Anda di halaman 1dari 6

JIDAN

Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Bayi


yi Berat Lahir
Rendah

Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan2,


ica M
1. RSUP.Prof.Dr.
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

(veronicapinontoan78@gmail.com)

ABSTRAK

Latar belakang : Keberhasilan an penyelenggaraan pelayanan kesehatan ditentukan


ukan dan diukur dengan
angka kematian ibu dan angkaa kkematian bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) ddi Indonesia menurut
survei demografi dan kesehatan tan Indonesia (SDKI) 2012 tercatat 32 per 1000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian bayi terbanyanyak disebabkan oleh bayi berat lahir rendah (BBL
BLR). Kejadian BBLR
mempengaruhi tingginya angka ka kesakitan dan kematian bayi. Salah satu fakt aktor penyebab BBLR
adalah faktor ibu, yakni umur ibu < 20 dan >35 tahun serta paritas 1 dan ≥4.
Tujuan : untuk mengetahui hubung
hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bayi yi be
berat lahir rendah di
ruangan NICU RSUP Prof.Dr.R.D .R.D.Kandou Manado.
Metode : Jenis penelitian ini adal
dalah deskriptif analitik dengan pendekatan case co
control dengan jumlah
sampel 184 dan teknik pengam ambilan sampel menggunakan purposive sampling ling serta analisis data
menggunakan uji chi square yakni
akni nilai kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian: hubungan umur ibu dengan kejadian BBLR diperoleh nilaii ρ value = 0,001 (α <
0,005), sedangkan hubungan pari
paritas ibu dengan kejadian BBLR diperoleh nilaii ρ value = 0,137 (α >
0,005).
Simpulan : ada hubungan usia,, dadan tidak ada hubungan paritas dengan kejadiann B
BBLR.

Kata Kunci : Bayi Berat Lahir


ir R
Rendah, Umur Ibu, Paritas.

PENDAHULUAN
Keberhasilan peny
penyelenggaraan neonatus, salah satunya
ya adalah bayi yang
pelayanan kesehatan ditentuka
ukan dan diukur lahir dengan berat badan
dan lahir kurang dari
dengan angka kematian ibu bu dan angka 2500 gram (2).
kematian bayi. Angka Kem ematian Bayi Kejadian bayii yyang lahir dengan
(AKB) di Indonesia menur enurut survei berat badan lahir re rendah merupakan
demografi dan kesehatan an Indonesia masalah yang serius, karena
(SDKI) 2012 tercatat 32 per 1000 mempengaruhi tingginy nya angka kesakitan
kelahiran hidup. Angka ke kematian bayi dan kematian bayi. Bayi
ayi yang lahir dengan
endah dari hasil
hasil survei 2012 ini lebih renda berat badan lahir rendah beresiko
survei 2007 yaitu 35 per 1000 kelahiran mengalami hambatann dalam tumbuh
hidup. Hal ini menunjuka nunjukan terjadi kembang, dan dapa dapat menyebabkan
penurunan angka kematiann ba bayi dalam 5 kematian. Resiko kema matian bayi dengan
tahun terakhir. Meski demikiaikian angka ini berat lahir rendah (BBLLR) lebih tinggi di
masih jauh dari target et Millenium bandingkan dengann bbayi yang lahir
Development Goals (MDGs) s) 2015 yaitu dengan berat badann norm
normal atau lebih dari
menurunkan angka kematiann ba bayi menjadi 2500 gram (2) . Data yayang diperoleh dari
dup ((1). Penyebab
23 per 1000 kelahiran hidup Dinas Kesehatan Provin
ovinsi Sulawesi Utara
kematian bayi terbanyakk disebabkan tahun 2013 terdapat 33331 kasus kematian
kegawatdaruratan dan pen penyulit masa neonatal. Penyebab kem
kematian diantaranya

Volume 3 Nomor 1. Januari – JJuni 2015 20


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

BBLR 93 kasus (28,1%),, asfiksia 94 penyakit menahun ibu ibu, pekerjaan ibu
kasus (28,4%), infeksi 31 ka kasus (9,3%), terlalu berat (5) , selanj
anjutnya reproduksi
tetanus 1 kasus (0,3%), masaasalah laktasi 1 sehat dikenal dengann usia aman untuk
hui pe
kasus (0,3%), tidak diketahui penyebabnya kehamilan yaitu usia 220 -35 tahun. Usia
111 kasus (33,5%) (3).. Data yang 20 -35 tahun adalah batbatasan yang relatif
diperoleh dari ruangan neonat
onatal intensive paling aman dari segi gi reproduksi sehat
care unit (NICU) RSUP Prof.Dr.R.D. dimana seorang ibu bu bi bisa mengandung
Kandou Manado, tahun un 2013 terdapat dengan aman apabila
apa mendapat
340 kasus BBLR (30,60 %) dari 1111 pemeliharaan yang ba baik selama masa
matian bayi di
bayi yang dirawat. Total kema mengandung, keamana anan reproduksinya
ruangan NICU, terdapatt 421 kasus relatif bisa dipelihatr
hatra dengan lebih
kematian, dengan penyebab bab kematian mudah. Dapat dikata katakan bahwa alat
yang beragam diantaranyaa BBLR 209 reproduksi adalah alatt pr
prokreasi dan kreasi
kasus (49,6%), sepsis 127 ka kasus (30,1%), diupayakan semaksimal al mungkin sehingga
kelainan kongenital 44 kasus (20,4%), tercapai well health mot
mother for well born
asfiksia 41 kasus (9,7%) (4).. baby. Namun adanyaa berbagai masalah
BBLR adalah bayi yi baru lahir reproduksi wanita yang ng berkaitan dengan
dengan berat badan lahir kura
kurang dari 2500 peningkatan kualitas m manusia antara lain
5.
gram Sejak tahun 1961 W World Health gizi untuk menjam amin pertumbuhan
organization (WHO) lah mengganti
telah sempurna, infeksi yang ng didapat karena
istilah premature baby dengangan low birth prilaku seks yang tidakdak higienis, paritas
weight baby (bayi dengan an berat lahir dengan interval kurang ang dari 2 tahun,
rendah), karena tidak semua ua bayi dengan jumlah kehamilan lebihbih dari 4 kali, umur
berat kurang dari 2500 gram m pada waktu saat hamil (kurangg da dari 20 tahun atau
lahir adalah bayi prematur.ur. Keadaan ini diatas 35 tahun), dann prproses degenerasi 2.
dapat disebabkan oleh masa asa kehamilan Paritas adalah jumlahh aanak yang pernah
kurang dari 37 minggu dengangan berat yang dilahirkan hidup yait aitu kondisi yang
sesuai (sesuai masa kehamil ilan = SMK) menggambarkan kelahi lahiran sekelompok
dan bayi yang beratnya kuran
kurang dari berat atau beberapa kelompok pok wanita selama
semestinya menurut masa ke kehamilannya masa reproduksi (8).. K Klasifikasi paritas
(kecil untuk masa kehamilann = KMK) (5).. Primipara wanita yang ng telah melahirkan
BBLR adalah neonatus dengan
ngan berat badan seorang anak, yang cu cukup besar untuk
lahir kurang dari 2500 gram ((sampai 2499 hidup di dunia luar. r. Multipara adalah
gram) tanpa memandang usi usia kehamilan adalah wanita yang pe pernah melahirkan
.
(6) Menurut Muslihatun (2010 (2010), faktor bayi beberapa kali (s (sampai 5 kali) .
faktor penyebab kejadiann B BBLR yaitu Grandemultipara adala dalah wanita yang
faktor ibu, faktor bayi, i, dan faktor pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih
lingkungan (7). Penyebabb BBLR dari hidup atau mati 9. Pa Paritas yang paling
faktor ibu yaitu umur kurakurang dari 20 aman di tinjau dar dari sudut kematian
tahun dan lebih dari 35 ta tahun, paritas maternal dan perinatall ada
adalah paritas 2 - 3.
1 atau ≥ 4, gizi saat ha hamil, jarak Paritas 1 dan ≥ 4 m mempunyai angka
kehamilan dan bersalin te terlalu dekat, bih ttinggi (5).
kematian maternal lebih

Volume 3 Nomor 1. Januari – JJuni 2015 21


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

METODE (sampel kasus) maup upun tidak BBLR


Penelitian ini adalah deskri
skriptif analitik (sampel kontrol), uumur ibu saat
dengan pendekatan case
ase control. melahirkan, Ibu den dengan primipara,
Pelaksanaan penelitian ini pada bulan multipara, maupun upun grandemultipara.
Maret 2014 sampai Agustus ustus 2014 di Kriteria eksklusi sam sampel/tidak diteliti
ruangan NICU RSUP Prof rof. Dr. R.D. yaitu: ibu dengan ane anemia, ibu dengan
Kandou Manado. Variabel bbebas dalam preeklampsia/eklampsia
psia ibu dengan
penelitian ini adalah umur ur ibu waktu solusio placenta dan
placenta previa, solusi
melahirkan dan paritas, vari
variabel terikat. kehamilan ganda. Inst nstrumen penelitian
Populasi dalam penelitiann ini adalah yang digunakan adalah ah formulir rekapan
semua bayi yang dirawat ruang
uangan neonatal data responden.
intensive care unit (NICU)) RSUP Prof. HASIL
Dr. R.D. Kandou Manado per periode Januari Hasil analisis uniunivariat dilakukan
2013 sampai Desember 2013 yaitu 1111 untuk bisa meliha
lihat/menggambarkan
bayi. Sampel kasus (case) yyaitu 92 bayi distribusi frekuensi dari
ri va
variabel dependent
yang BBLR, selanjutnya sam sampel kontrol dan semua variabel iindependent yang
(control) diambil 92 bayi yi yang tidak diteliti.
BBLR. Teknik pengambil bilan sampel a. Distribusi berdasark
sarkan umur ibu
dengan menggunakan purposirposive sampling.
Kriteria inklusi yaitu: Bayi de
dengan BBLR

istribusi responden menurut umur ibu dan Pari


Tabel 1. Dist aritas
Variab
iabel ( f) (%)
Umur
Beresiko < 20 tahun
un > 35 tahun 64 34,78
Tidak Beresikoo 20 tah
tahun-35 tahun 120 65,22
Paritas
Beresiko (Paritas
as 1 d
dan ≥4) 148 80,43
Tidak Beresiko (par
aritas 2 dan 3) 36 19,57

Berdasarkan Tabel 1, distribusi Analisa Bivariat


iat dilakukan untuk
responden dengan presentase
ntase terbanyak melihat atau menge ngetahui hubungan
terdapat pada umur tidak ber
beresiko (20-35 variabel dependent (kasu
asus maupun kontrol)
tahun) dengan jumlah 120 responden dengan variabel indepe
ependent (umur ibu
(65,22%). distribusi responde
sponden dengan dan paritas ibu. Uj Uji statistik yang
presentasi terbanyak terdapat
pat pada paritas digunakan adalah Chi-square
-square.
beresiko (paritas 1 dan ≥44) yaitu 148
responden (80,43%).

Volume 3 Nomor 1. Januari – JJuni 2015 22


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Tabel. 2. Hubun
ubungan umur ibu, paritas ibu dengan kejadiann B
BBLR

Variabel Kejadian BBLR p value


BBLR Bukan BBLR
Umur Ibu :
Beresiko 43 67,19 21 32,81 0,001
Tidak Beresiko 49 40,80 71 59,17
Paritas Ibu
Beresiko 70 47,30 78 52,70 0,137
Tidak Beresiko 22 61,11 14 38,89

Berdasarkan tabel 2, umur ibu kejadian BBLR. Umur ur iibu saat kehamilan
Beresiko67,19 % dibandi nding Tidak erat kaitannya dengann berat badan bayi.
Beresiko40,80 %, hasil uj uji statistik Kehamilan dibawahh umur 20 tahun
diperoleh nilai ρ value = 0,001 berarti ada merupakan kehamilan an beresiko tinggi
hubungan antara umur ibu deng dengan kejadian karena sistim reproduks
oduksi belum optimal,
BBLR. Sementara Paritass Ibu Beresiko peredaran darah menujunuju serviks dan juga
47,30% dibanding Tidak Beresi resiko 61,11%, menuju uterus masih sih belum sempurna
hasil uji statistik diperoleh nil
nilai ρ value = sehingga hal ini dapatt m mengganggu proses
0,137, berarti tidak ada hubung
hubungan antara penyaluran nutrisi dar dari ibu ke janin.
paritas ibu dengan kejadiann BBBBLR. Kehamilan pada ibu de dengan umur diatas
PEMBAHASAN 35 tahun mempunyaii pproblem kesehatan
Bayi berat lahir rend ndah (BBLR) seperti hipertensi, diabet
betes melitus, anemia
adalah bayi dengan beratt badan lahir dan penyakit kronis onis lainnya. Fungsi
kurang dari 2500 gram (sa (sampai 2499 reproduksi galami
mengala penurunan
gram) tanpa memandang usi usia kehamilan oduksi normal sehingga
dibandingkan reproduksi
(9). Kejadian BBLR merupaka upakan masalah kemungkinan terjadinya nya komplikasi dan
yang serius karena beresiko siko mengalami mengalami penyulitt obstetrik serta
hambatan dalam tumbuh ke kembang dan mengidap penyakit kkronis (10, 11).
dapat menyebabkan kemati atian. Faktor- Menurut pendangan pen peneliti penelitian ini
faktor yang menyebabkam bkam terjadinya sesuai dengan pend pendapat yang di
BBLR adalah faktor ibu, bu, ffaktor janin, kemukakan oleh para ahl ahli, dimana peneliti
faktor kehamilan dan faktor or yang belum menemukan adanya hub hubungan antara umur
diketahui penyebabnya (2) (2). Penyebab ibu dengan kejadiann B BBLR disebabkan
BBLR dari faktor Ibu yaituu um umur < 20 dan karena umur dibaw bawah 20 tahun
>35 tahun juga paritas 1 dan ≥4. (5) perkembangan sistim reproduksi belum
Hasil penelitian hubung
hubungan antara optimal dan kesiapann psi
psikologis menerima
umur ibu dengan kejadi jadian BBLR kehamilan sehinggaa be berpengaruh pada
ditemukan bahwa terdapat hubunghubungan yang berat lahir bayi. Pada ib ibu umur diatas 35
signifikan antara umur iibu dengan tahun, fungsi dari alatlat reproduksi sudah

Volume 3 Nomor 1. Januari – JJuni 2015 23


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

menurun sehingga akan me mempengaruhi paritas dengan kejadianan BBLR (p=0,0525)


kehamilannya, juga seiring iring dengan (12), Berdasarkan has hasil penelitian ini
penambahan umur ibu aakan terjadi peneliti berpendapat bbahwa tidak ada
perubahan-perubahan pada da pembuluh hubungan antara paritasitas dengan kejadian
nurunnya fungsi
darah dan juga ikut menurunn BBLR, Karen hasill pe pengumpulan data,
hormon yang mengatur siklus klus reproduksi. responden paling banyakyak terdistribusi pada
Apabila umur ibu termasuk suk dalam umur kelompok paritas beresiresiko dan kejadian
tidak beresiko maka peluan uang terjadinya BBLR pada paritas be beresiko lebih kecil
BBLR juga rendah, sebalikn knya pada ibu jumlahnya dari kejadianan bukan BBLR.
dengan umur resiko tinggi,, m maka semakin KESIMPULAN
tinggi peluang terjadinya BBLR atau 1. Terdapat hubungann antara umur ibu
dengan kata lain kejadi jadian BBLR dengan kejadian BB BBLR di ruangan
berpeluang terjadi pada ibubu de dengan umur NICU RSUP. Prof. of. DDR. R.D. Kandou
resiko tinggi. Manado .
Penelitian hubungann an antara paritas 2. Tidak ada hubungan an antara paritas ibu
dengan kejadian BBLR, didapadapatkan bahwa dengan kejadian BB BBLR di ruangan
tidak ada hubungan antara pa paritas dengan NICU RSUP Prof.. D DR. R.D. Kandou
kejadian BBLR. Hasil penelit
nelitian ini tidak Manado
sesuai teori dimana dikatakan
kan bahwa salah SARAN
penyebab BBLR dari faktor ktor ibu adalah 1. Karena pada pene enelitian ini hanya
paritas 1 atau ≥4. Paritas yang
ang tinggi akan menggunakan beber berapa variabel saja,
berdampak pada timbulny bulnya berbagai maka peneliti selanj
lanjutnya diharapkan
masalah kesehatan baik bagi gi ibu maupun mampu melakukann penelitian lanjutan
bayi yang dilahirkan. Keha ehamilan dan dengan menambah bah dan melengkapi
persalinan yang berulang-ulang
be variabel-variabel yang belum
menyebabkan kerusakan pem pembuluh darah digunakan dalam pe penelitian ini.
didinding rahim dan kemundur unduran daya 2. Tenaga kesehatan an diharapkan ikut
lentur (elastisitas) jaringann yang sudah memberikan pendi ndidikan kesehatan
berulang kali diregangkan kan kehamilan kepada masyarakat at mmengenai hal – hal
sehingga cenderung timbul ke kelainan letak yang berpengaruh uh terhadap BBLR,
ataupun kelainan pertumbuha buhan plasenta terutama faktor usia dan paritas serta
dan pertumbuhan janin
nin sehingga dapat menjadidi masukan dan
melahirkan bayi berat ba badan lahir pertimbangan bagi gi pimpinan Rumah
rendah.(5) Hasil penelitian ian ini sejalan Sakit untuk membuabuat kebijakan dalam
dengan beberapa penelitian se sebelumnya di bidang Kesejahtera
hteraan Ibu dan Anak
RSUD Bangka Belitung de dengan hasil (KIA), sehingga kej
kejadian BBLR dapat
penelitian tidak ada hubung
hubungan antara diantisipasi sedini
ni mmungkin.

DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. Angka Kematiatian Ibu dan Bayi. 2007 [cited 15 februarii 2013
2013]; Diakses dari:
http//www.depkes.com.
2. Manuaba. Ilmu Kebidanan,
nan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidi
ndidikan Bidan. Jakarta:
EGC; 2013.

Volume 3 Nomor 1. Januari – JJuni 2015 24


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

3. Dinas Kesehatan Propinsii SU


SULUT. Data kematian maternal dan neonatal 201
2013.
4. RSUP Prof. DR. R.D. Kandou.
ndou. PProfil RSUP Prof.DR.R.D. Kandou. Manado.do.2013.
5. Wiknjosastro H. Ilmu Kebida
bidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwonoo Pr
Prawiroharjo; 2007.
6. Ambarwati E.R, Rismintari
ntari Y.S. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyaka akarta: Nuha Medika,;
2010.
7. Muslihatun W.N. Asuhann Ne Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya;
a; 2010.
8. Suparyanto. Konsep Paritas
itas. 2012 [cited 02 Maret 2011]; Diakses dari:ri: www.drsuparyanto-
blogspot.com.
9. Ambarwati ER, Rismintari ari YS. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyaka karta.: Nuha Medika;
2010.
10. Endriana SD, Indrawati ND,D, Rahmawati A. Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan Berat Bayi
Lahir Di RB Citra Insani
ni SSemarang Tahun 2012. Semarang: Fakultas Ilm Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Universitas Muha
uhammadiyah 2012.
11. Cunningham F.G. Obstetriri W
Williams Cetakan 23. Jakarta.: EGC; 2012.
12. Merzalia N. Determinann KeKejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Belitung
Timur Provinsi Kepulauanuan Bangka Belitung Tahun 2010-2011 [Skrips ripsi]. Jakarta: FKM
omunitas UI; 2012.
Peminatan Kebidanan Komuni

Volume 3 Nomor 1. Januari – JJuni 2015 25

Anda mungkin juga menyukai