1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan Rajawali
2)
Dosen Institut Kesehatan Rajawali
3)
Dosen Institut Kesehatan Rajawali
Efamegawati95@gmail.com
Abstrak
Di seluruh dunia, BBLR tetap menjadi masalah utama kesehatan masyarakat.
Proporsi BBLR di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas 2018 sebesar 6,2%.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan preeklampsia dan anemia dengan
kejadian BBLR di RSUD Bandung Kiwari Tahun 2022. Penelitian kuantitatif, jenis
penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu
bersalin yang terdaftar di rekam medis RSUD Bandung Kiwari periode Januari-
September 2022 yang berjumlah 2.182 orang dan jumlah sampel 355 subjek dengan
teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder
dan analisis data meliputi univariat dan bivariat (uji chi-square). Berdasarkan hasil
analisis univariat, angka kejadian BBLR di RSUD Bandung Kiwari pada Tahun
2022 sebesar 60,6%. Setengahnya (50,1%) ibu mengalami preeklampsia dan
hampir setengahnya (31,8%) ibu mengalami anemia. Hasil analisis bivariat, ada
hubungan preeklampsia dengan kejadian BBLR (p-value <0,001) dan ada
hubungan anemia dengan kejadian BBLR di RSUD Bandung Kiwari tahun 2022
(p-value <0,001). Terdapat hubungan antara preeklampsia dan anemia dengan
kejadian BBLR.
Kata kunci: Preeklampsia, Anemia, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Abstract
Worldwide, LBW remains a major public health problem. The proportion of LBW
in Indonesia based on the results of the 2018 Riskesdas was 6.2%. The aim of the
study was to determine the relationship between preeclampsia and anemia with the
incidence of LBW at Bandung Kiwari Hospital in 2022. Quantitative research, this
type of research is analytic with a cross sectional approach. The population is all
birth mothers registered in the medical records of Bandung Kiwari Hospital for the
period January-September 2022, totaling 2,182 people and a total sample of 355
subjects using a simple random sampling technique. Data collection used secondary
data and data analysis included univariate and bivariate (chi-square test). Based on
the results of univariate analysis, the incidence of LBW at Bandung Kiwari Hospital
in 2022 is 60.6%. Half (50.1%) of women had preeclampsia and almost half
(31.8%) of women had anemia. The results of bivariate analysis showed that there
was a relationship between preeclampsia and LBW (p-value <0.001) and anemia
and LBW at RSUD Bandung Kiwari in 2022 (p-value <0.001). There is a
relationship between preeclampsia and anemia with the incidence of LBW.
Keywords: Preeclampsia, Anemia, Low Birth Weight (LBW)
HASIL
BBLR n %
BBLR 215 60,6
Tidak BBLR 140 39,4
Jumlah 355 100
Pada tabel 1 diatas didapatkan proporsi kejadian BBLR sebesar 215 (60,6%)
subjek.
Preeklampsia n %
Preeklampsia 178 50,1
Tidak Preeklampsia 177 49,9
Jumlah 355 100
Anemia n %
Anemia 113 31,8
Tidak Anemia 242 68,2
Jumlah 355 100
Pada tabel 3 diatas menunjukkan hampir setengah subjek dari 355 subjek
mengalami anemia sebesar 113 (31,8%).
BBLR
BBLR Tidak Total P Value
Preeklampsia BBLR
n % n % n %
Preeklampsia 137 77,0 41 23,0 178 100 < 0,001
Tidak Preeklampsia 78 44,1 99 55,9 177 100
Pada tabel 4 menunjukkan bahwa menunjukkan p-value <0,001 maka
ibu preeklampsia lebih banyak dapat disimpulkan ada hubungan antara
melahirkan bayi BBLR sebesar 77,0% preeklampsia dengan kejadian BBLR.
bila dibandingkan dengan ibu tanpa
preeklampsia lebih sedikit melahirkan
bayi BBLR.
Hasil uji statistik chi-square