Anda di halaman 1dari 25

Epidural Hematoma

Rikayana 16 20 777 14 420


Pembimbing :
dr. Selvi O Purba, Sp.Rad
Anatomi
Definisi
Epidural hematoma (EDH) merupakan sekumpulan darah di antara
duramater dan tabula interna karna trauma.
Epidemiologi
1. >> Laki-laki
2. Usia 20-30 thn
Etiologi

Trauma Non Trauma


Trauma yang sering terjadi adalah
benturan tumpul di kepala akibat Infeksi / Abses, Koagulopati, Tumor
serangan, jatuh, atau kecelakaan. Hemoragik, Malformasi Vaskular.
Patofisiology
Gambaran Klinis
- Lucid Interval
- Sakit kepala
- Mual / muntah
- Kejang
- Defisit neurologis fokal (misalnya, terbatas pada
lapang pandang, afasia, kelemahan, mati rasa)
- Dilatasi pupil
Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

Foto Polos
CT-Scan MRI
Diagnosis Banding
Hematoma subdural Hematoma subarachnoid
Penatalaksanaan

Operasi
AB C pengobatan
EDH
Laporan Kasus
Identitas
Nama lengkap : Nn.SM
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 19 Tahun
Suku bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal masuk RS : 25 Agustus 2019
Anamnesis
Keluhan utama :
Kesadaran menurun
Riwayat Penyakit sekarang:

30 menit SMRS pasien mengalami kecelakaan tunggal dengan menggunakan sepeda


motor. Pasien mengalami penurunan kesadaran saat di antar ke IGD RSUD
Ambarawa. Pasien tidak sadar selama 15 menit, setelah pasien sadar pasien tidaak
mengingat kejadian kecelakaan tersebut, pasien tidak menggunakan helm saat
kejadian, mengeluh nyeri kepala, nyeri seperti ditekan. Riwayat mual (+), muntah (+)
sebanyak 3 kali saat di IGD, pasien juga merasakan lemas, kelemahan anggota gerak
disangkal. Bab & Bak baik .
Riwayat penyakit dahulu :-
Riwayat penyakit keluarga :
tidak riwayat keluarga yang mengalami hal serupa
Riwayat pengobatan : (-)
Riwayat Alergi : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Samnolen
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 64x/menit
Suhu : 36 oC
Pernafasaan : 20 x/menit
Kepala
Ekspresi wajah : tampak simetris
Rambut : rambut pendek
Bentuk : normocephali
Mata
Konjungtiva : anemis (+/+)
Sklera : ikterik (-/-)
Kedudukan bola mata : ortoforia/ortoforia
Palpebra : dalam batas normal.
Leher
Tidak teraba benjolan/KGB yang membesar
Kelenjar Tiroid: tidak teraba membesar
Kelenjar Limfe: tidak teraba membesar
Thoraks
Bentuk : simetris
Pembuluh darah : tidak tampak pelebaran pembuluh darah
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi:Bunyi jantung I-II murni reguler, Gallop (-), Murmur (-).
Abdomen
Inspeksi :tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, datar, simetris,
smiling umbilicus (-),dilatasi vena (-)
 Palpasi : tidak teraba adanya massa / benjolan, defense
muscular (-), tidak terdapat nyeri tekan pada epigastrium,
tidak terdapat nyeri lepas.
Perkusi : timpani (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral teraba hangat pada keempat ekstremitas. edema (-).
Kelenjar Getah Bening
Preaurikuler : tidak teraba membesar
Postaurikuler : tidak teraba membesar
Submandibula : tidak teraba membesar
Supraclavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar
Pemeriksaan Penunjang
Hasil :
• Tampak lesi hiperdens bikonveks pada
regio temporoparietal sinistra
• Tampak subgaleal hematom dibawah
region temporoparietal sinistra
• Midline struktur tidak tampak bergeser ke
kontra lateral
• Sulci dan system ventrikel tidak menyempit
• Tidak tampak diskontinuitas
patologis/fraktur pada tulang tengkorak
CT-Scan tanpa kon- • Mastoid air cell dan Sinus para nassal :
CT-Scan
tras jelas
• Kesan: Epidural Hematoma dan
subgaleal dengan volume kira-kira 4 cc
di lobus temporo-parietal sinistra
Resume
Seorang pasien perempuan usia 19 tahun di antar ke IGD dengan penurunan kesadaran setelah kecelakaan
lalu lintas 30 menit SBMRS pasien kecelakaan dan tidak sadarkan diri saat di IGD dan pasien sadar tidak
mengingat kejadiannya. Pasien mengeluh nyeri kepala, mual, muntah sebanyak 3 kali,dan merasakan lemas.
Keadaan umum : sakit sedang, Kesadaran Samnolen, Tanda Vital : TD:110/70 mmHg, Nadi : 64x/menit,
Pernapasan:20x/menit,Suhu:36 oC
Pada periksaan fisik ditemukan anemis ditemukian secara bilateral di daerah konjungtiva. dan tidak ada
defisit neurologis yang ditemukan dalam pemeriksaan neurologis. Tidak ada gangguan gaya berjalan dan
rentang gerak sendi dan kekuatan otot penuh.
Pemeriksaan penunjang : CT Scan : Epidural Hematoma diregio temporal-parietal sinistra
Diagnosis
Epidural Hematoma
Pentalaksanaan
1. Non medikamentosa
Edukasi kepada pasien tentang penyakit dan keluhan yang dirasakan pasien
2. Medikamentosa
IVFD NaCL 0.9% 1500cc/24 jam
Head Up 30 derajat
Inj. Santagesic 1 ap/8 jam/IV
Inj, Ceftriaxone 1 gr/12jam/IV
Inj. Ranitidin 1 ap/12 jam/IV
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai