DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ANDAM DEWI
KECAMATAN ANDAM DEWI
Jl. Pendidikan Kelurahan Rinabolak, Kode Pos 22651
No. Telp. 082160417030; Email: pkmandamdewi20@gmail.com
MEMUTUSKAN
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
MUSNIMAR SIMAMORA
Tembusan Yth. :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
2. Arsip
4
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.
2. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
3. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
4. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
5. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan.
6. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan pada rekam medis pasien.
7. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut.
8. Kasus – kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
9. Penanganan pasien gawat darurat yang dimaksud di atas dilaksanakan sesuai
prosedur Penanganan pasien gawat darurat.
10. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan
kasus berisiko tinggi.
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena.
13. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
14. Pelayanan anestesi lokal harus dipandu dan dimonitor dengan prosedur yang telah
ditetapkan di Puskesmas Andam Dewi.
15. Tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan melakukan anestesi lokal di
Puskesmas Andam Dewi, yaitu:
Dokter Umum dan Dokter Gigi yang telah mempunyai STR dan SIP di
Puskesmas Andam Dewi;
6
Perawat dan Bidan yang sudah memiliki STR dan SIP dan telah diberikan
pendelegasian wewenang oleh Dokter.
E. KESELAMATAN PASIEN
1. Proses identifikasi pasien di Puskesmas Andam Dewi dilakukan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Identifikasi Pasien.
2. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari identifikasi sebagai
berikut: nama pasien, dengan dua nama pasien, nomor identifikasi menggunakan
nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang (identitas pasien).
3. Identiflkasi pasien pada kondisi tertentu, misalnya pasien tidak dapat menyebutkan
identitas, penurunan kesadaran, koma, gangguan jiwa, datang tanpa identitas yang
jelas, dua atau lebih pasien mempunyai nama yang sama atau mirip menggunakan
nomor rekam medis dan gelang (identitas pasien).
4. Proses identifikasi dengan benar harus dilakukan mulai dari skrining, pada saat
pendaftaran. setiap akan melakukan prosedur diagnostik, prosedur tindakan,
pemberian obat, pemberian imunisasi dan pemberian diit.
5. Pelaksanaan komunikasi secara efektif dilakukan pada proses,
a) Komunikasi antara Dokter dan Perawat/Bidan mengenai kasus atau kondisi
pasien harus tertulis pada lembar Rekam Medis Pasien dengan
menggunakan tehnik SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recommendation), ditulis lengkap oleh Perawat/Bidan (T), dibaca ulang oleh
Perawat/Bidan (B), dan dikonfirmasi Perawat/Bidan kepada Dokter (K);
b) Penyampaian hasil kritis pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan cara
menggarisbawahi menggunakan spidol merah dan penyampaian secara
langsung kepada Dokter yang menangani dalam waktu dibawah 5 (lima)
menit;
c) Serah terima pasien pada pergantian shift Petugas Unit Layanan dilakukan
dengan melakukan pencatatan pada lembar rekam medis pasien, yaitu:
status/kondisi pasien, pengobatan, rencana asuhan, tindak lanjut yang harus
dilakukan, perubahan status/kondisi pasien yang signifikan dan keterbatasan
maupun risiko yang mungkin dialami oleh pasien;
8
d) serah terima pasien dengan unit layanan lain menggunakan formulir rujukan
internal dengan kelengkapan identitas dan rencana tindak lanjut.
6. Penanggung jawab Farmasi melakukan penyimpanan, penataan,
peresepan,pelabelan, penyiapan, penggunaan dan evaluasi penggunaan pada obat
yang perlu diwaspadai (high alert), obat dengan nama atau rupa mirip (LASA) dan
obat golongan psikotropika, narkotika.
7. Penanggung jawab farmasi melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan
obat-obatan psikotropika/narkotika.
8. Puskesmas Andam Dewi menerapkan Protokol Umum (Universal Protocol) dalam
pelayanan tindakan operatif ataupun tindakan invasif di Puskesmas, yaitu:
a) Proses verifikasi sebelum dilakukan Tindakan;
b) Penandaan sisi yang akan dilakukan Tindakan/prosedur;
c) Time out (jeda waktu) yang dilakukan segera sebelum dimulainya prosedur.
9. Protokol umum tersebut untuk memastikan tepat pasien, tepat prosedur dan tepat
sisi pada pasien yang menjalani Tindakan operatif ataupun Tindakan invasif di
Puskesmas Andam Dewi.
10. Puskesmas Andam Dewi melakukan penapisan pasien rawat jalan dengan risiko
jatuh pada saat proses penerimaan pasien dengan menggunakan formulir get up and
go test.
F. PELAYANAN LABORATORIUM
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas Andam Dewi
meliputi:
a) Spesimen darah:
1) Pemeriksaan Darah Rutin;
2) Pemeriksaan Kimiawi Darah;
3) Pemeriksaan Glukosa, Kolesterol dan Asam Urat (Vena Kapiler);
4) Pemeriksaam RDT Sifilis, Hepatitis B dan HIV;
5) Golongan Darah;
6) RDT Malaria.
b) Spesimen dahak;
c) Spesimen urin.
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten, yaitu analis
kesehatan, memiliki STR dan telah mendapat pelatihan-pelatihan pemeriksaan
laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh Dokter yang telah memiliki STR dan SIP.
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus dipandu dengan
prosedur mulai dari permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan
dan penyimpanan spesimen, pemeriksaan sampai penyerahan hasil.
9
13. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai normal.
m) PDW
15. Urinalisa
a) pH 5.0 – 9.0
b) SG 1.005 – 1.030
n) Microalbumin
16. Tes Kehamilan
17. BTA DS (-)
18. Swab Rapid Test Antigen Non Reaktif
11
14. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada Dokter
Puskesmas yang meminta dalam batas waktu paling lambat 5 menit setelah hasil
diperoleh dengan acuan sebagai berikut:
LIMIT LIMIT
NO PARAMETER SATUAN
RENDAH TINGGI
1 Glukosa 40 450 mg / dL
2 HB (Haemoglobin) 7 20 gr / dL
15. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan pemantapan mutu
internal dan pemantapan mutu eksternal secara periodik
16. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan ditindak lanjuti.
G. PELAYANAN FARMASI
1. Puskesmas Andam Dewi melaksanakan penilaian, pengendalian, penyediaan dan
penggunaan obat dengan metode berdasarkan standar operasional pengelolaan
obat yang meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanaan,
pendistribusian pengendalian pencataan dan pelaporan obat.
2. Obat harus tersedia di Puskesmas sesuai dengan Formularium Puskesmas.
3. Yang berhak menulis resep adalah Dokter Puskesmas yang telah memiliki STR dan
SIP di Puskesmas Andam Dewi.
4. Yang berhak menyediakan obat adalah oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai
penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Asisten Kefarmasian.
5. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali.
6. Petugas Farmasi membuat daftar obat yang perlu diwaspadai di Puskesmas Andam
Dewi dan dilakukan monitoring penggunaan obat.
7. Petugas farmasi tidak boleh memberikan obat kadaluwarsa pada pasien, jika
ditemukan pemberian obat kadaluarsa pada pasien, maka akan diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan internal yang telah disepakati bersama.
8. Untuk mencegah pemberian obat kadaluarsa, maka petugas farmasi memeriksa
semua obat yang diterima termasuk tanggal kedaluwarsa dan keadaan fisik obat,
menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan mengikuti
sistem FIFO dan FEFO berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
9. Pemberian obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai berikut:
a) Peresepan obat narkotika dan psikotropika hanya bolah dilakukan oleh Dokter
Puskesmas yang telah memiliki STR dan SIP;
b) Obat narkotika dan psikotropika harus disimpan pada lemari khusus obat
narkotika dan psikotropika dengan 2 kunci dan 2 gembok, dimana kunci lemari
dipegang oleh Apoteker atau Penangggung jawab ruangan farmasi.
10. Jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi dan ditindak
lanjuti sesuai dengan instruksi Dokter, yaitu:
12
4. Laboratorium HB Hemoglobin
BTA-DS Basil Tahan Asam – Direct Smear
HCG TEST Human chorionic gonadotropin test
10. Penyimpanan rekam medik dilakukan di ruang khusus yaitu Ruang Rekam Medik.
11. Masa retensi rekam medik adalah sebagai berikut:
a) Dikatakan inaktif apabila pasien selama dua tahun berturut-turut tidak pernah
berkunjung ke Puskesmas,
b) Rekam medik yang dapat dimusnahkan adalah rekam medik inaktif selama dua
tahun berturut-turut tidak berkunjung ke Puskesmas.
12. Isi rekam medik mencakup: nama, umur, jenis kelamin, nama kepala keluarga,
nomor rekam medic, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga, hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
yang dibutuhkan, penyuluhan, persetujuan/penolakan rujukan/tindakan, diagnosis
terapi dan rencana pengobatan.
13. Kelengkapan isi rekam medik harus dievaluasi dan ditindak lanjut.
16
1. Pola ketenagaan SDM klinis harus disusun berdasar analisis kebutuhan SDM.
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinis.
3. Tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat ijin praktek
yang berlaku.
4. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling lambat satu
tahun sekali.
5. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus diinformasikan kepada
Tenaga klinis.
6. Tiap tenaga klinis harus mempunayi uraian tugas dengan kejelasan kewenangan
klinis untuk masing-masing petugas.
7. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenang setiap tenaga klinis harus dievaluasi dan
ditindak lanjuti.
MUSNIMAR SIMAMORA