk
menyiasati kekhawatiran dari dokter praktek bahwa tarif terlalu mahal, perlu ditinjau kembali.
Karena dari survei mayoritas pasien mengatakan tarif masih terjangkau dan tidak terlalu mahal.
Kotler dan Armstrong berpendapat ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan harga, yakni faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi: tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya dan juga organisasi.
Sedangkan, faktor eksternal meliputi: sifat pasar, permintaan, persaingan, dan unsur eksternal
lainnya. Penetapan fokus bauran pemasaran pada penetrasi pasar terutama pada target pasar
dengan memperkuat kegiatan marketing mix (bauran promosi) serta peningkatan kualitas
pelayanan memang sesuai dengan kondisi saat ini. Untuk memasarkan suatu produk, marketer
harus mengetahui siapa yang akan menjadi konsumennya. Dari sekian banyak konsumen,
marketer harus memilih satu atau beberapa segmen saja yang dinilai memiliki karakter dan
respon yang sama. Namun satu hal yang perlu diketahui bahwa segmentasi itu bersifat dinamis,
yang akan berkembang dari waktu ke waktu.

EVALUASI
Manajer Klinik RHC diharapkan melakukan evaluasi apakah semua prosedur sudah
dilakukan sesuai SOP, apakah target tercapai, dan apakah klinik memperoleh profit yang lebih
baik.karyawan untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan berkala
dan secara terus-menerus untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prasetya, Dicky Imam. (2002). “Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, dan Orientasi
Pasar Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Vol. 1, No. 3.
2. Kotler,P. (2003). Marketing Insights from A to Z 80 Konsep yang Harus Dipahami
Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga.
3. Rangkuti, F. (2013). SWOT Balanced Scorecard. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
4. Luis, S. (2011). Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Fungsional
Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
5. Kotler. (2006). Marketing Management. Prentice-Hall International Editions. USA.
6. Hartono, B . (2010). Manajemen Pemasaran untuk Rumah Sakit. PT Rineka Cipta,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai