Anda di halaman 1dari 14

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS CIJEDIL
Alamat : Jl. Raya Cianjur Cipanas KM 7 Desa Cijedil Kec. Cugenang – Cianjur 43252
Email : pkmcijedil.blud@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CIIJEDIL
NOMOR :SK/C/PKM.0302/5/2017

TENTANG

PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS CIJEDIL

KEPALA PUSKESMAS CIJEDIL,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pasien;


b. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien,
bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b tersebut perlu
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Cijedil;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Prakter Dokter;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Tenaga Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun Tahun 2014 Tentang Praktek Keperawatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.269 Tahun 2008,
tentangn Rekam Medik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.149 Tahun 2010 Tentang
Kebidanan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2052 Tahun 2011
Tentang Izin Prakter Dokter;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2014
Mengenai SIP;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2014 Tentang
Puskesmas;
9.Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia No.r 26 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.62 Tahun 2015 Tentang
Praktek Dokter Gigi;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 514 Tahun 2015
Tentang Praktek Klinik Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
14. Keputusan Menteri Pemberdayaan Apatur Negara Nomor 16 Tahun 2014
Tentang Indeks Kepuasan Masyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAYANAN KLINIS


DI PUSKESMAS CIJEDIL.
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Cijedilsebagaimana tercantum
dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan
diadakan perubahan dan perbaikan seperlunya apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal : 05 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS CIEDIL,

AJUD MAULANA
Lampiram I Keputusan Kepala Puskesmas Cijedil
Nomor : SK/C/PKM.0302/5/2017
Tangga : 05 Januari 2017
Tentang : Pelayanan Klinis Di Puskesmas Cijedil

PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS CIJEDIL

A. Pendaftaran Pasien
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Minimal lulusan SMA/sederajat.
b. Berpengalaman.
c. Berkelakuan baik.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan kebutuhan dan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi sebagai
berikut: nomor jaminan kesehatan, nama kepala keluarga pasien, nama pasien, tanggal
lahir pasien,umur, alamat/tempat tinggal, agama, pekerjaan dan nomor rekam medis,
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang dibutuhkan
masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, alur pelayanan, dan informasi tentang
kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran.
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran sampai pasien pulang atau dirujuk.
7. Hak-hak pasien (terlampir).
8. Kewajiban pasien (terlampir).
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindak
lanjuti.
B. Pengkajian, Keputusan, dan Rencana Layanan
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten melakukan
pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain
oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak
perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan.
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang
kompeten.
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia.
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus dilakukan
melalui proses pendelegasian wewenang.
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang memenuhi
persyaratan.
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan
tempat yang memadai.
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas.
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibakukan
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan meperhatikan efisiensi
sumber daya.
19. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
20. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada
pasien.
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
C. Pelaksanaan Layanan
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan,
dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
5. Penulisan resep hanya boleh dilakukan oleh petugas yang diberi pendelegasian wewenang
6. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
7. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan.
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut.
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
berisiko tinggi.
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani
dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu, antara lain melalui penulisan lengkap rekam medis.
18. Perawat dan petugas kesehatan lain wajib mengingatkan kepada dokter jika terjadi
pengulangan yang tidak perlu dalam pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan ataupun
pemberian obat.
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan
layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau
dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur
yang baku.
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak
pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut.
24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.
26. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent.
27. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
28. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan.
D. Rencana Rujukan Dan Pemulangan
1. Pemulangan pasien observasi dipandu oleh prosedur yang baku.
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan.
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani.
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan.
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah
dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten.
9. Kriteria merujuk pasien (terlampir).
10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak lanjut
layanan.
E. Tim Antar Profesi
1. Dokter.
2. Dokter Gigi.
3. Koordinator Surveilans, Koordinator Gizi, Koordinator TB Paru, Koordinator Kesehatan
lingkungan, Koordinator Kesehatan Jiwa, Petugas Laboratorium.
4. Bidan.
5. Perawat dan Perawat gigi.
Lampiram I Keputusan Kepala Puskesmas Cijedil
Nomor : SK/C/PKM.0302/5/2017
Tangga : 05 Januari 2017
Tentang : Pelayanan Klinis Di Puskesmas Cijedil

HAK DAN KEWAJIBAN PASEIN

F. Hak Pasien
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang mausiawa, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar propesi dan standar
operasional prosedur
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas yang didapatkan.
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang di derita kepada dokter lain (second opinion)
yang memiliki surat izin praktek ( SIP) baik didalam atau di luar puskesmas.
8. Mendapat privasi dan kerahasian penyakit yang di derita termasuk data-data medisnya.
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang di deritanya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternative tindakan, resiko dan kompikasi yang mungkin terjadi, dan progonosis
terhadap tindakan yang di lakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Didampingi kelurga dalam keadaan kritis.
12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Puskesmas.
13. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya.
14. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektonik sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

E. Kewajiban Pasien
1. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan yang melakukan pemerikasaan.
3. Mematuhi semua ketentuan yang berlaku di Puskemas.
4. Memberi imbalan Jasa atas pelayanan yang diterima.
Lampiram II Keputusan Kepala Puskesmas Cijedil
Nomor : SK/C/PKM.0302/5/2017
Tangga : 05 Januari 2017
Tentang : Pelayanan Klinis Di Puskesmas Cijedil

G. KRITERIA RUJUKAN PER DIAGNOSA SESUAI KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


NOMOR 514 TAHUN 2015

No DIAGNOSA

1 Abortus spontan komplit


2 Abortus mengancam/insipiens
3 Abortus spontan inkomplit
4 Alergi makanan
5 Anemia defisiensi besi
6 Anemia defisiensi besi pada kehamilan
7 Angina pektoris
8 Apendisitis akut
9 Artritis Osteoartritis
10 Artritis Reumatoid
11 Askariasis
12 Asma Bronkial
13 Astigmatism ringan
14 Bell's Palsy
15 Benda asing di hidung
16 Benda asing di konjungtiva
17 Blefaritis
18 Bronkritis akut
19 Buta senja
20 Cardiorespiratory arrest
21 Cutaneus larva migran
22 Delirium yang diinduksi dan tidak diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif lainnya
23 Demam dengue, DHF
24 Demam tifoid
25 Demensia
26 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant )
27 Dermatitis kontak alergika
28 Dermatitis kontak iritan
29 Dermatitis numularis
30 Dermatitis seboroik
31 Tinea kapitis
32 Tinea barbae
33 Tinea fasialis
34 Tinea korporis
35 Tinea manum
36 Tinea unguium
37 Tinea kruris
38 Tinea pedis
39 Diabetes melitus tipe 1
40 Diabetes melitus tipe 2
41 Disentri basiler dan amuba
42 Dislipidemia
43 Eklampsia
44 Epilepsi
45 Epistaksis
46 Exanthematous drug eruption
47 Fixed drug eruption
48 Faringitis
49 Filariasis
50 Fluor albus/vaginal discharge non gonorhea
51 Fraktur terbuka, tertutup
52 Furunkel pada hidung
53 Gagal jantung akut
54 Gagal jantung kronik
55 Gangguan campuran anxietas dan depresi
56 Gangguan psikotik
57 Gastritis
58 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
59 Glaukoma akut
60 Gonore
61 Hemoroid grade 1-2
62 Hepatitis A
63 Hepatitis B
64 Herpes simpleks tanpa komplikasi
65 Herpes zoster tanpa komplikasi
66 Hiperemesis gravidarum
67 Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik
68 Hipermetropia ringan
69 Hipertensi esensial
70 Hiperuricemia (Gout)
71 Hipoglikemia ringan
72 HIV AIDS tanpa komplikasi
73 Hordeolum
74 Infark miokard
75 Infark serebral/Stroke
76 Infeksi pada umbilikus
77 Infeksi saluran kemih
78 Influenza
79 Insomnia
80 Intoleransi makanan
81 Kandidiasis mulut
82 Katarak
83 Kehamilan normal
84 Kejang demam
85 Keracunan makanan
86 Ketuban Pecah Dini (KPD)
87 Kolesistitis
88 Konjungtivitis
89 Laringitis
90 Lepra
91 Leptospirosis (tanpa komplikasi)
92 Liken simpleks kronis/ neurodermatitis
93 Limfadenitis
94 Lipoma
95 Luka bakar derajat 1 dan 2
96 Malabsorbsi makanan
97 Malaria
98 Malnutiris energi-protein
99 Mastitis
100 Mata kering
101 Migren
102 Miliaria
103 Miopia ringan
104 Moluskum kontagiosum
105 Morbili tanpa komplikasi
106 Napkin eczema
107 Obesitas
108 Otitis eksterna
109 Otitis media akut
110 Parotitis
111 Pedikulosis kapitis
112 Penyakit cacing tambang
113 Perdarahan saluran cerna bagian atas
114 Perdarahan saluran cerna bagian bawah
115 Perdarahan post partum
116 Perdarahan subkonjungtiva
117 Peritonitis
118 Pertusis
119 Persalinan lama
120 Pitiriasis rosea
121 Pioderma
122 Pitiriasis versikolor
123 Pneumonia aspirasi
124 Pneumonia, bronkopneumonia
125 Polimialgia reumatik
126 Pre-eklampsia
127 Presbiopia
128 Rabies
129 Reaksi anafilaktik
130 Reaksi gigitan serangga
131 Refluks gastroesofageal
132 Rhinitis akut
133 Rhinitis alergika
134 Rhinitis vasomotor
135 Ruptur perineum tingkat 1-2
136 Serumen prop
137 Sifilis stadium 1 dan 2
138 Skabies
139 Skistosomiasis
140 Status Epileptikus
141 Strongiloidiasis
142 Syok (septik), hipovolemik, kardiogenik, neurogenik)
143 Taeniasis
144 Takikardi
145 Tension headache
146 Tetanus
147 Tirotoksikosis
148 Tonsilitis
149 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
150 Urtikaria (akut dan kronis)
151 Vaginitis
152 Varisela tanpa komplikasi
153 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)
154 Veruka vulgaris
155 Level diagnosa lanjutan

H. KRITERIA GAWAT DARURAT YANG DAPAT DI TANGANI LANGSUNG DI UGD


MENURUT BPJS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NO KRTERIA
NOMOR 865 TAHUN 2009
1. Anak/Pediatri 1. Anemia sedang/berat
    2.Apnea/Gasping
    3. Bayi/Anak dengan ikterus
    4. Bayi kecil/Prematur
    5.Cardiac Arrest /Payah jantung ( mungkin maksudnya henti jantung )
    6.Cyanotic Spell ( tanda penyakit jantung)
7. Diare Profus ( lebih banyak dari 10 kali sehari BAB cair) baik dengan
    dehidrasi maupun tidak
    8. Difteri
    9. Murmur/ Bising jantung,Aritmia
    10. Edema/ Bengkak seluruh badan
11. Epitaksis ( mimisan),dengan tanda pendarahan lain di sertai dengan
    demam/Febris
    12. Gagal ginjal akut
    13. Gangguang kesadaran dengan fungsi vital yang masih baik
    14. Hematuria
    15. Hipertensi berat
    16. Hipotensi atau Syok ringan hingga sedang

17. Intoksikasi atau keracunan ( misal : minyak tanah,atau obat serangga)


    dengan keadaan masih baik
    18. Intoksikasi disertai gangguan fungsi vital
    19. Kejang dengan penurunan kesadaran
20. Muntah propus ( lebih banyak dari 6 kali dalam 1 hari) baik dengan
    dehidrasi maupun tidak
    21. Panas/demam tinggi yang sudah di atas 40 celcius
22. Sangat sesak,gelisah,kesadaran menurun,sianosis dengan retraksi
    hebat dingding dada/otot-otot pernapasan
    23.Sesak tapi dengan kasadaran dan konsidi umum yang baik
24.Syok berat,dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
    terukur,termasuk di dalamnya sindrom rejatan dengue
    25. Tetanus
    26.Tidak BAK/kencing lebih dari 8 jam
    27.Tipus abdominalis dengan komplikasi
2. Bedah 1.Abses serebri
    2. Abses submandibula
    3. Amputasi Penis
    4. Anuria
    5. Appendiksitis akut
    6.Artesia ani
    7. BPH dengan retensi urin
    8.Cedera kepala berat
    9. Cedera kepala sedang
    10. Cedera Vertebra / Tulang belakang
    11. Cedera wajah dengan gangguan jalan nafas
12.Cedera wajah tanpa ngangguan jalan nafas namum termasuk : a.Patah
tulang hidung terbuka/tertutup; b.Patah tulang pipi (os zygoma) terbuka
dan tertutup; c.Patah tulang rahang (as maksila dan mandibula ) terbuk
    dan tertutup; d. Luka terbuka di wajah
    13. Selulitis
    14. Kolesistitis akut
15. Korpus alienum : a. Intrakranial; b. Leher; c. Dada/thoraks; d.
    Abdomen; e. Anggota gerak; e. Genital
    16.Cardiovascular accident tipe pendarahan
    17.Dislokasi persendian
    18.tenggelam (drowning)
    19. Flail chest
    20.Fraktur kranium (patah tulang kepala/tengkorak)
    21.Gastroskisis
    22.Gigitan hewan/manusia
    23.Hanging (terjerat leher?)
    24.Hematothoraks dan pneumothoraks
    25.Hematuria
    26.Hemorroid tingkat IV (dengan tanda strangulasi)
    27.Hernia inkarserata
    28.Hidrosefalus dengan peningkatan tekanan intrakranial
    29.Penyakit hisprung
    30.Ileus obstruksi
    31.Perdarahan internal
    32.Luka bakar
    33.Luka terbuka daerah abdomen/perut
    34.Luka terbuka daerah kepala
    35. Luka terbuka daerah thoraks/dada
    36.Meningokel/myelokel pecah
    37.Trauma jamak(multiple trauma)
    38.Omfalokel pecah
    39.Pankreatitis akut
    40.Patah tulang dengan dugaan pecah pembuluh darah
    41.Patah tulang iga jamak
    42.Patah tulang leher
    43.Patah tulang terbuka
    44.Patah tulang tertutup
    45.Infiltrat periapendikuler
    46.Peritonitis generalisata
    47.Phlegmon pada dasar mulut
    48.Priapismus
    49.Perdarahan rektal
    50.Ruptur tendon dan otot
    51.Strangulasi penis
    51.Tension pneumothoraks
    53.Tetanus generalisata
    54.Torsio testis
    55.Fistula trakeoesofagus
    56.Trauma tajam dan tumpul di daerah leher
    57.Trauma tumpul abdomen
    58.Traumatik amputasi
    59.Tumor otak dengan penurunan kesadaran
    60.Unstable pelvis
    61.Urosepsi
3. Kardiovaskuler 1.Aritmia
    2.Aritmia dan rejatan/syok
    3.Corpulmonale dekompensata akut
    4.Edema paru akut
    5.Henti jantung
    6.Hipertensi berat dengan komplikasi (misal:enselopati hipertensi, CVA)
    7.Infark miokard dengan komplikasi (misal:syok)
    8.Kelainan jantung bawaan dengan gangguan ABC
    9.Krisis hipertensi
    10.Miokardititis dengan syok
    11.Nyeri dada (angina pektoris)
    12.Sesak nafas karena payah jantung
    13.Pingsan yang dilatari oleh penyakit/kelainan jantung
Obstetri
4. Ginekologi 1. Abortus
    2. Distosia
    3 Eklampsia
    4. Kehamilan ektopik terganggu ( KET )
    5. Perdarahan antepartum
    6.Perdarahan postpartum
    7. Inversio uteri
    8. Febris puerperalis
    9.Hiperemisis gravidarum dengan dehidrasi
10. Persalinan kehamilan resiko tinggi dan atau persalinan dengan
    penyulit
5. Mata 1. Benda asing di kornea mata/kelpopak mata
    2.Blenorrhoe/Gonoblenorrhoe
    3.Darkriosistisis akut
    4.Endoftamaitis/panaftalmatis
    5.Endoftalmitis/panoftalmitis
6.Penurunan tajam penglihatan mendadak (misal: ablasio
    retina,CRAO,pendarahan vitreous)
    7.Selulitis orbita
    8.Semua kelainan kornea mata ( misal:erosi,ulkus/abses,descematolisis)
9.Semua trauma mata( misalnya : trauma tumpul,trauma
    fotoelektrik/radiasi,trauma tajam/tembus)
    10.Trombosis sinus kavarnosus
    11. Rumor orbita dengan pendarahan
    12.uvetisi/skleritid/iritasi
6. Paru 1.Asma Bronkiale sedang - parah
    2.Aspirasi pneumonia
    3.Emboli paru
    4.Gagal nafas
    5. Cedera paru (lung inury)
    6. Hemoptisis dalam jumlah banyak ( massive)
    7.Hemoptoe berulang
    8. Efusi plura dalam jumlah banyak (massive)
    9.edema paru non kardiogenik
    10. Pneumotoraks tertutup/terbuka
    11.Penyakit Paru non Obstruktif menahun dengan eksaserbasi akut
    12. Pneumonia sepsis
    13.Pneumotorak ventil
    14.Status asmatikus
    15.Tenggelam
7. Penyakit Dalam 1.Demam berdarah dengeu ( DBD )
    2. Demamtifoid
    3. Difteri
    4.Disekuilinrim pasca hemodialisa
    5.Gagal ginjal akut
    6. GEA dan dehidrasi
    7.Hematemasis melena
    8.Hematochezia
    9.Hipertensi maligna
    10.Keracunan makanan
    11. Keracunan obat
    12.Koma metabolik
    13.Laptospirosis
    14. Malaria
    15. Observasi rejat/syok
8. THT 1. Abses di bidang THT-KL
2. Benda asingdi telinga laring,trakea,bronkus,dan/atau benda asing
    tenggorokan
    3.Benda asing di telinga
    4.Disfagia
    5.Obstruksi jalan nafas atas grade II/III
    6.Obstruksi jalan nafas atas grade IV Jackson
    7. Otalgia akut
    8.Parase fasialis akut
    9.Pendarahan di bidang THT
    10.syok karena kelainan di bidang THT
    11.Trauma akut di bidang THT/KL
    12. Tuli mendadak
    13.Vetrigo (berat)
9. Syaraf 1.Kejang
    2.Stroke
    3.Meningoensefalitis

KEPALA PUSKESMAS CIEDIL,

AJUD MAULANA

Anda mungkin juga menyukai