0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan5 halaman
Keputusan ini menetapkan kebijakan privasi dan kerahasiaan informasi dokumen rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba untuk menjaga kerahasiaan data medis pasien sesuai peraturan perundang-undangan. Kebijakan ini mengatur tata cara penyimpanan dan akses rekam medis pasien serta kondisi-kondisi tertentu dimana informasi pasien dapat diungkap.
Keputusan ini menetapkan kebijakan privasi dan kerahasiaan informasi dokumen rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba untuk menjaga kerahasiaan data medis pasien sesuai peraturan perundang-undangan. Kebijakan ini mengatur tata cara penyimpanan dan akses rekam medis pasien serta kondisi-kondisi tertentu dimana informasi pasien dapat diungkap.
Keputusan ini menetapkan kebijakan privasi dan kerahasiaan informasi dokumen rekam medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba untuk menjaga kerahasiaan data medis pasien sesuai peraturan perundang-undangan. Kebijakan ini mengatur tata cara penyimpanan dan akses rekam medis pasien serta kondisi-kondisi tertentu dimana informasi pasien dapat diungkap.
KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
NOMOR : 70 TAHUN 2019
TENTANG
PRIVASI DAN KERAHASIAAN INFORMASI DOKUMEN REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
Menimbang : a. bahwa dalam upaya menjamin keamanan dan kerahasiaan dokumen diperlukan kebijakan privasi dan kerahasiaan dokumen rekam medis pasien di RSUD Lewoleba. b. bahwa kebijakan privasi dan kerahasiaan dokumen rekam medis pasien perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Lewoleba. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan. 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis; 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/MENKES/ Per/IX/2010 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. MEMUTUSKAN: Menetapka : n KESATU : KEBIJAKAN PRIVASI DAN KERAHASIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA KABUPATEN LEMBATA.
KEDUA : Privasi dan kerahasiaan rekam medis pasien RSUD Lewoleba:
1. Setiap pasien mempunyai satu dokumen rekam medis. 2. Data dan informasi medis pasien merupakan informasi yang berkelanjutan. 3. Dokumen rekam medis pasien RSUD Lewoleba. berbentuk dokumen fisik (catatan/tulisan pada kertas). 4. Semua berkas rekam medis disimpan di ruang penyimpanan. 5. Selain petugas rekam medis tidak diperkenankan masuk ke ruang penyimpanan. 6. Informasi yang ada dalam rekam medik harus dijaga kerahasiannya sesuai peraturan perundangan. KETIGA : Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan RSUD Lewoleba. KEEMPAT Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat pengobatan pasien dapat dibuka dalam hal: 1. Untuk kepentingan kesehatan pasien 2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakkan hukum atas perintah pengadilan. 3. Permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri 4. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan. 5. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien. KEENAM Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan ditinjau kembali apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.