Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

MARKETING PLAN

Tugas ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada


mata kuliah Manajemen Pemasaran
Semester Ganjil, Tahun Akademik 2020 / 2021

Dosen Pembimbing :
Dr. A. Rohendi, MM., MH

Penyusun:
dr. Radityo Prasetyo Asmoro
NIM : 71200040

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


KONSENTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA
SANJAYA
BANDUNG
2021
MARKETING PLAN

PEMANFAATAN E – MARKETING DI REVITAL CLINIC

PENDAHULUAN

Meningkatnya kesejahteraan ekonomi seseorang, umumnya juga diikuti dengan


berubahnya perilaku dan gaya hidup, khususnya berkaitan dengan penampilan. Penampilan
tidak hanya diaktualisasikan melalui benda-benda yang bersifat materiil, seperti rumah yang
mewah, mobil, jam tangan, tas mahal, tetapi juga melalui penampilan tubuh. Di jaman ultra
modern dan penuh persaingan, penampilan sudah merupakan hal yang penting dalam
kehidupan sehari-hari, baik bagi pria maupun wanita. Khususnya kaum perempuan, mereka
mendatangi klinik-klinik kecantikan untuk merawat, mempercantik serta memperindah
penampilan tubuhnya. Tidak hanya melakukan perawatan tubuh, tetapi mereka juga
mengkonsumsi berbagai macam produk kecantikan atau melakukan berbagai macam cara diet
untuk mendapatkan tubuh yang cantik, langsing dan glowing untuk mendapatkan penampilan
yang maksimal.

Dalam dua dekade terakhir, kehadiran klinik-klinik kecantikan semakin menjamur.


Mereka menawarkan berbagai macam pelayanan produk, program dan juga fasilitas-fasilitas
yang menarik. Hadirnya berbagai macam klinik kecantikan, menuntut Perusahaan (Revital
Clinic) untuk mencari strategi yang tepat dan program-program yang tepat serta menciptakan
inovasi-inovasi yang kreatif agar perusahaan dapat berjalan dengan langgeng. Jim Watkins
penemu microwave popcorn (popcorn yang dimasak hanya dengan menggunakan
microwave) mengatakan : that business success lies in getting the right product to the right
market at the right time.1 Kesuksesan suatu bisnis sangat dipengaruhi oleh produk yang tepat,
pasar yang tepat dan juga waktu yang tepat. Pernyatan ini memberikan pesan bahwa suatu
bisnis jika ingin berlangsung secara langgeng, maka Perusahaan harus terus menerus
melakukan inovasi dalam seluruh bauran pemasaran untuk menghasilkan produk yang tepat
yang dapat dipasarkan pada pelanggan atau pasar yang tepat dan juga waktu yang tepat.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, maka Revital Clinic harus mampu
membuat Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) yang matang dan tepat sehingga dapat
memenangkan persaingan baik di masa kini maupun yang akan datang. Marketing plan

1 Berkowitz, Kerin, Rudelius, Marketing – second Edition (Homewood, IL : Irwin, 1989), 3

2
adalah perencanaan aktivitas marketing untuk mencapai tujuan tertentu selama periode waktu
tertentu. Perencanaan marketing dapat mencakup strategi pemasaran untuk beberapa tim
marketing perusahaan, dengan tujuan bisnis yang sama.2 Kotler menyatakan ; Jasa adalah
setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada
dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya
mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk tertentu.3

Strategi yang dipilih dalam menyusun Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) yang
matang akan membuat perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dengan perusahaan
sejenis. Diperlukan perencanaan strategik yang merupakan proses manajerial untuk
mengembangkan dan memelihara suatu arah strategik yang menyelaraskan tujuan-tujuan
perusahaan dan berbagai sumberdayanya sehubungan dengan peluang-peluang pemasaran
yang berubah-ubah.4

Dalam menyusun Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan), hal pertama yang


dilakukan adalah dengan melakukan analisis lingkungan yang meliputi lingkungan intern,
lingkungan pasar, lingkungan publik, lingkungan persaingan dan lingkungan persaingan. 5

Dengan semakin banyaknya bermunculan klinik-klinik sejenis, maka perusahaan


(Revital Clinic) harus membuat Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) agar mampu terus
bersaing dan menjadi yang terunggul diantara pesaingnya.

RINGKASAN EKSEKUTIF PERUSAHAAN.

Profil Perusahaan.

Revital Clinic merupakan klinik perawatan kecantikan yang telah berdiri sejak tahun
2005, di Bandung. Pelayanan utama yang dilakukan adalah memberikan jasa di bidang
perawatan tubuh untuk mendapatkan nilai cantik bagi setiap pelanggan secara maksimal.
Produk utama yang selama ini menjadi andalan sheet mask, eyes massage, Exfoliating
Gloves, body massage dan sauna.

Visi :

2 https://www.niagahoster.co.id/blog/marketing-plan/ diunduh 21 Maret 2021, jam 20.00 WIB.


3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran – Jilid 2 (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992), 90.
4 Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional (Jakarta :

Intermedia, 1987), 41.


5 Ibid, 43.

3
“Menjadikan Revital Clinic sebagai klinik perawatan kecantikan yang membuat setiap
pelanggan memperoleh kecantikan jasmani dan rohani”.

Misi :

 Melayani pelanggan untuk memperoleh kecantikan secara maksimal.


 Memperlengkapi sumberdaya manusia perusahaan agar memiliki kompetensi di
bidang pelayanan perawatan kecantikan secara maksimal.
 Membina hubungan dengan para stakeholder berdasarkan etika dan kepatutan yang
berlaku.

PENYUSUNAN RENCANA PEMASARAN (MARKETING PLAN)

A. TUJUAN PEMBUATAN MARKETING PLAN.

1. Memiliki pedoman pemasaran yang jelas untuk menentukan tujuan dan arah pemasaran
produk jasa perawatan kecantikan.

2. Menetapkan strategi pemasaran dan program-program untuk meningkatkan jumlah


pelanggan.

3. Secara umum agar perusahaan tetap mampu bersaing dengan kompetitor dan
meningkatkan keuntungan.

B. ANALISIS LINGKUNGAN.

1. Keadaan Perusahaan Saat ini.

Revital Clinic saat ini memiliki 2 orang dokter Spesialis Kulit dengan kompetensi di
bidang perawatan kecantikan. Selain itu juga memiliki 12 tenaga ahli dalam
perawatan kecantikan yang sudah terlatih dan berpengalaman dengan masa kerja
minimal 5 tahun. Selain itu juga terdapat 3 orang tenaga Administrasi dan 2 orang
yang mengelola IT.

Secara umum kondisi perusahaan cukup baik, meskipun dalam masa pandemi ini
jumlah pelanggan yang datang agak sedikit berkurang, tetapi perusahaan masih
mendapatkan keuntungan. Dengan munculnya klinik-klinik kecantikan baru yang

4
merupakan pesaing, maka jika tidak disikapi dengan benar, maka dikhawatirkan akan
mempengaruhi keuntungan perusahaan di masa mendatang.

2. Analis Lingkungan. (SWOT Analysis).

Analisis SWOT merupakan analisis perencanaan strategis yang menilai kekuatan dan
kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat diterapkan pada perusahaan, individu,
organisasi atau proyek.6

Analisa SWOT :

SWOT KEADAAN
 Kekuatan (Strengths) 1. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.
2. Bangunan yang luas, ruangan yang nyaman dan tempat
parkir yang memadai.
3. Sumberdaya manusia yang kompeten dan berpengalaman.
4. Tenaga IT yang dapat mengembangkan promosi.
5. Peralatan yang modern dan canggih.
6. Harga yang terjangkau.
7. Tingkat pelanggan yang masih besar.
8. Memiliki kerjasama dengan BPJS.
9. Salary yang sangat layak kepada para tenaga kerja.

 Kelemahan 1. Penguasaan Peralatan yang belum maksimal.


(Weaknesses) 2. Penggunaan IT sebagai sarana promosi belum maksimal.
3. Masih kurangnya tenaga dokter spesialis.
4. Belum adanya perencanaan strategik dan juga marketing
plan.

 Peluang 1. Meningkatnya penghasilan di kalangan generasi milenial.


(Opportunities) 2. Meningkatnya kebutuhan untuk melakukan perawatan
kecantikan.
3. Belum banyaknya Klinik besar yang berpengalaman.

6
Paulus Kurniawan dan Made Kembar Sri Budhi, Being A Decision Maker (Yogyakarta : Penerbit ANDI,
2017), 57.

5
4. Pemanfaatan IT sebagai sarana promosi.
5. Mahalnya tenaga profesional dibidang perawatan
kecantikan, sehingga klinik baru belum tentu mampu
merekrut tenaga yang berpengalaman.

 Ancaman (Threats) 1. Semakin banyaknya usaha sejenis yang muncul.


2. Peraturan pemerintah.
3. Berkembangnya layanan kesehatan secara online (virtual).

C. MENENTUKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING. (STP


MODEL).

Agar Perusahaan dapat terus berjalan secara langgeng, maka Perusahaan harus
menerapkan sales management secara tepat dan benar. Sales management didifinisikan :
the planning, direction, and control of personal selling, including recruiting, selecting,
equiping, assigning, routing, supervising, paying, and motivating as these tasks apply to
the personal salesforce.7 Sales management dimulai dengan melakukan :

1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation).

Pasar adalah suatu himpunan yang terdiri dari semua orang dan organisasi yang
mempunyai minat nyata atau minat potensial terhadap suatu produk (barang dan jasa)
dan mempunyai kemampuan membayar untuk produk tersebut.8

Segmentasi pasar adalah pemilahan pasar yang akan menjadi sasaran pemasaran
menjadi sejumlah segmen untuk menetapkan segmen yang akan dilayani oleh produk
yang ditawarkan.9 Segmentasai pasar yaitu suatu tindakan membagi pasar menjadi

7 Richard R. Still, Edward W. Cundiff and Norman A.P. Govoni, Sales Management- Fifth Edition
(London : Prentice - Hall, 1988), 3
8
Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional (Jakarta :
Intermedia, 1987), 59.
9 Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992), 221

6
kelompok-kelompok Klien yang jelas yang mungkin memerlukan produk (jasa dan
barang) dan ramuan pemasaran secara terpisah.10

2. Pasar Sasaran (Market Targeting).

Menentukan pasar sasaran (market targeting) adalah memutuskan untuk memilih dan
menetapkan berapa banyak segmen yang akan diliput untuk menentukan strategi
pemasaran yang tepat.11

Lebih lanjut Kotler menyampaikan markets consist of buyers, and buyers differ in one
or more respect in their wants, prurchasing power, geographical locations, buying
attitude and buying practices. Anny of these variables can be used to segment a
market.12

3. Posisi Pasar (Market Positioning).

Posisi pasar (market positioning) adalah menetapkan kedudukan produk yang akan
dipasarkan atas sederet yang dianggap paling penting bagi para klien dalam segmen
tersebut.13

STP MODEL SASARAN KETERANGAN

 SEGMENTATION

1. Geografi Bandung, Indonesia Tidak hanya Bandung.

2. Demografi Generasi Milenial Generasi yang mapan

3. Kelamin. Perempuan & Laki laki Terutama perempuan

4. Usia 20 – 60 tahun. Usia produktif

10
Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional (Jakarta :
Intermedia, 1987), 94.
11 Ibid, 104.

12 Philip Kotler, Marketing Management (USA : Prentice – Hall, 1991) 263

13 Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional (Jakarta :

Intermedia, 1987), 106

7
5. Kelas Sosial Pesohor, Politikus, ASN, Perlu Pencitraan
Swasta, Sosialita

 TARGETING Generasi Milenial,


Pesohor, Politikus,
Sosialita, ASN dan
Swasta di Indonesia

 POSITIONING Generasi Milenial di


Indonesia, khususnya
Bandung

D. MENGENALI KOMPETITOR.

Berdasarkan research dari Frontier Consulting Group (2013), klinik perawatan kecantikan
yang menjadi lima top brand teratas di Indonesia saat ini adalah Natasha Skin Care, Erha
Clinic, Miracle Skin Care, London Beauty Center, dan Ristra House. Untuk produk spa di
Indonesia, perusahaan seperti Rumah Cantik Citra dan Martha Tilaar Spa, dan Bali Spa
juga merupakan top brand yang masih menjadi penguasa pasar di Indonesia.14

E. STRATEGI PEMASARAN.

Marketing is not just business function. It is a consolidating view of the entire business
process. It more than mechanistic; it goes to the heart of an organization and should effect
everyone who works for it. 15

Pemasaran bukan hanya menjalankan fungsi bisnis sebagaimana umumnya, tetapi


merupakan bagian dari manajmen yang mengutamakan proses penyampaian produk yang
dilakukan dengan hati untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Tujuan utama dari pemasaran adalah kepuasan pelanggan, apabila pelanggan puas maka
mereka akan merupakan aset berharga bagi perusahaan untuk menjaga kelangsungan
hidup perusahaan melalui pembelian yang menghasilkan keuntungan. Dalam menyusun

14 https://docplayer.info/96431718-E-marketing-pada-klinik-esthedica.html , diunduh 21 Maret 2021,


jam 21.00 WIB.
15 Peter Chisnall, Strategic Business Marketing – 3 th Edition (New York : Prentice Hall, 1995), 5

8
Marketing Plan sangat diperlukan pemilihan Strategi yang tepat sehingga tujuan
perusahaan dan kepuasan pelanggan secara bersamaan dapat terpenuhi.

Strategi yang digunakan dalam pembuatan perencanaan pemasaran untuk Revital Clinic
adalah dengan menggunakan bauran pemasaran yaitu 4 P (Product, Price, Place dan
Promotion).

a. Product.

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai atau dikonsumi sehingga kebutuhan/keinginan pelanggan dapat
terpuaskan.16

Bauran produk ialah sekumpulan lini produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan
kepada pembeli.17

Produk yang ditawarkan dari Revital Clinic adalah berupa barang dan jasa dalam
pelayanan kecantikan yang meliputi :

1. Full body treatment, yaitu pelayanan perawatan tubuh secara menyeluruh

2. Sheet Mask,yaitu perawatan muka dengan menggunakan masker khusus dengan


tujuan untuk mencegah terjadinya kerutan dan memperhalus kulit muka.

3. Exfoliating Gloves, membersihkan sekujur tubuh dari kotoran sehingga menjadikan


kulit tubuh halus dan mengkilap.

4. Sauna and body massage, yaitu pelancaran peredaran darah melalui sauna dan
selanjutnya dilakukan pemijatan seluruh bagian tubuh.

5. Eyes Massage, yaitu terapi dengan pemijatan khusus untuk mencegah terjadinya
kerutan di sekitar area mata.

6. Produk-produk perawatan kecantikan, baik berupa vitamin/suplemen, produk-


produk tradisionil ataupun produk perawatan tubuh lainnya.

Produk-produk yang ditawarkan kepada customer tidak hanya berupa layanan jasa
berupa perawatan tetapi juga produk-produk berupa barang yang berkaitan dengan
perawatan kecantikan yang berkualitas prima.

16 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran – Jilid 2 (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992), 54.
17
Ibid, 62

9
Produk berupa jasa Perawatan Tubuh untuk memperoleh kecantikan maksimal yang
dapat memenuhi kepuasan atas kebutuhan pelanggan, dilakukan dengan menggunakan
teknik-teknik kuno yang telah dilakukan oleh putri-putri Kerajaan yang ada di
Indonesia, khususnya di Jawa.

Produk berupa barang tidak hanya berasal dari pabrikan tetapi sebagian besar
merupakan produk yang eksklusif dari produk tradisional berdasarkan olahan resep
yang telah diwariskan secara turun temurun.

Berdasarkan produk-produk yang ditawarkan inilah, Revital Clinic membuat


segmentasi pasar dimana target pasarnya adalah masyarakat kalangan atas seperti
pesohor, politikus dan para sosialita.

b. Price.

Untuk menetapkan harga produk, selain dengan mengamati produk dan harga yang
ditawarkan oleh pesaing, Perusahaan harus memutuskan posisi produknya berdasarkan
Mutu Produk yang ditawarkan kepada pelanggan.

Strategi Penetapan Harga dapat dilakukan dengan memilih Strategi yang tepat dengan
menggunakan Sembilan Strategi Bauran Pemasaran Berdasarkan Harga – Mutu.18

Harga

Tinggi Sedang Rendah

Tinggi 1. Strategi 2. Strategi 3. Strategi nilai


Mutu
Produk Premium Penetrasi istimewa
Sedang 4. Strategi 5. Strategi Rata – 6. Strategi
Memasang Rata Nilai Baik
Harga
Berlebih
Rendah 7. Strategi 8. Strategi 9. Strategi
Pengikis Pembersih Nilai
Rendah

18 Ibid, 121.

10
Berdasarkan gambar diatas dengan menyesuaikan : Target Pasar; Mutu Produk;
Pengalaman; Sumberdaya dan tenaga ahli yang dimiliki serta keunggulan lain seperti
lokasi yang strategis, kenyamanan bangunan dan ruangan, maka Strategi yang
digunakan dalam Penetapan Harga adalah “Strategi Premium”, yaitu dengan
menetapkan harga yang lebih tinggi atau sama dengan kompetitor utama.

Penetapan Strategi Harga Premium ini didasarkan pada :

1. Perilaku Pelanggan (Consumer Behavior),


Consumer Behavior is the decision process and physical activity individuals engage
in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods and services.19 Perilaku
Pelanggan adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik yang akan
dilakukan oleh para individu ketika dikaitkan dengan penggunaan produk dan
pelayanan.
Secara umum, kalangan atas yang menjadi target pemasaran memiliki prilaku yang
unik, yaitu ingin tampil beda dengan orang lain tanpa menghiraukan uang yang
harus dikeluarkan, ingin mendapatkan produk dan layanan premium yang bersifat
personal dan memiliki gengsi yang tinggi.
2. Penawaran pelayanan yang prima yang bersifat personal,
Kualitas merupakan sejumlah produk dan pelayanan, baik keistimewaan langsung
maupun keistimewaan atraktif yang dapat memenuhi keinginan pelanggan dan
dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. 20 Dengan
demikian produk-produk yang ditawarkan harus didesain, diproduksi dan pelayanan
yang diberikan mengacu kepada segala sesuatu yang dapat memenuhi kepuasan
pelanggan, yaitu produk yang ditawarkan tidak hanya berkualitas tetapi dapat
memenuhi keinginan dan digunakan serta dimanfaatkan sesuai keinginan
pelanggan.
3. Kemudahan akses dari pelanggan terhadap produk-produk yang ditawarkan. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan terus menerus membangun hubungan atau
komunikasi baik secara online maupun offline dengan menggunakan berbagai
sarana dan teknologi yang dimiliki Perusahaan.

19 David Loudon and Albert J. Della Bitta, Consumer Behavior – 3 th Edition (New York : MacGraw-
Hill Book Company, 1988), 8
20 Vincent Gaspersz, Manajemen Bisnis Total (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), 5

11
c. Place.

Place bukan berbicara tentang tempat semata-mata, tetapi adalah bagaimana


membangun saluran pemasaran untuk mendistribusikan produk yang ditawarkan untuk
sampai kepada pelanggan. Saluran distribusi merupakan seperangkat
lembaga/perorangan yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produksi ke konsumsi.21 Pihak
perantara (intermediaries) memiliki fungsi untuk memperlancar arus barang dan jasa
untuk menjembatani ketimpangan bauran produk dengan jasa yang dihasilkan oleh
produsen dengan bauran yang diminta oleh konsumen.

Revital Clinic, dalam memasarkan produk berupa jasa pelayanan perawatan


kecantikan (Beauty Treatment), selain lokasi yang jelas dan strategis perusahaan dapat
memanfaatkan pelanggan yang setia sebagai saluran distribusi untuk menyampaikan
produk-produk yang dimiliki perusahaan untuk sampai pada pelanggan yang lain atau
pelanggan baru. Strategi ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan potongan
harga atau pemberian bonus bagi pelanggan yang bisa mengajak pelanggan baru
dengan jumlah minimal tertentu. Dengan memanfaatkan pelanggan sebagai saluran
distribusi maka perusahaan akan dapat menghemat waktu dan tenaga untuk
menawarkan produk kepada para pelanggan baru.

d. Promotion.

Di era yang serba digital, pemasaran akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan
dengan menggunakan E – Marketing, apalagi dalam situasi pandemi, dimana
masyarakat lebih banyak diam di rumah. Pemanfaatan teknologi internet menjadikan
aktivitas pemasaran tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Selain itu penggunaan E-
Marketing juga akan menjadi lebih efisien karena tidak harus mengeluarkan biaya
yang cukup besar bila dibandingkan dengan promosi menggunakan brosur, iklan di
Televisi atau Radio. Lebih Efektif karena dalam waktu yang singkat dan tidak
memerlukan sarana transportasi yang mahal untuk dapat menjumpai masyarakat yang
menjadi sasaran promosi. Dengan penggunaan E-marketing, produk-produk
perusahaan dapat dipasarkan lebih luas juga dapat mempermudah para konsumen
untuk mencari informasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

21 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran – Jilid 2 (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992), 167.

12
Salah satu kelemahan yang diperoleh dari Analisa SWOT adalah perusahaan belum
memanfaatkan secara maksimal penggunaan IT sebagai sarana promosi. Untuk
memperkenalkan dan memasarkan produk, perusahaan perlu mengembangkan
penggunaan E-Marketing agar dapat terus bersaing dengan para kompetitor. Dengan
menggunakan E-Marketing diharapkan akan memperluas pemasaran dan jaringan
komunikasi kepada para pelanggan dan calon pelanggan Perusahaan. Melalui E-
Marketing yang baik dapat memberikan informasi yang sangat membantu perusahaan
dalam melayani pelanggan dengan memberikan penjelasan atas kebutuhannya.
Pertanyaan secara online dapat segera dijawab dengan memberikan rekomendasi
kepada pelanggan secara individual. Hal ini akan hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan secara berkesinambungan.

Anda perlu membuat strategi konten agar nantinya konten bisnis yang Anda sajikan ke
calon pelanggan tidak hanya berkualitas, tapi juga tepat sasaran. Dengan begitu, Anda
dapat menarik pelanggan potensial atau target pasar untuk membeli produk dan
layanan Anda. Jadi, usahakan untuk membuat konten yang sesuai dengan target pasar
yang sudah Anda tentukan sebelumnya.

Selain penggunaan strategi dengan penerapan empat bauran pemasaran (4 P), untuk
menunjang keberhasilan perusahaan secara total, perlu ditambahkan strategi lain, yaitu :
Penerapan Pelayanan Prima dan Pemanfaatan Konten (Internet)

e. Strategi Pelayanan Prima.


Harus diakui dijaman yang serba global dan kemudahan dalam mendapatkan
informasi, maka salah satu cara untuk memenangkan persaingan dengan memiliki
keunggulan bersaing, maka perusahaan mau tidak mau harus menerapkan “Pelayanan
Prima”. Pelayanan Prima berfokus pada kepuasan pelanggan secara total ynag harus
dilakukan oleh orang-orang dalam Perusahaan secara total pula. Dalam menerapkan
Pelayan Prima, maka Revital Clinic harus menerapkan kebijakan kualitas pelayanan
Perusahaan : “Kami menyadari pentingnya kepuasan pelanggan terhadap keberhasilan
Perusahaan, oleh karena itu, kami sebagai individu dan atau Tim akan memberikan
pelayanan secara total dengan hati yang tulus kepada pelanggan sampai mereka benar-
benar merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya”. Dengan menerapkan kebijakan
kualitas, maka akan terjadi revolusi dalam pemberian pelayanan kepada pelanggan
baik yang lama maupun yang baru.

13
Untuk keberhasilan kebijakan kualitas pelayanan, terdapat empat kunci yang harus
dilakukan :22

1. Keterlibatan total dari setiap level organisasi.

2. Membangun komunikasi yang efektif baik kepada sesama orang di dalam


Perusahaan maupun kepada orang-orang di luar perusahaan, termasuk pelanggan.

3. Menghilangkan hambatan yang ada, seperti prosedur dan birokrasi.

4. Secara terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan.

Dengan menerapkan Kebijakan Kualitas Pelayanan, maka diharapkan Perusahaan


semakin disukai dan dihargai setiap pelanggan dan stakeholder yang ada.

f. Strategi Penggunaan Konten.

Strategi Konten adalah bagian dari strategi bisnis dengan menggunakan E-Marketing
yang bisa digunakan dalam membuat Marketing Plan. Strategi Konten yang dapat
digunakan untuk E-Marketing antara lain :

a. Website dengan membuat blog Revital Clinic yang berisi pengenalan produk-
produk yang ditawarkan dan lokasi Perusahaan.

b. Instagram dan Youtube dengan menyajikan pengenalan produk, harga, lokasi


secara menarik sehingga akan mudah dicerna oleh mereka yang melihat.

c. Facebook, Twitter.

d. WhatsApp merupakan sarana yang paling murah untuk membina hubungan yang
berkesinambungan dengan para pelanggan lama dengan memberi motivasi kepada
mereka untuk memperkenalkan perusahaan kepada relasi mereka.

F. PENGUKURAN KINERJA.

Untuk melihat keberhasilan perusahaan dalam menerapkan Marketing Plan, maka sejak
awal perlu ditetapkan alat pengukur keberhasilan atau Key Performance Indicator (KPI),
adalah pengukuran kuantitatif untuk mengevaluasi kinerja Perusahaan dengan

22 Vincent Gaspersz, Manajemen Bisnis Total ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), 227.

14
membandingkan antara target dan realisasi yang selanjutnya digunakan untuk
pengambilan keputusan.

Aktivitas kunci yang digunakan untuk mengukur Kinerja Revital Clinic meliputi :

a. Keahlian Dasar :
1. Kemampuan melaksanakan profesi sesuai dengan tugas dan kewenangan.
2. Kecepatan dalam melakukan tugas.

b. Pelayanan Prima :
3. Pelayanan Prima kepada sesama di Perusahaan.
4. Pelayanan Prima kepada orang-orang di luar Perusahaan.
5. Pelayanan Prima kepada pelanggan.

c. Kepuasan Pelanggan :
1. Kepuasan atas layanan
2. Kepuasan atas produk
3. Kepuasan atas harga
4. Kepuasan atas tempat (ruangan).
5. Kepuasan atas manajemen.

d. Manajerial :
1. Kemampuan berkomunikasi.
2. Kemampuan melakukan Koordinasi.
3. Kemampuan memecahkan masalah dan memberikan solusi.
4. Kerjasama Tim.

e. Kepribadian :
1. Keramahan
2. Hubungan dengan orang lain (Relationship).

f. Teknis :
1. Penggunaan Peralatan Medik.
2. Penguasaan Teknologi Digital.

g. Keuangan :
1. Laba Usaha.

15
Penilaian Kinerja Inti (KPI).

No. Indikator Kinerja Bobot Penilaian Score Kinerja


(%)

1. Keahlian Dasar : 10
a. Kemampuan Profesi 5
b. Kecepatan dlm tugas 5
2. Pelayanan Prima : 15
a. Internal 5
b. Eksternal 5
c. Pelanggan 5
3. Kepuasan Pelanggan : 25
a. Pelayanan 5
b. Produk 5
c. Harga 5
d. Tempat 5
e. Manajemen 5
4. Manajerial 10
a. Komunikasi. 2.5
b. Koordinasi 2.5
c. Problem Solving 2.5
d. Kerjasama Tim 2.5
5. Kepribadian : 10
a. Norma-Etika 5
b. Relationship 5
6. Teknis : 10
a. Penguasaan Alat Medik 5
b. Penguasaan Digital 5
7. Laba Usaha 10

Total Penilaian 100

16
Keterangan :
Score :
1 = Jelek

2 = Sedang

3 = Baik

4 = Sangat Baik

G. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA.

Agar Perencanaan Pemasaran yang telah disusun dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu dilakukan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kemampuan
dari seluruh sumberdaya manusia yang ada di Revital Clinic.

Jenis Pelatihan yang direncanakan meliputi :

Jenis Manfaat Hasil yang Fe Ma Apr Mei Ju Ju Agt Spt


Pelatihan Pelatihan dicapai b r n l
Pelayanan Berkembang Memahami
Prima dan ahli dan
menguasai
Penguasaan Mengerti dan Menguasai
Produk ahli dan
Terampil
Manajerial Mahir dan Terampil
ahli dan
menguasai
Teknik Mahir dan Menguasai
Pemasaran ahli dan
Excellent memahami
Penggunaan Memahami, Menguasai
E-Marketing mahir dan dan
ahli Terampil

17
Penggunaan Memahami, Terampil
Peralatan mahir dan dan ahli
ahli
Tim Work Memahami Mampu
Building dan terampil melakukan
kerjasama

18
DAFTAR PUSTAKA

Berkowitz, Kerin, Rudelius, Marketing – Second Edition (Homewood, IL : Irwin, 1989)

Gaspersz, Vincent, Manajemen Bisnis Total (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997)

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran – Jilid 2 (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992)

Kotler, Philip, Marketing Management (USA : Prentice – Hall, 1991)

Kotler, Philip dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional
(Jakarta : Intermedia, 1987)

Kurniawan, Paulus dan Made Kembar Sri Budhi, Being A Decision Maker (Yogyakarta :
Penerbit ANDI, 2017)

Loudon, David and Albert J. Della Bitta, Consumer Behavior – 3 th Edition (New York :
MacGraw-Hill Book Company, 1988)

Peter Chisnall, Strategic Business Marketing – 3 th Edition (New York : Prentice Hall, 1995)

Porter Michael E., Keunggulan Bersaing (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992)

Still, Richard R., Edward W. Cundiff and Norman A.P. Govoni, Sales Management- Fifth
Edition (London : Prentice - Hall, 1988)

https://www.niagahoster.co.id/blog/marketing-plan/ diunduh 21 Maret 2021, jam 20.00 WIB.

https://docplayer.info/96431718-E-marketing-pada-klinik-esthedica.html , diunduh 21 Maret


2021, jam 21.00 WIB.

19

Anda mungkin juga menyukai