Tugas ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada
Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen pengampu :
Prof. Dr. H. Endang Komara, M. Si
Disusun oleh :
Ayu Handayani 71211042
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Selain kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut juga merupakan salah
satu komponen penting yang mempengaruhi kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Keberadaan tenaga kesehatan gigi dan fasilitas kesehatan gigi
merupakan salah satu faktor peningkatan kualitas kesehatan gigi dan mulut.
Secara sadar maupun tidak, pada saat ini sudah memasuki era
Globalisasi dengan segala sisi positif dan negatifnya. Salah satu aspek nyata
yang ditimbulkan di era globalisasi ini yaitu “kompetisi” yang semakin tajam
antar pelaku bisnis dalam rangka merebut pasar atau pelanggan. Salah satunya
yaitu instansi yang memasarkan jasa pelayanan kesehatan.
1
Pelayanan kesehatan menimbulkan persaingan antar penyedia
pelayananan kesehatan termasuk Klinik gigi. Dengan adanya persaingan antar
tempat pelayanan kesehatan yang semakin tinggi, dibuktikan
dengan banyaknya tempat fasilitas pelayanan kesehatan gigi berupa klinik
ataupun rumah sakit, di kabupaten Tangerang khususnya telah tumbuh begitu
pesatnya jumlah penyedia pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut berupa rumah sakit (poli klinik) maupun klinik.
Maka diperlukan adanya pengembangkan diri dengan memberikan pelayanan
yang bermutu dan meningkatkan kualitasnya baik pelayanan medik maupun
pelayanan administrasi guna memberi kepuasan terhadap konsumen dalam hal
ini pasien.
2
perusahaan. Pengelola layanan jasa kesehatan, dituntut untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada setiap pasien atau keluarganya; yang dalam
bahasa pemasaran diistilahkan dengan “ service of excellent ” (pelayanan yang
prima). Yaitu pelayanan yang menganjurkan pengelola layanan jasa kesehatan
untuk memenuhi apa yang diharapkan oleh pasien maupun keluarganya,
khususnya dalam hal kenyamanan, ketepatan dan kecekatan.
3
1.2. Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran untuk membangun
loyalitas pasien. Untuk mempelajari hubungan antara masing-masing variabel
tersebut, maka dibentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana lingkungan pemasaran baik internal maupun
eksternal di Praktek Dokter Gigi Gummy Dental Care
2. Menjadi bahan informasi bagi penelitian lain yang sejenis di masa yang
akan datang.
5
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
1. Planning (perencanaan)
Proses menetapkan secara garis besar apa yang perlu dilakukan
dan metode yang digunakan untuk melakukannya agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bagi organisasi.
2. Organizing (pengorganisasian)
Aktivitas yang berkaitan yang berkaitan dengan penyusunan
6
struktur yang dirancang untuk membantu pencapaian tujuan-
tujuan telah ditentukan. Pengorganisasian merupakan suatu
proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan
misi utama.
5. Coordinating (pengkoordinasian)
Kegiatan sinkronisasi yang teratur (orderly synchronization)
dari usaha-usaha (effort) untuk mencapai pangaturan waktu
(timing) dan terpimpin (directing) dalam hasil pelaksanaan
yang harmonis dan bersatu untuk menghasilkan tujuan yang
telah ditetapkan (stated objective).
6. Reporting (pelaporan)
Kegiatan berhubungan dengan laporan dari setiap kejadian,
lancar tidaknya aktivitas, apakah ada kemajuan atau tidak. Hal
ini berbalikan dengan directing yang datang dari atasan ke
bawahan, dalam reporting bawahan memberikan hasil laporan
ke atasan.
7
7. Budgeting (penganggaran)
Fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui
perencanaan fiskal dan akutansi. (Wijayanti, 2008)
8
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,
mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan
kegiatan pemasaran dalam suatuorganisasi agar tercapai tujuan organisasi
secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada
kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui
pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa
besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus
dihadapi. (Ir. Agustina Shinta, 2011).
Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan
saling mendukung, antara lain :
1. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan
pemasaran meliputi: tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik
yang dijalankan.
2. Implementasi pemasaran
Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi
tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi
mencakup aktivitassehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara
efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini
dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau
semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat
memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan
strategi pemasaran.
3. Pengendalian/Evaluasi kegiatan pemasaran
Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka
selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi : penentuan
standard, supervisi kegiatan atau pemeriksaan, perbandingan
hasil dengan standard, dan kegiatan mengkoreksi standard.
9
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihakkepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan
pada suatu produk fisik. Tawaran perusahaan ke pasar biasanya mencakup
beberapa jasa, komponen jasa dapat merupakan bagian kecil atau bagian
utama dari total penawaran. Penawaran dapat dibedakan menjadi lima
kategori, yaitu :
1. Barang berwujud murni (tidak ada jasa yang menyertai
produk tersebut).
2. Barang berwujud yang disertai jasa, contoh : mebel
dengan jasa pengiriman, buah-buahan dengan packaging.
3. Campuran, di mana barang dan jasa yang ditawarkan
dengan proporsi yang sama, contoh : restoran yang
menyediakan makanan dan pelayanan.
4. Jasa utama yang disertai barang, contoh : jasa
penerbangan/transportasi dan selama perjalanan
menyediakan makanan, minuman, dan majalah.
5. Jasa murni, contoh : jasa menjaga bayi, psikoterapi,
memijat.(Ir. Agustina Shinta, 2011)
Dengan mempertimbangkan karakteristik jasa di atas, maka ada
beberapa strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan tersebut,
antara lain :
1. Strategi mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
karakteristik tidak berwujud, yaitu :
a. Menekankan petunjuk-petunjuk yang tampak
seperti tempat (desain interior dan eksterior),
sumber daya manusia (ramah, responsif, murah
senyum, berpakaian rapi), peralatan (komputer,
10
meja, kursi), bahan- bahan komunikasi (brosur,
pamflet, leaflet, papan pengumuman), simbol
perusahaan dan harga.
11
b. Melakukan service customization, artinya
meningkatkan intensitas interaksi antara
perusahaan dan pelanggan, sehingga produk
dan program pemasaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan setiap
pelanggan.
4. Strategi mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
karakteristik tidak tahan lama, yaitu :
a. Menggunakan berbagai pendekatan untuk
mengatasi permintaan yang berfluktuasi
(manajemen permintaan), contoh :
12
c) selama periode sibuk, setiap karyawan hanya
melaksanakan tugas- tugas pokok, sementara aktifitas
yang bisa ditunda akandilaksanakan pada saat
permintaan sepi.
d) Meningkatkan partisipasi para pelanggan.
e) Melakukan pelatihan silang kepada karyawan, sehingga
karyawan memiliki ketrampilan di bidang lain dan
dapat saling membantu bila permintaan ramai (Ir.
Agustina Shinta, 2011).
2.2 Analisis SWOT
13
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka Analisis Data
Analisis SWOT :
a. Kekuatan/ Strength c. Peluang/ Opportunities
b. Kelemahan/Weakness d. Ancaman/ Threats
PROSES
Price
Mendesain Strategi Pemasaran Product
Place
Promotion
People
Segmenting, Targetting, Positioning (STP) Marketing Mixed ( 7P) Proccess Physical
evidence
OUTCOME
• Peningkatan Jumlah Kunjungan Pasien Klinik
• Peningkatan Laba Klinik
14
2.4 Hipotesis Penelitian
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Ir. Agustina Shinta, M. (2011). Manajemen Pemasaran. Malang: Universitas
Brawijaya Press (UB Press).
Kemenkes RI. 2012. Perencanaan Program Pembangunan Nasional.
Jakarta: Kemenkes RI.
Rangkuti, F. (2004). Teknik Membedah Kasus Bisnis, Analisis SWOT, Cara
PerhitunganBobot,RatingdanOCAI.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wijayanti, I. D. (2008). Manajemen.Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Riskesdas 2018. (2019). Laporan Provinsi Jawa Barat Riskesdas 2018. Jakarta :
Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan
18