Anda di halaman 1dari 6

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal

Death (IUFD)
Elvi Nola Gerungan 1, Meildy Pascoal 2, Anita Lontaan 3
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email : anita_pertiwi31@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Intra Uterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam rahim adalah janin yang
mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada umur
kehamilan 20 minggu atau lebih. IUFD merupakan salah satu penyebab kematian perinatal.
Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
IUFD di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 226 orang terbagi atas kasus IUFD 113 orang dan kontrol
(tidak IUFD) 113 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah check list. Analisis data
menggunakan uji Chi-square.
Hasil Penelitian : Hasil analisis uji Chi-square terhadap hubungan umur ibu dengan kejadian IUFD
didapatkan nilai ρ value = 0,594 (ρ > 0,05) artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur
ibu dengan kejadian IUFD, umur kehamilan dengan kejadian IUFD didapatkan nilai ρ value = 1,000 (ρ
> 0,05) artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur kehamilan dengan kejadian IUFD.
Sedangkan hasil analisis uji Chi-square terhadap hubungan kadar Hb dengan kejadian IUFD didapatkan
nilai ρ value = 0,010 (ρ < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kadar Hb dengan
kejadian IUFD.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara umur ibu dan umur kehamilan dengan kejadian IUFD, dan
ada hubungan antara kadar Hb dengan kejadian

Kata kunci : Umur Ibu, Umur Kehamilan, Kadar Hb, IUFD

PENDAHULUAN
eklampsia, diabetes mellitus, rhesus iso-
IUFD merupakan salah satu
imunisasi, infeksi dalam kehamilan,
penyebab kematian perinatal. IUFD
Ketuban Pecah Dini (KPD), ruptura uteri,
termasuk dalam masalah angka kematian (1)
bayi (AKB) yang merupakan salah satu hipotensi akut ibu.
indikator penting untuk menilai tingkat Menurut Survey Demografi dan
kesejahteraan suatu Negara, kematian janin Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
dalam rahim dapat disebabkan oleh Angka Kematian Neonatal sebesar 19/1000
beberapa faktor yaitu faktor ibu, faktor kelahiran hidup, sementara tahun 2007
janin, dan faktor plasental. Faktor ibu sebesar 19/1000 kelahiran hidup dengan
meliputi umur, kehamilan post term (> 42 demikian tidak ada penurunan berarti
minggu) dan penyakit yang diderita oleh dibandingkan hasil SDKI 2007. Target
ibu seperti anemia, preeklampsia, Millenium Development Goals (MDGs)
keempat yaitu penurunan angka

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 9


kematian anak pada tahun 2015 dengan kali pada trimester III. Peningkatan
Neonatal Mortality Rate sebesar 14/1000 pengetahuan ibu hamil melalui upaya
(2)
kelahiran hidup. penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya
Berdasarkan Data Profil Dinas pada kehamilan seperti perdarahan jalan
Kesehatan propinsi Sulawesi Utara tahun lahir, pembengkakan muka, kaki dan jari
2013, Angka Kematian Neonatal (AKN) kaki, sakit kepala berat, penglihatan kabur,
berjumlah 331 kasus kematian, dan keluar cairan banyak dari jalan lahir, dan
kejadian lahir mati (prenatal death) pergerakan janin berkurang. Konsumsi
berjumlah 293 kasus kematian, yang makanan dengan nilai gizi yang baik untuk
termasuk di dalamnya kejadian di kota mencegah terjadinya anemia, abortus,
(3) kematian janin dalam rahim,
Manado berjumlah 28 kasus kematian . (4)
partus prematurus. Penelitian ini
Data yang penulis dapatkan tanggal 20
Febuari 2014 dari buku register persalinan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
di kamar bersalin RSUP Prof. Dr.R.D yang berhubungan dengan kejadian IUFD
Kandou Manado dari tahun 2011 sampai di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
2013 untuk kejadian IUFD mengalami METODE
peningkatan. Pada tahun 2011 proporsi Metode penelitian ini adalah
kejadian IUFD sebanyak 93 kasus (2,2%) deskriptik analitik dengan pendekatan
dari 4147 persalinan. Pada tahun 2012 cross sectional. Penelitian ini untuk
proporsi kejadian IUFD menurun menjadi mengetahui faktor-faktor yang
88 kasus (1,6%) dari 5320 persalinan. Dan berhubungan dengan kejadian IUFD di
pada tahun 2013 kembali naik dengan BLU RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado.
proporsi kejadian sebanyak 113 kasus (2,1 Variabel bebas dan terikat dari penelitian
%) dari 5258 persalinan. Penyebab kejadian ini antara lain : umur ibu, umur kehamilan,
IUFD yang ditemukan di RSUP Prof. Dr. dan kadar Hb sebagai variabel bebas, dan
R.D. Kandou Manado umumnya tanpa kejadian IUFD sebagai variabel terikat.
sebab yang jelas. Namun faktor maternal, Populasi dalam penelitian ini
fetal dan plasental merupakan penyebab adalah semua ibu hamil yang melahirkan
kejadian IUFD. Faktor maternal yaitu, pada bulan Januari sampai Desember
umur ibu, umur kehamilan dan penyakit yg tahun 2013 di RSUP Prof.Dr.R.D Kandou
diderita oleh ibu seperti preeklampsia, Manado. Sampel pada penelitian ini adalah
eklampsia, diabetes mellitus, dan KPD. 226 orang dibagi dalam kasus ibu hamil
Faktor fetal yaitu hamil kembar, kelainan yang melahirkan dengan IUFD sebanyak
kongenital. Faktor plasental yaitu kelainan 113 orang, dan kontrol yaitu ibu hamil yang
tali pusat, lilitan tali pusat, solutio plasenta melahirkan bayi hidup (tidak IUFD)
dan plasenta previa. sebanyak 113 orang di RSUP Prof. Dr.
Upaya untuk mencegah terjadinya R.D. Kandou Manado. Instrument
kematian janin dalam rahim yaitu dengan penelitian menggunakan check list, data
pemeriksaan kehamilan sekurang- dianalisis dengan uji chi-square.
kurangnya 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester HASIL
I, 1 kali pada trimester II, dan 2 Gambaran Umum Responden

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 10


Berdasarkan distribusi umur ibu minggu berjumlah 205 (90,7%), dan pada
menunjukkan presentase terbesar adalah kadar Hb menunjukkan presentase terbesar
umur 20-35 berjumlah 117 (51,8 %), pada pada kadar Hb ≥ 11 gr % berjumlah 166
umur kehamilan menunjukkan presentase (73,5 %).
terbesar yaitu pada umur kehamilan < 42

Tabel 1 : Hubungan Umur Ibu, Umur Kehamilan, Kadar Hb Dengan Kejadian IUFD
Kejadian IUFD
Total % P
Variabel IUFD Tidak IUFD
N % N %
Umur Ibu
<20 dan >35 tahun 57 50,4 52 46 109 48,2 0,594
20 - 35 tahun 56 49,6 61 54 117 51,8
Umur kehamilan
≥ 42 minggu 11 9,7 10 8,8 21 9,3 1,000
< 42 minggu 102 90,3 103 91,2 205 90,7
Kadar Hb
< 11 gr % 39 34,5 21 18,6 60 26,5 0,010
≥ 11 gr % 74 65,5 92 81,4 166 73,5

Tabel 1 menunjukkan tidak ada menunjukkan kategori umur berisiko lebih


hubungan antara umur ibu dan umur banyak dibandingkan dengan umur tidak
kehamilan dengan kejadian IUFD, yang berisiko. Pada umur ibu yang masih muda
dibuktikan dengan hasil uji statistik yaitu (< 20 tahun) organ-organ reproduksi dan
nilai ρ = 0,594 untuk umur ibu dan ρ = emosi belum cukup matang sehingga
1,000, untuk umur kehamilan sementara mengakibatkan rasa takut terhadap
kadar Hb mempunyai hubungan yang kehamilan dan persalinan dikarenakan
signifikan dengan kejadian IUFD. diusia tersebut ibu belum siap untuk hamil.
Berdasarkan uji statistik chi-square dengan Kehamilan diusia tua (> 35 tahun)
tingkat kepercayaan 95 % (derajat menimbulkan kecemasan terhadap
kemaknaan α = 0,05), , nilai p = 0,010 < kehamilan dan persalinan serta alat-alat
0,05. reproduksi ibu yang fungsinya mulai
menurun. Sedangkan untuk kejadian tidak
PEMBAHASAN IUFD 113 orang menunjukkan untuk umur
tidak berisiko (20-35 tahun) berjumlah 61
Hubungan Faktor Umur Ibu Dengan
orang (54 %) dan umur berisiko (< 20 dan
Kejadian IUFD
>35 tahun) berjumlah 52 orang ( 52 %). Hal
Berdasarkan hasil analisa penelitian
ini menunjukkan kategori umur tidak
menurut umur ibu, dari 226 sampel yang
berisiko lebih banyak dibandingkan dengan
terbagi dalam kejadian IUFD 113 orang
umur berisiko. Umur 20-35 tahun
menunjukkan untuk umur tidak berisiko (
merupakan usia produktif bagi seseorang.
20-35 tahun) berjumlah 56 orang (49,6 %)
Umur 20-35 tahun adalah relative paling
dan untuk umur berisiko berjumlah 57
aman dari segi reproduksi sehat dimana
orang (50,4 %). Dalam hal ini
seorang ibu bisa mengandung dengan
Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 11
aman apabila mendapat pemeliharaan yang kehamilan < 42 minggu lebih banyak
(1) dibandingkan dengan ≥ 42 minggu.
baik selama mengandung.
Dari hasil uji statistik menggunakan uji Menurut teori mengatakan bahwa salah satu
Chi-square yaitu untuk melihat hubungan penyebab dari IUFD dari faktor maternal
umur ibu dengan kejadian IUFD adalah kehamilan post term ( ≥
(1)
didapatkan hasil ρ value = 0,594 (> 0,05). 42 minggu). Karena pada umur
Ini berarti tidak terdapat hubungan antara kehamilan post term menimbulkan masalah
umur ibu dengan kejadian IUFD. Hal ini perinatal yang berkaitan dengan fungsi
sejalan dengan penelitian yang dilakukan plasenta yang mulai menurun setelah 42
sebelumnya di Aceh Utara dengan hasil minggu sehingga mengakibatkan
(5) transportasi oksigen dari ibu ke janin
penelitian ρ value = 0,318 (> 0,05) .
Demikian juga penelitian yang dilakukan terganggu dan terjadi peningkatan gawat
oleh Triana (2012) di Pekanbaru dengan janin bahkan kematian
(7)
hasil penelitian ρ value = 0,407 (> 0,05) janin dalam rahim . Fungsi plasenta
(6)
. Hasil keputusan ini tidak sesuai mencapai puncaknya pada kehamilan 38
dengan teori yang mengatakan bahwa umur minggu dan kemudian mulai menurun
ibu yang berisiko (< 20 dan >35 tahun) terutama setelah 42 minggu, hal ini dapat
adalah salah satu faktor penyebab dibuktikan dengan penurunan kadar estriol
(8)
terjadinya IUFD. Dengan demikian asumsi dan plasental laktogen .
dari peneliti bahwa umur ibu tidak ada Dari hasil uji statistik menggunakan uji
hubungan dengan kejadian IUFD karena Chi-square yaitu untuk melihat hubungan
ada faktor-faktor penyebab lain seperti umur kehamilan dengan kejadian IUFD
faktor maternal, fetal dan plasenta. didapatkan hasil ρ value = 1,000 (> 0,05).
Saifuddin (2012b) mengatakan bahwa pada Ini berarti tidak terdapat hubungan antara
25 – 60 % kasus penyebab IUFD tidak jelas. umur ibu dengan kejadian IUFD. Hal ini
(1) tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan di Pekanbaru dengan hasil
Hubungan Faktor Umur Kehamilan (6)
Dengan Kejadian IUFD penelitian ρ value = 0,001 (< 0,05) .
Berdasarkan hasil analisa penelitian Menurut peneliti perbedaan hasil ini
menurut umur kehamilan, dari 226 sampel, dikarenakan jumlah sampel yang berbeda,
dengan kejadian IUFD 113 orang dan definisi operasional yang digunakan
didapatkan hasil untuk umur kehamilan ≥ berbeda. Hasil penelitian ini juga tidak
42 minggu berjumlah 11 orang (9,7 %) dan mendukung teori yang mengatakan bahwa
untuk umur kehamilan < 42 minggu salah satu penyebab dari IUFD dari faktor
berjumlah 102 orang (90,3 %). Dan untuk maternal adalah kehamilan post term ( ≥ 42
kejadian tidak IUFD menunjukkan untuk minggu).
umur kehamilan ≥ 42 minggu berjumlah Menurut peneliti dari hasil penelitian ini
10 orang (8,8 %) dan < 42 minggu dimana umur kehamilan tidak ada
berjumlah 103 orang (91,2 %). Dalam hal hubungan dengan kejadian IUFD,
ini dapat dilihat presentase umur kemungkinan ini karena ada bias informasi
yang tidak dapat dihindari. Untuk bias

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 12


informasi bisa saja pasien lupa akan Hari mengalami IUFD. Hal ini sejalan dengan
Pertama Haid Terakhir (HPHT), penelitian yang dilakukan di Pekanbaru
menyebabkan petugas kesehatan dengan hasil penelitian ρ value = 0,007 (<
memasukkan umur kehamilan ibu hanya (6)
0,05) dengan OR = 1,772 . Hal ini
berdasarkan pemeriksaan yang ada mendukung teori yang dikemukakan
sehingga terjadi kesalahan. Akibat anemia pada ibu hamil dapat terjadi
Hubungan Faktor Kadar Hb Dengan bahaya terhadap janin yaitu : Abortus,
Kejadian IUFD kematian intra uteri, persalinan premature,
Berdasarkan hasil analisa penelitian berat badan lahir rendah (BBLR), dapat
(7)
menurut kadar Hb, dari 226 sampel dengan terjadi cacat bawaan .
kejadian IUFD 113 orang menunjukkan Dari ketiga variabel yang diteliti yaitu
untuk umur kadar Hb < 11 gr % (anemia) umur ibu, umur kehamilan dan kadar Hb,
berjumlah 39 orang (34,5 %) dan untuk hanya satu variabel yang mempunyai
kadar Hb ≥ 11 gr % (tidak anemia) hubungan signifikan terhadap kejadian
berjumlah 74 orang (65,5 %). Sedangkan IUFD yaitu kadar Hb. Untuk itu perlu
untuk kejadian tidak IUFD dari 113 orang dilakukan penelitian lanjut untuk mencari
terdapat untuk kadar Hb < 11 gr % faktor-faktor penyebab terjadinya kejadian
berjumlah 21 orang (18,6 %) dan kadar Hb IUFD.
≥ 11 gr % berjumlah 92 orang (81,4 %). KESIMPULAN
Dari analisa data tersebut menunjukkan 1. Distribusi frekuensi umur ibu paling
bahwa tidak anemia lebih banyak banyak pada usia tidak berisiko (20-35
dibandingkan dengan anemia. Anemia tahun). Dan setelah dilakukan uji
merupakan suatu keadaan dimana kadar statistik Chi-square tidak ada hubungan
hemoglobin di dalam darah lebih rendah antara umur ibu dengan kejadian IUFD
dari pada nilai normal menurut kelompok di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
orang tertentu. Anemia defisiensi zat besi Manado pada tahun 2013.
merupakan salah satu gangguan yang 2. Distribusi frekuensi umur kehamilan
paling sering terjadi selama kehamilan. paling banyak pada umur kehamilan <
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan 42 minggu. Dan hasil uji statistik Chi-
gangguan atau hambatan pada square tidak ada hubungan yang
pertumbuhan janin karena kurangnya signifikan antara umur kehamilan
(9)
asupan gizi dari ibu ke bayi. dengan kejadian IUFD di RSUP Prof.
Dari hasil uji statistik menggunakan uji Dr. R. D. Kandou Manado pada tahun
Chi-square yaitu untuk melihat hubungan 2013.
kadar Hb dengan kejadian IUFD 3. Distribusi frekuensi kadar Hb paling
didapatkan hasil ρ value = 0,010 (< 0,05). banyak pada kadar Hb ≥ 11 gr % (tidak
Ini berarti terdapat hubungan yang anemia). Dan hasil uji statistik Chi-
signifikan antara umur ibu dengan kejadian square terdapat hubungan yang
IUFD, dengan Odds Ratio (OR) signifikan antara kadar Hb dengan
= 2,309 artinya ibu yang mengalami anemia kejadian IUFD di RSUP Prof. Dr. R. D.
mempunyai risiko 2,3 kali Kandou Manado pada tahun 2013.

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 13


4. Faktor-faktor yang berhubungan yang berhubungan dengan kejadian
dengan kejadian IUFD di RSUP Prof. IUFD.
Dr. R.D. Kandou Manado pada tahun 2. Sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan
2013 dari ketiga variabel yang diteliti di rumah sakit khususnya bidan dalam
yaitu umur ibu, umur kehamilan dan melaksanakan upaya- upaya kesehatan
kadar Hb, hanya satu variabel yaitu yang berkaitan dengan IUFD dalam
Kadar Hb yang mempunyai hubungan rangka menurunkan AKB khususnya
signifikan dengan kejadian IUFD. kematian perinatal.
3. Sebagai masukan pada ibu hamil agar
SARAN dapat meningkatkan kesadaran untuk
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pemeriksaan kehamilam dan
sebagai bahan masukan atau referensi di meningkatkan pengetahuan tentang
perpustakaan dalam pengembangan kematian janin dalam rahim atau Intra
ilmu pengetahuan dan sebagai bahan Uterine Fetal Death (IUFD).
perbandingan pada penelitian 4. Sebagai bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya untuk dapat meneliti lebih selanjutnya dalam meningkatkan mutu
banyak lagi pada variabel yang lain pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin A.B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; (2010).
2. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. (2012) [cited 2012 20 April]; Diakses
dari: http://www.kemkes.go.id.
3. Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara. Profil Data Kematian Neonatal, Bayi dan Anak Balita
Tahun 2013. Manado: Dinas Kesehatan Prov. Sulut 2014).
4. Nugroho T. Obstetri dan Ginekologi: Untuk Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika; (2012).
5. Safrianti. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Janin Dalam Kandungan DI
RSUD Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. (2012); Diakses dari: http://ippm.stikesubudiyah.ac.id.
6. Triana A. Pengaruh Kadar Hb dan Paritas dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. (2012); Diakses dari: http://p3m.htp.ac.id/wp.
7. Manuaba I. B. G, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC;
(2012).
8. Wiknjosastro G.H. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo;
(2007).
9. Waryono. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama; (2010).

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 14

Anda mungkin juga menyukai