Permasalahan
Instalasi Radiologi di Rumah Sakit X sendiri mulai ada sejak bulan Desember 2013.
Pengadaan peralatan Radiologi itu sendiri dilakukan secara kerjasama operasional oleh pihak
ketiga atau dengan istilah investasi dari pihak ketiga. Selama kurun waktu 5 tahun ini, belum
pernah dilakukan kelayakan investasi dari pengadaan peralatan radiologi dari pihak investor.
Berdasarkan tahun 2013-2018 statistik jumlah pasien di Rumah Sakit X selalu mengalami
kenaikan yang yang signifikan. Adanya rencana pengembangan unit radiologi untuk
melakukan peremajaan peralatan yang di tujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
radiologi yang selama ini di pakai, pengembangan investasi peralatan radiologi di RS X.
Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan sumber daya (modal) dalam
kegiatan usaha/bisnis. Investasi biasanya ditanamkan pada sebuah proyek baru ataupun
pengembangan proyek yang sudah berjalan. Kegiatan investasi ini ditujukan untuk
memperoleh berbagai manfaat yang dapat berupa keuntungan finansial, seperti: laba, atau
manfaat non finansial seperti : misi sosial, kecepatan dalam pelayanan, kelengkapan dalam
hal pelayanan seperti dalam pemenuhan kebutuhan alat penunjang medis berupa peralatan
radiologi, dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha
agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk
mendapatkan laba sebesar besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan, sehingga
seberapa lama pengembalian dana, yang ditanam di proyek tersebut menjadi sangat penting.
Artinya, sebelum perusahaan menanamkan investasi untuk perluasan usaha baru, maka
terlebih dahulu perlu diketahui apakah proyek atau investasi yang akan di lakukan dapat
mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut dengan jangka waktu
tertentu. Selain itu agar dapat melihat investasi yang di jalankan dapat memberikan
keuntungan finansial seperti yang diharapkan.
Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan kegiatan yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut pada Rumah Sakit X karena SKB adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan menganalisis berbagai
macam aspek.
Metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif tanpa menggunakan
hipotesis. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari biaya-biaya yang berhubungan dengan
semua biaya operasional investasi pengadaan peralatan Radiologi di Rumah Sakit X selama
kurun waktu 5 tahun.
Pendekatan kualitatif diperoleh dengan wawancara pada pihak-pihak yang terkait dengan
radiologi. Subjek adalah manajemen khususnya bagian keuangan sebanyak 1 orang, kepala
bagian radiologi sebanyak 1 orang dan wakil direktur atau kepala bidang penunjang medis di
Rumah Sakit X terkait tata kelola unit radiologi serta pendapatan dan pengeluaran dan hasil
keuntungan yang diperoleh unit radiologi selama kurun waktu 5 tahun, mulai bulan
Desember 2013 sampai dengan bulan Desember 2018.
Variabel yaitu biaya operasional peralatan radiologi yang terdiri dari gaji, invest, makan,
penyusutan alat, bahan habis pakai, alat tulis kantor, biaya umum seperti telepon, listrik, air.
Biaya investasi adalah biaya yang terdiri dari depresiasi gedung, depresiasi alat. Biaya
pemeliharaan adalah biaya pemeliharaan gedung dan alat.
Pengolahan data dilakukan dengan foto dokumentasi dan catatan dan hasilnya dikumpulkan,
editing, dikelompokkan, penghitungan, pengolahan data, penyajian data dalam bentuk narasi
dan interpretasi data dengan menghubungkan dengan teori yang ada.
Dari permasalan tersebut tugas saudara adalah buatlah analisis kelayakan investasi dengan
metode :
a. PP (Payback Periode)
b. ARR (Average Rate of Return)
c. NPV (Net Present Value)
d. IRR (Internal Rate of Return)
e. PI ( Profitabilitas Indeks)
Dengan nilai investasi sebesar Rp. 48.000.000,-
Metode ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat pengembalian intern yang diperoleh
dari suatu investasi. Berikut ini tabel :
2. Efisiensi Energi: Efisiensi energi merupakan aspek kunci dalam rumah sakit hijau.
Penilaian dapat mencakup penggunaan teknologi hemat energi, insentif untuk
mengurangi konsumsi energi, dan investasi dalam infrastruktur yang berkelanjutan
seperti pencahayaan LED, sistem pemanas dan pendingin yang efisien, serta
manajemen energi yang cerdas.
Penilaian keberhasilan rumah sakit dalam melaksanakan konsep Green Hospital harus
mencakup berbagai aspek ini, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap
lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan secara keseluruhan.
1. Biaya Awal yang Tinggi: Beberapa inisiatif untuk membuat rumah sakit
lebih hijau mungkin memerlukan investasi awal yang besar. Hal ini bisa
menjadi kendala bagi pihak manajemen yang mungkin tidak melihat
keuntungan jangka pendek dari investasi tersebut.
5. Apa konsep yang anda tawarkan sebagai lulusan MARS yang diminta oleh
pemilik modal investor yang berkeinginan mendirikan rumah sakit KELAS
C untuk membantu dalam mewujudkan berdirinya satu RS, Berikan
penjelasan secara komprehensif dalam mendirikan sebuah rumah sakit?
Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting dalam kesuksesan rumah sakit. Lokasi
harus mudah diakses oleh masyarakat, memiliki aksesibilitas transportasi yang
baik, dan berada dalam jangkauan pasien potensial. Selain itu, faktor-faktor seperti
keamanan, infrastruktur, dan lingkungan sekitar juga perlu dipertimbangkan.
Desain dan perencanaan fasilitas rumah sakit memainkan peran penting dalam
memberikan layanan yang efisien dan berkualitas. Ini melibatkan pembuatan
rencana ruang yang efektif, pengaturan ruang yang ergonomis, dan pemilihan
peralatan medis yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah aset berharga dalam operasi rumah
sakit. Proses perekrutan, pelatihan, dan pengembangan staf medis dan non-medis
harus diperhatikan secara cermat. Selain itu, perlu dibangun budaya kerja yang
mendukung kolaborasi, inovasi, dan pelayanan yang berorientasi pada pasien.
Penting untuk memastikan bahwa rumah sakit mematuhi semua regulasi dan
standar kualitas yang berlaku. Hal ini termasuk persyaratan lisensi, akreditasi
rumah sakit, standar keamanan pasien, dan kepatuhan terhadap etika medis serta
regulasi pengelolaan limbah medis.
Untuk menarik pasien dan membangun reputasi yang baik, rumah sakit perlu
melakukan promosi dan pemasaran yang efektif. Ini bisa melibatkan kampanye
pemasaran multimedia, kerjasama dengan dokter dan lembaga kesehatan lainnya,
serta penyediaan layanan yang memenuhi kebutuhan dan harapan pasien.
6. Apa yang menjadi dasar standar penilaian teknologi kesehatan sebutkan dan
jelaskan secara komprehensip?
Standar penilaian teknologi kesehatan didasarkan pada beberapa prinsip dan kriteria
yang penting. Berikut adalah beberapa dasar standar penilaian teknologi kesehatan
beserta penjelasannya secara komprehensif:
7. Privasi dan Keamanan Data: Privasi dan keamanan data adalah faktor penting
dalam penilaian teknologi kesehatan, terutama dengan meningkatnya penggunaan
teknologi informasi dalam penyediaan layanan kesehatan. Teknologi harus mematuhi
standar privasi data yang ketat dan memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat
untuk melindungi informasi medis sensitif.
Peluang:
2. Peningkatan Kualitas Layanan: Dengan adanya regulasi yang lebih ketat, rumah
sakit akan terdorong untuk meningkatkan kualitas layanan yang mereka berikan. Ini
dapat mencakup peningkatan infrastruktur, peralatan medis, tenaga medis, serta
sistem manajemen dan prosedur operasional.
Tantangan:
2. Biaya dan Administrasi: Proses perizinan yang lebih ketat dan standar yang lebih
tinggi mungkin meningkatkan biaya administratif dan operasional bagi rumah sakit.
Hal ini dapat menjadi tantangan bagi rumah sakit, terutama yang memiliki sumber
daya terbatas.
Ancaman:
Dalam menghadapi peluang, tantangan, dan ancaman yang terkait dengan Permenkes
No 3 Tahun 2020, penting bagi rumah sakit untuk melakukan evaluasi menyeluruh
terhadap kepatuhan mereka terhadap regulasi baru ini dan mengambil langkah-
langkah yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan operasional dan pelayanan
yang berkualitas bagi masyarakat.