Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISA DATA

UJI KAI - KUADRAT

Disusun Oleh:

Amelia Putryanti Sudiono

1714201039

Semester 7A

PRODI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020
TUGAS II
Dalam mengerjakan latihan III, gunakan DATA KIA.SAV. Lengkapilah dengan angka pada
tabel 1 sampai dengan tabel 4 di bawah ini serta berikan interpretasi hasilnya.

1. Hubungan antara jumlah anak dan berat badan bayi lahir rendah.
Tabel 1
Distribusi Jumlah Anak Hidup dan Berat Badan Bayi Saat Lahir
Berat Badan Bayi Saat
Jumlah anak OR
Lahir Total P
hidup (95% CI OR)
BBLR Normal

> 2 anak 29 (14.5) 34 (17.0) 63 (31.5) 1.9 (1.0-3.6)

1- 2 anak 42 (21.0) 95 (47.5) 137 (68.5) 0.035

Total 71 (35.5) 129 (64.5) 200 (100)

Interpretasikan hasilnya
Dari 63 anak yang hidup yang berjumlah >2 anak ada 29 (14,5%) mengalami BBLR,
sedangkan dari 137 anak yang berjumlah 1-2 anak ada sebanyak 42 (21%) juga
mengalami BBLR. Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa presentase kejadian BBLR
pada anak hidup yang berjumlah 1-2 anak lebih tinggi dibanding dengan pada anak hidup
yang berjumlah >2 anak. Selanjutnya hasil analisis didapatkan ”Odd Ratio (OR)” sebesar
1,9. Dapat diartikan jumlah anak hidup 1-2 anak mempunyai kemungkinan 1,9 kali lebih
besar akan mengalami BBLR dibanding dengan jumlah anak yang hidup >2 anak. Hasil
tersebut sesuai dengan uji statistik bahwa ada perbedaan kejadian BBLR yang signifikan
berdasar pada perbedaan jumlah anak hidup (p=0,035). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan kejadian BBLR berdasarkan kelompok jumlah anak, dimana jumlah
anak hidup 1-2 anak mengalami BBLR lebih tinggi dari >2 anak.
2. Hubungan antara status pekerjaan ibu dan berat badan bayi lahir rendah.
Tabel 2
Distribusi Status Pekerjaan Ibu dan Berat Badan Bayi Saat Lahir
Berat Badan Bayi Saat
Jumlah anak OR
Lahir Total P
hidup (95% CI OR)
BBLR Normal

Tidak kerja 47 (23.5) 64 (32.0) 111 (55.5) 2.0 (1.0-3.6)

Bekerja 24 (12.0) 65 (32.5) 89 (44.5) 0.024

Total 71 (35.5) 129 (64.5) 200 (100.0)

Interpretasikan hasilnya
Dari 111 ibu yang tidak bekerja ada 47 (23,5%) melahirkan bayi dengan BBLR,
sedangkan 89 ibu yang bekerja ada 24 (12%) melahirkan bayi dengan BBLR. Dari angka
tersebut dapat dikatakan bahwa persentase kejadian BBLR pada ibu yang tidak bekerja
lebih tinggi dibanding dengan ibu yang bekerja. Selanjutnya hasil analisis didapatkan
”Odd Ratio (OR)” sebesar 2,0. Dapat diartikan ibu yang tidak bekerja mempunyai
kemungkinan 2 kali lebih besar melahirkan bayi dengan BBLR dibanding dengan ibu
yang bekerja. Hasil tersebut sesuai dengan uji statistik bahwa ada perbedaan kejadian
BBLR yang signifikan berdasarkan perbedaaan kelompok status pekerjaan ibu (p=0,024).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaaan kejadian BBLR bedasarkan
kelompok status pekerjaan ibu, dimana jumlah ibu yang tidak bekerja akan mengalami
melahirkan anak dengan BBLR lebih tinggi dari ibu yang bekerja.
3. Hubungan antara pemeriksaan kehamilan dan berat badan bayi lahir rendah.
Tabel 3
Distribusi Pemeriksaan Kehamilan dan Berat Badan Bayi Saat Lahir

Pemeriksaan Berat Badan Bayi Saat


Total OR
Kehamilan Lahir P
(95% CI OR)
BBLR Normal

Tidak ANC 37 (18.5) 13 (6.5) 50 (25.0) 9.7 (4.6-20.3)

ANC 34 (17.0) 116 (58.0) 150 (75.0) 0.000

Total 71 (35.5) 129 (64.5) 200 (100.0)

Interpretasikan hasilnya
Dari 50 Ibu yang tidak ANC ada 37 (18,5%) yang melahirkan bayi dengan BBLR,
sedangkan dari 150 ibu melakukan ANC ada sebanyak 34 (17%) yang melahirkan bayi
dengan BBLR. Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa persentase kejadian BBLR
pada ibu yang tidak melakukan ANC lebih tinggi dibandingkan ibu tidak
ANC.Selanjutnya hasil analisis didapatkan ”Odd Ratio (OR)” sebesar 9,7. Dapat diartikan
ibu yang tidak ANC mempunyai kemungkinan 9,7 kali lebih besar akan melahirkan bayi
BBLR dibanding dengan ibu yang ANC. Hasil tersebut sesuai dengan uji statistik bahwa
ada perbedaan kejadian BBLR yang signifikasn berdasarkan perbedaan kelompok
pemeriksaan kehamilan, dimana ibu yang tidak ANC mempunyai risiko lebih besar untuk
melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan ibu yang ANC.
4. Hubungan antara penolong persalinan dan berat badan bayi lahir rendah.
Tabel 4
Distribusi Penolong Persalinan dan Berat Badan Bayi Saat Lahir

Pemeriksaan Berat Badan Bayi Saat


Total OR
Kehamilan Lahir P
(95% CI OR)
BBLR Normal

Bukan Nakes 58 (29.0) 40 (20.0) 98 (49.0) 9.9 (4.8-20.1)

Nakes 13 (6.5) 89 (44.5) 102 (51.0) 0.000

Total 71 (35.5) 129 (64.5) 200 (100.0)

Interpretasikan hasilnya
Dari 98 ibu yang di tolong bukan nakes ada 58 ibu (20%) yang melahirkan bayi dengan
BBLR, sedangkan dari 102 ibu yang di tolong oleh nakes ada 13 ibu (6,5%) yang
melahirkan bayi dengan BBLR. Dari angka tersebut dapat dikatakan bawah persentase
kejadian BBLR pada ibu yang ditolong bukan nakes lebih tinggi dibanding dengan ibu
yang di tolong oleh nakes. Selanjutnya hasil analisis didapatkan ”Odd Ratio (OR)”
sebesar 9,9. Dapat diartikan ibu yang di tolong bukan nakes akan melahirkan bayi dengan
BBLR dengan ibu yang ditolong oleh nakes. Hasil tersebut sesuai dengan uji statistik
bahwa ada perbedaan kejadian BBLR yang signifikan berdasarkan perbedaan kejadiaan
BBLR bersarkan kelompok penolong persalinan, dimana ibu yang persalinannya di
tolong bukan nakes mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR dibanding dengan ibu yang persalinannya ditolong oleh nakes.

Anda mungkin juga menyukai