Salah satu karyawan RS Tipe D tersebut adalah seorang karyawan berusia 51
tahun yang telah Bersama Rumah Sakit Tipe D selama 10 Tahun. Karyawan tersebut adalah teman atasan anda, karena dalam pergaulan mereka sering terlihat Bersama. Namun menurut pendapat anda, karyawan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menangani pekerjaannya yang dibutuhkan pada S Tipe A dan Tipe B sekalipun dengan pelatihan tambahan. Karyawan belum cukup usia (Sesuai Peraturan Perusahaan) untuk mendapatkan tunjangan pension apapun dan ada karyawan-karyawan lain yang memenuhi syarat dan lebih senior yang ingin bertahan di RS Tipe D tersebut. Apa yang akan anda lakukan?
JAWAB :
Menghadapi situasi seperti ini, saya mungkin perlu mengambil langkah-langkah
yang bijak dan profesional. Berikut adalah beberapa saran yang mungkin dapat membantu:
1) Evaluasi Kinerja Secara Objektif:
Pertama-tama, pastikan bahwa pendapat saya tentang kemampuan karyawan didasarkan pada evaluasi kinerja yang objektif. Tinjau catatan kinerja, hasil pekerjaan, dan umpan balik dari rekan kerja atau atasan lainnya. 2) Berbicara dengan Karyawan Tersebut: Jika saya yakin bahwa karyawan tersebut memiliki keterbatasan dalam mengatasi tugas-tugas yang dibutuhkan untuk RS Tipe A dan Tipe B, ajaklah karyawan tersebut untuk berbicara secara terbuka dan jujur. Fokuskan pembicaraan pada area di mana karyawan dapat meningkatkan keterampilannya.
3) Penyusunan Rencana Pengembangan:
Bantu karyawan untuk menyusun rencana pengembangan pribadi yang dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan yang diperlukan. Tawarkan pelatihan tambahan atau dukungan mentorship.
4) Laporkan Kepada Atasan:
Jika setelah upaya pengembangan yang wajar karyawan masih tidak mampu memenuhi persyaratan pekerjaan, Anda perlu memberi tahu atasan atau departemen sumber daya manusia (SDM) tentang situasi ini.
5) Eksplorasi Pilihan Lain:
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengeksplorasi opsi lain untuk karyawan tersebut di dalam rumah sakit atau di tempat lain yang lebih sesuai dengan keterampilan dan kapabilitas mereka.
6) Berbicara dengan Atasan:
Jika atasan saya adalah teman dekat karyawan tersebut, saya mungkin perlu menyampaikan kekhawatiran saya secara hati-hati. Jelaskan dengan jelas dan profesional tentang keterbatasan yang saya amati.
7) Prioritaskan Keberlanjutan Operasional:
Ingatlah bahwa keberlanjutan operasional RS Tipe D sangat penting. Pilihannya harus didasarkan pada kepentingan keseluruhan rumah sakit dan pasien yang dilayani.
8) Perhatikan Kebijakan Perusahaan:
Pastikan bahwa langkah-langkah yang saya ambil sesuai dengan kebijakan perusahaan terkait manajemen kinerja dan pengelolaan sumber daya manusia.
9) Beri Dukungan Karyawan yang Lebih Senior:
Jika ada karyawan lain yang memenuhi syarat dan lebih senior yang ingin tetap berkontribusi di RS Tipe D, pertimbangkan untuk memberi dukungan pada mereka untuk memastikan keberlanjutan tim.
Dalam semua langkah ini, penting untuk tetap mengutamakan profesionalisme
dan keadilan, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil memberikan dampak positif pada keseluruhan organisasi.