Pembimbing:
dr. Halomoan Simon Tambunan, Sp.S, M.Si, Med
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK, BEDAH KEPALA DAN LEHER
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAERAH JEND. AHMAD YANI METRO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
2
BPPV
3
4
EPIDEMIOLOGI
Pada sebuah studi
mengemukakan vertigo
lebih banyak ditemukan
pada wanita dibanding pria
Dizziness telah ditemukan
menjadi keluhan yang (2:1), sekitar 88% pasien
paling sering diutarakan mengalami episode
oleh pasien, yaitu rekuren
Vertigo merupakan gejala sebesar 20-30% dari
yang sering didapatkan populasi umum. Dari
pada individu dengan keempat jenis dizziness
prevalensi sebesar 7%. vertigo merupakan yang
Beberapa studi telah paling sering yaitu sekitar
mencoba untuk menyelidiki 54%.
epidemiologi dizziness,
yang meliputi vertigo dan
non vestibular dizziness
5
VERTIGO PERIFER
Terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis
Vertigo jenis ini biasanya diikuti gejala-gejala seperti pandangan gelap, rasa lelah dan stamina
menurun, jantung berdebar, hilang keseimbangan, tidak mampu berkonsentrasi, perasaan seperti
mabuk, otot terasa sakit, mual dan muntah-muntah, memori dan daya pikir menurun, sensitif pada
cahaya terang dan suara, berkeringat
VERTIGO PERIFER
Benign
Paroxysmal Meniere’s Vestibular
Positional disease Neuritis 7
Vertigo (BPPV)
Labyrinthitis
8
BPPV
• Paling sering ditemukan
• Vertigo: mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit
faktor lingkungan seperti suara bising, infeksi virus HSV, penekanan pembuluh
darah terhadap saraf (microvascular compression syndrome)
13
endolimfa akan
potensial aksi di bercampur dengan
telinga dalam perilimfa.
Gangguan pendengaran
• Gangguan berfluktuasi
• Bersifat sensorineural
• Bersifat unilateral dan progresif
• Terjadi minimal satu kali saat serangan
NEURITIS VESTIBULARIS
• Nama lain dari neuritis vestibularis adalah neuronitis,
labirinitis, neurolabirinitis viral, vestibulopati unilateral perifer
akut, vestibular neurolabirinitis, neuropativestibularitis,
vertigo episodik, dan vertigo epidemik.
1
• Neuritis vestibularis berkaitan dengan musim, 5
didahului dengan infeksi saluran nafas. Gejala dapat
berlangsung lama, dan kadang membuat pasien menjadi
takut untuk bergerak. Insidensi sebesar
1
7
Gejala vertigo muncul mendadak
sering terjadi waktu malam dan saat
Pasien biasanya datang dengan bangun tidur pagi, biasanya
keluhan vertigo akut dan parah, berlangsung sampai 2 minggu.
disertai nausea, muntah dan Dengan gejala berat ini pasien harus
ketidakseimbangan. berbaring dengan mata tertutup serta
posisi miring dengan sisi telinga yang
terganggu dibawah.
Karakter sindrom klinis neuritis vestibularis
Vertigo rotatorik dan nausea spontan berat, onset dalam beberapa jam, menetap lebih dari 24
jam. Hal ini berbeda dengan penyakit meniere yang biasanya gejala berlangsung beberapa jam saja.
Nistagmus horizontal rotatorik spontan dengan arah telinga yang sehat, dengan ilusi gerakan
disekitarnya.
1
Gangguan keseimbangan saat berdiri atau berjalan dengan kecenderungan untuk jatuh
ke arah sisi telinga yang kena. 8
Defisit fungsi kanalis horizontal unilateral yang dapat dideteksi dengan tes VOR dan irigasi
kaloris
Pemeriksaan
keseimbangan dan
koordinasi.
Romberg Test
▹ Pada tes ini, penderita berdiri
dengan kaki yang satu di depan
kaki yang lain, tumit yang satu
berada di depan jari-jari kaki 2
4
yang lain (tandem).
▹ Berdiri selama 30 detik dengan
mata terbuka dilanjutkan dengan
mata tertutup
▹ Normal: mampu berdiri dalam
keadaan mata tertutup
Tandem Gait
Penderita berjalan dengan tumit
kaki kiri kanan diletakkan pada
ujung jari kaki kanan kiri ganti 2
bergantian. Pada kelainan 5
Dix dan Hallpike mendeskripsikan tanda dan gejala BPPV sebagai berikut :
1) Terdapat posisi kepala yang mencetuskan serangan
2) Nistagmus yang khas
3) Adanya masa laten
4) Lamanya serangan terbatas
5) Arah nistagmus berubah bila posisi kepala dikembalikan ke posisi awal
6) Adanya fenomena kelelahan/fatique nistagmus bila stimulus diulang
Tes kalori
Tes kalori baru boleh dilakukan setelah dipastikan tidak ada perforasi membran
timpani maupun serumen. Cara melakukan tes ini adalah dengan memasukkan
air bersuhu 30° C sebanyak 1 mL. Tes ini berguna untuk mengevaluasi
nistagmus, keluhan pusing, dan gangguan fiksasi bola mata. 3
1
Pada orang normal nistagmus dapat timbul pada saat gerakan provokasi ke
belakang, namun saat gerakan selesai dilakukan tidak tampak lagi nistagmus.
Pada pasien BPPV setelah provokasi ditemukan nistagmus yang timbulnya
lambat, ± 40 detik, kemudian nistagmus menghilang kurang dari satu menit bila
sebabnya kanalitiasis, pada kupulolitiasis nistagmus dapat terjadi lebih dari
satu menit, biasanya serangan vertigo berat dan timbul bersamaan dengan
nistagmus
32
Tes Supine Roll
Jika pasien memiliki riwayat yang sesuai dengan
BPPV dan hasil tes Dix- Hallpike negatif, dokter
harus melakukan supine roll test untuk
3
memeriksa ada tidaknya BPPV kanal lateral. 3
Manuver Epley
Paling sering digunakan pada kanal vertikal. 3
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi 4
yang sakit sebesar 45, lalu pasien berbaring
dengan kepala tergantung dan dipertahankan 1-2
menit. Lalu kepala ditolehkan 90 ke sisi
sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi
lateral dekubitus dan dipertahan 30-60 detik.
Setelah itu pasien mengistirahatkan dagu pada
pundaknya dan kembali ke posisi duduk secara
perlahan.
Manuver Semont
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
• Antikolinergik merupakan obat pertama yang digunakan untuk penanganan
ANTIKOLINERGIK vertigo, yang paling banyak dipakai adalah skopolamin dan homatropin
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
• Benzodiazepin merupakan modulator GABA, yang akan berikatan di tempat
BENZODIAZEPIN khusus pada reseptor GABA. Efek sebagai supresan vesti-buler
diperkirakan terjadi melalui mekanisme sentralBeberapa obat golongan ini
yang sering digunakan adalah lorazepam, diazepam, dan klonazepam
Pembahasan
Medikamentosa Non medikamentosa
Terapi medikamentosa diberikan pada pasien Penatalaksanaan non medikamentosa yang dapat
dengan serangan vertigo yang disertai mual dilakukan adalah Canalith Repositioning Treatment
muntah hebat, sehingga belummemungkinkan (CRT) (Epley Mannuver)
untuk dilakuan tindakan maneuver diagnostik. Pada Selain itu dapat dilakukan Brandt-Daroff exercise,
pasien diberikan betahistin. Senyawa Betahistin manuver ini dikembangkan sebagai latihan untuk di
(suatu analog histamin) dapat meningkatkan rumah dan dapat dilakukan sendiri oleh pasien
sirkulasi di telinga dalam, dapat diberikan untuk sebagai terapi tambahan pada pasien yang tetap
mengatasi gejala vertigo. simptomatik setelah manuver Epley atau Semont.
THANKS!