Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia.

2022;1(1)

Tinjauan Pustaka

Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Meniere


Opi Akbar, Rossy Rosalinda
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUP Dr. M. Djamil Padang

ABSTRAK
Latar belakang: Penyakit Meniere merupakan penyebab ketiga terbanyak vertigo setelah Benign Paroxysmal
Positional Vertigo dan neuritis vestibular. Penyakit Meniere dikenal juga dengan hidrops endolimfatik. Pada saat
serangan biasanya dijumpai trias Meniere yaitu vertigo, tinitus dan gangguan pendengaran. Penyakit ini menjadi
tantangan para ahli THT-KL dalam menegakkan diagnosis dan menentukan tatalaksana yang tepat dan optimal.
Tujuan: Memberikan pengetahuan mengenai diagnosis dan penatalaksanaan penyakit Meniere, sehingga dapat
ditangani dengan tepat. Tinjauan Pustaka: Penyakit Meniere merupakan kelainan telinga dalam dengan
karakteristik serangan vertigo spontan, tuli sensorineural nada rendah yang fluktuatif, rasa penuh di telinga dan
tinitus. Temuan yang paling konsisten dan masih dipakai sebagai mekanisme dasar penyakit Meniere hingga saat ini
adalah penemuan hidrops endolimfatik. Tes diagnostik untuk menegakkan diagnosis penyakit Meniere diantaranya
audiometri, tes gliserin, tes kalori dan elektrokokleografi. Penyakit Meniere dapat mempengaruhi kualitas hidup
secara signifikan dan umumnya ditatalaksana dengan modifikasi diet seperti diet rendah garam, terapi
medikamentosa seperti diuretik dan pembedahan seperti injeksi intratimpani dan operasi sakus endolimfatikus.
Kesimpulan: Penyakit Meniere ditandai dengan trias gejala vertigo, tuli sensorineural nada rendah dan tinitus.
Dalam menegakkan diagnosis dibutuhkan anamnesis rinci dengan pemeriksaan pendengaran dan kesimbangan
lengkap. Penatalaksanaan penyakit Meniere terdiri dari modifikasi diet, terapi medikamentosa dan pembedahan.
Kata kunci: penyakit meniere, hidrops endolimfatik, diuretik, injeksi intratimpani, operasi sakus endolimfatikus

ABSTRACT
Background: Meniere's disease is the third leading cause of vertigo after Benign Paroxysmal Positional
Vertigo and vestibular neuritis. Meniere's disease is also known as endolymphatic hydrops. Acute
symptoms of Meniere's disease are characterized by triad of vertigo, tinnitus and hearing loss. This
disease is a challenge for ENT specialist in making a diagnosis and determining the right and optimal
management. Objective: Provides knowledge about the diagnosis and management of Meniere's disease,
so that it can be handled appropriately. Literature Review: Meniere's disease is an inner ear disorder
characterized by spontaneous vertigo attacks, fluctuating low-tone sensorineural hearing loss, aural
fullness and tinnitus. The most consistent finding and still being used as the basic mechanism of Meniere's
disease to date is the discovery of endolymphatic hydrops. Diagnostic tests to diagnose Meniere's disease
include audiometry, glycerol test, caloric test and electrocochleography. Meniere's disease can
significantly affect quality of life and generally managed with dietary modifications such as a low-salt diet,
medical therapy such as diuretics and surgery such as intratimpani injection and endolymphatic sac
surgery. Conclusion: Meniere's disease is characterized by a triad of vertigo symptoms, low-tone
sensorineural hearing loss and tinnitus. Making the diagnosis requires a detailed history with a complete
audiology and vestibular examination. The management of Meniere's disease consists of dietary
modifications, medical therapy and surgery.
Keywords: meniere’s disease, endolymphatic hydrops, diuretics, intratimpani injection, endolymphatic sac
surgery

Korespondensi:
PENDAHULUAN
Opi Akbar, Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang,
Penyakit Meniere merupakan
email: Penyakit
opi4kbar@gmail.com
Meniere atau dikenal juga penyebab ketiga terbanyak vertigo setelah
dengan hidrops endolimfatik, pertama kali Benign Paroxysmal Positional Vertigo
dikemukakan oleh Prosper Meniere pada (BPPV) dan neuritis vestibular.3 Perkiraan
tahun 1861. Penyakit Meniere merupakan
1
insiden penyakit Meniere ini sangat
kelainan telinga dalam yang ditandai bervariasi. Di Jepang insidennya
dengan serangan vertigo spontan, tuli diperkirakan 17/100.000 populasi, di
sensorineural nada rendah yang fluktuatif, Finlandia Selatan 513/100.000 populasi.
rasa penuh di telinga dan tinitus.1,2 Data terbaru menunjukkan insiden di

1
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

Amerika Serikat sekitar 1 dari 500 populasi ANATOMI DAN FISIOLOGI


dan di Inggris Raya sebesar 13,1/100.000 TELINGA DALAM
populasi per tahun.3 Onset penyakit Telinga dalam terdiri dari organ
Meniere biasanya terjadi pada usia 40-60 sensorik yaitu, koklea, kanalis
tahun, dengan perbandingan perempuan semisirkularis, utrikulus dan sakulus yang
lebih banyak daripada laki-laki 1,3-1,9:1. 4 berfungsi sebagai pusat pendengaran dan
Biasanya penyakit Meniere terjadi keseimbangan. Koklea pada manusia
unilateral, namun dapat terjadi secara berbentuk lingkaran tabung tulang dengan
bilateral dengan persentase 2-78%.3 panjang lebih kurang 35 mm, terdiri dari
Banyak faktor yang diduga skala vestibuli, skala media dan skala
berkontribusi pada perkembangan penyakit timpani (Gambar 1).7 Skala vestibuli dan
Meniere. Temuan hidrops endolimfe pada skala timpani berisi cairan perilimfe yang
pemeriksaan tulang temporal postmortem merupakan cairan ekstraseluler dengan
telah mengarah pada pandangan bahwa konsentrasi kalium 4 mEq/L dan natrium
gangguan pendengaran dan vertigo pada 139 mEq/L. Skala media dilapisi oleh
penyakit Meniere berhubungan dengan membran reissner, membran basilar, lamina
produksi dan atau resorpsi cairan endolimfe osseous spiral, dan dinding lateral. Skala
yang abnormal.1,6 media berisi cairan endolimfe, cairan
Meskipun gejala penyakit ini terkenal seperti cairan intraseluler dengan
kompleks, penyakit Meniere tetap menjadi konsentrasi kalium 144 mEq/L dan natrium
kontroversi dan seringkali sulit untuk 13 mEq/L.7,8
didiagnosis, menentukan etiologi dan untuk Energi akustik sampai ke koklea
menentukan pengobatan yang optimal.3,6 melalui gerakan piston oleh stapes ke oval

Gambar 1. Duktus koklea7


Beberapa penyakit memiliki gejala yang window. Energi ini akan menggetarkan
mirip dengan penyakit Meniere, sehingga cairan perilimfe yang ada pada skala
perlu kecermatan dan ketelitian dalam vestibuli. Cairan perilimfe pada skala
mendiagnosis. Penulisan tinjauan pustaka vestibuli memiliki aliran ke skala timpani
ini bertujuan untuk memberikan melalui saluran kecil di apeks koklea yang
pengetahuan mengenai diagnosis dan disebut helikotrema. Di dalam skala media
penatalaksanaan penyakit Meniere, terdapat organ korti. Komponen utama
sehingga dapat ditangani dengan tepat. organ korti ini adalah sel rambut dalam dan
sel rambut luar, supporting cells membran
tektorial, lamina retikular. supporting cells

2
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

menopang dan menghasilkan elektrolit perisakular fibrosis. Studi histopatologi


yang penting untuk proses metabolik.7,8 menunjukkan terjadi penyumbatan pada
Sel rambut dalam dan sel rambut luar aliran endolimfe, sinus endolimfatik,
penting untuk proses transduksi energi utrikulus, sakulus dan duktus reunien
mekanik ke energi listrik (neural). Energi longitudinal. Akibat penyumbatan tersebut
ini akan diteruskan ke neuron, nervus terjadi penimbunan cairan endolimfe
koklearis, kemudian bergabung dengan sehingga terjadi pelebaran pada apeks skala
nervus vestibular sampai ke nukleus nervus media hingga meluas ke bagian tengah dan
kranialis VIII. Pada sel rambut terdapat
terdapat satu tonjolan yang lebih tinggi dari
tonjolan yang lain yang disebut kinosilium,
masing- masing tonjolan dihubungkan oleh
tiplink. Jika terjadi gerakan cairan
endolimfe maka tonjolan ini juga akan ikut
bergerak. Jika gerakan tonjolan menuju
kinosilium, maka kanal aliran elektrolit
natrium dan kalium terbuka. Natrium dan
kalium yang ada dalam cairan endolimfe
akan masuk ke dalam sel. Terjadilah
peningkatan muatan positif dalam sel Gambar 2. Etiologi penyakit Meniere2
sehingga terbentuklah energi potensial yang
diteruskan ke neuron.7,8 basal koklea (Gambar 3).2 Labirin membran
Cairan endolimfe pada skala media akan menegang dan ruptur sehingga
terkoneksi dengan cairan endolimfe yang terjadinya kebocoran endolimfe.2,9
ada pada kanalis semisirkularis (KSS),
utrikulus dan sakulus. Pada KSS juga
terdapat adanya sel-sel rambut sensorik
untuk fungsi keseimbangan statik dan
dinamik.7,8
ETIOPATOGENESIS
Beberapa faktor diketahui terkait
dengan terjadinya penyakit Meniere antara
lain anatomi, genetik, hormonal, infeksi,
alergi dan imunologi (Gambar 2). 2 Temuan Gambar 3. A) Duktus koklea normal
yang paling konsisten dan masih dipakai B) Duktus koklea pada penyakit Meniere2
sebagai mekanisme dasar penyakit Meniere
hingga saat ini adalah penemuan hidrops Hidrops Endolimfatik (ELH)
endolimfe. Temuan histologis ini pertama Hidrops endolimfatik telah diamati
kali dilaporkan oleh Hallpike dan Cairns secara seragam di tulang temporal dari
pada tahun 1938 serta Yamakawa yang individu dengan penyakit Meniere.3
menunjukkan temuan patologis ini dalam Mekanisme terjadinya manifestasi klinis
periode waktu yang sama. Data klinis dari penyakit Meniere sekunder akibat
mendukung teori hidrops endolimfe hidrops endolimfatik didasari oleh teori
didasarkan pada elektrokokleografi dan Schuknecht tentang ruptur membran
MRI setelah pemberian zat kontras reissner akibat distensi duktus endolimfatik.
(gadolinium).3,8 Hal ini memungkinkan endolimfe kaya
kalium membasahi permukaan basal sel-sel
Fokus dari kebanyakan penelitian adalah rambut serta nervus VIII. Paparan sel
pada duktus dan kantung endolimfatik yang rambut dan saraf yang berulang oleh
didasari terdapatnya peningkatan cairan perilimfe yang tinggi kalium hingga
endolimfe karena gangguan reabsorpsi diperkirakan dapat menyebabkan vertigo
cairan endolimfe di duktus dan kantung episodik serta penurunan fungsi
endolimfatik. Kantung endolimfatik pada pendengaran dan vestibular jangka panjang.
penyakit Meniere lebih kecil, epitel tubular Prevalensi hidrops endolimfatik pada
kurang absorptif dan terdapat peningkatan

3
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

penyakit Meniere dilaporkan 100% di yang mengarah ke ELH. Hormon ADH


koklea, 86,3% di sakulus, 50% di utrikulus meningkat pada saat terjadinya serangan
dan 36,4% di KSS.10 penyakit Meniere. Namun, studi-studi
lanjutan untuk menilai peran ADH dalam
Penurunan Clearance Endolimfe mekanisme penyakit Meniere tidak
Endolymphatic Sac (ES) konsisten, sehingga masih dibutuhkan
Secara normal, endolimfe dibawa penelitian lanjutan.10
oleh endolymphatic duct ke ES dimana
endolimfe diserap. Penyerapan yang Disfungsi Aliran darah Koklea
terganggu oleh ES bertanggung jawab Peningkatan viskositas darah dapat
terhadap meningkatnya tekanan endolimfe.2 menyebabkan disfungsi telinga bagian
Pengamatan perubahan dan disfungsi ES dalam dengan gejala gangguan
dapat berkontribusi pada proses penyakit pendengaran, tinitus dan vertigo, seperti
Meniere. Teori untuk disfungsi ini gejala pada penyakit Meniere. Telah
berkembang disekitar peran ES dalam diamati bahwa hidrops endolimfe dapat
regulasi endolimfatik, kelainan embriologis, merusak autoregulasi aliran darah. Pada
efek mediator imun pada ES dan pasien Meniere ditemukan kerusakan sawar
mekanisme hormonal. ES mengandung sel darah-labirin yang mempengaruhi aliran
absorptif dan sekretori, menunjukkan darah dan endolimfe.8,10
perannya untuk meregulasi jumlah dan
tekanan cairan endolimfe. Faktor Alergi
predisposisinya dapat disebabkan karena Sebuah studi menemukan terdapat
hipoplasia kongenital ataupun karena alergi inhalan pada 41,6% dan alergi
perannya sebagai mediator imun pada makanan pada 40,3% pasien dengan
peradangan.10 penyakit Meniere. Teori ini melibatkan
paparan antigen yang menyebabkan
Endolymphatic Duct (ED) masuknya cairan secara tiba-tiba ke dalam
Endolymphatic duct dapat bertindak kantung endolimfatik (yang aktif secara
sebagai katup untuk mengatur homeostasis imunologis), yang mengakibatkan pecahnya
endolimfatik.3 Endolymphatic duct berada membran reissner. Teori lain melibatkan
pada bagian tulang dari aquaduktus. pengendapan kompleks imun yang
Perannya dalam menyebabkan ELH bersirkulasi yang menyebabkan
diperkirakan melalui mekanisme apoptosis peradangan. Pasien dengan imunoterapi
dari sel-sel osteoblast tulang menyebabkan alergi telah menunjukkan kontrol yang
akumulasi kalium, sehingga menggangu lebih baik dari gejala vertigo mereka.11,12
keseimbangan ion-ion yang akhirnya
menimbulkan ELH.10 Virus
Studi yang menguji kantung
Peranan Hormonal endolimfatik pasien penyakit Meniere
Berbagai hormon telah dikaitkan menunjukkan adanya DNA virus terutama
dengan efek pada homeostasis endolimfe. virus varicella-zoster (VZV), virus epstein-
Korelasi antara antidiuretic hormone barr, cytomegalovirus dan virus herpes
(ADH, vasopresin) dan eksaserbasi simpleks. Infeksi saluran pernapasan atas
penyakit Meniere sering dikemukakan.10 yang disebabkan virus pada masa kanak-
Penelitian telah menunjukkan bahwa kanak (misalnya, gondongan, herpes)
konsentrasi stress hormone vasopressin secara antigen merangsang cincin
(pAVP), reseptor V2 (V2R) dan Waldeyer, dengan sel-T berikutnya yang
Aquaporin-2 (AQP2) dalam plasma di menuju ke ES, mengakibatkan peradangan
kantung endolimfatik secara signifikan kronis ringan.11,12
lebih tinggi pada pasien penyakit Meniere
dibanding dengan kontrol.19 Antidiuretic Genetik
hormone (ADH) dianggap memiliki Berbagai mekanisme herediter telah
peranan terhadap mekanisme terjadinya diusulkan selama bertahun-tahun sebagai
penyakit Meniere. Antidiuretic hormone sarana untuk menjelaskan peristiwa yang
(ADH dapat menekan reabsorpsi air di ES, terjadi pada penyakit Meniere.10

4
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

Predisposisi genetik telah dilaporkan pada pendengaran sensorineural frekuensi


5-15% pasien dengan penyakit Meniere rendah, dimana tes rinne positif dan weber
dengan pola autosomal dominan.13 lateralisasi ke telinga yang lebih sehat.2
GEJALA DAN TANDA KLINIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
Presentasi penyakit Meniere biasanya 1. Audiometri Nada Murni
berupa serangan vertigo berulang (96,2%), Pemeriksaan audiometri nada murni
tinitus (91,1%), dan gangguan pendengaran adalah tes paling berguna untuk diagnosis
ipsilateral (87,7%).5 Secara klinis penyakit Meniere. Audiometri harus
perjalanan penyakit Meniere sangat dilakukan pada semua pasien dengan
bervariasi antar pasien, mulai dari remisi sindrom vestibular episodik. Pada penyakit
jangka panjang yang diselingi dengan Meniere, gambaran fluktuasi pendengaran
serangan episodik hingga interval serangan pada frekuensi rendah dan sedang selama
yang tak henti-hentinya. Pasien biasanya serangan vertigo diperlukan untuk
datang dengan keluhan gangguan diagnosis.9 Audiogram pada pasien
pendengaran sensorineural frekuensi rendah penyakit Meniere menunjukkan gangguan
yang fluktuatif dan progresif. Jika penyakit pendengaran sensorineural. Pada tahap
sudah berlangsung lama (>10 tahun) pola awal, terjadi pada frekuensi yang rendah
audiometri mendatar dan gangguan dan kurva adalah tipe naik. Pada tahap
pendengarn biasanya stabil pada rata-rata lanjut terjadi pada frekuensi yang lebih
nada murni 50 dB dan skor diskriminasi tinggi, kurva menjadi datar atau tipe jatuh
bicara 50%.4,5 (Gambar 4).2
Dalam serangan akut, gejala vertigo
cenderung bertahan 20 menit sampai 24
jam. Dari studi longitudinal didapatkan
bahwa vertigo yang mengalami remisi
spontan; 57% kasus pada durasi 2 tahun,
dan 71% setelah 8,3 tahun.5 Tinitus
umumnya low pitched dan sering
dideskripsikan seperti suara gemuruh, suara
mesin, suara lautan, dengung. Tinitus
terjadi pada sisi gangguan pendengaran dan
vestibular. Tinitus dapat memburuk
sebelum/saat serangan, dan tidak terlalu
menggangu dibandingkan keluhan
vestibular/pendengaran.4,5
Pada pemeriksaaan fisik, ditemukan arah Gambar 4. Audiometri pada
nistagmus yang bervariasi dari waktu ke penyakit Meniere2
waktu. Pada fase iritasi, awal serangan,
nistagmus ke arah telinga yang terkena
(horizontal) dan biasanya berlangsung 2. Tes Kalori
kurang dari 1 jam; fase paralitik, nystagmus Tes kalori merupakan tes objektif
berdenyut ke arah telinga yang sehat dan untuk melhat disfungsi vestibular perifer.
berlangsung dalam hitungan jam atau hari; Ini didasarkan pada stimulasi aural dengan
fase pemulihan, dimana serangan mereda suhu yang berbeda untuk mengevaluasi
dan fungsi vestibular membaik, nistagmus fungsi KSS dan dapat mengkonfirmasi
berbalik ke telinga yang terkena. Pada tahap hipofungsi vestibular unilateral.9 Penurunan
akhir penyakit Meniere, serangan jatuh respons kalori yang signifikan ditemukan
(juga dikenal dengan krisis Tumarkin) pada 48%-73,5% pasien dengan penyakit
dapat berkembang. Pasien tiba-tiba jatuh ke Meniere.2 Tidak adanya respons kalori
tanah (tanpa kehilangan kesadaran) tanpa sama sekali dilaporkan pada 6%-11%
adanya vertigo.8 Pada pemeriksaan otoskopi pasien.2
tidak ada kelainan yang terlihat pada
membran timpani. Pada pemeriksaan
penala, menunjukkan kesan gangguan

5
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

3. Elektrokokleografi VEMP (cVEMP) diyakini dapat menilai


sinyal vestibular sakular yang dibawa
melalui saluran vestibulospinal. Ocular
VEMP (oVEMP) dapat digunakan menilai
fungsi utrikulus. Pada penyakit Meniere
terjadi peningkatan amplitudo cVEMP pada
awal penyakit dan kemudian menghilang.
Kurva cVEMP dapat menunjukkan
penurunan sensitivitas pada nada 500 Hz
bahkan pada telinga yang tidak terlibat pada
penyakit Meniere yang unilateral.
Amplitudo cVEMPs terhadap hantaran
udara mungkin berkurang.4,13

6. Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Kegunaan klinis MRI untuk diagnosis
penyakit Meniere masih diperdebatkan.
Pemeriksaan MRI telinga tengah
Gambar 5. Elektrokokleografi
disarankan untuk menyingkirkan tumor
(A) Telinga normal, (B)
Cerebellopontine angle (CPA), kelainan
Penyakit Meniere2 bentuk anatomi, atau patologi degeneratif
Biasanya rasio sumating potential (SP) seperti multipel sklerosis yang dapat
dengan action potential (AP) adalah menyerupai gejala penyakit Meniere. Pada
30%.2,3 Pada penyakit meniere, rasio tahun 2007, Nakashima et al. mengusulkan
SP/AP lebih besar dari 30% (Gambar pemeriksaan MRI 3 Tesla untuk
5).2 mengevaluasi telinga dalam. MRI dengan
4. Tes Gliserol kontras (gadolinium) dapat dimasukkan
Gliserol merupakan agen dehidrasi. melalui tingkap bundar/intravena sehingga
Ketika diberikan secara oral, dapat hidrops endolimfe dapat divisualiasikan.
mengurangi tekanan endolimfe dan T2-weighted menggambarkan cairan
sehingga menyebabkan peningkatan perilimfe dan endolimfe, sinyal terang pada
pendengaran. Pasien diberikan gliserol (1,5 gambar 3D-FLAIR mewakili cairan
mL/kg) dengan jumlah setara jumlah air perilimfe dan sinyal gelap internal mewakili
dan sedikit zat penyedap atau lemon jus. cairan endolimfe. Jika duktus endolimfatik
Audiogram dan skor diskriminasi bicara mengembang lebih dari 33%, dapat
dicatat sebelum dan 1–2 jam setelah dikatakan sebagai suatu hidrops
konsumsi gliserol. Tes positif bila terdapat endolimfe.4,9,14
peningkatan 10 dB dalam dua atau lebih
oktaf yang berdekatan atau peningkatan DIAGNOSIS
10% dalam skor diskriminasi. Terdapat Diagnosis penyakit Meniere
juga peningkatan pada tinitus dan rasa ditegakkan berdasarkan riwayat medis yang
penuh di telinga. Tes ini memiliki nilai rinci dan gejala klinis serta dilengkapi
diagnostik dan prognostik. Saat ini, tes dengan pemeriksaan fungsi pendengaran
gliserol digabungkan dengan dan vestibular. Kriteria diagnostik paling
elektrookleografi.2 Sensitivitas dan awal diusulkan oleh AAO-HNS pada tahun
spesifisitas tes ini dilaporkan bervariasi. 1995 dimana diagnosis MD dibagi menjadi
Klockhoff melaporkan sensitivitas sebesar empat: yaitu Certain Meniere Disease
60% pada kasus penyakit Meniere.3 (MD), Definite MD, Probable MD dan
Possible MD (Tabel 1).1,4
5. Vestibular Evoked Myopotentials Pada tahun 2015 kolaborasi antara
(VEMP) Equilibrium Committee of the AAO-HNS,
Pemeriksaan VEMP merupakan Japan Society for Equilibrium Research,
teknik neurofisiologis yang dapat menilai European Academy of Otology and
fungsi sakulus dan utrikulus. Cervical Neurotology, Korean Balance Society dan
Barany Society menetapkan kriteria

6
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

diagnosis MD menjadi dua, yaitu definite gejala dengan mengubah konsentrasi


MD dan probable MD (Tabel 2).1,8,9 elektrolit cairan endolimfe serta
menurunkan volume dan tekanan
DIAGNOSIS BANDING endolimfe. Jenis paling sering digunakan
Diagnosis banding penyakit Meniere adalah Hydrochlorothiazide (HCT)
antara lain:9,15 dengan dosis 5 mg per hari.12,17
 Autoimmune inner ear disease
 Cerebrovascular disease (stroke/TIA) b. Simptomatik
 Sindrom Cogan‘s Tujuannya untuk mengurangi
 Tumor kantung Endolymphatic intensitas gejala. Obat yang paling
 Meningioma dan tumor cerebellopontine sering digunakan adalah benzodiazepin
angle lain (diazepam, lorazepam, klonazepam),
 Kondisi neurologis (vestibular migrain, reseptor antihistamin H1 (meclizine,
diphenhydrinate, promethazine),
multiple sklerosis)
antidopaminergik (metoklopramid),
antikolinergik (difenhidramin), dan
PENATALAKSANAAN
antagonis 5-HT3 antiemetik
1. Terapi Lini Pertama (ondansetron). Pemberian obat ini dapat
a. Profilaksis manfaat mengurangi keparahan vertigo
- Diet dan gejala vegetatif serta dalam
Diet rendah natrium (garam) dan meningkatkan toleransi gejala Meniere.
asupan air yang tinggi dapat mencegah Pemberian terapi ini tidak boleh
pelepasan vasopresin dan membantu diperpanjang lebih dari 72 jam, karena
mempertahankan homeostasis telinga dapat menunda kompensasi vestibular
dalam.14 Asupan natrium harian dan menimbulkan efek samping.3,21
disarankan di bawah 2000 mg.3
Pembatasan garam dan diuresis telah 2. Terapi Lini Kedua
dilaporkan dapat mengendalikan vertigo Terapi intratimpani telah sangat
pada 58% pasien dan menstabilkan populer sejak dua dekade terakhir karena
pendengaran pada 69% pasien.13 praktis untuk diterapkan. Di antara dua
Konsumsi alkohol dan rokok harus turunan steroid yang tersedia,
dihentikan. Kafein dan nikotin juga deksametason lebih dipilih karena
merupakan stimulant vasoaktif yang memiliki toleransi yang lebih baik pada
menyebabkan vasokonstriksi dan pasien. Pada penggunaan
penurunan aliran darah arteri kecil yang metilprednisolon dapat menimbulkan
berperan penting dalam memberikan sensasi terbakar di mukosa telinga
asupan nutrisi saraf di telinga tengah. tengah.14 Percobaan klinis secara acak
AAO-HNS merekomendasikan dengan plasebo-kontrol menggunakan
pembatasan kafein 100 mg/hari.14,16 deksametason intratimpani menunjukkan
hasil resolusi vertigo sebesar 82%
- Betahistin dibanding kontrol sebesar 57%. Steroid
Betahistin banyak digunakan di intratimpani dapat ditoleransi dengan
Eropa sebagai agen pengobatan lini baik dan telah terbukti keampuhannya
pertama penyakit Meniere. Betahistin pada sebagian besar individu. Steroid
merupakan agonis H1 dan antagonis H3 intratimpani merupakan pilihan untuk
dan dapat meningkatkan aliran darah pasien yang gagal terapi lini pertama.
melalui stria vascularis ke koklea. Selain Mempunyai efek antiinflamasi dan
itu dapat mengurangi aktifitas nukleus mineralokortikoid. Efek
vestibular melalui pelepasan mineralokortikoid lebih kuat pada
neurotransmiter. Dosis yang dianjurkan telinga dalam dan dapat meningkatkan
48 mg/hari.16,17 transporter natrium dari KSS sebesar 3
- Diuretik kali lipat.17
Diuretik telah digunakan untuk
pengobatan penyakit Meniere sejak awal
1900-an. Diuretik dapat mengurangi

7
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

3. Terapi Lini Ketiga 5. Terapi Lini Kelima


- Dekompresi sakus endolimfatik - Labirintektomi
Operasi sakus endolimfatik Labirintektomi merupakan metode
pertama kali diperkenalkan oleh bedah tertua untuk pengobatan penyakit
Portmann pada tahun 1927.14 Prosedur Meniere dan saat ini terbatas dilakukan
operasi ini dapat mengurangi cairan pada pasien yang lebih tua.14
berlebih di telinga dalam dan Labirintektomi merupakan prosedur
menyebabkan tekanan terhadap ujung bedah definitif untuk membuang input
saraf vestibulokoklearis kembali normal. vestibular abnormal pada telinga yang
Prosedur ini dapat mengontrol vertigo sakit. Tujuan dari labirintektomi adalah
pada sekitar 60% pasien, sedangkan untuk menghilangkan elemen
20% pasien justru mengalami serangan neuroepitel sensorik abnormal dari KSS
yang lebih buruk. Fungsi pendengaran dan organ otolit yang diyakini
tetap stabil namun jarang yang menyebabkan episode vertigo pada
membaik, tinitus tetap ada, 2% pasien Meniere. Tingkat keberhasilan
mengalami tuli total dan vertigo tetap untuk menghilangkan vertigo
ada.17 diperkirakan lebih dari 95%.19 Dalam
prosedur ini, KSS dan saraf
- Endolymphatic sac shunt vestibulokoklearis diangkat. Telinga
Pada operasi ini, sebuah tabung yang masih normal mengambil alih
dipasang menghubungkan kantung seluruh fungsi keseimbangan. Operasi
endolimfatik dengan ruang ini menghilangkan fungsi pendengaran
subarachnoid, untuk mengalirkan telinga.17
kelebihan cairan endolimfe. Sebuah
studi randomized prospective - Neurektomi Vestibuler
menunjukkan bahwa endolymphatic sac Merupakan prosedur pilihan pada
shunt tidak lebih efektif dari pasien yang masih dapat mendengar
menempatkan tabung ventilasi di untuk menyembuhkan vertigo dan
membran timpani.2,3 preservasi pendengaran yang tersisa.
Pemilihan prosedur ini mirip
4. Terapi Lini Keempat labirintektomi. Pengawasan ketat
Injeksi Gentamisin Intratimpani paskaoperasi harus dilakukan karena
Gentamisin adalah antibiotik yang prosedur ini melibatkan daerah
bersifat vestibulotoksik dan intrakranial. Operasi ini diindikasikan
kokleotoksik. Efeknya terutama pada pasien di bawah 60 tahun yang
menyebabkan atrofi tipe 1 sel vestibular sehat. Outcome menunjukkan sekitar 5%
serta neuroepithelium. Penggunaan pasien mengalami tuli total pada telinga
gentamisin secara reguler untuk yang terinfeksi, paralisis wajah
mengontrol gejala masih kontroversi. sementara dapat terjadi selama beberapa
Beberapa ahli menyukai pemberian hari hingga bulan dan sekitar 85%
gentamisin sekali dengan dosis rendah, vertigo dapat terkontrol.17,19
selanjutnya diberikan apabila gejala
berulang. Ahli lain lebih menyukai PROGNOSIS
metode dosis tinggi, kontinyu atau titrasi Penyakit Meniere ditandai dengan
dimana gentamisin diberikan setiap hari gejala remisi dan eksaserbasi, sehingga sulit
atau mingguan atau terus menerus untuk memprediksi perkembangannya.
(melalui mikrokateter) sampai Penyakit ini berbeda untuk tiap pasien
elektronistamografi menunjukkan dimana beberapa pasien mengalami remisi
perbaikan gejala vestibular. Banyak spontan dalam jangka waktu hari hingga
penulis yang berpendapat pemberian tahun, pada pasien lain dapat mengalami
dosis intermiten dengan interval waktu perburukan gejala secara cepat, sedangkan
yang panjang antara dua suntikan beberapa pasien lain dapat mengalami
merupakan pendekatan yang lebih aman perkembangan penyakit yang lambat.9,20
untuk preservasi pendengaran.14,18 Penelitian longitudinal telah menunjukkan
bahwa setelah 10-20 tahun, serangan

8
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

vertigo mereda pada kebanyakan pasien dan Superior Semicircular Canal


gangguan pendengaran stabil ke tingkat Dehiscence, and Vestibular Migraine.
sedang hingga berat (50 dB). Penyakit In: Wackym PA & Snow JB, eds.
Meniere biasanya unilateral dan seiring Ballenger’s Otorhinolaryngology Head
waktu beresiko berkembang ke telinga and Neck Surgery, 18th ed. People’s
kontralateral. Dari semua pasien Meniere, Medical Publishing House-USA: 2016;
25%-45% dapat berkembang ke telinga 1206-10
kontralateral.9 5. Agrawal Y, Minor LB, Carey JP.
Peripheral Vestibular Disorders. In:
KESIMPULAN Johnson JT, Rosen CA, eds. Bailey’s
Penyakit Meniere merupakan Head and Neck Surgery-
kelainan pada telinga dalam dengan Otolaryngology, 5th ed. Vol. Two.
karakteristik serangan vertigo spontan, tuli Philadelphia: Lippincott Williams &
sensorineural nada rendah yang fluktuatif, Wilkins; 2014: 2701-4
rasa penuh di telinga dan tinitus. Penyebab 6. Sharon JD, Trevino C, Schubert MC,
pasti penyakit Meniere belum diketahui, Carey JP. Treatment of
kemungkinan diduga akibat infeksi, alergi, Meniere's Disease.2015. 3–13
genetika, kondisi autoimun sistemik, 7. Weber PC, Khariwala S. Anatomy and
hormonal atau vaskular. Penyakit Meniere Physiology of Hearing. In: Johnson JT,
terjadi karena terdapatnya hidrops Rosen CA, eds. Bailey’s Head and
endolimfe akibat perubahan biokimiawi Neck Surgery-Otolaryngology, 5th ed.
cairan endolimfe dan perilimfe. Dalam Vol. Two. Philadelphia: Lippincott
menegakkan diagnosis penyakit Meniere Williams & Wilkins; 2014: 2256-58
dibutuhkan anamnesis rinci dengan 8. Rompaey VW. Ménière’s Disease. In:
pemeriksaan pendengaran dan kesimbangan Watkinson JC & Clarke RW. Scott-
lengkap. Selain itu, kemungkinan penyakit Brown’s Otorhinolaryngology Head
lain yang memiliki gejala yang mirip and Neck Surgery, 8th ed. Vol. Two.
dengan penyakit Meniere harus UK; 2018: 817-24
disingkirkan. Penatalaksanaan penyakit 9. Lalwani AK. Vestibular Disorders. In:
Meniere terdiri dari modifikasi diet seperti Lalwani AK. Current Diagnosis &
diet rendah garam, terapi medikamentosa Treatment Otolaryngology Head and
seperti diuretik dan betahistin serta terapi Neck Surgery, 4th ed. New York; 2020:
pembedahan seperti injeksi intratimpani 909-12
dan operasi sakus endolimfatikus. 10. Oberman BS, Patel VA, Cureoglu S,
Isildak H, Surgery N. The
aetiopathologies of Ménières disease : a
DAFTAR PUSTAKA contemporary review. 2017;250–63
1. Goebel JA. 2015 Equilibrium 11. Mirza S, Gokhale S. Pathophysiology
Committee amendment to the 1995 of Meniere ’ s Disease. In: Bahmed,
AAO-HNS guidelines for the definition Up to Date on Meniere's Disease.
of Ménière’s disease. In: Otolaryngol- InTech. 2017; 54-58
Head Neck Surgery. USA: 12. Da Cruz M. Ménière’s disease: A
2016;154(3):403–4 stepwise approach. Med Today.
2. Dhingra PL, Dhingra S. Ménière’s 2014;15(3):18–26
Disease. In: Disease of Ear, Nose and 13. Liu Y, Yang J, Duan M. Current status
Throat & Head and Neck Surgery, 6 th on researches of Meniere’s disease: a
ed. New Delhi: 2014; 100-5 review. Acta Otolaryngol.
3. Crane BT, Minor LB. Peripheral 2020;140(10):808–12
Vestibular Disorders. Flint FW, et al. 14. Magnan J, Özgirgin ON, Trabalzini F,
Cummings Otolaryngology Head and Lacour M, Escamez AL, Magnusson
Neck Surgery, 7th ed. Philadelphia: M, et al. European position statement
2020; 2522-29 on diagnosis, and treatment of
4. Hullar TE, Slattery EL, Minor LB. meniere’s disease. J Int Adv Otol.
Menière Disease, Vestibular Neuritis, 2018;14(2):317–21
Benign Paroxysmal Positional Vertigo,

9
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia. 2022;1(1)

15. Lopez-Escamez JA, Carey J, Chung


WH, Goebel JA, Magnusson M,
Mandalà M, et al. Diagnostic criteria
for Menière’s disease. J Vestib Res
Equilib Orientat. 2015;25(1):1–7.
16. Yilmaz YZ, Yilmaz BB, Karaaltın AB.
Meniere's Disease: Nonsurgical
Treatment. InTech. 2019; 8-15
17. Sharon JD, Trevino C, Schubert MC,
Carey JP. Treatment of Menière’s
Disease. Curr Treat Options Neurol.
2015;17(4):1-16
18. Watson GJ, Nelson C, Irving RM. Is
low-dose intratympanic gentamicin an
effective treatment for Ménière’s
disease: The Birmingham experience. J
Laryngol Otol. 2015;129(10):970–3
19. Basura GJ, Adams ME, Monfared A,
Schwartz SR, Antonelli PJ, Burkard R,
et al. Clinical Practice Guideline:
Ménière’s Disease. Otolaryngol - Head
Neck Surg (United States).
2020;162(2_suppl):S1–55
20. Tassinari M, Mandrioli D, Gaggioli N,
Roberti di Sarsina P.
Meniere's Disease Treatment: A
Patient-Centered Systematic
Review. Audiology and Neurotology.
2015 Mar
31;20(3):153–65
21. Perez-Carpena P, Lopez-Escamez JA.
Current Understanding and Clinical
Management of Meniere’s Disease: A
Systematic Review. Semin Neurol.
2020;40(1):138–50

Anda mungkin juga menyukai