Anda di halaman 1dari 4

1.

Marketing Mix (4P)


Marketing mix adalah kumpulan variabel pemasaran yang digabungkan dan
dikendalikan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
dari target market. Marketing mix atau juga dikenal dengan istilah bauran pemasaran
mengacu pada serangkaian tindakan, atau strategi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan dalam mempromosikan jasa atau produk yang mereka jual di pasar.
Konsep marketing mix ini pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden yang
terinspirasi dari gagasan James Cullington pada pertengahan abad ke 20. Konsep
pemasaran ini pada awalnya memiliki 4 elemen utama yang dikenal dengan istilah
konsep marketing 4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion.
a. Product (Produk)
Produk merupakan sesuatu yang dapat dijual oleh sebuah perusahaan baik itu
berbentuk jasa, layanan, barang, atau produk digital. Ketika mengembangkan
sebuah produk perlu dipastikan terlebih dahulu apakah produk tersebut diinginkan
atau dibutuhkan oleh pasar atau tidak. Selain itu, produk yang dijual juga harus
bisa memberi solusi untuk masalah yang dihadapi oleh target konsumen .
b. Price (Harga)
Price atau harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh target konsumen
untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Harga yang
ditetapkan tergantung dari nilai produk yang dapat dirasakan oleh konsumen.
Ketika produk memiliki harga yang rendah, maka produk dapat digunakan oleh
lebih banyak konsumen, sedangkan harga yang tinggi akan menarik pelanggan
yang mencari eksklusivitas.
Pada dasarnya, harga yang ditetapkan harus lebih tinggi dari biaya produksi.
Hal tersebut perlu diperhatikan karena konsep price ini akan menentukan
keuntungan dan kelangsungan bisnis. Selain itu, harga yang ditentukan juga akan
mempengaruhi persepsi konsumen mengenai produk.
c. Place (Tempat)
Place mengacu pada lokasi dimana konsumen dapat menemukan,
menggunakan, mengakses atau membeli produk yang disediakan. Selain
berbentuk lokasi fisik seperti toko, kantor, pabrik, atau gudang, saat ini unsur
place juga dapat berbentuk digital seperti media sosial, marketplace, website, dan
lain-lain. Ketika menentukan lokasi, harus dipikirkan dimana pelanggan berada.
Jika penjualan dilakukan secara digital, maka pikirkan platform apa yang sering
digunakan oleh target pelanggan.
d. Promotion (Promosi)
Setelah menentukan product, price, dan place, sekarang adalah saatnya untuk
menerapkan strategi promosi. Promotion atau promosi adalah cara untuk
mempromosikan produk agar dapat menjangkau target market sehingga
menghasilkan penjualan. Promosi dapat menggunakan katalog, papan reklame,
brosur, iklan TV, dan lain-lain. Namun karena perkembangan teknologi, banyak
perusahaan yang memilih untuk menggunakan strategi promosi digital yaitu
dengan menggunakan media sosial, website, iklan pay per-click, atau yang lain.
CONTOH: Srategi Bauran Pemasaran Pelayanan Kesehatan RSD Kol. Abundjani
Bangko di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
a. Product
Produk pelayanan di RSD Kol. Abundjani Bangko terdiri dari: pelayanan
rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan IGD dan pelayanan penunjang.
Pelayanan rawat jalan meliputi: pelayanan dokter spesialis, akupuntur dan belum
mempunyai dokter spesialis mata dan dokter spesialis neurologi. Pelayanan penunjang
yang meliputi; pelayanan farmasi, radiologi, laboratorium, kamar operasi, gizi, dan
fisioterapi. Dari hasil penelitian, produk jasa pelayanan kesehatan di RSD Kol.
Abundjani Bangko sudah melebihi dari standarnya. Namun, masih terdapat beberapa
produk pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat untuk tersedia di RSD Kol.
Abundjani Bangko.
b. Price
Tarif pelayanan di RSD Kol. Abundjani Bangko jika dibandingkan dengan
tarif BPJS secara umum lebih rendah dan secara real cost tidak sesuai lagi dengan
kondisi saat ini. Tarif pelayanan sekarang hanya diberlakukan untuk pasien umum,
sehingga dalam pembiayaan operasional pelayanan kesehatan secara tidak langsung
disubstitusi dari hasil pelayanan terhadap pasien BPJS. Tarif yang berlaku untuk jenis
pelayanan yang sama masih jauh lebih rendah dari rumah sakit lainnya yang ada
disekitar Kabupaten Merangin. Tarif harga obat dan bahan medis habis pakai untuk
pasien umum juga jauh lebih rendah dari apotek atau tempat pelayanan lainnya di luar
RSD Kol. Bundjani Bangko.
c. Place
Lokasi RSD Kol. Abundjani Bangko secara geografi sangat strategis, yang terletak
ditengah perkotaan ibukota Kabupaten Merangin. Berada di jalur lintas Sumatera,
sehingga mudah diakses.
d. Promotion
Sampai dengan saat ini, RSD Kol. Abundjani Bangko belum mempunyai unit khusus
yang melakukan promosi pemasaran produk jasa pelayanan. Promosi produk
pelayanan yang dilakukan oleh RSD Kol. Abundjani Bangko adalah dengan
melakukan pembinaan ke Posyandu secara berkala setiap bulannya oleh tim GRSIB
(gerakan rumah sakit sayang ibu) RSD Kol. Abundjani Bangko.

2. Shifting from “P” to “C”


Perubahan 4P menjadi 4C dikarenakan adanya kemajuan teknologi.
Perusahaan yang tadinya fokus terhadap apa yang mereka ingin lakukan, berubah
fokusnya menjadi apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Seiring perkembangan
strategi pemasaran, maka marketing mix yang terdiri dari product, place, price and
promotion juga harus mengalami refedinisi. Perusahaan tidak lagi memerlukan 4P
akan tetapi 4C.
a. Customer Solution
Produk yang jadi P pertama dari marketing mix semakin tidak berarti kalau
bukan merupakan solusi bagi konsumen yang sudah individual. Oleh karena itu,
produk dari produsen harus ditakbah dengan produk atau layanan-layanan lainnya.
b. Cost
Cost yang dikeluarkan konsumen dalam membeli, menggunakan maupun
menyimpan dan bila perlu menjual kembali produk yang dibeli.
c. Convinient channel
Convinient channel merupakan refleksi dari timbulnya bermacam-macam cara
konsumen membeli produk, produsen tidak lago hanya mengandalkan distributor
konvensional, taoi harus membeli berbagai pilihan bagi konsumen dakan
mendapatkan produk bisa melalui e-mail, teleshopping sampai catalog order.
d. Communication
Communication yang bersifat dua arah, interaktif dan langsung ini merupakan
resolusi besar pada konsep promosi dan marketing mix yang mempunyai konotasi
satu arah, citra dan manipulative. Dalam komunikasi interaktif ini, konsumen
dilibatkan secara penuh untuk memberi masukan dalam pengembagan produk,
penetapan harga maupun tempat-tempat penyediaan produk yang dikehendaki.

Daftar Pustaka :
Murtado, A. 2021. Bauran Pemasaran Bentuk P Menjadi C. https://www.kompasiana.com/
091ahmadmurtado6868/61c887b906310e3a52485862/bauran-pemasaran-bentuk-p-menjadi-c
(diakses 7 April 2023)
Arismen, A., Sulistiadi, W., & Chalik, A. (2019). Srategi Bauran Pemasaran Pelayanan
Kesehatan RSD Kol. Abundjani Bangko di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jurnal
Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 5(2).
Lestari, P., & Saifuddin, M. (2020). Implementasi strategi promosi produk dalam proses
keputusan pembelian melalui digital marketing saat pandemi covid'19. Jurnal Manajemen
Dan Inovasi (MANOVA), 3(2), 23-31.

Anda mungkin juga menyukai